Anda di halaman 1dari 16

FALSAFAH DAN 2nd grade

TEORI
KEPERAWATAN
POSTPARTUM
DEPRESSION KEL. 5
“CHERYL TATANO
BECK”

Dosen : Helena Pangaribuan S.Kep Ns.


KELOMPOK 5
LUSIANA DANGANA MANU
RIZKY RAHAYU PUTRI
GEOVANY GLORIA TEKA
ANDI ZULKIFLI
SHANIA CHAIRUNNISA
SRI WAHYUNINGSI HASBIN
NUR FADILA
REVINA
Table of contents
01 02 03
Sound waves Letters Syllables
You can describe the topic of You can describe the topic of You can describe the topic of
the section here the section here the section here

04 05 06
Spelling Vowels Consonants
You can describe the topic of You can describe the topic of You can describe the topic of
the section here the section here the section here
1. Latar Belakang Teori “CHERYL TATANO BECK”

Beck Cheryl adalah seorang profesor di University of Connecticut, School of


Nursing. Gelar Sarjana Science dalam Keperawatan adalah dari Western
Connecticut State University. Dia menerima gelar Master-nya dalam merawat ibu-
bayi yang baru lahir dari Yale University. Cheryl adalah bersertifikat perawat-
bidan. Dia menerima sertifikat nya di perawat-bidan juga dari Yale
University.Beck Cheryl adalah rekan dalam American Academy of Nursing. Dia
telah menerima berbagai penghargaan seperti Keperawatan Timur Research
Society Distinguished Penghargaan Peneliti, Distinguished Award dari Alumna
Yale University dan Perawat Connecticut 'Association Diamond Jubilee Award
untuk kontribusinya terhadap penelitian keperawatan. Saat ini ia menjabat sebagai
dewan redaksi Kemajuan Ilmu Keperawatan, Journal of Pendidikan Keperawatan,
dan Jural Pengukuran Keperawatan.]
2. Sejarah teori
“CHERYL TATANO BECK”
Sejarah muncul teori ini berawal dari penelitian Beck pada keadaan ibu
postpartum yang mengalami gangguan mood yang sering diabaikan
dalam perawatan kesehatan, mengabaikan ibu dengan postpartum
menderita dalam ketakutan, kebingungan dan keheningan. Jika halini
tidak terdiagnosa, dapat mempengaruhi hubungan ibu-bayi dan
menyebabkan masalah emosional jangka panjang bagi anak. Teori ini
membedakan depresi postpartum dari gangguan mood dan kecemasan
postpartum lainnya dan aspek-aspek depresi postpartum: gejala,
w
prevalensi, faktor risiko, intervensi, dan efek pada hubungan dan
perkembangan anak.
3. Filosofi Teori “CHERYL TATANO BECK”

Teori ini mengungkapkan bahwa caing (Teori Jean Watson)


sebagai pusat dalam pelayanan keperawatan. Sehingga
Beck,mengaplikasikan teori caring dalam bentuk membantu
klien yang mengalami depresi pada postpartum. Beck
menegaskan bahwa depresi merupakan hasil dari kombinasi
stres fisiologis, psikologis, dan lingkungan dan bahwa gejala
bervariasi dan kemungkinan akan muncul beberapa gejala.
4. Visi & Misi Teori “CHERYL TATANO BECK”

Beck memperkenalkan NURSE program untuk menangani depresi postpartum. NURSE


program ini meliputi 5 aspek perawatan yang diperlukan untuk menyembuhkan depresi
postpartum, yaitu:
● 1) Nourishment and needs (nutrisi dan kebutuhan lain)
● 2) Understanding (pemahaman)
● 3) Rest and relaxation (istirahat dan relaksasi)
● 4) Spirituality (spiritualitas)
● 5)Exercise(latihan)
Masing-masing aspek didiskusikan secara terpisah dan dikolaborasikan dengan ibu yg
mengalami depresi postpartum. Wanita dengan depresi postpartum seringkali hanya bisa
berfokus pada satu atau dua aspek dalam satu waktu, namun program ini harus
diselesaikan dalam setiap tahap penyembuhanya.
t
5.Nilai Teori “CHERYL TATANO BECK”

