Anda di halaman 1dari 6

APLIKASI TEORI SUNRISE MODEL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikososial dan Budaya dalam
Keperawatan

Oleh:

ASHRI MAULIDA RAHMAWATI

010216A009

PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN TRANSFER

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2016
I. IDENTITAS KLIEN

Nama : Nn. D

Umur : 20 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Alamat : Ds. Kedungtuban Cepu

Pendidikan : mahasiswa

Status perkawinan : belum menikah

Agama : islam

Suku : jawa

II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. P

Umur : 48 tahun

Pekerjaan : swasta

Alamat : Ds. Kedungtuban Cepu

Hubungan dengan klien : Ayah kandung

III. RIWAYAT PENYAKIT

1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sering merasakan nyeri pada perut bagian kiri bawah dan
mual
2. Riwayat Kesehatan Masalalu
Sebelumnya pasien pernah memiliki riwayat penyakit gastritis kronis dan
pernah mengalami oprasi laparatomy karena kecelakaan saat naik sepeda
10 tahun yang lalu.

IV. KAJIAN 7 ASPEK TEORI SUNRISE MODEL

- FAKTOR TEKNOLOGI
Klien beranggapan bahwa sakit dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti
kekebalan tubuh yang menurun, bakteri, dan lingkungan. Klien jika sakit
biasa berobat ke pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas, dokte
praktik, dll. Menurut Klien kemajuan teknologi sangat berperan dalam
perkembangan pengobatan suatu penyakit.
- FAKTOR AGAMA DAN FALSAFAH HIDUP
klien beragama islam, klien beranggapan jika orang yang sakit tidak boleh
beranggapan bahwa Tuhan sedang menghukumnya melainkan sakit bisa
sebagai penghapus dosa dan saatnya untuk beristirahat. kebiasaan agama yang
berdampak baik pada kesehatan adalah keyakian bahwa kebersihan
merupakan sebagian dari iman sehingga klien rajin menjaga kebersihan
dirinya, serta klien tidak minum minuman keras karena itu dilarang agama.
- FAKTOR SOSIAL DAN KETERIKATAN KELUARGA
Tipe keluarga yaitu keluarga besar. Pengambilan keputusan oleh ayah dan
didiskusikan dengan keluarga. hubungan keuarga harmonis
- FAKTOR NILAI BUDAYA DAN GAYA HIDUP
Klien memiliki pantang makan makanan yang dinilai haram dalam agamanya
seperti alcohol, daging babi, dll. Ibu klien tidak melakukan KB karena
dilarang oleh suaminya. Dalam sehari- hari klien dan keluarga banyak makan
makanan tinggi kolesterol dan klien menyukai makanan pedas.
- FAKTOR KEBIJAKAN DAN PERATURAN YANG BERLAKU
klien jika dirawat di rumah sakit akan mematuhi peraturan rs mengenai jam
kunjung, akan tetapi biasanya yang menunggui dikamar lebih dari 1 orang,
klien mengatakan tidak menyukai makanan yang disediakan RS, klien sering
tidak mematuhi pantang makan yang diberikan oleh dokter yang berkaitan
dengan gastritis kronis yang dimilikinya.
- FAKTOR EKONOMI
klien adalah seorang mahasiswa, sumber biaya pengobatan berasal dari
ayahnya yang seorang wiraswasta. klien memiliki keanggotaan jaminan
kesehatan BPJS
- FAKTOR PENDIDIKAN
klien dapat belajar secara aktif agar sakit yang dialami tidak terulang.

V. ANALISA DATA

TGL/JAM DATA ETIOLOGI MASALAH

DS:
- Klien mengatakan memiliki
riwayat gastritis kronis
- Klien mengatakan sering
merasakan nyeri pada perut Sistem nilai ketidakpatuhan
7/12/2016
bawah kiri dan meraa mual budaya dan gaya dalam
(10.00)
- klien mengatakan tidak hidup pengobatan
menyukai makanan yang
disediakan RS
DS:
- pada faktor nilai budaya
dan gaya hidup Dalam
sehari- hari klien dan
keluarga banyak makan
makanan tinggi kolesterol
dan klien menyukai
makanan pedas
- pada faktor kebijakan dan
peraturan yang berlaku

V. DIAGNOSA YANG MUNCUL:


Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai budaya dan
gaya hidup

VI. INTERVENSI KEPERAWATAN:


Cultural care accomodation/negotiation
1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
 Gunakan bahasa jawa saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
 Hindari penggunaan istilah medis yang akan sulit dipahami oleh
pasien dan keluarga
2. Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
 Jelaskan pada keluarga mengenai diit yang baik untuk klien dengan
hipertensi
 Ajarkan keluarga cara menyiapkan makanan yang baik untuk klien
gastritis
 Jelaskan pada keluarga pentingnya mematuhi diit yang sudah
disiapkan
 Motivasi keluarga untuk selalu mengawasi makanan yang dimakan
oleh klien dan jam makannya
3. Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan
berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan standar etik
 mendiskusikan dengan keluarga mengenai resiko dan komplikasi
gastritis apabila klien dan keluarga tidak mau mematuhi diit dan terapi
yang telah diberikan

Anda mungkin juga menyukai