Sensitifitas budaya yang dimiliki perawat perlu dibangun dari kompetensi kultural yang
dimiliki
Kompetensi Kultural
(Andrews dan Boyle,2015)
Kompetensi kultural maksudnya adalah syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga yang memiliki permasalahan
budaya.
Agar seorang perawat mampu memberikan askep yang peka terhadap budaya keluarga maka
kompetensi yang harus dipenuhi sebelumnya adalah :
1. Mampu melakukan Cultural self assasment
2. Mampu melakukan Cultural assessment of clients
3. Mampu menciptakan mutual goal
4. Mampu mengimplementasikan tindakan keperawatan yang mempertimbangkan dan
berkolaborasi dengan banyak aspek,termasuk unsur budaya keluarga
Model Keperawatan Peka Budaya dalam keluarga (Transcultural Nursing dari Leininger)
Keperawatan Tanskultural
Ilmu dan kiat yang humanis,yang difokuskan pada perilaku individua atau kelompok,serta
proses untuk mempertahankan/meningkatkan perilaku sehat atau perilaku sakit secara fisik
dan psikolkultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1984)
Cultural Negotiation
Strategi ini dilakukan perawat apabila suatu budaya ada sisi risikonya bagi kesehatan,namun
masih terdapat peluang untuk dicari celahnya sehingga tidak membahayakan kesehatan.
Contoh: Keluarga yang mempercayai bahwa ibu hamil tidak boleh memakan ikan karena
dinilai berbau amis. Pada kasus tersebut,maka ikan dapat diganti dengan sumber protein
hewani dan nabati yang lain
Culture Restructuration
- Penataan ulang atau restrukturisasi perawatan budaya mencakup tindakan dan
keputusan yang membantu,mendukung,memfasilitasi atau memungkinkan
professional yang membantu klien menyusun ulang, mengubah,atau sangat
mengubah cara hidup mereka untuk pola perawatan kesehatan yang baru,berbeda
dan bermanfaat, sembari menghormati nilai dan keyakinan budaya klien
- Restruksturisasi membutuhkan proses yang tidak sebentar dan prosesnya sangat
rumit karena berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan klien
- Perlu kerjasama dengan berbagai pihak,seperti kader, ulama ,tokoh masyarakat
dsb
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------