Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Di Susun Oleh :

Nama : Grandfina Amelia Avril Longkeng


Kelas / semester : A3 Keperawatan / 1
Nim : 2214201066
Dosen Pengampuh : Ns. Julita Legi, S.Kep.,
M.Kep
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan kesehatan sehingga kami dapat mengerjakan tugas Falsafah Dan Teori
Keperawatan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah memberikan pengarahan sehingga kami dapat
menyesuaikan tugas ini dengan baik.

Akhirnya, penulis memohon semoga makalah ini dapat berguna bagi semua
orang. Namun kekurangan pasti ada, untuk itu kritik dan saran sangat saya
harapkan.

Manado, 29 januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
LAPORKAN IKLAN INI

Kata Pengantar………………………………………………………………
……………..i
Daftar
Isi………………………………………………………………………………
………ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang………………………………………………………………………
…1
1.2Rumusan
Masalah……………………………………………………………………2
1.3Tunjuan
Pembelajaran………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN
2.1Biografi Cherly Tatano
Beck………………………………………………………..3
2.2Latar
Belakang………………………………………………………………………
….4
2.3Konsep
utama………………………………………………………………………….
5
2.4Paradigma…………………………………………………………………
…………….8

BAB III PENUTUP


3.1Kesimpulan………………………………………………………………
………………9
3.2saran………………………………………………………………………
……………….10
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/gagasan


yang saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu
pada realitas keperawatan (smith dan Liehr, 2008).

Teori Middle Range yang merupakan level kedua dari teori keperawatan.
Teori Middle Range cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan
praktik, cukup umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang
sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak
digunakan dari pada grand theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris.

Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan


asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan
keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan
berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta
pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan didalam praktek
keperawatan.

Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan dan
dapat digambarkan dalam suatu model. Middle range theories dapat
dikembangakan padatatanan praktek dan riset untuk menyediakan pedoman
dalam praktik danriset penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu
keperawatan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan


kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan
spiritual yang ditujukankepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
baik dalam keadaan sehatmaupun sakit dengan pendekatan proses
keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh
pengembangan teori dan model konseptual keperawatan.Perlu diyakini
bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan
asuhankeperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan
keperawatan.Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan
berkembang bila didukungoleh teori dan model keperawatan serta
pengembangan riset keperawatan dandiimplementasikan di dalam praktek
keperawatan.Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional
dalammenyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan
yang dilakukantersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat
terarah dan terencana dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan
terdapat beberapa tahap yaitu pengkajian, penegakkan diagnosa,
perencanaan, implimentasi tindakan, dan evaluasi.Profesi keperawatan
mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory,grand theory,
middle range theory, dan practice theory.
Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan
dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat
perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan
askep dalam praktek keperawatan.

1.2 Rumusan masalah

Dalam suatau karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan sesuai
dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu untuk menyusun suatu rumusan
masalah yang menjadi batu pijakan untuk pembahasan pada makalah ini.
Adapun rumusan masalah tersebut ialah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan teori middel range?


2. Apa tujuan mempelajari teori middel range?
Apa yang dimaksud dengan macam-macam teori middel range meurut
para ahli?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep middle range


theorydan beberapa teori didalamnya yang dikembangkan oleh beberapa
tokoh keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cheryl Tatano Back

1. Biografi Cheryl Tatano

Beck Cheryl adalah seorang profesor di University of Connecticut, School of


Nursing. Gelar Sarjana Science dalam Keperawatan adalah dari Western
Connecticut State University. Dia menerima gelar Master-nya dalam
merawat ibu-bayi yang baru lahir dari Yale University. Cheryl adalah
bersertifikat perawat-bidan. Dia menerima sertifikat nya di perawat-bidan
juga dari Yale University. Dokter nya of Science Keperawatan adalah dari
Boston University. Cheryl adalah rekan dalam American Academy of
Nursing. Dia telah menerima berbagai penghargaan seperti Keperawatan
Timur Research Society Distinguished Penghargaan Peneliti, Distinguished
Award dari Alumna Yale University dan Perawat Connecticut ‘Association
Diamond Jubilee Award untuk kontribusinya terhadap penelitian
keperawatan. Saat ini ia menjabat sebagai dewan redaksi Kemajuan Ilmu
Keperawatan, Journal of Pendidikan Keperawatan, dan Jurnal Pengukuran
Keperawatan. Ia telah menjadi anggota Dewan Pembina Depresi Setelah
Pengiriman-Nasional dan Dewan Eksekutif Marce Internasional Society. Dia
telah ditunjuk untuk Presiden Dewan Pertimbangan Postpartum Dukungan
Internasional.

