Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN


DENGAN PENYAKIT TERMINAL”
KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN II

Dosen Pengampu :
Ns. Kamariyah, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok 4B

1. Rani Alviana G1B121046


2. Anisa Nursyifa G1B121048
3. Gabriela Pricilia Sianturi G1B121042
4. Elsa Adelia Putri G1B121050
5. Chika Khansa Fathiya G1B121094
6. Karina Lorensa G1B121044
7. Bela Amallia G1B121052
8. Icu Saskiah G1B121084
9. Shelly Afriani G1B121090
10. Ratna Darma Adila G1B121088
11. Fidelis N G1B121092
12. Branata Esa W G1B121086

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
PRE PLANNING

Pokok Bahasan : Komunikasi Teraputik pada Pasien dengan Penyakit Terminal


Sub Pokok Bahasan : Definisi, tujuan, manfaat, sasaran dan indikator
Sasaran : Perawat
Tempat : Puskesmas
Hari/Tanggal : Selasa,6 September
2022 Waktu : 13.00 – 14.00 WIB

A. Latar Belakang

Penyakit terminal merupakan penyakit yang dialami oleh seseorang dan


tidak dapat disembuhkan sehingga mengakibatkan kematian (Campbell & L, 2013,
p.13). Penyakit terminal ditujukan kepada seseorang yang mengalami suatu penyakit
yang tidak ada obatnya sehingga mengancam kehidupannya atau dengan nama lain
terminal illness (Roberts & Albert R, 2009, p. 176). Penyakit terminal merupakan
keadaan yang dialami individu yang menjalani kondisi medis dan pada akhirnya
berakhir dengan kematian dalam waktu yang sangat terbatas (Rosdahl, Caroline &
Kowalski, 2014, p. 163).
Kematian merupakan bagian dari kehidupan bagi setiap yang
bernyawa.Kemajuan teknologi maupun dunia kedokteran saat ini sudah berkembang
sangat maju namun, terkadang juga tidak bisa mengobati penyakit tersebut bila
memang sudah dikatakan penyakit terminal. Tiap individu sangat sulit untuk
membayangkan kematiannya sendiri (Rosdahl, Caroline Kowalski, 2014, p. 161).
Kematian merupakan sesuatu yang akan dialami oleh seseorang (Sutjahjo Ari, 2015,
p. 159).
Perawatan pada pasien terminal bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri,
dengan mencegah penderitaan pasien karena penyakit yang dialaminya yang sudah
tidak dapat diobati lagi (Yodang & Care, 2018, p. 36).
Pasien dengan penyakit terminal disaat menghadapi akhir kehidupannya
bersama dengan orang terdekatnya tentu membutuhkan pendekatan yang
komprehensif, yaitu dari segi kedokteran, keperawatan, psikologis, sosial, budaya
dan spiritual (Yodang & Care, 2018, p.36). Teori Peaceful End Of Life merupakan
sebuah teori praktik keperawatan yang berasal dari pengembangan middle range
Theory ditujukan pada pasien menghadapi akhir kehidupannya bersama dengan
orang terdekatnya(pasien terminal). Teori ini menggunakan lima pendekatan konsep
utama yaitu, bebas dari rasa nyeri, perasaan nyaman, perasaan bermartabat dan
dihargai, perasaan damai, merasadekat dengan orang terdekatnya. Dasar teori ini
adalah General System Theory yang dikemukakan oleh Donabedian (Kasron, et. al
2016, p. 209).
Teori Peaceful End Of Life merupakan teori yang telah terbentuk dari
beberapa kerangka teori yang telah ada sebelumnya.General System Theory ini yang
memicu terciptanya Teori Peaceful End Of Life yang menekankan pada sistem
keluarga, yaitu pasien dengan penyakit terminal keluarga terdekatnya dimana
mendapat perawatan dari tenaga yang professional kesehatan terutama intervensi
keperawatan sehingga menghasilkan sesuatu yang baik. Model intervensi yang
dimaksud diatas adalah bebas dari rasa nyeri, perasaan yang nyaman, perasaan
bermartabat dan dihargai, perasaan damai, dan perasaan dekat dengan orang terdekat
(Kasron, et al,. pp. 209- 211).

B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Perawat dapat mengerti, memahami, mengetahui dan dapat
mepraktikkan tentang Komunikasi Terapeutik pada pasien dengan penyakit
terminal

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan, perawat dapat :
a. Perawat dapat mengetahui tentang komunikasi Terapeutik pada pasien
dengan penyakit terminal
b. Perawat dapat mengetahui tujuan komunikasi Terapeutik pada pasien
dengan penyakit terminal
c. Perawat dapat mempraktikkan Komunikasi Terapeutik pada pasien
dengan penyakit terminal
d. Perawat dapat memahami Komunikasi Terapeutik pada pasien
dengan penyakit terminal
C. Pelaksaan Kegiatan

1. Pokok Bahasan
 Pengertian
 Tujuan dan Peran
 Teknik dan Tahap
 Praktik
2. Sasaran dan Target
Sasaran : Perawat
Target : Perawat dengan pasien pengidap penyakit terminal

3. Metode
a. Penyuluhan
b. Tanya Jawab

4. Media
a. PPT
b. Leaflet

5. Alat Bantu
a. Speaker
b. Proyektor
c. Layar Proyektor

6. Pengorganisasian
1) Moderator : Gabriela Pricilia Sianturi
2) Presenter : Icu Saskiah
3) Fasilitator : Fidelis N
4) Observer : Bella Amalia
5) Audiens : Anisa Nursyifa, Karina Lorensa, Rani Alviana, Elsa Adelia
Putri , Chika Khanza Fathiya, Shelly Afriani, Skarina Rahmi, Ratna Darma Adila
7. Uraian Tugas
Moderator :
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan pembimbing dan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan
4) Membuat kontrak
waktu Presenter :
1) Menyajikan isu penyuluhan
2) Memberi reinforcement positif
3) Menyimpulkan kegiatan
4) Mengevaluasi materi
penyuluhan Fasilitator ;
1) Memfasilitasi audiens yang kurang aktif
2) Mampu memotivasi audiens untuk kesuksesan acara
3) Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama
kegiatan Observer :
1) Mengobservasi jalnnya acara
2) Mencatat perilaku verbal dan nonverbal selama kegiatan
3) Mencatat penyampaian acara seminar

8. Setting Tempat

Keterangan :
: Moderator : Fasilitator : Observer
: Presenter : Audiens : Pembimbing
9. Waktu dan Tempat
Tempat : Puskesmas
Hari/Tanggal : Selasa, 6 Septemberl 2022
Waktu : 13.00-14.00 WIB
10. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan penuluhan Kegiatan peserta


1. 10 Menit Pembukaan :  Menjawab salam

 Membuka kegiatan dengan


mengucapkan salam·

 Memperkenalkan diri dan


anggota kelompok serta
pembimbing

 Menjelaskan tujuan dari


penyuluhan· Menyebutk
an materi yang akan
diberikan·

Kontrak Waktu : 1x 10 menit

Tata tertib :  Mendengarkan dan


memperhatikan
 Peserta mendengarkan materi
yang dijelaskan hingga
selesai, apabila ada keperluan
keluar maka harus seizin
moderator.

 Peserta diperbolehkan
bertanya saat materi selesai
diberikan

 Bila ada peserta yang


ingin meninggalkan tempat
penyuluhan harus dengan
seizin moderator.
2. 35 menit Pelaksanaan :

 Menggali pengetahuan  Mendengar, memprhatikan,


peserta tentang pengertian dan menjawab
KOMTER pada pasien
dengan penyakit terminal·
 Mendengar, memahami,
 Memberikan re-inforcement
dan Menjawab

 Memahami apa pengertian


 Mendengar, memahami,
KOMTER pada pasien dan Menjawab
dengan penyakit terminal

 Menggali pengetahuan  Mendengar, memahami


peserta tentang tujuan
mengetahui KOMTER pada
pasien dengan penyakit
terminal
 Mendengar, memahami
 Memberikan re-inforcement
 Mendengar, memahami
 Memahami apa masalah yang
berhubungan dengan
KOMTER pada pasien
dengan penyakit terminal  Mendengar, memahami,
menjawab
 Menggali pengetahuan
peserta tentang apa saja tanda
dan gejala Memberikan re-
 Mendengar, memahami
inforcement

 Memahami apa pengaruh  Mendengar, memahami


KOMTER pada pasien
dengan penyakit terminal

3. 10 menit Evaluasi : Bertanya, dan menjawab


pertanyaan
 Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya

 Memberikan reward kepada


3 peserta yang bertanya
dahulu

 Menanyakan kepada peserta


penyuluhan tentang materi
yang telah diberikan dan
memberikan reinforcement
kepada peserta penyuluhan
jika dapat menjawab
pertanyaan

4. 5 menit Terminasi : Mendengarkan dan menjawab


salam
 Mengucapkan terimakasih
atas peran serta peserta
penyuluhan

 Mengucapkan salam penutup

 Menyebarkan leaflet

11. Materi (Terlampir)


12. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur

1. Kontrak waktu dan tempat diberikan sebelum acara dilaksanakan

2. Pembuatan SAP, leaflet dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya

3. Penentuan tempat yang akan digunakan dalam penyuluhan

4. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat


penyuluhan dilaksanakan.
b. Evaluasi proses

1. Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung

2. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir

3. Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telahdibuat

4. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job descriptionc.

c. Evaluasi hasil

1. Peserta yang dating dalam penyuluhan ini minimal 5-8 orang

2. Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir

3. Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala

4. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan

Peserta dapat memahami 80% materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.
Lampiran Materi
1. Pengertian Komunikasi Terapeutik
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communicatio yang artinya
pemberitahuan atau pertukaran ide. Pemberitahuan atau pertukaran ide dalam suatu
proses komunikasi akan ada pembicara yang menyampaikan pernyataan ataupun
pertanyaan yang dengan harapan akan ada timbal balik atau jawaban dari
pendengarnya (Suryani, 2015). Terapeutik merupakan suatu hal yang diarahkan
kepada proses dalam memfasilitasi penyembuhan pasien. Sehingga komunikasi
terapeutik itu sendiri merupakan salah satu bentuk dari berbagai macam komunikasi
yang dilakukan secara terencana dan dilakukan untuk membantu proses penyembuhan
pasien (Damayanti, 2008). Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau perawat
untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis dan
belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Komunikasi dalam profesi
keperawatan sangatlahpenting sebab tanpa komunikasi pelayanan keperawatan sulit
untuk diaplikasikan (Priyanto, 2009).

