Anda di halaman 1dari 17

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

MIDDLE RANGE MENURUT BECK


Kata Pengantar
 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan
sehingga kami dapat mengerjakan tugas Falsafah Dan Teori Keperawatan. Tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen(Guru Pembimbing) yang telah
memberikan pengarahan sehingga kami dapat menyesuaikan tugas ini dengan
baik.

Akhirnya, penulis memohon taufiq dan hidayah-Nya semoga makalah ini dapat
berguna bagi semua orang. Namun kekurangan pasti ada, untuk itu kritik dan
saran sangat kami harapkan.

Manado, 11 Oktober 2017

Penulis

 
            
                  DAFTAR ISI
KataPengantar…………………………………………………………………
…………..i
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………
……ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang…………………………………………………………………………
1
1.2Rumusan
Masalah……………………………………………………………………2
1.3Tunjuan
Pembelajaran………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
2.1Biografi Cherly Tatano
Beck………………………………………………………..3
2.2Latar
Belakang………………………………………………………………………….
4
2.3Konsep
utama………………………………………………………………………….5
2.4Paradigma……………………………………………………………………
………….8
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan…………………………………………………………………
……………9
3.2saran…………………………………………………………………………
…………….10
DAFTAR PUSTAKA
 

 
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/gagasan yang
saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas
keperawatan (smith dan Liehr, 2008).

Teori Middle Range yang merupakan level kedua dari teori keperawatan. Teori
Middle Range cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik,
cukup umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai
petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari
pada grand theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris.

Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan


asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan
keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan
berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta
pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan didalam praktek
keperawatan.

Teori-teori ini terdiri dari beberapa konsep yang saling berhubungan dan dapat
digambarkan dalam suatu model. Middle range theories dapat dikembangakan
pada tatanan praktek dan riset untuk menyediakan pedoman dalam praktik dan
riset penelitian yang berbasis pada disiplin ilmu keperawatan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan


yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang
ditujukankepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam
keadaan sehatmaupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan
keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model
konseptualkeperawatan.Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan
dalam pelaksanaan asuhankeperawatan akan berdampak pada peningkatan
kualitas asuhan keperawatan.Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan
profesional akan berkembang bila didukungoleh teori dan model keperawatan
serta pengembangan riset keperawatan dandiimplementasikan di dalam praktek
keperawatan.Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional
dalammenyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang
dilakukantersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan
terencana dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa
tahap yaitu pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan, implimentasi
tindakan, dan evaluasi.Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori,
yang terdiri dari meta theory,grand theory, middle range theory, dan practice
theory.
Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan
dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat
perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan askep
dalam praktek keperawatan.

1.2 Rumusan masalah


Dalam suatau karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan sesuai
dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu untuk menyusun suatu rumusan
masalah yang menjadi batu pijakan untuk pembahasan pada makalah ini.
Adapun rumusan masalah tersebut ialah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan teori middel range?
2. Apa tujuan mempelajari teori middel range?
3. Apa yang dimaksud dengan macam-macam teori middel
range meurut para ahli?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep middle range
theorydan beberapa teori didalamnya yang dikembangkan oleh beberapa tokoh
keperawatan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cheryl Tatano Back

1. Biografi Cheryl Tatano


Beck Cheryl adalah seorang profesor di University of Connecticut, School of
Nursing. Gelar Sarjana Science dalam Keperawatan adalah dari Western
Connecticut State University. Dia menerima gelar Master-nya dalam merawat
ibu-bayi yang baru lahir dari Yale University. Cheryl adalah bersertifikat
perawat-bidan. Dia menerima sertifikat nya di perawat-bidan juga dari Yale
University. Dokter nya of Science Keperawatan adalah dari Boston University.
Cheryl adalah rekan dalam American Academy of Nursing. Dia telah menerima
berbagai penghargaan seperti Keperawatan Timur Research Society
Distinguished Penghargaan Peneliti, Distinguished Award dari Alumna Yale
University dan Perawat Connecticut ‘Association Diamond Jubilee Award
untuk kontribusinya terhadap penelitian keperawatan. Saat ini ia menjabat
sebagai dewan redaksi Kemajuan Ilmu Keperawatan, Journal of Pendidikan
Keperawatan, dan Jurnal Pengukuran Keperawatan. Ia telah menjadi anggota
Dewan Pembina Depresi Setelah Pengiriman-Nasional dan Dewan Eksekutif
Marce Internasional Society. Dia telah ditunjuk untuk Presiden Dewan
Pertimbangan Postpartum Dukungan Internasional.