Selama 20 tahun terakhir Cheryl telah memfokuskan upaya penelitiannya


pada pengembangan program penelitian pada suasana hati dan kecemasan
gangguan postpartum. Dia telah banyak diteliti gangguan ini menghancurkan
yang mengganggu ibu baru menggunakan kedua metode penelitian kualitatif
dan kuantitatif. Berdasarkan temuan dari seri-nya studi kualitatif, Cheryl
telah mengembangkan Postpartum Depression Screening Scale (PDSS) yang
diterbitkan oleh Layanan Psikologi Barat. Saat ini upaya penelitian Cheryl
difokuskan pada :

(1) dampak trauma kelahiran pada ASI,


(2) pengaruh DHA pada depresi postpartum, dan

(3) menilai psikometri dari Screening administrasi

Skala-telepon Postpartum Depression.

1.Latar belakang
Depresi Postpartum adalah gangguan mood yang secara historis sering
diabaikan dalam perawatan kesehatan, membiarkan ibu menderita dalam
ketakutan, kebingungan, dan keheningan. Jika hal ini tidak terdiagnosa, dapat
mempengaruhi hubungan ibu-bayi dan menyebabkan masalah emosional
jangka panjang bagi anak. Teori ini membedakan depresi postpartum dari
gangguan mood dan kecemasan postpartum lainnya dan aspek-aspek depresi
postpartum: gejala, prevalensi, faktor risiko, intervensi, dan efek pada
hubungan dan perkembangan anak. Juga dibahas tentang Instrumen yang
tersedia yang digunakan untuk skrining depresi postpartum. Cheryl
menegaskan bahwa depresi merupakan hasil dari kombinasi stres fisiologis,
psikologis, dan lingkungan dan bahwa gejala bervariasi dan kemungkinan
akan muncul beberapa gejala.

1. gangguan mood postpartum postpartum depresi nonpyschotic utama


disoder depresi dengan distingushing kriteria diagnostik, depresi
postpartum sering dimulai sedini 4 weks setelah lahir
2. meternity blues jangka waktu terbatas yang relatif sementara dan diri
jika melankolis dan perubahan suasana hati selama periode postpartum
awal.
3. postpartum psyhotic gangguan psikotik karakter dari halusinasi,
imajinasi, untuk tidur panjang.
Cheryl memperkenalkan NURSE program untuk menangani depresi
postpartum. NURSE program ini meliputi 5 aspek perawatan yang
diperlukan untuk menyembuhkan depresi postpartum, yaitu:

 Nourishment and needs (nutrisi dan kebutuhan lain)


 Understanding (pemahaman)
 Rest and relaxation (istirahat dan relaksasi)
 Spirituality (spiritualitas) • Exercise (latihan) Masing-masing aspek
didiskusikan secara terpisah dan dikolaborasikan dengan ibu yg
bersangkutan. Mereka seringkali hanya bisa berfokus pada satu atau
dua aspek dalam satu waktu, namun program ini harus diselesaikan
dalam setiap tahap penyembuhan mereka.
1.Konsep utama
Pengertian Depresi Postpartum dan Factor-faktorPenyebabnya Menurut Beck
(2002) dalam Records, Rice, Beck (2007), depresi postpartum adalah episode
depresi mayor yang bisa terjadi selama 12 bulan pertama setelah melahirkan.

Menurut Beck, faktor-faktor yang menyebabkan depresi postpartum ada 13,


yaitu (Varney, et al., 2008) :

