Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI POSPARTUM MENURUT CHERYL TATANO BECK

DISUSUN OLEH :
NAMA : TRISKI PURJIANTI (S18049)
VENANDA PUTRI SHOLIHAH (S18050)
WAHYU ASAL TENTREM (S18051)
KELAS : S18A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan
sehingga kami dapat mengerjakan tugas Falsafah Dan Teori Keperawatan. Tak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada Dosen(Guru Pembimbing) yang telah
memberikan pengarahan sehingga kami dapat menyesuaikan tugas ini dengan baik.

Akhirnya, penulis memohon taufiq dan hidayah-Nya semoga makalah ini dapat
berguna bagi semua orang. Namun kekurangan pasti ada, untuk itu kritik dan saran
sangat kami harapkan.

Manado, 11 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KataPengantar………………………………………………………………………
……..i
Daftar
Isi……………………………………………………………………………………
…ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang…………………………………………………………………………1
1.2Rumusan
Masalah……………………………………………………………………2
1.3Tunjuan
Pembelajaran………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
2.1Biografi Cherly Tatano
Beck………………………………………………………..3
2.2Latar
Belakang………………………………………………………………………….4
2.3Konsep
utama………………………………………………………………………….5
2.4Paradigma………………………………………………………………………
……….8
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan……………………………………………………………………
…………9
3.2saran……………………………………………………………………………
………….10
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/gagasan yang


saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas
keperawatan (smith dan Liehr, 2008).

Teori Middle Range yang merupakan level kedua dari teori keperawatan. Teori
Middle Range cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup
umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk
riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand
theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris.
Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila
didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan
dan diimplementasikan didalam praktek keperawatan.

Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan dan dapat
digambarkan dalam suatu model. Middle range theories dapat dikembangakan
padatatanan praktek dan riset untuk menyediakan pedoman dalam praktik danriset
penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu keperawatan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan


yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang
ditujukankepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam
keadaan sehatmaupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan
keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model
konseptual keperawatan.Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan
dalam pelaksanaan asuhankeperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas
asuhan keperawatan.Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan
berkembang bila didukungoleh teori dan model keperawatan serta pengembangan
riset keperawatan dandiimplementasikan di dalam praktek keperawatan.Asuhan
keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalammenyelesaikan
masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang dilakukantersebut bentuk
penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan terencana dengan baik,
dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa tahap yaitu pengkajian,
penegakkan diagnosa, perencanaan, implimentasi tindakan, dan evaluasi.Profesi
keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory,grand
theory, middle range theory, dan practice theory.

Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan dengan


harapan dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu
memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan askep dalam
praktek keperawatan.
1.2 Rumusan masalah

Dalam suatau karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan sesuai dengan
ketentuan yang ada. Maka dari itu untuk menyusun suatu rumusan masalah yang
menjadi batu pijakan untuk pembahasan pada makalah ini. Adapun rumusan
masalah tersebut ialah sebagai berikut :

Apa yang dimaksud dengan teori middel range?


Apa tujuan mempelajari teori middel range?
Apa yang dimaksud dengan macam-macam teori middel range meurut para ahli?
1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep middle range theorydan
beberapa teori didalamnya yang dikembangkan oleh beberapa tokoh keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cheryl Tatano Back

Biografi Cheryl Tatano


Beck Cheryl adalah seorang profesor di University of Connecticut, School of
Nursing. Gelar Sarjana Science dalam Keperawatan adalah dari Western
Connecticut State University. Dia menerima gelar Master-nya dalam merawat ibu-
bayi yang baru lahir dari Yale University. Cheryl adalah bersertifikat perawat-
bidan. Dia menerima sertifikat nya di perawat-bidan juga dari Yale University.
Dokter nya of Science Keperawatan adalah dari Boston University. Cheryl adalah
rekan dalam American Academy of Nursing. Dia telah menerima berbagai
penghargaan seperti Keperawatan Timur Research Society Distinguished
Penghargaan Peneliti, Distinguished Award dari Alumna Yale University dan
Perawat Connecticut ‘Association Diamond Jubilee Award untuk kontribusinya
terhadap penelitian keperawatan. Saat ini ia menjabat sebagai dewan redaksi
Kemajuan Ilmu Keperawatan, Journal of Pendidikan Keperawatan, dan Jurnal
Pengukuran Keperawatan. Ia telah menjadi anggota Dewan Pembina Depresi
Setelah Pengiriman-Nasional dan Dewan Eksekutif Marce Internasional Society.
Dia telah ditunjuk untuk Presiden Dewan Pertimbangan Postpartum Dukungan
Internasional.
Selama 20 tahun terakhir Cheryl telah memfokuskan upaya penelitiannya pada
pengembangan program penelitian pada suasana hati dan kecemasan gangguan
postpartum. Dia telah banyak diteliti gangguan ini menghancurkan yang
mengganggu ibu baru menggunakan kedua metode penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Berdasarkan temuan dari seri-nya studi kualitatif, Cheryl telah
mengembangkan Postpartum Depression Screening Scale (PDSS) yang diterbitkan
oleh Layanan Psikologi Barat. Saat ini upaya penelitian Cheryl difokuskan pada :

