Anda di halaman 1dari 14

DISUSUN OLEH:

1. Suci Chandra Maulidsa


1810711057
2. Kun Hanifah Fiddiyn
PENGARUH LATAR
1810711058
3. Sonia Danti
BELAKANG SOSIAL BUDAYA
1810711073
4. Likha Mahabbah Sunnah
DALAM BERKOMUNIKASI
M. 1810711078
(BUDAYA SUNDA)
5. Syifa Putri Salsabilah
1810711080
6. Nur Rohmah
1810711083
7. Dinda Nur Aini
1810711084
8. Maila Faiqoh Tsauroh
1810711085
Definisi Budaya

• Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa


Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.
Definisi Budaya

• Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah


sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi
tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu
sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-
hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
 Makanan dan Kebiasaan makan
 Komunikasi dan Bahasa
 Pakaian dan Penampilan
 Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-Sistem Ekonomi
 Sistem dan Organisasi Kemasyarakatan
 Penghargaan dan Pengakuan

Fokus Pada  Waktu dan Kesadaran Akan Waktu


 Hubungan – hubungan
Budaya
 Nilai dan Norma
 Proses Mental dan Belajar
 Rasa diri dan Ruang
 Kepercayaan dan Sikap
Fokus pada Budaya Sunda

• Edi S. Ekadjati mengemukakan bahwa Budaya sunda ialah


budaya yang hidup dan tumbuh serta berkembang di
kalangan orang sunda pada umumnya yang berdomisili di
jawa barat. Budaya ini kemudian tumbuh dan hidup melalui
interaksi yang terjadi terus-menerus pada masyarakat sunda.
Perlu kita ketahui bahwa ada dua kriteria orang sunda yang di
kemukakan oleh Edi S. Ekadjati berdasarkan keturunan (pertalian darah)
yaitu:
• Seseorang atau sekelompok orang yang orang tuanya, baik dari pihak
ayah maupun ibu ataupun keduanya, orang sunda. Dimanapun ia dan
dibesarkan.
• Seseorang atau sekelompok orang yang dibesarkan dalam lingkungan
sosial budaya sunda dan dalam hidupnya menghayati serta
mempergunakan norma-norma dan nilai budaya sunda.
 Sistem kemasyarakatan
 Sistem kepercayaan
Warganya atau
Sebelum masuknya anggotanya terbagi dalam
agama-agama besar, seperti islam,
lapisan-lapisan tertentu yang satu
Kristen, hindu/ budha, masyarakat
sunda telah memiliki kepercayaan sama lain memiliki ciri-ciri dan
memuja roh nenek moyang karakteristik yang membedakan
(karuhun). lapisan satu dengan lapisan yang
lainnya.
Unsur
Kebudayaan  Bahasa
Bahasa sunda yang
Sunda sering digunakan hingga saat ini
 Sistem kekerabatan
mengandung unsur tingkatan Masyarakat sunda
nilai linguistic sejalan dengan mengandung sistem bilateral;
sistem pelapisan sosial, yaitu baik garis keluarga pihak istri
adanya bahasa “lemes” (halus), “
sedeng” (sedang) dan “ kasar” maupun suami sama-sama
(kasar). diakui.
 Kesenian
Jenis-jenis kesenian
sunda lainnya ialah calung,
karinding, angklung, tari-tari
pergaulan ( ketuk tilu, jaipongan,
dan lain-lain), wayang golek,
reog, debus, dan banyak lagi
jenis kesenian sunda lainnya.
Dalam hal seni sastra,
Unsur masyarakat sunda pun cukup
Kebudayaan kaya dengan karya-karya yang
besar. Ada beberapa karya sunda
Sunda yang bersifat monumental,
seperti “lutung kasarung”,
“sangkuriang kabeurangan”, dan
“mundinglayadikusuma”. Serta
masih banyak lagi kesenian
masyarakat sunda lainnya.
 Sunda berasal dari kata Su = bagus/baik. Segala sesuatu
yang mengandung unsur kebaikan. Orang Sunda diyakini
memiliki etos kerja/watak/karakter Kesundaan sebagai
Watak jalan menuju keutamaan hidup. Watak / karakter Sunda
Budaya yang dimaksud adalah cageur (sehat). Bageur (baik), bener
(benar), singer (mawas diri), dan pinter (pandai/cerdas)
Sunda yang sudah dijalankan sejak jaman Salaka Nagara sampai
ke Pakuan Pajajaran, telah membawa kemakmuran dan
kesejahteraan lebih dari 1000 tahun.
Berkomunikasi dengan Keragaman Budaya

Dalam bukunya Alo liliweri (2013:10-11) menurut beberapa ahli mengemukakan


pendapatnya tentang definisi komunikasi antar budaya sebagai berikut:
• Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa
“Komunikasi antar budaya adalah komunikasi antara orang-orang yang
berbeda kebudayaan, misalnya antar suku bangsa, antar etnik, ras dan antar kelas
sosial”.
• Samovar dan Porter
“Menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi di antara produser
pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda”.
• Intercultural Comunication (ICC)
“Komunikasi antar budaya merupakan interaksi antar pribadi antara seorang anggota
dengan kelompok yang berbeda kebudayaan.”
• Guo-Ming Chen dan William J. Starosta
“Mengatakan bahwa komunikasi antar budaya adalah proses negosiasi atau pertukaran
sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan
fungsinya sebagai kelompok”.
Dari beberapa pengertian komunikasi antarbudaya di atas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi antar budaya merupakan interaksi antar pribadi dan komunikasi yang dilakukan oleh
beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Akibatnya interaksi dan
komunikasi yang sedang dilakukan itu membutuhkan tingkat keamanan dan sopan santun tertentu,
serta peramalan tentang sebuah atau lebih aspek tertentu terhadap lawan bicara.
Dimensi Etis dan Moral dalam
Berkomunikasi Multikultural
Dimensi etis dalam berkomunikasi multikultural
• Mencari kesamaan latar belakang
• Menggunakan dan mendorong umpan balik deskriptif
• Mengirim pesan secara jujur
• Menunjukan respect pada budaya lain
• Mengjindari stereotype dan etnosentis
• menerapkan perilaku komunikasi yang sportif
• Membuka saluran komunikasi
• Mau mendengarkan
Fungsi berkomunikasi antar budaya
1. Hubungan yang terjalin antar manusia akan menjadi lebih baik
2. Komunikasi antar budaya akan terhindar dari hambatan. Salah satunya
hambatan etnosentris.
3. Komunikasi yang terjalin tidak lagi mengalami kesalahpahaman
4. Terjadinya pertikaran informasi antar budaya
5. Terciptanya rasa hormat dan saling memahami antar individu yang memiliki
budaya berbeda
6. Tertanamnya nilai nilai baik
Moral dalam berkomunikasi multikultural
1. Folkways
2. Adat-istiadat
3. Tabu, dan
4. Ritual dalam suatu budaya

Anda mungkin juga menyukai