1. Depresi prenatal Depresi prenatal (selama kehamilan) merupakan salah


satu faktor pemicu terjadinya depresi postpartumyang paling
kuat.Depresi prenatal bisa terjadi pada beberapaatau keseluruhan dari
trimester kehamilan (Beck, 2001).
2. Stress merawat anak Hal-hal yang membuat stres yang berhubungan
dengan perawatan anak meliputi faktor-faktor seperti masalah
kesehatan yang dialami bayi, dan kesulitan dalam perawatan bayi
khususnya mengenai masalah makanan dan tidur (Beck, 2001).
3. Stress dalam kehidupan Stres dalam kehidupan merupakan penunjuk
terjadinya stres selama kehamilan dan setelah kehamilan. Stres yang
terjadi dalam hidup seseorang, bisa karena hal yang positif maupun
negatif, dan termasuk juga sebuah pengalaman seperti, perubahan
status perkawinan (contohnya, bercerai, menikah kembali), perubahan
pekerjaan, dan krisis yang terjadi (contohnya, kecelakaan, perampokan,
krisis ekonomi, dan penyakit kronis) (Beck, 2001)
4. Dukungan sosial Ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi
sangat membutuhkan dukungan psikologis dari orang-orang
terdekatnya. Kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat dapat
menyebabkan penurunan psikologis seperti mudah menangis, merasa
bosan, capek, tidak bergairah, dan merasa gagal yang akan
menyebabkan ibu menjadi depresi (Anonim).
5. Ansietas pranatal Ansietas pada masa kehamilan bisa terjadi selama
beberapa trimester dan kadang terjadi diseluruh masa kehamilan.
Ansietas ini merupakan suatu perasaan ketakutan pada sesuatu yang
akan terjadi mengenai sesuatu yang tidak jelas, ancaman yang belum
jelas (Beck, 2001).
6. Kepuasan perkawinan Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan
perkawinan ditandai dengan seberapa bahagia atau puasnya seorang
wanita pada hal-hal tertentu dari perkawinannya, seperti komunikasi,
keterbukaan, kesamaan dalam saling menghargai, saling membantu,
menghargai terhadap suatu keputusan, dan hal-hal yang baik secara
global lainnya (Beck, 2001).
7. Riwayat depresi sebelumnya Sarafino dalam Ryan (2009), menyatakan
bahwa perempuan yang memiliki sejarah masalah emosional rentan
terhadap gejala depresi ini, kepribadian dan variabel sikap selama masa
kehamilan seperti kecemasan, kekerasan dan kontrol eksternal
berhubungan dengan munculnya gejala depresi (Ryan, 2009).
8. Temperamen bayi Temperamen bayi yang sulit digambarkan sebagai
seorang bayi yang lekas marah, rewel, dan susah dihibur (Beck, 2001).
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Whiffen dan
Gotlib (1989) dalam Hagen (1999), yang menyimpulkan bahwa
temperamen sebagai salah satu penyebab terjadinya depresi
postpartum.
9. Maternity blues Maternity bluesadalah sebuah fenomena yang hanya
sekilas dari perubahan suasana hati yang dimulai pada beberapa hari
pertama setelah melahirkan dan paling sedikit 1 sampai 10 hari atau
lebih.Keadaan tersebut ditandai dengan perasaan ingin menangis,
cemas, kesulitas konsentrasi, lekas marah, dan suasana hati yang labil
(Beck, 1998a dalam Beck, 2001).
10. Harga diri Harga diri ditunjukkan kepada perasaan seorang
wanita secara umum dalam hal harga diri dan penerimaan diri sendiri,
artinya adalah kepercayaan diri dan kepuasan terhadap diri
sendiri.Rendahnya harga diri menggambarkan negatifnya evaluasi
terhadap diri sendiri dan perasaan terhadap diri seseorang atau
kemampuan seseorang (Beck, 2001).
11. Status sosioekonomi Segre, Lisa, Losch, O’Hara dalam
Wikipedia (2010), mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi
berhubungan dengan kejadian depresi postpartum. Semakin rendah
pendapatan keluarga, semakin tinggi pula resiko terjadinya depresi
postpartum.
12. Status perkawinan Status demografi ini berfokus pada
kedudukan seorang wanita dalam hal pernikahan.Tingkatannya adalah
tidak menikah, menikah/hidup bersama, bercerai, janda, berpisah,
memiliki pasangan (Beck, 2001).
13. Kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan Kehamilan
yang tidak direncanakan, bisa disebabkan oleh perasaan ragu-ragu
terhadap kehamilan yang dialami.Jika kehamilan itu direncanakan,
mungkin saja 40 minggu bukanlah waktu yang cukup bagi pasangan
untuk menyesuaikan diri terhadap perawatan bayi yang ada kalanya
membutuhkan usaha yang cukup keras (The American College of
Obstetricians and Gynecologist (ACOG), 2009). Seorang bayi
mungkin dilahirkan lebih awal dari perkiraan lahirnya, hal ini juga
dapat menjadi faktor pemicu terjadinya depresi postpartum, karena jika
bayi lahir lebih awal dapat menyebabkan perubahan secara tiba-tiba,
baik di lingkungan rumah maupun perubahan terhadap rutinitas kerja
yang tidak diharapkan oleh orang tua (ACOG, 2009).

14.Paradigma
Orang : Beck menerima gelar sarjana dari Western Connecticut State
University pada tahun 1970, dua tahun kemudian meraih gelar Master di
kedua ibu-bayi yang baru lahir keperawatan dan perawat-kebidanan dari Yale
University. Satu dekade kemudian ia menerima gelar doktor dari Universitas
Boston. Bisa melihat masa depan dengan Beck dan PPD.

Kesehatan : Beck melihat link dalam waktu dari persalinan dan ketika ibu
rumah setelah melahirkan. Hal ini selama pekan ini pertama setelah
melahirkan yang sebagian besar ibu mengalami psikosis postpartum, depresi
postpartum atau bersalin blues.

Perawatan : Beck menjelaskan bahwa perawat harus melakukan pengkajian


khusus untuk baby blues syndrome dan mereka harus dilakukan secara rutin
dan bagian dari penilaian perawat selama kunjungan rumah.

