OLEH
KELOMPOK 13
A. Latar Belakang
Kelahiran prematur adalah kelahiran yang berlangsung pada umur
kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid
terakhir.Kelahiran prematur merupakan masalah penting dibidang reproduksi
manusia baik di negara maju maupun negara berkembang seperti
Indonesia.Sebesar 70% penyebab tingginya kematian perinatal disebabkan
oleh persalinan prematur, sedangkan kematian perinatal sendiri merupakan
tolak ukur kemampuan suatu negara dalam upaya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan menyeluruh.
Kelahiran prematur meningkat dari 7,5% (2 juta kelahiran) menjadi
8,6% (2,2 juta kelahiran) di dunia. Angka kejadian kelahiran prematur di
negara berkembang jauh lebih tinggi, seperti India (30%), Afrika Selatan
(15%), Sudan (31%) dan Malaysia (10%). Angka kelahiran prematur berkisar
10-20% di Indonesia pada tahun 2009 dan angka ini menyebabkan Indonesia
termasuk dalam peringkat kelima dengan kelahiran prematur terbesar.
Berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
terjadi penurunan AKB (Angka Kematian Bayi) sejak tahun 1991 yaitu
sebesar 68 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup
menurut SDKI 2007. Namun, angka tersebut masih jauh dari target 2
Millennium Development Goals (MDGs) ke 4 yang berisi target untuk
menurunkan angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2015 sebesar 23 per
1.000 kelahiran hidup. Disamping itu, adanya program Expanding Maternal
and Neonatal Survival (EMAS) yang bertujuan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi sebesar 25% pada tahun 2011 hingga 2016,
menjadikan perlunya mempelajari faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi luaran maternal dan perinatal, khususnya pada pada persalinan
prematur sehingga dapat menekan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan
bayi.
Kelahiran prematur dapat disebabkan karena adanya masalah kesehatan
pada ibu hamil maupun pada janin itu sendiri yang merupakan faktor risiko
dari terjadinya kelahiran prematur.Ibu dan anak yang dilahirkan dapat
mengalami berbagai masalah kesehatan dikarenakan ibu belum siap secara
mental dan fisik untuk melakukan persalinan, sedangkan pada bayi belum
terjadi kematangan organ janin ketika dilahirkan yang mengakibatkan
banyaknya organ tubuh yang belum dapat bekerja secara sempurna.Hal ini
mengakibatkan bayi prematur sulit menyesuikan diri dengan kehidupan luar
rahim, sehingga mengalami banyak gangguan kesehatan.
Dari permasalahan yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Terapi Massage Terhadap
Peningkatan Berat Badan Bayi Prematur Di Ruang Perinatologi Rumah
Sakit Umum Daerah Tasikmalaya”
1.1 Tabel Analisa PICOT
Daniel Akbar Pengaruh Terapi Populasi dalam Pada penelitian ini Ada perbandingan subjek 1 dan 2 Hasil penelitian dan Penelitianini
Wibowo Massage penelitian ini adalah intervensi yang setelah diberikan pembahasan :Hasil di lakukan
2017 Terhadap seluruh bayi prematur dilakukan yaitu penggunaanhypothermicbabyblanke penelitian pada Juni-Juli
Peningkatan yang dirawat di ruang terapi massagepada tdalammeningkatkandanmenstabilka menunjukan bahwa 2013
Berat Badan perinatologi RSUD bayi premature nsuhutubuhBBLR dari 16
Bayi Prematur Tasikmalaya dengan untuk meningkatkan Hasil penelitian tersebut respondenyang
Di Ruang rata-rata sebanyak 75 berat badan pada menunjukan tidak dilakukan
Perinatologi bayi prematur dengan bayi premature di bahwaterdapatpengaruhpenggunaan terapi massage
Rumah Sakit berat lahir rendah yang Ruang Perinatologi hypothermicbabyblanketdalammeni terdapat selisih rata-
Umum Daerah dirawat tiapbulan, di Rumah Sakit ngkatkandanmenstabilkansuhutubuh rata perbedaan berat
Tasikmalaya dengan : Kriteria Umum Daerah BBLR badan sebelum dan
dehidrasi terdapatpengaruh
bawaanberdasarkan dibandingkan
PEMBAHASAN
Menurut definisi WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum
usia kehamilan minggu ke 37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir). Bayi
prematur atau bayi preterm adalah bayi yang berumur kehamilan 37 minggu
tanpa memperhatikan berat badan, sebagian besar bayi prematur lahir dengan
berat badan kurang 2500 gram (Surasmi, dkk, 2003). Prematur juga sering
digunakan untuk menunjukkan imaturitas.
Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) yaitu kurang dari
1000 gram juga disebut sebagai neonatus imatur.Secara historis, bayi dengan
berat badan lahir 2500 gram atau kurang disebut bayi prematur (Behrman, dkk,
2000).Umumnya kehamilan disebut cukup bulan bila berlangsung antara 37-41
minggu dihitung dari hari pertama siklus haid terakhir pada siklus 28 hari.
Sedangkan persalinan yang terjadi sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu
disebut dengan persalinan prematur (Sulistiarini & Berliana, 2016).
Istilah prematuritas telah diganti dengan bayi berat badan lahir rendah
(BBLR) karena terdapat dua bentuk penyebab kelahiran bayi dengan berat badan
kurang dari 2500 gram, yaitu karena usia kehamilan kurang dari 37 minggu,
berat badan lebih rendah dari semestinya, sekalipun umur cukup, atau karena
kombinasi keduanya (Maryunani & Nurhayati, 2009).
Terapi Massage adalah suatu terapi atau seni perawatan kesehatan yang
sudah lama dikenal oleh manusia dan merupakan pengobatan yang dipraktekan
sejak awal manusia diciptakan ke dunia, karena prosesnya berhubungan dengan
kehamilan dan kelahiran manusia. Manusia mengalami pengalaman pertama
dipijat pada saat dilahirkan di dunia dengan adanya proses kelahiran dimana
harus meninggalkan rahim yang hangat dan melewati jalan lahir yang sempit
sehingga menimbulkan pengalaman traumatik dan kecemasan (Soedjatmiko,
2006). Massage bayi yang dilakukan segera setelah lahir akan membuat bayi
mempertahankan rasa aman setelah mendapat jaminan adanya kontak tubuh bayi
(Roesli,2001)
Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil estimasi interval berat badan dapat
disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata berat badan sebelum perawatan tanpa
dilakukan terapi massage adalah1411,4773 sampai 1671,1477gram dan rata-
rata berat badan sesudah perawatan tanpa dilakukan terapi massage adalah
1424,140 sampai 1686,6099gram.
PENUTUP
A. Evaluasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh terapi massage terhadap
peningkatan berat badan bayi prematur di ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah
Tasikmalaya maka dapat diambil kesimpulan adanya pengaruh yang signifikan terhadap
kenaikan berat badan bayi prematur yang dilakukan terapi massage. Terapi massage sebaiknya
dilakukan pada bayi prematur stabil di ruangan perinatologi untuk memacu peningkatan berat
badan sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang sejak awal kehidupan. Dilakukan
penelitian keperawatan lebih lanjut agar dapat meningkatkan berat badan bayi prematur dengan
jumlah sampel yang lebih besar dan waktu yang lebih lama terhadap variable yang tidak diuji
pada penelitian sehingga diharapkan terapi pijat ini lebih dapat diterima
DAFTAR PUSTAKA
Wahyub Wedya, Rahmia Yori. Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi
Prematur Di Rsup. Dr. M. Djamil Padang. Ners Jurnal Keperawatan Universitas
Andalas C Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 2017.
Akbar Wibowo. Pengaruh Terapi Massage Terhadap Peningkatanberat Badan Bayi Prematur Di
Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya. Fakultas Ilmu Kesehatan,
Prodi Ilmu Keperawatan. 2017.