itu pola makan dan pola hidup yang tidak sehat juga dapat menyebabkan kanker.
Berdasarkan data yang diperoleh dari WHO tahun 2013, angka kejadian kanker
meningkat dari 12,7 juta kasus pada tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus pada tahun
2012. Jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta
pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13%
setelah penyakit kardiovaskular.
Penyakit kanker masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemkes) menyebutkan prevalensi penyakit kanker
mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Menurut Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018, prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1.79 per 1000
penduduk, naik dari tahun 2013 sebanyak 1.4 per 1000 penduduk. Riset ini juga
menemukan, prevalensi tertinggi ada di Yogyakarta sebanyak 4.86 per 1000
penduduk, disusul Sumatera Barat 2.47, dan Gorontalo 2.44.(Riskesdas 2018).
Angka kejadian kanker pada anak terus meningkat setiap tahun. Diperkirakan
10.450 kasus baru dan 1.350 kematian akibat kanker terjadi pada anak (usia 0-14
tahun) pada tahun 2014 (Hervita Yeni & Dkk 2018)
RSUP M.Djamil Padang merupakan rumah sakit rujukan utama di Sumatera
Tengah. Pengobatan yang paling umum dilakukan untuk anak kanker di RSUP M.
Djamil Padang adalah dengan kemoterapi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
dilakukan di ruang non infeksi bangsal anak di dapatkan prevalensi anak kanker yang
menjalani kemoterapi satu tahun terakhir yaitu berjumlah 758 orang
Terdapat empat macam cara mengobati kanker yaitu pembedahan, radioterapi,
kemoterapi dan terapi hormon. Dari keempat cara tersebut, salah satunya adalah
kemoterapi. Kemoterapi merupakan terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat
kimia ataupun obat-obatan yang tujuanya untuk membunuh sel-sel kanker (Rozi,
2013). Lely (2014) mengemukakan kemoterapi memiliki prinsip kerja menghambat
dan mengontrol sel-sel kanker serta meracuni dan membunuh sel-sel kanker.
Pengobatan kemoterapi mampumenjangkau sel-sel kanker yang telah menyebar ke
bagian tubuh pasien.
Kemoterapi menimbulkan efek samping yaitu penurunan asupan makan,
kelelahan, anoreksia dan peningkatan resiko infeksi sering dijumpai pada orang yang
mendapatkan kemoterapi tetapi tergantung pada pengobatan dan dosis yang di berikan
(Webster dkk, 2011)
Berdasarkan latar belakang diatas maka kelompok tertarik untuk melakukan
penyuluhan dengan materi dampak kemoterapi dan perawatannya yang akan diberikan
pada keluarga klien yang menjalani kemoterapi
II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang dampak pasien kemoterapi dan
perawatanya pada keluarga diharapkan mampu memahami dan
mengaplikasikan sesuai yang dijelaskan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 45 menit, keluarga diharapkan mampu
memahami :
1. Pengertian Kemoterapi
2. Jenis Kemoterapi
3. Bentuk Sediaan Kemoterapi
4. Tujuan dan Manfaat Kemoterapi
5. Efek Samping Kemoterapi
6. Perawatan dampak Kemoterapi
III. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
1. Topik
Dampak pasien kemoterapi dan perawatannya
2. Sasaran
Keluarga di ruang anak RSUP Dr.M.Djamil Padang
3. Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat, 27 Desember 2019
Waktu : 10.00 s/d selesai
Tempat : Ruang Rawat Anak RSUP Dr.M.Djamil Padang
4. Metode
- Ceramah
- Diskusi
- Tanya jawab
5. Alat-alat yang digunakan (Media)
- Laptop
- Infokus
- leaflet
6. Setting Tempat
L
pm pm F
M
P P P P
F F F
P P P P
O
Keterangan :
L : Leader
M : Moderator
F : Fasilitator
O : Observer
P : Peserta
Pm : Pembimbing
8. Kegiatan Penyuluhan
9. Evaluasi Hasil
a. Evaluasi struktur
- Audiens mengikuti dari awal sampai akhir
- Selama kegiatan suasana lingkungan tenang dan tidak ada mondar-mandir
b. Evaluasi proses
- Audiens dapat menyebutkan pengertian kemoterapi
- Audiens dapat menyebutkan tujuan dari kemoterapi.
