Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatNYA makalah ini dapat di selesaikan tepat waktu. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
PEMBAHASAN ....................................................................................... 1
PENUTUP ................................................................................................. 7
Kesimpulan ................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
PEMBAHASAN
1. Definisi Komunikasi
1
penderita dalam waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya (life
saving).
2. Tujuan Komunikasi
2
menggunakan kemampuan mendengar apa yang sedang dibicarakan
orang lain.
b) Agar yang disampaikan komunikator bisa dimengerti oleh komunikan
atau audience. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka
komunikator harus menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya
dan sedetail mungkin pesan tersebut.
c) Agar pendapat dapat diterima orang lain. Komunikasi dan juga
pendekatan persuasif ialah cara agar gagasan kita dapat diterima oleh
orang lain.
d) Menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan atau
kegiatan. Komunikasi dan juga pendekatan persuasif dapat membangun
persamaan presepsi dengan orang lalu menggerakkannya sesuai
keinginan kita.
3
b) Menciptakan kepercayaan antara perawat dengan klien yang mengalami
kondisi kritis atau gawat darurat dalam melakukan tindakan, sehingga
klien cepat tertolong dan tidak terjadi hal yang fatal.
c) Untuk mempermudah dan mempercepat penyampaian dan penerimaan
informasi dalam rnenanggulangi penderita gawat darurat.
a) Mendengarkan
Perawat harus berusaha untuk mendengarkan informasi yang
disampaikan oleh klien dengan penuh empati dan perhatian. Ini
dapat ditunjukkan dengan memandang kearah klien selama
berbicara, menjaga kontak pandang yang menunjukkan
keingintahuan, dan menganggukkan kepala pada saat berbicara
tentang hal yang dirasakan penting atau memerlukan ummpan balik.
Teknik dimaksudkan untuk memberikan rasa aman kepada klien
dalam mengungkapkan perasaan dan menjaga kestabilan emosi
klien.
b) Menunjukkan penerimaan
Menerima bukan berarti menyetujui, melainkan bersedia
untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan sikap ragu atau
penolakan. Dalam hal ini sebaiknya perawat tidak menunjukkan
ekspresi wajah yang menunjukkan ketidaksetujuan atau penolakan.
Selama klien berbicara sebaiknya perawat tidak menyela atau
membantah. Untuk menunjukkan sikap penerimaan
sebaiknya perawat menganggukkan kepala dalam merespon
pembicaraan klien.
4
c) Mengulangi Pernyataan Klien
Dengan mengulang pernyataan klien, perawat memberikan
umpan balik sehingga klien mengetahui bahwa pesannya mendapat
respondan berharap komunikasi dapat berlanjut. Mengulang pokok
pikiran klien menunjukkan indikasi bahwa perawat mengikuti
pembicaraan klien.
d) Klarifikasi
Apabila terjadi kesalahpahaman, perawat perlu
mengehentikan pembicaraan untuk meminta penjelasan dengan
menyamakan pengertian. Ini berkaitan dengan pentingnya informasi
dalam memberikan pelayanan keperawatan. Klarifikasi diperlukan
untuk memperoleh kejelasan dan kesamaan ide, perasaan, dan
persepsi
5
d. Empaty (merasakan perasaan pasien)
e. Trust (memberi kepercayaan)
f. Integrity (berpegang pada prinsip profesional yang kokoh)
g. Identifikasikan bantuan yang diperlukan
h. Terapkan teknik komunikasi: terfokus, bertanya, dan validasi
i. Bahasa yang mudah dimengerti
j. Pastikan hubungan profesional dimengerti oleh pasien/keluarga
k. Motivasi dan hargai pendapat & respon klien
l. Hindari: menyalahkan, memojokkan, dan memberikan sebutan yang
negative
6
PENUTUP
Kesimpulan
7
Daftar Pustaka