DISUSUN OLEH :
NAMA : TRISKI PURJIANTI (S18049)
VENANDA PUTRI SHOLIHAH (S18050)
WAHYU ASAL TENTREM (S18051)
KELAS : S18A
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan
sehingga kami dapat mengerjakan tugas Falsafah Dan Teori Keperawatan. Tak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada Dosen(Guru Pembimbing) yang telah
memberikan pengarahan sehingga kami dapat menyesuaikan tugas ini dengan baik.
Akhirnya, penulis memohon taufiq dan hidayah-Nya semoga makalah ini dapat
berguna bagi semua orang. Namun kekurangan pasti ada, untuk itu kritik dan saran
sangat kami harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KataPengantar………………………………………………………………………
……..i
Daftar
Isi……………………………………………………………………………………
…ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang…………………………………………………………………………1
1.2Rumusan
Masalah……………………………………………………………………2
1.3Tunjuan
Pembelajaran………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
2.1Biografi Cherly Tatano
Beck………………………………………………………..3
2.2Latar
Belakang………………………………………………………………………….4
2.3Konsep
utama………………………………………………………………………….5
2.4Paradigma………………………………………………………………………
……….8
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan……………………………………………………………………
…………9
3.2saran……………………………………………………………………………
………….10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Teori Middle Range yang merupakan level kedua dari teori keperawatan. Teori
Middle Range cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup
umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk
riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand
theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris.
Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila
didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan
dan diimplementasikan didalam praktek keperawatan.
Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan dan dapat
digambarkan dalam suatu model. Middle range theories dapat dikembangakan
padatatanan praktek dan riset untuk menyediakan pedoman dalam praktik danriset
penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu keperawatan
Dalam suatau karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan sesuai dengan
ketentuan yang ada. Maka dari itu untuk menyusun suatu rumusan masalah yang
menjadi batu pijakan untuk pembahasan pada makalah ini. Adapun rumusan
masalah tersebut ialah sebagai berikut :
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep middle range theorydan
beberapa teori didalamnya yang dikembangkan oleh beberapa tokoh keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Beck, faktor-faktor yang menyebabkan depresi postpartum ada 13, yaitu
(Varney, et al., 2008) :
Depresi prenatal Depresi prenatal (selama kehamilan) merupakan salah satu faktor
pemicu terjadinya depresi postpartumyang paling kuat.Depresi prenatal bisa terjadi
pada beberapaatau keseluruhan dari trimester kehamilan (Beck, 2001).
Stress merawat anak Hal-hal yang membuat stres yang berhubungan dengan
perawatan anak meliputi faktor-faktor seperti masalah kesehatan yang dialami bayi,
dan kesulitan dalam perawatan bayi khususnya mengenai masalah makanan dan
tidur (Beck, 2001).
Stress dalam kehidupan Stres dalam kehidupan merupakan penunjuk terjadinya
stres selama kehamilan dan setelah kehamilan. Stres yang terjadi dalam hidup
seseorang, bisa karena hal yang positif maupun negatif, dan termasuk juga sebuah
pengalaman seperti, perubahan status perkawinan (contohnya, bercerai, menikah
kembali), perubahan pekerjaan, dan krisis yang terjadi (contohnya, kecelakaan,
perampokan, krisis ekonomi, dan penyakit kronis) (Beck, 2001)
Dukungan sosial Ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi sangat
membutuhkan dukungan psikologis dari orang-orang terdekatnya. Kurangnya
dukungan dari orang-orang terdekat dapat menyebabkan penurunan psikologis
seperti mudah menangis, merasa bosan, capek, tidak bergairah, dan merasa gagal
yang akan menyebabkan ibu menjadi depresi (Anonim).
Ansietas pranatal Ansietas pada masa kehamilan bisa terjadi selama beberapa
trimester dan kadang terjadi diseluruh masa kehamilan. Ansietas ini merupakan
suatu perasaan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi mengenai sesuatu yang
tidak jelas, ancaman yang belum jelas (Beck, 2001).
Kepuasan perkawinan Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan perkawinan
ditandai dengan seberapa bahagia atau puasnya seorang wanita pada hal-hal tertentu
dari perkawinannya, seperti komunikasi, keterbukaan, kesamaan dalam saling
menghargai, saling membantu, menghargai terhadap suatu keputusan, dan hal-hal
yang baik secara global lainnya (Beck, 2001).