Selama 20 tahun terakhir Cheryl telah memfokuskan upaya penelitiannya pada


pengembangan program penelitian pada suasana hati dan kecemasan gangguan
postpartum. Dia telah banyak diteliti gangguan ini menghancurkan yang
mengganggu ibu baru menggunakan kedua metode penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Berdasarkan temuan dari seri-nya studi kualitatif, Cheryl telah
mengembangkan Postpartum Depression Screening Scale (PDSS) yang
diterbitkan oleh Layanan Psikologi Barat. Saat ini upaya penelitian Cheryl
difokuskan pada :

(1) dampak trauma kelahiran pada ASI,

(2) pengaruh DHA pada depresi postpartum, dan

(3) menilai psikometri dari Screening administrasi

Skala-telepon Postpartum Depression.


1. Latar belakang
Depresi Postpartum adalah gangguan mood yang secara historis sering
diabaikan dalam perawatan kesehatan, membiarkan ibu menderita dalam
ketakutan, kebingungan, dan keheningan. Jika hal ini tidak terdiagnosa, dapat
mempengaruhi hubungan ibu-bayi dan menyebabkan masalah emosional jangka
panjang bagi anak. Teori ini membedakan depresi postpartum dari gangguan
mood dan kecemasan postpartum lainnya dan aspek-aspek depresi postpartum:
gejala, prevalensi, faktor risiko, intervensi, dan efek pada hubungan dan
perkembangan anak. Juga dibahas tentang Instrumen yang tersedia yang
digunakan untuk skrining depresi postpartum. Cheryl menegaskan bahwa
depresi merupakan hasil dari kombinasi stres fisiologis, psikologis, dan
lingkungan dan bahwa gejala bervariasi dan kemungkinan akan muncul
beberapa gejala.

1. gangguan mood postpartum postpartum depresi nonpyschotic utama


disoder depresi dengan distingushing kriteria diagnostik, depresi
postpartum sering dimulai sedini 4 weks setelah lahir
2. meternity blues jangka waktu terbatas yang relatif sementara dan diri jika
melankolis dan perubahan suasana hati selama periode postpartum awal.
3. postpartum psyhotic gangguan psikotik karakter dari halusinasi, imajinasi,
untuk tidur panjang.
Cheryl memperkenalkan NURSE program untuk menangani depresi
postpartum. NURSE program ini meliputi 5 aspek perawatan yang diperlukan
untuk menyembuhkan depresi postpartum, yaitu:

 Nourishment and needs (nutrisi dan kebutuhan lain)


 Understanding (pemahaman)
 Rest and relaxation (istirahat dan relaksasi)
 Spirituality (spiritualitas) • Exercise (latihan) Masing-
masing aspek didiskusikan secara terpisah dan
dikolaborasikan dengan ibu yg bersangkutan. Mereka
seringkali hanya bisa berfokus pada satu atau dua aspek
dalam satu waktu, namun program ini harus
diselesaikan dalam setiap tahap penyembuhan mereka.
1. Konsep utama
Pengertian Depresi Postpartum dan Factor-faktorPenyebabnya Menurut Beck
(2002) dalam Records, Rice, Beck (2007), depresi postpartum adalah episode
depresi mayor yang bisa terjadi selama 12 bulan pertama setelah melahirkan.

Menurut Beck, faktor-faktor yang menyebabkan depresi postpartum ada 13,


yaitu (Varney, et al., 2008) :