Hasil dari metasyntesis teori depresi postpartum


memberikan implikasi bagi pelayanan keperawatan
dimana konsep kehilangan (Kubler-Ross, 1969)
yang dimunculkan sebagai komponen kunci dari
postpartum depresi dapat digunakan perawat untuk
membantu membedakan bentuk kehilangan dari
pengalaman wanita dengan postpartum.
6. Tujuan Teori
Tujuan Beck Tatano Beck mengembangkan teori depresi postpartum yaitu:
a. Memahami postpartum sebagai suatu cara yang memberi jalan kepada para
professional untuk mengembangkan strategi pencegahan yang adekuat;
b. Mengembangkan program screening agar bisa memberikan intervensi sedini
mungkin dan;
c. Mengembangkan strategi treatment yang adekuat untuk mencegah hal -hal
yang berbahaya terhadap para wanita, anak - anak mereka serta keluarga
mereka.
7. Konsep Teori
Cheryl Tatano Beck menggunakan ide-ide dari Jean Watson yaitu
perawat sebagai pusat perawatan. Beck juga menggunakan studi
phenomenology dalam penelitiannya terhadap bagaimana wanita
mengalami depresi postpartum
(pendekatan Colaizzi's 1978). Selanjutnya Beck menggunakan teori
grounded sebagai pengaruh dari ide - ide teori dan filosofi glasser
(1978), Gkasser dan Strauss (1967), dan Hutchinson
(1986).Sumber teori yang tidak seperti biasanya juga diambil oleh
Beck dari Sichel dan Driscoll(1999).
1. Depresi Postpartum
Beck mengemukakan (2002) dalam Records, Rice, Beck (2007), depresi postpartum
adalah episode depresi mayor yang bisa terjadi selama 12 bulan pertama setelah
melahirkan.

2. Faktor penyebab depresi postpartum


Beck mengemukakan,faktor-faktor yang menyebabkan depresi
postpartum ada 13, yaitu (Varney, et al., 2008):
1) Depresi prenatal
Depresi prenatal (selama kehamilan) merupakan salah satu
faktor pemicu terjadinya depresi postpartum yang paling
kuat. Depresi prenatal bisa terjadi pada beberapa atau

b keseluruhan dari trimester kehamilan (Beck, 2001).


2) Stress merawat anak
Hal-hal yang membuat stres yang berhubungan dengan perawatan anak meliputi faktor-faktor seperti
masalah kesehatan yang dialami bayi, dan kesulitan dalam perawatan bayi khususnya mengenai masalah
makanan dan tidur (Beck, 2001).

3) Stress dalam kehidupan


Stres dalam kehidupan merupakan penunjuk terjadinya stres selama kehamilan dan setelah kehamilan.
Stres yang terjadi dalam hidup seseorang, bisa karena hal yang positif maupun negatif, dan termasuk juga
sebuah pengalaman seperti, perubahan status perkawinan (contohnya, bercerai, menikah kembali),
perubahan pekerjaan, dan krisis yang terjadi (contohnya, kecelakaan, perampokan, krisis ekonomi, dan
penyakit kronis) (Beck,2001).

4) Dukungan sosial
Ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi sangat membutuhkan dukungan psikologis dari orang-
orang terdekatnya. Kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat dapat menyebabkan penurunan
psikologis seperti mudah menangis, merasa bosan, capek, tidak bergairah, dan merasa gagal yang akan
menyebabkan ibu menjadi depresi(Anonim).
5) Ansietas prenatal
Ansietas pada masa kehamilan bisa terjadi selama beberapa trimester dan kadang terjadi diseluruh masa
kehamilan. Ansietas ini merupakan suatu perasaan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi mengenai
sesuatu yang tidak jelas, ancaman yang belum jelas (Beck, 2001).

6) Kepuasan perkawinan
Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan perkawinan ditandai dengan seberapa bahagia atau puasnya
seorang wanita pada hal-hal tertentu dari perkawinannya,seperti komunikasi, keterbukaan, kesamaan dalam
saling menghargai, saling membantu, menghargai terhadap suatu keputusan, dan hal-hal yang baik secara
global lainnya (Beck,2001).

7) Riwayat depresi sebelumnya


Sarafino dalam Ryan (2009), menyatakan bahwa perempuan yang memiliki sejarah masalah emosional
rentan terhadap gejala depresi ini, kepribadian dan variabel sikap selama masa kehamilan seperti
kecemasan, kekerasan dan kontrol eksternal berhubungan dengan munculnya gejala depresi (Ryan, 2009).
3.Pencegahan Depresi Postpartum
Pencegahan terjadinya depresi postpartum dapat dilakukan dengan
memberikan psikoedukasi maupun konseling yang dilakukan oleh
perawat maternitas dan profesi kesehatan lain. Hal ini disebabkan
karena bantuan yang diberikan pertama kali adalah dari tenaga
kesehatan.Ibu biasanya gagal keluar dari kondisi yang sulit karena
perasaan yang kurang nyaman, sehingga sangat penting memberikan
pelatihan konselor pada tenaga kesehatan professional agar mampu
menolong ibu secara professional.
4. Penatalaksanaan Depresi Postpartum
Penatalaksanaan Depression and Bipolar Support Alliance (DBSA) (2010), Jika
mengalami depresi postpartum hal-hal yang dapat dilakukan adalah:
1) bicaralah dengan ahli kesehatan tentang semua gejala-gejalanya, riwayat kesehatan
yang lalu;
2) bergabunglah dengan sebuah kelompok, dimana bisa berbagi perasaan dan pikiran di
dalamnya;
3) makan secara seimbang dan teratur;
4) lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki;
5) beri kesempatan kepada keluarga dan teman untuk menolong, seperti
mengerjakan pekerjaan rumah dan mengasuh anak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai