Anda di halaman 1dari 10

Komunikasi dalam Keperawatan

Teori-Teori yang Mendasari Komunikasi Keperawatan

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Siti Marifatun Khasanah (1814901019)


2. Leti Kristia Melania (1814901020)
3. M. Iqbal A (1814901021)
4. Kholisatul Muawanah (1814901025)
5. Listiani Nur Chafifah (1814901026)

Dosen : Sulastri, M.Kep., Sp.Jiwa.

POLITEKNIK KESEHATAN NEGERI LAMPUNG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI NERS
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang teori-teori yang
mendasari komunikasi keperawatan.
Makalah ini merupakan hasil kerja kelompok kami. Pembahasan di dalamnya
kami dapatkan dari buku, diskusi anggota, dll. Kami sadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi kesempurnaannya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran
bagi teman-teman kami khususnya.

Bandar Lampung

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... i

Daftar Isi ...................................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ............................................................................................................................ 1

BAB II : PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

2.1 Komunikasi dalam Proses Keperawatan ...................................................................... 2


2.2 Teori-teori yang Mendasari Komunikasi dalam Keperawatan................................. 2
2.2.1 Teori Travelbee ................................................................................................... 2
2.2.2 Teori Peplau ........................................................................................................ 2
2.2.3 Teori Watson ....................................................................................................... 3
2.2.4 Teori Johari Window .......................................................................................... 3

BAB III : PENUTUP .................................................................................................................. 6

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 6

Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua individu mempunyai kebutuhan dasar untuk menjalin hubungan dengan orang lain
dalam menjalani hidupnya. Komunikasi merupakan upaya individu dalam menjaga dan
mempertahankan individu untuk tetap berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi
seseorang adalah suatu proses yang melibatkan perilaku dan interaksi antar individu dalam
berhubungan dengan orang lain. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi sangat
penting karena komunikasi merupakan alat dalam melaksanakan proses keperawatan.
Karenanya dalam makalah ini akan dibahas beberapa teori yang mendasari komunikasi
dalam keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja teori-teori yang mendasari komunikasi dalam keperawatan?
2. Mengapa teori-teori tersebut dapat mendasari komunikasi dalam keperawatan?
3. Apa kaitan teori keperawatan dengan komunikasi dalam keperawatan?

1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui teori-teori yang mendasari komunikasi dalam
keperawatan.
2. Mahasiswa dapat memahami teori-teori yang mendasari komunikasi dalam
keperawatan.
3. Mahasiswa memahami mengapa teori-teori tersebut menjadi dasar komunikasi dalam
keperawatan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kaitan teori-teori tersebut dengan komunikasi dalam
keperawatan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi dalam Proses Keperawatan


Komunikasi adalah suatu yang sangat penting dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan. Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan
memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya.
Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu
intrapersonal, interpersonal dan publik. Seorang perawat tidak akan dapat melaksanakan
tahapan – tahapan proses keperawatan dengan baik bila tidak terjalin komunikasi yang
baik antara perawat dengan klien, perawat dengan keluarga atau orang yang berpengaruh
bagi klien, dan perawat dengan tenaga kesehatan lainnya. Perawat harus paham, apa yang
mendasari komunikasi dalam proses keperawatan.

2.2 Teori-Teori yang Mendasari Komunikasi dalam Keperawatan

2.2.1 Teori Travelbee


Joyce Travelbee (1926-1973) mengembangkan Human-to-Human
Relationship Model, yang dijabarkan dalam bukunya Interpersonal Aspek of
Nursing (1971). Model yang dikembangkan oleh Travelbee ini, dapat dikatakan
sebagai salah satu dasar dalam komunikasi keperawatan yang berfokus pada
aspek interpersonal atau komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya
dua orang atau dalam kelompok kecil yang cocok dan sesuai dengan model yang
dikembangkan Travelbee tersebut. Komunikasi interpersonal yang sehat
memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan
pertumbuhan personal.