Lingkungan Hidup : Teori Beck membuat titik yang PPD tidak hanya efek
ibu tapi anak-anaknya juga. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan dan
perkembangan mereka.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range
teori adalah suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret
daripada Grand Teori,karena pada Grand teori lebih berfokus pada fenomena
pusat dari disiplin ilmu seperti individu sebagai sistem adaptif, defisit
perawatan diri,kesatuan manusia, atau menjadi manusia. Grand Teori yang
kerangkanya terdiri dari konsep-konsep dan pernyataan relasional yang
menjelaskan fenomena abstrak.Sedangkan Midle Range Theory diorganisasi
dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah varibel terbatas, dapat diuji secara
langsung. Teori Middle-Range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan
penelitian dan praktik. Hubungan antara penelitian dan praktik menurut
Merton (1968), menunjukkan bahwa Teori Mid-Range amat penting dalam
disiplin praktik.

Pengembangan Middle Range Theory bisa bersumber dari Grand Teori,atau


dapat pula bersumber dari hasil penelitian klinis langsung, hal ini dapat kita
lihat dari pernyataan beberapa ahli. Mungkin ada hubungan yang eksplisit
antara beberapa grand teori dan middle range teori. Sebagai contoh, (middle
range teori) Reed (1991) transendensi-diri dan (1988) teori Barrett
kekuasaan secara langsung terkait dengan Ilmu Rogers dari Kesatuan
Manusia. Teori Midle range lainnya mungkin tidak memiliki hubungan
langsung dengan grand teori. Dalam hal ini,asumsi-asumsi filosofis yang
mendasari middle range teori dapat berada pada tingkat paradigma, bukan
dari Grand Teori. Namun demikian, hubungan ini penting untuk menetapkan
validitas sebagai teori.

Jika kita bandingkan dengan filosofi teori dan Grand teori,middle


range teori dapat digunakan langsung dalam tatanan praktik, karena
memiliki variable yang spesifik misalnya kita ambil contoh dari Teori
Trajectory Illness dari Wiener dan Dodd, teori ini lahir dari bentuk studi
kualitatif yang dilakukan pada khusus penderita kanker,kemudian juga teori
Cheryl T.Beck yang mengkhususkan teori pada tatanan praktik yang
diaplikasikan pada Post Partum Depresion.

Midle range teori adalah bagian dari struktur disiplin


ilmu keperawatan.Teori ini menjelaskan fenomena spesifik yang terkait
dengan praktek keperawatan. Kajian analisis teori transendensi-diri
menjelaskan bagaimana penuaan atau mendorong kerentanan manusia
melampaui batas-batas untuk diri intrapribadi fokus pada makna kehidupan,
interpersonal pada koneksi dengan orang lain dan lingkungan, temporal
untuk mengintegrasikan masa lalu, sekarang, dan masa depan, dan
transpersonally untuk terhubung dengan dimensi di luar fisik realitas.
Transendensi-diri ini terkait dengan kesejahteraan atau penyembuhan, salah
satu dari diidentifi kasi fokus dari disiplin keperawatan. Teori ini telah diuji
dalam penelitian dan digunakan untuk memandu praktik keperawatan.
Dengan ekspansi Middle Range Teori memperkaya disiplin ilmu
keperawatan.
Dari beberapa ciri yang dimiliki Middle Range Teori ada beberapa aspek
yang menjadi catatan penting yaitu posisi Middle Range Teori berada pada
lingkaran tengah, semi konsep semi praktis. Dapat dilakukan ditarik keatas
mendekati tatanan konsep dapat pula ditarik kebawah lebih mendekati
praktik klinik, tergantungan penggunaan konsep-konsep dan aplikasinya. Hal
ini dapat kita lihat pada beberapa cirri yang diungkapkan oleh beberapa ahli
yang menyatakan Middle Range Teori dipengaruhi oleh penggunaannya yang
mampu diaplikasikan dalam berbagai situasi, masih memiliki suatu unsur
abstrak ,namun lebih mudah diaplikasikan ke dalam praktik dibandingkan
dengan Grand Teori.

3.2 Saran

Dari makalah yang kami buat, kami sebagai penulis menyarankan untuk lebih
banyak membaca dan memahami masalah middle range dan bisa lebih
banyak mengetahui masalah genetic(pewarisan sifat) pada manusia.

DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/16/jhptump-a-suciratnae-795-2-babii.pdf
http://www.postpartum.net/About-PSI/President%E2%80%99s-Advisory-
Council-/Cheryl-Tatano-Beck-DNSc-CNM-FAAN-.aspx
Polite,denise F dan Cheryl Tatano Beck.Postpartum Nursing theorist
Dokumen.tips/document/teori-caring-swanson.html

Tomey and alligood, 2006, Nursing Theorists and Their Work, sixth edition,
Missouri:Mosby

Anda mungkin juga menyukai