Riwayat depresi sebelumnya Sarafino dalam Ryan (2009), menyatakan bahwa
perempuan yang memiliki sejarah masalah emosional rentan terhadap gejala
depresi ini, kepribadian dan variabel sikap selama masa kehamilan seperti
kecemasan, kekerasan dan kontrol eksternal berhubungan dengan munculnya gejala
depresi (Ryan, 2009).
Temperamen bayi Temperamen bayi yang sulit digambarkan sebagai seorang bayi
yang lekas marah, rewel, dan susah dihibur (Beck, 2001). Hal tersebut sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Whiffen dan Gotlib (1989) dalam Hagen
(1999), yang menyimpulkan bahwa temperamen sebagai salah satu penyebab
terjadinya depresi postpartum.
Maternity blues Maternity bluesadalah sebuah fenomena yang hanya sekilas dari
perubahan suasana hati yang dimulai pada beberapa hari pertama setelah
melahirkan dan paling sedikit 1 sampai 10 hari atau lebih.Keadaan tersebut ditandai
dengan perasaan ingin menangis, cemas, kesulitas konsentrasi, lekas marah, dan
suasana hati yang labil (Beck, 1998a dalam Beck, 2001).
Harga diri Harga diri ditunjukkan kepada perasaan seorang wanita secara umum
dalam hal harga diri dan penerimaan diri sendiri, artinya adalah kepercayaan diri
dan kepuasan terhadap diri sendiri.Rendahnya harga diri menggambarkan
negatifnya evaluasi terhadap diri sendiri dan perasaan terhadap diri seseorang atau
kemampuan seseorang (Beck, 2001).
Status sosioekonomi Segre, Lisa, Losch, O’Hara dalam Wikipedia (2010),
mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi berhubungan dengan kejadian
depresi postpartum. Semakin rendah pendapatan keluarga, semakin tinggi pula
resiko terjadinya depresi postpartum.
Status perkawinan Status demografi ini berfokus pada kedudukan seorang wanita
dalam hal pernikahan.Tingkatannya adalah tidak menikah, menikah/hidup bersama,
bercerai, janda, berpisah, memiliki pasangan (Beck, 2001).
Kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan Kehamilan yang tidak
direncanakan, bisa disebabkan oleh perasaan ragu-ragu terhadap kehamilan yang
dialami.Jika kehamilan itu direncanakan, mungkin saja 40 minggu bukanlah waktu
yang cukup bagi pasangan untuk menyesuaikan diri terhadap perawatan bayi yang
ada kalanya membutuhkan usaha yang cukup keras (The American College of
Obstetricians and Gynecologist (ACOG), 2009). Seorang bayi mungkin dilahirkan
lebih awal dari perkiraan lahirnya, hal ini juga dapat menjadi faktor pemicu
terjadinya depresi postpartum, karena jika bayi lahir lebih awal dapat menyebabkan
perubahan secara tiba-tiba, baik di lingkungan rumah maupun perubahan terhadap
rutinitas kerja yang tidak diharapkan oleh orang tua (ACOG, 2009).
Paradigma
Orang : Beck menerima gelar sarjana dari Western Connecticut State University
pada tahun 1970, dua tahun kemudian meraih gelar Master di kedua ibu-bayi yang
baru lahir keperawatan dan perawat-kebidanan dari Yale University. Satu dekade
kemudian ia menerima gelar doktor dari Universitas Boston. Bisa melihat masa
depan dengan Beck dan PPD.
Kesehatan : Beck melihat link dalam waktu dari persalinan dan ketika ibu rumah
setelah melahirkan. Hal ini selama pekan ini pertama setelah melahirkan yang
sebagian besar ibu mengalami psikosis postpartum, depresi postpartum atau
bersalin blues.
Perawatan : Beck menjelaskan bahwa perawat harus melakukan pengkajian khusus
untuk baby blues syndrome dan mereka harus dilakukan secara rutin dan bagian
dari penilaian perawat selama kunjungan rumah.
Lingkungan Hidup : Teori Beck membuat titik yang PPD tidak hanya efek ibu tapi
anak-anaknya juga. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan
mereka.