2.2.2 Teori Peplau


Peplau menggunakan pengetahuan yang dikutip dari ilmu perilaku dan
model psikologikal untuk mengembangkan teori hubungan interpersonal. Kutipan
dari model psikologikal menyatakan bahwa “ memungkinkan bagi perawat untuk
saatnya berpindah dari orientasi terhadap penyakit ke salah satu bagian dari
psikologi, perasaan, serta perilaku yang dapat di keluarkan dan dimasukkan ke
dalam intervensi keperawatan. Hal ini memberikan kesempatan kepada perawat
untuk mengajari pasien bagaimana cara mengungkapkan perasaan serta
bagaimana cara menunjukkan perasaan tersebut.

2
Teori Hildegard Peplau berfokus pada individu,perawat, dan proses
interaktif (Peplau, 1952) ; yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien
(Marriner-Tomey, 1994).
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan,
dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan
adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kematangan perkembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995). Oleh sebab itu
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien, dimana
perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah
dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya
hubungan antara perawat dan klien, perawat dan klien bersama-sama
mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari
hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam
hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.
Teori Peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat-
klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan
interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber,
Anderson dan Sills, 1990). Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang
baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan
sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini : orientasi,
identifikasi, penjelasan, dan resolusi (Chinn dan Jacobs, 1995).

2.2.3 Teori Watson


Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkam pada asumsi
bahwa human science and human care merupakan domain utama dan menyatukan
tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya
mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humaniti, dan kiat
(Watson, 1985).
Dalam pandangan keperawatan manusia dilihat sebagai sosok yang utuh.
Karena keutuhan ini maka manusia itu unik, berbeda dari manusia lain. Manusia
juga diyakini sebagai sistem terbuka (openned system), yang berinteraksi dengan
manusia lain dan lingkungannya secara dinamis, dan berkesinambungan itu semua
penting untuk perkembangan personalnya.

2.2.4 Teori Johari Window


Teori Johari window atau jendela Johari merupakan sebuah teori yang
digunakan untuk membantu orang dalam memahami hubungan antara dirinya
3
sendiri dan orang lain. Teori ini digagas oleh dua orang psikolog Amerika, yaitu
Joseph Luft dan Harrington Ingham pada tahun 1955. Teori Johari window
disebut juga teori kesadaran diri mengenai perilaku maupun pikiran yang ada di
dalam diri sendiri maupun di dalam diri orang lain. Teori jendela Johari berkaitan
dengan Emotional Intelligence Theory yang berhubungan dengan kesadaran dan
perasaan manusia.
Konsep teori Johari window digunakan untuk menciptakan hubungan
intrapersonal dan interpersonal, yaitu hubungan pada diri sendiri dan hubungan
antara diri sendiri dan orang lain. Adapun konsep teori jendela Johari ini terbagi
menjadi empat bagian di antaranya sebagai berikut:

1. Open self
Open self atau wilayah terbuka merupakan suatu keadaan dimana
seseorang saling terbuka terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Pada
wilayah terbuka ini, seseorang akan terbuka mengenai sifat, perasaan,
kesadaran, perilaku, dan motivasi. Open selfdalam ilmu psikologi
digambarkan dengan sifat extrovert pada diri seseorang.
Orang yang berada pada wilayah terbuka lebih mudah menjalin
komunikasi dengan siapapun. Hal ini berpengaruh terhadap interaksi antara
individu atau kelompok untuk menciptakan komunikasi yang efektif.
Seseorang yang berada dalam wilayah terbuka ini seperti ketika baru
mengenal seseorang, ia lebih cenderung melemparkan senyum, menyapa lebih
awal, menjabat tangan, dan lebih banyak bercerita mengenai dirinya sendiri.