1. Depresi prenatal Depresi prenatal (selama kehamilan)


merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya depresi
postpartumyang paling kuat.Depresi prenatal bisa
terjadi pada beberapaatau keseluruhan dari trimester
kehamilan (Beck, 2001).
2. Stress merawat anak Hal-hal yang membuat stres yang
berhubungan dengan perawatan anak meliputi faktor-
faktor seperti masalah kesehatan yang dialami bayi, dan
kesulitan dalam perawatan bayi khususnya mengenai
masalah makanan dan tidur (Beck, 2001).
3. Stress dalam kehidupan Stres dalam kehidupan
merupakan penunjuk terjadinya stres selama kehamilan
dan setelah kehamilan. Stres yang terjadi dalam hidup
seseorang, bisa karena hal yang positif maupun negatif,
dan termasuk juga sebuah pengalaman seperti,
perubahan status perkawinan (contohnya, bercerai,
menikah kembali), perubahan pekerjaan, dan krisis yang
terjadi (contohnya, kecelakaan, perampokan, krisis
ekonomi, dan penyakit kronis) (Beck, 2001)
4. Dukungan sosial Ibu yang baru saja mengalami proses
reproduksi sangat membutuhkan dukungan psikologis
dari orang-orang terdekatnya. Kurangnya dukungan dari
orang-orang terdekat dapat menyebabkan penurunan
psikologis seperti mudah menangis, merasa bosan,
capek, tidak bergairah, dan merasa gagal yang akan
menyebabkan ibu menjadi depresi (Anonim).
5. Ansietas pranatal Ansietas pada masa kehamilan bisa
terjadi selama beberapa trimester dan kadang terjadi
diseluruh masa kehamilan. Ansietas ini merupakan
suatu perasaan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi
mengenai sesuatu yang tidak jelas, ancaman yang belum
jelas (Beck, 2001).
6. Kepuasan perkawinan Derajat kepuasan dengan sebuah
hubungan perkawinan ditandai dengan seberapa bahagia
atau puasnya seorang wanita pada hal-hal tertentu dari
perkawinannya, seperti komunikasi, keterbukaan,
kesamaan dalam saling menghargai, saling membantu,
menghargai terhadap suatu keputusan, dan hal-hal yang
baik secara global lainnya (Beck, 2001).
7. Riwayat depresi sebelumnya Sarafino dalam Ryan
(2009), menyatakan bahwa perempuan yang memiliki
sejarah masalah emosional rentan terhadap gejala
depresi ini, kepribadian dan variabel sikap selama masa
kehamilan seperti kecemasan, kekerasan dan kontrol
eksternal berhubungan dengan munculnya gejala
depresi (Ryan, 2009).
8. Temperamen bayi Temperamen bayi yang sulit
digambarkan sebagai seorang bayi yang lekas marah,
rewel, dan susah dihibur (Beck, 2001). Hal tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Whiffen
dan Gotlib (1989) dalam Hagen (1999), yang
menyimpulkan bahwa temperamen sebagai salah satu
penyebab terjadinya depresi postpartum.
9. Maternity blues Maternity bluesadalah sebuah
fenomena yang hanya sekilas dari perubahan suasana
hati yang dimulai pada beberapa hari pertama setelah
melahirkan dan paling sedikit 1 sampai 10 hari atau
lebih.Keadaan tersebut ditandai dengan perasaan ingin
menangis, cemas, kesulitas konsentrasi, lekas marah,
dan suasana hati yang labil (Beck, 1998a dalam Beck,
2001).
10. Harga diri Harga diri ditunjukkan kepada perasaan
seorang wanita secara umum dalam hal harga diri dan
penerimaan diri sendiri, artinya adalah kepercayaan diri
dan kepuasan terhadap diri sendiri.Rendahnya harga diri
menggambarkan negatifnya evaluasi terhadap diri
sendiri dan perasaan terhadap diri seseorang atau
kemampuan seseorang (Beck, 2001).
11. Status sosioekonomi Segre, Lisa, Losch, O’Hara dalam
Wikipedia (2010), mengungkapkan bahwa status sosial
ekonomi berhubungan dengan kejadian depresi
postpartum. Semakin rendah pendapatan keluarga,
semakin tinggi pula resiko terjadinya depresi
postpartum.
12. Status perkawinan Status demografi ini berfokus pada
kedudukan seorang wanita dalam hal
pernikahan.Tingkatannya adalah tidak menikah,
menikah/hidup bersama, bercerai, janda, berpisah,
memiliki pasangan (Beck, 2001).
13. Kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan
Kehamilan yang tidak direncanakan, bisa disebabkan
oleh perasaan ragu-ragu terhadap kehamilan
yangdialami.Jika kehamilan itu direncanakan, mungkin
saja 40 minggu bukanlah waktu yang cukup bagi
pasangan untuk menyesuaikan diri terhadap perawatan
bayi yang ada kalanya membutuhkan usaha yang cukup
keras (The American College of Obstetricians and
Gynecologist (ACOG), 2009). Seorang bayi mungkin
dilahirkan lebih awal dari perkiraan lahirnya, hal ini
juga dapat menjadi faktor pemicu terjadinya depresi
postpartum, karena jika bayi lahir lebih awal dapat
menyebabkan perubahan secara tiba-tiba, baik di
lingkungan rumah maupun perubahan terhadap rutinitas
kerja yang tidak diharapkan oleh orang tua (ACOG,
2009).
14. Paradigma
Orang : Beck menerima gelar sarjana dari Western Connecticut State University
pada tahun 1970, dua tahun kemudian meraih gelar Master di kedua ibu-bayi
yang baru lahir keperawatan dan perawat-kebidanan dari Yale University. Satu
dekade kemudian ia menerima gelar doktor dari Universitas Boston. Bisa
melihat masa depan dengan Beck dan PPD.

Kesehatan : Beck melihat link dalam waktu dari persalinan dan ketika ibu
rumah setelah melahirkan. Hal ini selama pekan ini pertama setelah melahirkan
yang sebagian besar ibu mengalami psikosis postpartum, depresi postpartum
atau bersalin blues.

Perawatan : Beck menjelaskan bahwa perawat harus melakukan pengkajian


khusus untuk baby blues syndrome dan mereka harus dilakukan secara rutin dan
bagian dari penilaian perawat selama kunjungan rumah.

Lingkungan Hidup : Teori Beck membuat titik yang PPD tidak hanya efek ibu
tapi anak-anaknya juga. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan dan
perkembangan mereka.