(1) dampak trauma kelahiran pada ASI,

(2) pengaruh DHA pada depresi postpartum, dan

(3) menilai psikometri dari Screening administrasi


Skala-telepon Postpartum Depression.
Latar belakang
Depresi Postpartum adalah gangguan mood yang secara historis sering diabaikan
dalam perawatan kesehatan, membiarkan ibu menderita dalam ketakutan,
kebingungan, dan keheningan. Jika hal ini tidak terdiagnosa, dapat mempengaruhi
hubungan ibu-bayi dan menyebabkan masalah emosional jangka panjang bagi anak.
Teori ini membedakan depresi postpartum dari gangguan mood dan kecemasan
postpartum lainnya dan aspek-aspek depresi postpartum: gejala, prevalensi, faktor
risiko, intervensi, dan efek pada hubungan dan perkembangan anak. Juga dibahas
tentang Instrumen yang tersedia yang digunakan untuk skrining depresi postpartum.
Cheryl menegaskan bahwa depresi merupakan hasil dari kombinasi stres fisiologis,
psikologis, dan lingkungan dan bahwa gejala bervariasi dan kemungkinan akan
muncul beberapa gejala.

gangguan mood postpartum postpartum depresi nonpyschotic utama disoder


depresi dengan distingushing kriteria diagnostik, depresi postpartum sering dimulai
sedini 4 weks setelah lahir
meternity blues jangka waktu terbatas yang relatif sementara dan diri jika
melankolis dan perubahan suasana hati selama periode postpartum awal.
postpartum psyhotic gangguan psikotik karakter dari halusinasi, imajinasi, untuk
tidur panjang.
Cheryl memperkenalkan NURSE program untuk menangani depresi postpartum.
NURSE program ini meliputi 5 aspek perawatan yang diperlukan untuk
menyembuhkan depresi postpartum, yaitu:

Nourishment and needs (nutrisi dan kebutuhan lain)


Understanding (pemahaman)
Rest and relaxation (istirahat dan relaksasi)
Spirituality (spiritualitas) • Exercise (latihan) Masing-masing aspek didiskusikan
secara terpisah dan dikolaborasikan dengan ibu yg bersangkutan. Mereka seringkali
hanya bisa berfokus pada satu atau dua aspek dalam satu waktu, namun program
ini harus diselesaikan dalam setiap tahap penyembuhan mereka.
Konsep utama
Pengertian Depresi Postpartum dan Factor-faktorPenyebabnya Menurut Beck
(2002) dalam Records, Rice, Beck (2007), depresi postpartum adalah episode
depresi mayor yang bisa terjadi selama 12 bulan pertama setelah melahirkan.

Menurut Beck, faktor-faktor yang menyebabkan depresi postpartum ada 13, yaitu
(Varney, et al., 2008) :