2. Pengertian Penyakit Terminal


Penyakit terminal adalah istilah medis dipopulerkan di abad ke-20 untuk
menggambarkan penyakit yang tidak bisa disembuhkan atau cukup dirawat dan yang
diduga akan mengakibatkan kematian pasien dalam waktu singkat. Istilah ini lebih
sering digunakan untuk penyakit progresif seperti kanker atau penyakit jantung
stadium lanjut daripada trauma. Dalam penggunaan populer, itu menunjukkan
penyakit yang pada akhirnya akan mengakhiri hidup penderitanya. Seorang pasien
yang memiliki penyakit seperti itu dapat disebut sebagai pasien terminal, sakit parah
atau hanya terminal. Seringkali, pasien dianggap sakit parah ketika harapan hidup
diperkirakan enam bulan atau kurang, dengan asumsi bahwa penyakit itu akan berjalan
dengan keceptan normal. Enam bulan adalah waktu paling standar, dan estimasi
terbaik yang memungkinkan berumur lebih panjang mungkin salah. Akibatnya,
meskipun pasien yang diberikan mungkin benar dapat dianggap terminal, ini bukan
jaminan bahwa pasien akan meninggal dalam waktu enam bulan tersebut. Demikian
pula, pasien dengan perkembangan penyakit yang lambat , seperti AIDS, tidak dapat
dianggap sakit parah karena estimasi umur mereka lebih panjang dari enam bulan.
Namun hal ini tidak menjamin bahwa pasien tidak akan mati lebih awal secara
mendadak. Secara umum, dokter sedikit melebih - lebihkan waktu kelangsungan hidup
pasien kanker yang sakit parah, sehingga, misalnya, orang yang diharapkan untuk
hidup selama sekitar enam minggu kemungkinan akan meninggal sekitar empat
minggu.

3. Jenis Penyakit Terminal


Berikut beberapa jenis penyakit terminal:
1. Kanker
2. Infeksi
3. AIDS
4. Gagal ginjal (Congestive Renal Failure)
5. Stroke Multiple Sklerosis
6. Parkinson
7. Penyakit jantung
4. Kriteria Penyakit Terminal
Terdapat beberapa kriteria penyakit terminal yaitu :
1. Penyakit tidak dapat disembuhkan
2. Mengarah pada kematian
3. Diagnosa medis yang jelas
4. Prognosis jelek
5. Bersifat progresif

5. Tujuan Perawatan Terminal


Tujuan dalam perawatan terminal adalah sebagai berikut :
1. Mempertahankan pasien nyaman dan bebas nyeri
2. Membuat hari-hari akhir pasien sebaik mungkin untuk pasien maupun
keluarga dengan sedikit penderitaan
3. Membantu pasien meninggal dengan damai
4. Memberikan kenyamanan bagi pasien

6. Pengertian Komunikasi Terapeutik


Ketika pasien mendengar bahwa penyakitnya tidak dapat disembuhkan mungkin bisa
menjadi pengalaman yang menakutkan. Kebanyakan pasien tidak akan dapat
menerima kondisi ini. Jika sedang berkonsultasi dengan dokter, tanyakan apakah
boleh membawa kerabat atau teman untuk mendengarkan semua yang akan dokter
katakan. Pasien mungkin perlu meminta janji temu lanjutan agar seseorang dapat
menemani. Tanyakan juga kepada dokter tentang dukungan apa yang tersedia untuk
pasien. Dokter mungkin merujuk pasien untuk perawatan paliatif spesialis tambahan
di samping perawatan sebelumnya. Dokter juga akan merekomendasikan bantuan atau
dukungan terdekat. Hubungi dokter umum untuk menjelaskan apa yang terjadi dan
tanyakan bantuan apa yang tersedia di dekat Pasien. Hal ini mungkin termasuk:
 Layanan informasi tentang penyakit pasien.
 Keuntungan finansial yang mungkin menjadi hak pasien.
 Kelompok pendukung dan konseling.
DAFTAR PUSTAKA

Perputaskaan Binus : Https://library.binus.ac.id


http://eprints.ukmc.ac.id/3365/4/IK-2019-1733067P-chapter1.pdf
https://doktersehat.com/penyakit-a-z/penyakit-terminal/
Damaiyanti, Mukhripah.(2010). Komunikasi Terapeutik dalam Praktik Keperawatan
Bandung: PT Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai