Dosen Pengampu:
Ns. Kamariyah S.Kep M. Kep
I. Latar Belakang
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi
terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien. Persoalan mendasar dan komunikasi in
adalah adanya saling membutuhan antara perawat dan pasien, sehingga dapat
dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi di antara perawat dan pasien, perawat
membantu dan pasien menerima bantuan.
Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan yang bisa dikesampingkan, namun
harus direncanakan, disengaja, dan merupakan tindakan profesional. Akan tetapi,
jangan sampai karena terlalu asyik bekerja, kemudian melupakan pasien sebagai
manusia dengan beragam latar belakang dan masalahnya.
II. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan pasien dan keluarga mengetahui
tentang tentang katarak dan pengobatanya.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
- Pasien dan keluarga mampu memahami definisi katarak
- Pasien dan keluarga mampu memahami penyebab katarak pada lansia
- Pasien dan keluarga mampu memahami tanda dan gejala katarak
- Pasien dan keluarga mampu melaksanakan cara pengobatan katarak
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
V. Media
a. Leaflet
VI. Pengorganisasian
a. Perawat : Anisa Nursyifa
b. Pasien : Ratna Darma Adila
c. Keluarga : Shelly Afriani
Keterangan :
: Keluarga
: Perawat
: Pasien
IX. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Tim penyuluh dan sasaran tepat pada posisi yang direncanakan;
- Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan;
- Penyuluhan mengunakan leaflet yang sudah siap untuk diberikan;
- Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan 60 menit
sebelum pelaksanaan dan saat penyuluhan dilaksanakan.
- Kontrak dengan sasaran dilaksanakan 1 hari sebelum pelaksanaan
b. Evaluasi Proses
- Penyaji mampu menguasai materi yang disampaikan;
- Pasien dan keluarga mendengarkan penjelasan dengan baik
- Selama penyuluhan berlangsung tidak ada yang meninggalkan
tempat.
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan SAP yang telah dibuat.
c. Evaluasi Hasil
- Acara dimulai jam 10.00 WIB dan berakhir pada jam 10.30 WIB
- Acara berlangsung sesuai dengan rundown acara dan tidak terjadi
hambatan
- Penyaji menyampaikan materi dengan baik dan lancar sesuai dengan
materi SAP
- Masyarakat terbukti memahami materi yang telah disampaikan
penyaji dapat diketahui dengan presentase hasil post test dan pre test
- Pelaksanaan sesuai dengan SAP yang telah di buat.
- Pasien dan keluarga mampu merespon perawat dengan baik
- Minimal 80% dari materi yang disampaikan, pasien dan keluarga
mampu memahami dan menyebutkan kembali materi tersebut.
MATERI
1. Definisi Katarak
Katarak menyebabkan penglihatan menjadi berkabut/buram. Katarak
merupakan keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan
lensa atau denaturasi protein lensa, sehingga pandangan seperti tertutup air terjun atau
kabut merupakan penurunan progresif kejernihan lensa, sehingga ketajaman
penglihatan berkurang (Corwin, 20013).
Katarak adalah kekeruhan lensa. Katarak memiliki derajat kepadatan yang
sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagi hal, tetapi biasanya berkaitan
dengan penuaan. (Vaughan, 20014).
Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. Biasanya
terjadi akibat proses penuaan, tapi dapat timbul pada saat kelahiran (katarak
kongenital). Dapat juga berhubungan dengan trauma mata tajam maupun tumpul,
penggunaan kortikosteroid jangka panjang, penyakit sistemis, pemajanan radiasi,
pemajanan sinar matahari yang lama, atau kelainan mata yang lain (seperti uveitis
anterior) (Smeltzer, 20013).
b. Pengertian Lansia.
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan
dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan
dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai "usia kemunduran" yaitu ada
yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia
(WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses menua
yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia.
Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu
penanganan segera dan terintegrasi. Lansia juga identik dengan menurunnya
daya tahan tubuh dan mengalami berbagai macam penyakit Lansia akan
memerlukan obat yang jumlah atau macamnya tergantung dari penyakit yang
diderita. Semakin banyak penyakit pada lansia semakin banyak jenis obat
yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, M. 2010. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan. PT. Refika
Aditama : Bandung.