Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

TEORI DASAR KEPERAWATAN POSTPARTUM DEPRESSION


OLEH CHERYL TATANO BECK

Dosen Pengampu :

Aprelia Afidatul H, S.Kep.,Ns., MNS

Disusun Oleh:

1. Adindaru Lestari 2202013502


2. Ahmad Fhais Avandi 2202013503
3. Alvi Dwi Nur Laila 2202013532
4. Analisa Shendy Hermawati 2202013513
5. Andri Antoni 2202013486
6. Annisa Ainur Rokhmah 2202013509
7. Arsinta Dhea Nur A. P. 2202013506
8. Bima Romadhona Putra N.A 2202013470
9. Dhea Aulia Shofa 2202013531
10. Fani Nurul Fadilla 2202013508

PROGRAM STUDI KEPERAWATAAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa memberi
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah
Keperawatan Islami dengan tema “TEORI DASAR KEPERAWATAN POSTPARTUM
DEPRESSION” dengan tepat waktu. Dalam menyelesaikan makalah ini kami telah
berusaha untuk mencapai hasil yang maksimal, tetapi dengan keterbatasan wawasan,
pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang kami miliki, kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dan atas terselesaikannya makalah ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayah, S.Kep.Ns. M.Kes selaku Rektor
Universitan Muhammadiyah Lamongan
2. Bapak Arifal Aris, S.Kep. Ns Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Lamongan
3. Ibu Suratmi,S.Kep. Ns.,M. Kep selaku Kaprodi SI Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Lamongan
4. Ibu Aprelia Afidatul Hanafi, S.Kep.. Ns., MNS selaku dosen pembimbing dan
pengajar mata kuliah Keperawatan Islami yang telah memberi pengetahuan
serta wawasan kepada kami selama ini
Literatur yang ada di jurnal dan perpustakaan serta materi mata kuliah yang menambah
wawasan kami Serta teman-teman yang turut berpartsipasi dalam menyelesaikan
makalah ini. Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Apabilabanyakkesalahandan
kekurangan dalam penulisan dan keterbatasan materi yang kami tuangkan, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siapa saja
yang membaca.

Lamongan, 27 Okrober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1.Latar Belakang..................................................................................................1

1.2.Masalah.............................................................................................................2

1.3.Tujuan...............................................................................................................2

1.4.Manfaat.............................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1.Latar Belakang Teori.......................................................................................3

2.2.Tujuan Teori....................................................................................................4

2.3.Sejarah Teori...................................................................................................4

2.4.Aspek Keperawatan.........................................................................................4

2.5.Konsep Teori...................................................................................................6

2.6.Metaparadigma Keperawatan..........................................................................7

2.7.Kekurangan dan Kelebihan Teori................................................................... 9

BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................10

3.1.Kesimpulan.....................................................................................................10

3.2.Saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keperawatan merupakan unsur pertama dalam paradigma keperawatan,
yang berarti suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang merupakan
bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio spiritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan masyarakat (Lokakarya Keperawatan Nasional, 1983). Karena
layanan keperawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari profesi
kesehatan lain di dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien.
Sebagai bagian internal dari layanan kesehatan, kedudukan perawat dengan
profesi kesehatan lain (sepeti dokter) adalah sama, yakni sebagai mitra. Ini
tentunya juga harus diiringi dengan pengakuan dan penghormatan terhadap
profesi perawat.(Martha Raile,edisi 8)
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari
meta theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teori-
teori tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai
dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory
sebagai yang lebih konkrit. Level ke empat dari teori tersebut (metatheory)
adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan prefix “meta”,
yang berarti “perubahan pada posisi”, “diluar”, pada level tertinggi, atau
“melebihi dan merujuk pada body of knowledge atau tentang suatu bidang
pembelajaran seperti metamatematika (Walker, 1995).
Level ke kedua dari teori keperawatan adalah middle range theory yang
berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas keperawatan
(Smith dan Liehr, 2008).

1
Salah satu konsep model keperawatan yang termasuk dalam middle range
theory yang menunjang pengembangan keperawatan baik dalam
pengembangan ilmu maupun dalam praktek adalah model teori
keperawatan yang dikembangkan oleh Cheryl Tatano Beck. Oleh karena itu,
penulis akan melakukan analisis konsep teori keperawatan Cheryl Tatano
Beck dalam keperawatan.
1.2. Masalah
Bagaimanakah konsep Teori Cheryl Tatano Beck dalam pelayanan keperawatan?
1.3. Tujuan

1. Mengidentifikasi Latar Belakang Teori Cheryl Tatano Beck


2. Mengidentifikasi Tujuan Teori Cheryl Tatano Beck
3. Mengidentifikasi Sejarah Teori Cheryl Tatano Beck
4. Mengidentifikasi Aspek Keperawatan Oleh Cheryl Tatano Beck
5. MengidentifikasiKonsep Teori Cheryl Tatano Beck
1.4. Manfaat

a. Mampu menjelaskan konsep dasar middle range theory khususnya teori


Cheryl Tatano Beck, mengidentifikasi kejadian depresi pada klien
postpartum sehingga perawat bisa membantu klien dalam mengatasi
depresi postpartum.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan
kemampuan berfikir dan menjadi bahan untuk melakukan asuhan
keperawatan dengan masalah depresi postpartum