 
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range teori
adalah suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret  daripada
Grand Teori,karena pada Grand teori lebih berfokus pada fenomena pusat dari
disiplin ilmu seperti individu sebagai sistem adaptif, defisit perawatan
diri,kesatuan manusia, atau menjadi manusia. Grand Teori yang kerangkanya
terdiri dari konsep-konsep dan pernyataan relasional yang menjelaskan
fenomena abstrak.Sedangkan Midle Range Theory diorganisasi dalam lingkup
terbatas, memiliki sejumlah varibel terbatas, dapat diuji secara langsung. Teori
Middle-Range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan
praktik. Hubungan antara penelitian dan praktik menurut Merton (1968),
menunjukkan bahwa Teori Mid-Range amat penting dalam disiplin praktik.

Pengembangan Middle Range Theory bisa bersumber dari Grand Teori,atau


dapat pula bersumber dari hasil penelitian klinis langsung, hal ini dapat kita
lihat dari pernyataan beberapa ahli. Mungkin ada hubungan yang eksplisit
antara beberapa grand teori dan middle range teori. Sebagai contoh, (middle
range teori) Reed (1991)  transendensi-diri dan (1988) teori Barrett kekuasaan
secara langsung terkait dengan Ilmu Rogers dari Kesatuan Manusia. Teori
Midle range lainnya mungkin tidak memiliki hubungan langsung dengan grand
teori. Dalam hal ini,asumsi-asumsi filosofis yang mendasari middle range teori
dapat berada pada tingkat paradigma, bukan dari Grand Teori. Namun
demikian, hubungan ini penting untuk menetapkan validitas sebagai teori.
Jika kita bandingkan dengan filosofi teori dan Grand teori,middle range teori
dapat digunakan langsung dalam tatanan  praktik, karena memiliki variable
yang spesifik misalnya kita ambil contoh dari Teori Trajectory Illness dari
Wiener dan Dodd, teori ini lahir dari bentuk studi kualitatif yang dilakukan pada
khusus penderita kanker,kemudian juga teori Cheryl T.Beck yang
mengkhususkan teori pada tatanan praktik yang diaplikasikan pada Post Partum
Depresion.

Midle range teori adalah bagian dari struktur disiplin ilmukeperawatan.Teori ini


menjelaskan fenomena spesifik yang terkait dengan praktek keperawatan.
Kajian analisis teori transendensi-diri menjelaskan bagaimana penuaan atau
mendorong kerentanan manusia melampaui batas-batas untuk diri intrapribadi
fokus pada makna kehidupan, interpersonal pada koneksi dengan orang lain dan
lingkungan, temporal untuk mengintegrasikan masa lalu, sekarang, dan masa
depan, dan transpersonally untuk terhubung dengan dimensi di luar fisik
realitas. Transendensi-diri ini terkait dengan kesejahteraan atau penyembuhan,
salah satu dari diidentifi kasi fokus dari disiplin keperawatan. Teori ini telah
diuji dalam penelitian dan digunakan untuk memandu praktik keperawatan.
Dengan ekspansi Middle Range Teori memperkaya disiplin ilmu keperawatan.
Dari beberapa ciri yang dimiliki Middle Range Teori  ada beberapa aspek yang
menjadi catatan penting yaitu posisi Middle Range Teori berada pada lingkaran
tengah, semi konsep semi praktis. Dapat dilakukan ditarik keatas mendekati 
tatanan konsep dapat pula ditarik kebawah lebih mendekati praktik klinik,
tergantungan penggunaan konsep-konsep dan aplikasinya. Hal ini dapat kita
lihat pada beberapa cirri yang diungkapkan oleh beberapa ahli yang menyatakan
Middle Range Teori dipengaruhi oleh penggunaannya yang mampu
diaplikasikan dalam berbagai situasi, masih memiliki suatu unsur
abstrak ,namun lebih mudah diaplikasikan ke dalam praktik  dibandingkan
dengan Grand Teori.

3.2 Saran

Dari makalah yang kami buat, kami sebagai penulis menyarankan untuk lebih
banyak membaca dan memahami masalah middle range dan bisa lebih banyak
mengetahui masalah genetic(pewarisan sifat) pada manusia.

      
 

              DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/16/jhptump-a-suciratnae-795-2-babii.pdf
http://www.postpartum.net/About-PSI/President%E2%80%99s-Advisory-
Council-/Cheryl-Tatano-Beck-DNSc-CNM-FAAN-.aspx
Polite,denise F dan Cheryl Tatano Beck.Postpartum Nursing theorist

Dokumen.tips/document/teori-caring-swanson.html
Tomey and alligood, 2006, Nursing Theorists and Their Work, sixth edition,
Missouri:Mosby

Anda mungkin juga menyukai