- Audiens dapat menyebutkan 2 dari 3 manfaat kemoterapi.
- Audiens dapat menyebutkan 4 dari 6 efek samping dari kemoterapi dan
penanganannnya
c. Evaluasi Hasil
- Audiens mampu memahami pengertian kemoterapi
- Audiens mampu memahami jenis kemoterapi
- Audiens mampu memahami tentangbentuk sediaan kemoterapi
- Audiens mampu memahami tentang tujuan dan manfaat kemoterapi
- Audiens mampu memahami tentang efek samping kemoterapi
- Audiens mampu memahami tentangperawatan dampak kemoterapi
LAMPIRAN MATERI
A. PengertianKemoterapi
Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang
bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker(Arief
Muttaqin. 2014).
Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan
zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker atau menghambat
proliferasi sel-sel kanker dan diberikan secara sistematik. Obat anti kanker yang
artinya penghambat kerja sel. Untuk kemoterapi bisa digunakan satu jenis sitostika.
Pada sejarah awal penggunaan kemoterapi digunakan satu jenis sitostika, namun
dalam perkembangannya kini umumnya dipergunakan kombinasi sitostika atau
disebut regimen kemoterapi, dalam usaha untuk mendapatkan hasiat lebih
besar(Mansjoer, Arief. 2014).
B. Jenis Kemoterapi
1. Kemoterapi tunggal : hanya diberikan satu macam obat
2. Kemoterapi kombinasi : Diberikan lebih dari satu macam obat secara
bersamaan
3. Kemoterapi radiasi (Arief Muttaqin, 2014).
4. Mengatasi Sariawan
a. Berkumur setiap habis makan, kalau perlu gunakan obat kumur. Jangan sampai
ada sisa makanan yang tertinggal karena itu dapat memicu timbulknya
sariawan.
b. Makan makanan yang lunak, tidak mengiritasi, asin, asam dan pedas.
c. Banyak minum dan makan makanan dingin atau pada suhu ruangan.
d. Sikat gigi minimal 4 kali sehari dengan menggunakan sikat lembut.
5. Mengatasi kulit kering:
a. Memakai pelembab kulit/losen
b. Hindari kontak dengan sinar matahari lansung, bisa memakai pelindung
seperti sarung tangan/baju lengan panjang.
c. Menjaga kebersihan kulit.
d. Memperbanyak minum untuk meningkatkan cairan pada tubuh.
6. Mielosupresi (menekan produksi darah)
a. Mengatasi Anemia:
1) Minum obat suplemen besi dan eritropentin.
2) Tidur cukup
3) Kurangi olah raga berat
4) Makan cukup yang mengandung besi seperti sayur hijau, hati, dan daging
merah.
5) Minum cukup dan hindari kopi.
b. Mengatasi rentan terhadap infeksi:
1) Hindari situasi yang meningkatkan terkena infeksi, seperti orang sakit,
orang yang baru vaksinasi, dan keramaian.
2) Untuk mencegah infeksi, biasakan cuci tangan dengan sabun antiseptik dan
air mengalir sebelum makan.
3) Makanlah hanya makan yang telah dimasak matang, dan jika ingin
mengkonsumsi sayuran mentah, cucilah lebih bersih dan bilas dengan air
matang.
c. Mengatasi pendarahan:
2) Lakukan sikat gigi perlahan jangan menggunakan dental floss dan
mouthwash yang mengandung alkohol untuk mencegah gusi berdarah.
3) Jangan batuk atau buang ingus terlalu keras untuk sehingga tidak terjadi
mimisan.
4) Banyak minum.
5) Gunakan lipbalm jika bibir kering, jangan dikelupas.
6) Jangan mengedan saat BAB.
7) Jangan menggunakan alat cukur listrik.
8) Jangan meminum obat tanpa sepengetahuan dokter.
9) Hindari olahraga yang berbahay.
10) Hindari makanan mentah atau keras dan konsumsi makanan yang berprotein
tinggi, seperti ayam, keju, dan telur.
11) Gunakan sepatu yang nyaman di pakai dan baju longgar.
DAFTAR PUSTAKA