APLIKASI KLINIS
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range teori
adalah suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret daripada Grand
Teori,karena pada Grand teori lebih berfokus pada fenomena pusat dari disiplin
ilmu seperti individu sebagai sistem adaptif, defisit perawatan diri,kesatuan
manusia, atau menjadi manusia. Grand Teori yang kerangkanya terdiri dari konsep-
konsep dan pernyataan relasional yang menjelaskan fenomena abstrak.Sedangkan
Midle Range Theory diorganisasi dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah
varibel terbatas, dapat diuji secara langsung. Teori Middle-Range memiliki
hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan praktik. Hubungan antara
penelitian dan praktik menurut Merton (1968), menunjukkan bahwa Teori Mid-
Range amat penting dalam disiplin praktik.
Pengembangan Middle Range Theory bisa bersumber dari Grand Teori,atau dapat
pula bersumber dari hasil penelitian klinis langsung, hal ini dapat kita lihat dari
pernyataan beberapa ahli. Mungkin ada hubungan yang eksplisit antara beberapa
grand teori dan middle range teori. Sebagai contoh, (middle range teori) Reed
(1991) transendensi-diri dan (1988) teori Barrett kekuasaan secara langsung terkait
dengan Ilmu Rogers dari Kesatuan Manusia. Teori Midle range lainnya mungkin
tidak memiliki hubungan langsung dengan grand teori. Dalam hal ini,asumsi-
asumsi filosofis yang mendasari middle range teori dapat berada pada tingkat
paradigma, bukan dari Grand Teori. Namun demikian, hubungan ini penting untuk
menetapkan validitas sebagai teori.
Jika kita bandingkan dengan filosofi teori dan Grand teori,middle range teori dapat
digunakan langsung dalam tatanan praktik, karena memiliki variable yang spesifik
misalnya kita ambil contoh dari Teori Trajectory Illness dari Wiener dan Dodd,
teori ini lahir dari bentuk studi kualitatif yang dilakukan pada khusus penderita
kanker,kemudian juga teori Cheryl T.Beck yang mengkhususkan teori pada tatanan
praktik yang diaplikasikan pada Post Partum Depresion.
Midle range teori adalah bagian dari struktur disiplin ilmu keperawatan.Teori ini
menjelaskan fenomena spesifik yang terkait dengan praktek keperawatan. Kajian
analisis teori transendensi-diri menjelaskan bagaimana penuaan atau mendorong
kerentanan manusia melampaui batas-batas untuk diri intrapribadi fokus pada
makna kehidupan, interpersonal pada koneksi dengan orang lain dan lingkungan,
temporal untuk mengintegrasikan masa lalu, sekarang, dan masa depan, dan
transpersonally untuk terhubung dengan dimensi di luar fisik realitas.
Transendensi-diri ini terkait dengan kesejahteraan atau penyembuhan, salah satu
dari diidentifi kasi fokus dari disiplin keperawatan. Teori ini telah diuji dalam
penelitian dan digunakan untuk memandu praktik keperawatan. Dengan ekspansi
Middle Range Teori memperkaya disiplin ilmu keperawatan.
Dari beberapa ciri yang dimiliki Middle Range Teori ada beberapa aspek yang
menjadi catatan penting yaitu posisi Middle Range Teori berada pada lingkaran
tengah, semi konsep semi praktis. Dapat dilakukan ditarik keatas mendekati tatanan
konsep dapat pula ditarik kebawah lebih mendekati praktik klinik, tergantungan
penggunaan konsep-konsep dan aplikasinya. Hal ini dapat kita lihat pada beberapa
cirri yang diungkapkan oleh beberapa ahli yang menyatakan Middle Range Teori
dipengaruhi oleh penggunaannya yang mampu diaplikasikan dalam berbagai
situasi, masih memiliki suatu unsur abstrak ,namun lebih mudah diaplikasikan ke
dalam praktik dibandingkan dengan Grand Teori.
3.2 Saran
Dari makalah yang kami buat, kami sebagai penulis menyarankan untuk lebih
banyak membaca dan memahami masalah middle range dan bisa lebih banyak
mengetahui masalah genetic(pewarisan sifat) pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/16/jhptump-a-suciratnae-795-2-babii.pdf
http://www.postpartum.net/About-PSI/President%E2%80%99s-Advisory-
Council-/Cheryl-Tatano-Beck-DNSc-CNM-FAAN-.aspx
Dokumen.tips/document/teori-caring-swanson.html
Tomey and alligood, 2006, Nursing Theorists and Their Work, sixth edition,
Missouri:Mosby