Disusun Oleh:
Kelompok 3 / 3A
Dosen Pembimbing:
Difran Nobel Bistara, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dn
hidyahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Sebelumnya kita
berterimakasih kepada teman- teman yang telah membantu dan ikut bekerja sama selama
proses penulisan makalah ini. Dan kita tak lupa mengucapkan terimakasih kepada bapak
Difran Nobel Bistara, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku pembimbing yang telah memberikan
waktu dan kesempatan, sehingga kami dapat menyempurnakan makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna masih banyak
kekurangan baik dari segi isi maupun tulisan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kami.
Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga apa yang telah kami sampaikan pada makalah ini bisa mengandung
banyak manfaat khususnya bagi kami yang masih tahap belajar, dan umumnya bagi
semua pembaca.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................1
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................................1
1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1 Pengertian telenursing....................................................................................3
2.2 Manfaat telenursing........................................................................................4
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi telenursing.......................5
2.4 Hambatan telenursing.....................................................................................6
2.5 Telehealth Dalam Pelayanan Keperawatan....................................................7
2.6 Trend dan Issue telehealth..............................................................................10
2.7 Penerapan Telehealth oleh Perawat di Indonesia..........................................11
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
3.2 Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian telenursing?
2. Apakah Manfaat telenursing?
3. Apakah Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi telenursing?
4. Apakah Hambatan telenursing?
5. Apakah Telehealth Dalam Pelayanan Keperawatan?
6. Apakah Trend dan Issue Telehealth ?
7. Apakah Penerapan Telehealth oleh Perawat di Indonesia?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu dan mengetahui Trend dan Isu penggunaan
teknologi dalam Pelayanan dan pendidikan Kesehatan
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui pengertian Tele
Nursing
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui manfaat
telenursing.
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui faktor-faktotr yang
mempengaruhi telenursing.
4. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui hambatan
telenursing.
5. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui Telehealth Dalam
Pelayanan Keperawatan.
6. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui Apakah Trend dan
Issue Telehealth.
7. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui Penerapan
Telehealth oleh Perawat di Indonesia.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
melibatkan penggunaan teknologi komunikasi elektronik dan teknologi
informasi.
2.2 Manfaat Telenursing
Telenursing dapat mengurangi hari rawat di RS sehingga
berdampak pada berkurangnya biaya perawatan (efektif dan efisiensi dari
sisi biaya kesehatan), mengurangi jumlah kunjungan ke pelayanan
kesehatan, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam
jumlah yang lebih luas dan merata, dapat dimanfaatkan dalam bidang
pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan
riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan meningkatkan
kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home
care). Selain itu telenursing juga meningkatkan rasa aman (safety) perawat
dan klien, karena dengan diterapkannya telenursing semakin
meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga dan meningkatkan kepatuhan.
Telenursing telah menyediakan sarana bagi konsumen untuk memanggil
perawat agar mendapatkan saran kesehatan. seorang perawat dengan
pelatihan khusus dapat menawarkan pendidikan dan dukungan, sehingga
ini bermanfaat karena klien membutuhkan dukungan yang tidak
mungkin didapatkan dengan kontak langsung.
Beberapa manfaat penggunaan aplikasi telehealth pada layanan
homecare (Farrar, 2015) adalah:
(1) Efektif pada intervensi terapi modalitas;
(2) Meningkatkan kesadaran pasien untuk patuh obat dan mengurangi
komplikasi;
(3) Menjadi sistem monitoring pada layanan penyakit kronik pasien;
(4) Efektif memberikan intervensi kesehatan yang terjadi dalam waktu
bersamaan; dan
(5) Memberikan keefektifan waktu dan efisiensi intervensi, karena
pelakasanaan intervensi dilakukan secara fleksibel.
4
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing
Ada empat faktor penting yang mempengaruhi implementasi telenursing.
Empat faktor tersebut yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek
sosial, dan aspek teknikal.
1. Aspek Sistematika
Aspek sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi
legislasi dan regulasi. Dalam mengontrol kualitas dan kelangsungan
telenursing sangat dibutuhkan pengaturan dan supervisi pelayanan
pemerintah. Untuk penerapan telenursing disepakati bahwa praktek
keperawatan mandiri seharusnya ada otoritas dan peraturan legal serta
adanya standart operasional prosedur yang dibuat oleh organisasi
profesi keperawatan atau pendidikan keperawatan.
2. Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan medis
akibat penggunaan telenursing dan Government recognition for cost
effectiveness merupakan prioritas utama. Investasi pemerintah dalam
proyek telenursing merupakan prioritas untuk megaktifkan telenursing
di daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat medis. Aplikasi
system telenursing yang mahal dan uang perawatan (maintenance fee)
harus dipikirkan.
3. Aspek Sosial
Aspek Sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan
sosial tentang telenursing dibandingkan dengan perawatan langsung.
Penerimaan dari pemberi pelayanan kesehatan seperti fasilitas medis,
dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan implementasi
telenursing. Kerja sama dan koordinasi antara profesi kesehatan akan
membangun pemahaman yang lebih baik tentang telenursing pada
publik. Adanya pengakuan public terhadap keperawatan itu sendiri
merupakan factor kunci dalam pelaksanan telenursing.
4. Aspek Teknikal
5
Aspek teknikal terkait kreatifitas dan originalitas konten telenursing
dan pengembangan sistem pelayanan. Pelatihan dan pendidikan
perawat serta teknologi informasi mendukung pengembangan dan
pengoperasian telenursing. Pengembangan teknologi informasi untuk
menjaga privacy pasien dan keamanan informasi. Standarisasi,
pelatihan keperawatan dan penelitian untuk pengembangan system
telenursing dan pelaksanaannya, teknologi informasi medis dan
pengembangan system aplikasi, serta desain model fungsional yang
mungkin diterapkan dilingkungan tersebut. Jadi keempat aspek
tersebut harus terintegrasi dalam strategi pelaksanaan telenursing.
6
2. Hambatan Legislasi
Legislasi, telenursing muncul sebagai issue kebijakan public secara
mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang telenursing.
3. Hambatan Teknologi
Secara teknologi, Elektronik Health Record (EHR) dan standar data
mendukung perkembangan telenursing. Tanpa EHR telehealth tidak
bisa bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun
dan dimanapun provider membutuhkannya.
7
dalam Telehealth Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi yang
dalam pelayanan: store forward dan real time tekhnologi.
1. Tekhnologi simpan dan sampaikan (store and forward) misalnya :
gambar yang didapatkan dari elektonik seperi tekhnologi x ray, dapat
dikirimkan pada spesialis untuk diinterpretasi. Gambar tersebut saja
yang berpindah pindah. Radiologi, dermatologi, patologi adalah
contoh spesialisasi yang sangat kelihatan menggunakan tekhnologi ini.
2. Tekhnologi real time Real time adalah tekhnologi yang membuat
pasien dan provider berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat
telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi dua arah
menggunakan tekhnologi real time dalam telehealth. Tekhnologi
realtime juga dapat membuat alat untuk menstransimisikan gambar
dari tempat yng berbeda. Misalnya kamera untuk mengobservasi
keadaan klien. Tekhnologi realtime memfasilitasi komunikasi dua
arah baik audio maupun video, yang bisa digunakan dalam telehealth
Sebagai kombinasi realtime dan robotik, seorang dokter bedah dapat
melakukan operasi dengan alat operasi khusus dari jarak tertentu.
Prosedur ini disebut dengan telepresence. Telepresence menjadi salah
satu sub bagian dari telehealth. Saat ini masih sedang dikembangkan
karena membutuhkan sistem yang 100 % reliable dan bandwith yang
sangat tinggi.
Contoh Telehealth Pelayanan keehatan semakin bergeser dari
Rumah sakit menuju Rumah dan komunitas. Banyak rentang petugas
kesehatan (ahli gizi, pekerja social, perawat) sebagai bagian dalam
pelayanan kesehatan yang menggunakan pelayanan terapeutik dengan
telehealth. Salah satu contoh program tlehealth adalah homecare.
Sistem ini menyediakan audio dan video interaktif untuk hubungan
antara lanjut usia di rumah dan telehealth perawat. Perawat
memasukkan data data pasien secara elektronik dan menganalisanya,
kalau perlu untuk dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan
kunjungan ke pasien. Telenursing adalah bagian dari telehealth.
Telenursing menawarkan program kolabortif dan mengurangi biaya
8
pasien. Sebagai contoh : konsultasi dengan perawat akan mengurangi
angka kejadian masuknnya pasien dengan keadaan emergency ke
Rumah Sakit.
Beberapa keuntungan telenursing yaitu:
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga
dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter
praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing home).
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari
rawat di RS.
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model
distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan.
Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di
kampus, video conference, pembelajaran online dan multimedia
distance learning Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan
dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif.
Issue Telehealth terdiri dari berbagai jenis bentuk dan telah
menunjukkan segi manfaatnya. Beberapa manfaat dari telehealth
misalnya: meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi waktu,
meningkatkan produkstifitas akses, meningkatkan peluang belajar.
Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan
telehealth yaitu :
1. Pembiayaan. Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan
telehealth. Meskipun dijumpai bahwa telehealth banyak
mempunyai manfaat. Pemerintah masih kurang dalam
mengembangkan telehealth.
2. Aspek legal Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus
dilindungi dari praktek petugas kesehatan yang tidak baik.
9
3. Standar keamanan Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam
pelayanan kesehatan adalah keamaan/keselamatan pasien. Sistem
pelayanan telehealth harus bisa menjamin keselamatan bagi pasien.
Berkaitan dengan hal tersebut ANA (American Nursing
Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu : Prinsip
dasar telehealth pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun 1999
dan mengembangkan protokol telehealth pada tahun 2001.
4. Keamanan data Telehealth memerlukan pencatatan elektronik
(elektronik health record), yang rawan akan privasi, kerahasiaan
dan keamanan data. Sehingga penyelenggaraan telehealth harus
bisa menjamin keamanan data.
5. Infrastruktur komunikasi Infrastruktur telekomunikasi merupakn
bagian dari telehealth yang mempunyai biaya dengan prosentase
paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan antarmuka
(interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth jika tidak ada
saling hubungan ( interkoneksi) antar alat.
10
pelayanan telehealth harus bisa menjamin keselamatan bagi pasien.
Berkaitan dengan hal tersebut ANA (American Nursing Association)
menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu : Prinsip dasar telehealth
pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun 1999 dan
mengembangkan protokol telehealth pada tahun 2001.
4. Keamanan data Telehealth memerlukan pencatatan elektronik
(elektronik health record), yang rawan akan privasi, kerahasiaan dan
keamanan data. Sehingga penyelenggaraan telehealth harus bisa
menjamin keamanan data.
5. Infrastruktur komunikasi Infrastruktur telekomunikasi merupakan
bagian dari telehealth yang mempunyai biaya dengan prosentase
paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan antarmuka
(interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth jika tidak ada
saling hubungan ( interkoneksi) antar alat.
11
aplikasi telehealth digunakan oleh perawat dan pasien di Indonesia.
Beberapa hasil penelitian dan fenomena yang terjadi bahwa perkembangan
telehealth di Indonesih masih berfokus pada pelayanan kuratif oleh dokter
ke pasien.
Telehealth dalam layanan homecare menjadi salah satu solusi
perbaikan kesenjangan layanan kesehatan di kondisi geografis Indonesia
yang memiliki beberapa daerah terpencil dan perbatasan. Penerapan
telehealth sangat dianjurkan sebagai upaya peningkatan paradigma sehat di
Indonesia. Telehealth dapat diterapkan sebagai upaya preventif dan
rehabilitatif masyarakat yang memiliki masalah keterbatasan akses ke
pelayanan kesehatan. Pengembangan telehealth saat ini sudah mulai
dirancang, seperti ketersediaan insfrastruktur dan jaringan internet di
beberapa daerah. Selain dari ketersediaan infrastruktur, peran pemerintah
dalam penerapan telehealth sangat dibutuhkan, seperti dalam perancangan
peraturan penggunaan telehealth pada layanan homecare. Beberapa
tantangan yang harus diantisipasi oleh pemerintah dalam merancang
telehealth di Indonesia adalah akses jaringan di Daerah Tertinggal
Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan kurangnya kesadaran tenaga
kesehatan terhadap manfaat telehealth. Pemerintah saat ini dapat memulai
memberikan pelatihan pentingnya telehealth pada tenaga kesehatan
Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah membutuhkan kerjasama lintas
sektor dalam mengatasi kesenjangan kesehatan ini, seperti organisasi
profesi kesehatan, NGO, CSR, LSM dan komunitas-komunitas yang
berfokus pada upaya peningkatan layanan kesehatan.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peningkatan kualitas hidup masyarakat menjadi salah satu target
pemerintah Indonesia. Adanya akses pelayanan kesehatan yang mudah
untuk masyarakat menjadi salah satu aspek dalam meningkatkan kualitas
hidup manusia. Telehealth menjadi solusi dalam meningkatkan
kesenjangan pelayanan kesehatan yang disebabkan karena akses. Masih
banyaknya daerah tertinggal dan perbatasan menjadi tantangan pemerintah
dalam pengembangan telehealth. Jika pembangunan infrastruktur
telehealth merata hingga Sabang sampai Merauke, maka Nawacita
Presiden tercapai dalam peningkatan kualitas hidup.
3.2 Saran
Apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak kekeliruan dalam
penulisan kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritis dan sarannya
dari semua pihak dapat memperbaiki atau menyempurnakan makalah kami
menjadi yang lebih baik lagi dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
14