Depresi prenatal Depresi prenatal (selama kehamilan) merupakan salah satu faktor
pemicu terjadinya depresi postpartumyang paling kuat.Depresi prenatal bisa terjadi
pada beberapaatau keseluruhan dari trimester kehamilan (Beck, 2001).
Stress merawat anak Hal-hal yang membuat stres yang berhubungan dengan
perawatan anak meliputi faktor-faktor seperti masalah kesehatan yang dialami bayi,
dan kesulitan dalam perawatan bayi khususnya mengenai masalah makanan dan
tidur (Beck, 2001).
Stress dalam kehidupan Stres dalam kehidupan merupakan penunjuk terjadinya
stres selama kehamilan dan setelah kehamilan. Stres yang terjadi dalam hidup
seseorang, bisa karena hal yang positif maupun negatif, dan termasuk juga sebuah
pengalaman seperti, perubahan status perkawinan (contohnya, bercerai, menikah
kembali), perubahan pekerjaan, dan krisis yang terjadi (contohnya, kecelakaan,
perampokan, krisis ekonomi, dan penyakit kronis) (Beck, 2001)
Dukungan sosial Ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi sangat
membutuhkan dukungan psikologis dari orang-orang terdekatnya. Kurangnya
dukungan dari orang-orang terdekat dapat menyebabkan penurunan psikologis
seperti mudah menangis, merasa bosan, capek, tidak bergairah, dan merasa gagal
yang akan menyebabkan ibu menjadi depresi (Anonim).
Ansietas pranatal Ansietas pada masa kehamilan bisa terjadi selama beberapa
trimester dan kadang terjadi diseluruh masa kehamilan. Ansietas ini merupakan
suatu perasaan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi mengenai sesuatu yang
tidak jelas, ancaman yang belum jelas (Beck, 2001).
Kepuasan perkawinan Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan perkawinan
ditandai dengan seberapa bahagia atau puasnya seorang wanita pada hal-hal tertentu
dari perkawinannya, seperti komunikasi, keterbukaan, kesamaan dalam saling
menghargai, saling membantu, menghargai terhadap suatu keputusan, dan hal-hal
yang baik secara global lainnya (Beck, 2001).
Riwayat depresi sebelumnya Sarafino dalam Ryan (2009), menyatakan bahwa
perempuan yang memiliki sejarah masalah emosional rentan terhadap gejala
depresi ini, kepribadian dan variabel sikap selama masa kehamilan seperti
kecemasan, kekerasan dan kontrol eksternal berhubungan dengan munculnya gejala
depresi (Ryan, 2009).
Temperamen bayi Temperamen bayi yang sulit digambarkan sebagai seorang bayi
yang lekas marah, rewel, dan susah dihibur (Beck, 2001). Hal tersebut sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Whiffen dan Gotlib (1989) dalam Hagen
(1999), yang menyimpulkan bahwa temperamen sebagai salah satu penyebab
terjadinya depresi postpartum.
Maternity blues Maternity bluesadalah sebuah fenomena yang hanya sekilas dari
perubahan suasana hati yang dimulai pada beberapa hari pertama setelah
melahirkan dan paling sedikit 1 sampai 10 hari atau lebih.Keadaan tersebut ditandai
dengan perasaan ingin menangis, cemas, kesulitas konsentrasi, lekas marah, dan
suasana hati yang labil (Beck, 1998a dalam Beck, 2001).
Harga diri Harga diri ditunjukkan kepada perasaan seorang wanita secara umum
dalam hal harga diri dan penerimaan diri sendiri, artinya adalah kepercayaan diri
dan kepuasan terhadap diri sendiri.Rendahnya harga diri menggambarkan
negatifnya evaluasi terhadap diri sendiri dan perasaan terhadap diri seseorang atau
kemampuan seseorang (Beck, 2001).
Status sosioekonomi Segre, Lisa, Losch, O’Hara dalam Wikipedia (2010),
mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi berhubungan dengan kejadian
depresi postpartum. Semakin rendah pendapatan keluarga, semakin tinggi pula
resiko terjadinya depresi postpartum.
Status perkawinan Status demografi ini berfokus pada kedudukan seorang wanita
dalam hal pernikahan.Tingkatannya adalah tidak menikah, menikah/hidup bersama,
bercerai, janda, berpisah, memiliki pasangan (Beck, 2001).
Kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan Kehamilan yang tidak
direncanakan, bisa disebabkan oleh perasaan ragu-ragu terhadap kehamilan yang
dialami.Jika kehamilan itu direncanakan, mungkin saja 40 minggu bukanlah waktu
yang cukup bagi pasangan untuk menyesuaikan diri terhadap perawatan bayi yang
ada kalanya membutuhkan usaha yang cukup keras (The American College of
Obstetricians and Gynecologist (ACOG), 2009). Seorang bayi mungkin dilahirkan
lebih awal dari perkiraan lahirnya, hal ini juga dapat menjadi faktor pemicu
terjadinya depresi postpartum, karena jika bayi lahir lebih awal dapat menyebabkan
perubahan secara tiba-tiba, baik di lingkungan rumah maupun perubahan terhadap
rutinitas kerja yang tidak diharapkan oleh orang tua (ACOG, 2009).
Paradigma
Orang : Beck menerima gelar sarjana dari Western Connecticut State University
pada tahun 1970, dua tahun kemudian meraih gelar Master di kedua ibu-bayi yang
baru lahir keperawatan dan perawat-kebidanan dari Yale University. Satu dekade
kemudian ia menerima gelar doktor dari Universitas Boston. Bisa melihat masa
depan dengan Beck dan PPD.

Kesehatan : Beck melihat link dalam waktu dari persalinan dan ketika ibu rumah
setelah melahirkan. Hal ini selama pekan ini pertama setelah melahirkan yang
sebagian besar ibu mengalami psikosis postpartum, depresi postpartum atau
bersalin blues.
Perawatan : Beck menjelaskan bahwa perawat harus melakukan pengkajian khusus
untuk baby blues syndrome dan mereka harus dilakukan secara rutin dan bagian
dari penilaian perawat selama kunjungan rumah.