2. Blind Self
Blind self atau wilayah buta merupakan kondisi dimana orang lain dapat
memahami sifat, perasaan, pikiran, dan motivasi seseorang, tetapi orang
tersebut tidak dapat memahami dirinya sendiri. Wilayah buta ini sering terjadi
dalam interaksi manusia yang dapat menimbulkan kesalahpahaman atau
permasalahan lainnya.
Seseorang yang berada dalam blind self cenderung tidak dapat
menciptakan komunikasi efektif, sehingga timbul berbagai permasalahan.
Misalnya, orang yang biasanya bersikap ‘sok’ asik ketika bertemu dengan
orang baru, padahal dirinya sendiri merupakan seorang yang pendiam. Ia tidak
dapat menilai dirinya sendiri sebagaimana sifat, perilaku, dan pikiran yang ia
miliki, tetapi orang lain dapat menilainya. Hal ini sering disebut sebagai orang
yang ‘munafik’.

3. Hidden Self
Hidden self atau wilayah tersembunyi/ rahasia adalah keadaan dimana
seseorang memiliki kemampuan untuk menyembunyikan atau merahasiakan
sebagian hal yang dianggap tidak perlu untuk dipublikasikan kepada orang
4
lain. Hal-hal yang dimaksud bisa berupa sifat, perilaku, motivasi, atau
pemikiran. Misalnya, seseorang yang sudah bersahabat lama belum tentu
dapat terbuka sepenuhnya ketika menceritakan kisah hidupnya seperti masalah
keluarga dan masalah cinta karena ada beberapa orang yang merasa malu,
takut, atau kecewa apabila menceritakan hal-hal tersebut kepada orang lain.
Konsep ini terbagi menjadi dua, yaitu:
 Over disclosed, yaitu seseorang terlalu banyak menceritakan rahasianya,
sehingga kemungkinan hidden self lebih kecil. Hal ini membuat seseorang
berada di wilayah terbuka.
 Under disclosed, yaitu seseorang sedikit menceritakan rahasianya, tetapi
hanya pada bagian-bagian tertentu, sehingga seseorang cenderung berada
di wilayah rahasia.

4. Unknown Self
Unknown self atau wilayah tak dikenal merupakan kondisi seseorang yang
tidak dapat memahami dirinya sendiri bahkan orang lain pun tidak dapat
mengenalinya. Wilayah ini merupakan wilayah yang tidak dapat menciptakan
interkasi dan komunikasi yang efektif karena keduanya sama-sama merasa
tidak ada pemahaman. Unknown self disebut juga sebagai konsep diri tertutup
atau introvert, dimana seseorang tidak mau menerima masukan
atau feedback dari orang lain. (Anonim, 2018)

Demikian penjelasan terkait bagaimana konsep teori Johari Window sebagai


salah satu teori yang mendasari komunikasi dalam keperawatan.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu yang sangat penting dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan. Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan
memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya.
Dalam dunia keperawatan komunikasi sangat penting dilakukan untuk menjalin sinergi
dengan pasien sehingga tujuan dari perawatan dapat tercapai disamping memenuhi sisi
social dalam diri manusia. Dalam komunikasi perawatan terdapat teori-teori yang
melandasinya, antara lain teori Travelbee, teori Peplau, teori Watson, dan teori Johari
Window. Dari teori-teori inilah dapat dipahami betapa pentingnya untuk menjalin
komunikasi dengan klien sebagai perawat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. https://pakarkomunikasi.com/teori-johari-window-pengertian-konsep.


Diakses pada 25 Januari 2019.

Beeber, L., Anderson, C. A., & Sills, G. M. (1990). Peplau's Theory in Practice. Nursing
Science Quarterly, 3(1), 6-8.

Luft, J.; Ingham, H. (1955). "The Johari window, a graphic model of interpersonal
awareness". Proceedings of the western training laboratory in group development. Los
Angeles: University of California, Los Angeles.

Marriner-Tomey. 1994. Nursing Theorists and Their Work. Philladelphia: C.V. Mosby
Company

Peplau, H. E. (1952). Interpersonal relations in nursing. New York: G.P. Putnam and Sons.

Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Travelbee, J. (1971). Interpersonal Aspects of Nursing. Davis Company, Philadelphia

Watson, J. (1985). Nursing: Human Science and Human Care, A Theory of Nursing.
Norwalk, CT: Appleton-Century-Crofts.

Anda mungkin juga menyukai