Lingkungan Hidup : Teori Beck membuat titik yang PPD tidak hanya efek ibu tapi
anak-anaknya juga. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan
mereka.
APLIKASI KLINIS
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range teori
adalah suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret daripada Grand
Teori,karena pada Grand teori lebih berfokus pada fenomena pusat dari disiplin
ilmu seperti individu sebagai sistem adaptif, defisit perawatan diri,kesatuan
manusia, atau menjadi manusia. Grand Teori yang kerangkanya terdiri dari konsep-
konsep dan pernyataan relasional yang menjelaskan fenomena abstrak.Sedangkan
Midle Range Theory diorganisasi dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah
varibel terbatas, dapat diuji secara langsung. Teori Middle-Range memiliki
hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan praktik. Hubungan antara
penelitian dan praktik menurut Merton (1968), menunjukkan bahwa Teori Mid-
Range amat penting dalam disiplin praktik.

Pengembangan Middle Range Theory bisa bersumber dari Grand Teori,atau dapat
pula bersumber dari hasil penelitian klinis langsung, hal ini dapat kita lihat dari
pernyataan beberapa ahli. Mungkin ada hubungan yang eksplisit antara beberapa
grand teori dan middle range teori. Sebagai contoh, (middle range teori) Reed
(1991) transendensi-diri dan (1988) teori Barrett kekuasaan secara langsung terkait
dengan Ilmu Rogers dari Kesatuan Manusia. Teori Midle range lainnya mungkin
tidak memiliki hubungan langsung dengan grand teori. Dalam hal ini,asumsi-
asumsi filosofis yang mendasari middle range teori dapat berada pada tingkat
paradigma, bukan dari Grand Teori. Namun demikian, hubungan ini penting untuk
menetapkan validitas sebagai teori.

Jika kita bandingkan dengan filosofi teori dan Grand teori,middle range teori dapat
digunakan langsung dalam tatanan praktik, karena memiliki variable yang spesifik
misalnya kita ambil contoh dari Teori Trajectory Illness dari Wiener dan Dodd,
teori ini lahir dari bentuk studi kualitatif yang dilakukan pada khusus penderita
kanker,kemudian juga teori Cheryl T.Beck yang mengkhususkan teori pada tatanan
praktik yang diaplikasikan pada Post Partum Depresion.

Midle range teori adalah bagian dari struktur disiplin ilmu keperawatan.Teori ini
menjelaskan fenomena spesifik yang terkait dengan praktek keperawatan. Kajian
analisis teori transendensi-diri menjelaskan bagaimana penuaan atau mendorong
kerentanan manusia melampaui batas-batas untuk diri intrapribadi fokus pada
makna kehidupan, interpersonal pada koneksi dengan orang lain dan lingkungan,
temporal untuk mengintegrasikan masa lalu, sekarang, dan masa depan, dan
transpersonally untuk terhubung dengan dimensi di luar fisik realitas.
Transendensi-diri ini terkait dengan kesejahteraan atau penyembuhan, salah satu
dari diidentifi kasi fokus dari disiplin keperawatan. Teori ini telah diuji dalam
penelitian dan digunakan untuk memandu praktik keperawatan. Dengan ekspansi
Middle Range Teori memperkaya disiplin ilmu keperawatan.

Dari beberapa ciri yang dimiliki Middle Range Teori ada beberapa aspek yang
menjadi catatan penting yaitu posisi Middle Range Teori berada pada lingkaran
tengah, semi konsep semi praktis. Dapat dilakukan ditarik keatas mendekati tatanan
konsep dapat pula ditarik kebawah lebih mendekati praktik klinik, tergantungan
penggunaan konsep-konsep dan aplikasinya. Hal ini dapat kita lihat pada beberapa
cirri yang diungkapkan oleh beberapa ahli yang menyatakan Middle Range Teori
dipengaruhi oleh penggunaannya yang mampu diaplikasikan dalam berbagai
situasi, masih memiliki suatu unsur abstrak ,namun lebih mudah diaplikasikan ke
dalam praktik dibandingkan dengan Grand Teori.
3.2 Saran

Dari makalah yang kami buat, kami sebagai penulis menyarankan untuk lebih
banyak membaca dan memahami masalah middle range dan bisa lebih banyak
mengetahui masalah genetic(pewarisan sifat) pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/16/jhptump-a-suciratnae-795-2-babii.pdf

http://www.postpartum.net/About-PSI/President%E2%80%99s-Advisory-
Council-/Cheryl-Tatano-Beck-DNSc-CNM-FAAN-.aspx

Polite,denise F dan Cheryl Tatano Beck.Postpartum Nursing theorist

Dokumen.tips/document/teori-caring-swanson.html

Tomey and alligood, 2006, Nursing Theorists and Their Work, sixth edition,
Missouri:Mosby

Anda mungkin juga menyukai