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.Latar Belakang Teori

Cheryl Tatano Beck adalah seorang profesor di University of Connecticut,


School of Nursing.Gelar Sarjana Science dalam Keperawatan dari Western
Connecticut State University.Cheryl Tatano Beck menerima gelar Master-nya
dalam merawat ibu dan bayi yang baru lahir dari Yale University.Cheryl Tatano
Beck memiliki sertifikat Nursing Maternity dari Yale University.Cheryl Tatano
Beck menerima gelar doktor of Science Keperawatan dari Boston
University.Beck adalah anggota dalam American Academy of Nursing. Cheryl
Tatano Beck telah menerima berbagai penghargaan seperti Keperawatan Timur
Research Society, Distinguished Penghargaan Peneliti, Distinguished Award dari
Alumna Yale University dan Perawat Connecticut 'Association Diamond Jubilee
Award untuk kontribusinya terhadap penelitian keperawatan.(Fitri,7)
Beck mengemukakan sekitar 13% sampai dengan 25 % wanita yang melahirkan
mengalami depresi setelah melahirkan.Mengingat tingginya angka wanita yang
mengalami depresi setelah melahirkan sehingga beck tertarik untuk
mempelajarinya, walaupun sebenarnya beck tidak pernah mengalapi depresi
setelah melahirkan anak – anaknya.(Fitri,7)
Walaupun beck sudah melakukan 7 penelitian mayor mengenai pendidikan dan
isu – isu keperawatan bersama para siswa keperawatan, akan tetapi selama 3
dekade beck berkonstribusi terhadap perkembangan pengetahuan dalam
keperawatan maternitas. Ide Jean Watson sangat berperan penting dalam
penelitian – penelitian beck, yang mana dikatakan bahwa perawatan itu berpusat
pada perawat.
Selama 20 tahun terakhir Beck telah memfokuskan penelitiannya pada upaya
pengembangan program penelitian pada mood postpartum dan gangguan
kecemasan. Beliau telah meneliti secara ekstensif menggunakan metode
penelitian kualitatif.
Beliau juga salah seorang penulis produktif yang telah menerbitkan lebih dari
100 artikel jurnal tentang beberapa topik seperti depresi postpartum, trauma
lahir, PTSD/ posttraumatic stress disorder karena melahirkan, fenomenologi,

3
grounded theory, meta-analisis, pengembangan instrumen, meta-sintesis, dan
analisis naratif. Saat ini upaya penelitian Beck difokuskan pada (1) dampak
trauma lahir pada menyusui, (2) efek DHA pada depresi postpartum, dan (3)
penilaian psikometri dari Postpartum Depression Screening Scale melalui
administrasi telepon. Beliau telah menjadi anggota Dewan Pembina Depresi
Setelah Pengiriman-Nasional dan Dewan Eksekutif Marce Internasional
Society.Beliau telah ditunjuk untuk Presiden Dewan Pertimbangan Postpartum
Dukungan Internasional.(Fitri,7)
2.2.Tujuan Teori

Tujuan Cheryl Tetano Beck dalam mengembangkan teori depresi postpartum


yaitu:
1. Memahami postpartum sebagai suatu acara yang membei jalan kepada para
professional untuk mengembangkan program strategi pencegahan yang kuat
2. Mengembangkan program screening agar bisa memberikan intervensi sedini
mungkin
3. Mengembangkan strategi treatment yang kuat untuk mencegah hal hal yang
berbahaya terhadap parawanita, anak – anak mereka serta keluarga mereka.
2.3.Sejarah Teori

Sejarah muncul teori ini berawal dari penelitian Cheryl Tatano Beck pada
keadaan ibu postpartum yang mengalami gangguan mood yang sering diabaikan
dalam perawatan kesehatan, mengabaikan ibu dengan postpartum menderita
dalam ketakutan, kebingungan, dan keheningan. Hal ini dapat mempengaruhi
hubungan ibu dan bayi menyebabkan masalah emosional jangka panjang bagi
anak. Teori ini membedakan depresi postpartum dari gangguan mood dan
kecemasan postpartum lainnya.(Martha,edisi 8)
2.4. Aspek Keperawatan
Cheryl memperkenalkan”NURSE” program untuk menangani depresui
postpartum.”NURSE”program ini meliputi 5 aspek keperawatan yang diperlukan
untuk menyembuhkan depresi postpartum, yaitu:

1. Nourishment and needs (nutrisi dan kebutuhan lain)

4
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya
berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh seperti
kekurangan (http://repositori.unsil.ac.id)
2. Understanding (pemahaman)
bahwa "Pemahaman (understanding) adalah kemampuan seseorang
untuk mengerti atau memahami sesuatu dan setelah itu diketahui dan
di ingat".Pada dasarnya pemahaman merupakan salah satu bentuk
hasil belajarPemahaman ini terbentuk akibat dari adanya proses
belajar(http://repositori.unsil.ac.id)
3. Rest and relaxation (istirahat dan relaksasi)
Relaksasi dalam psikologi adalah keadaan emosional makhluk hidup,
ketegangan rendah, di mana tidak ada gairah, terutama dari sumber
negatif seperti kemarahan, kecemasan, atau ketakutan. Menurut
Oxford Dictionaries relaksasi adalah ketika tubuh dan pikiran bebas
dari ketegangan dan kecemasan.(Wikipedia)
4. Spirituality (spiritualitas)
Spiritualitas berasal dari kata ‘spiritus’ yang artinya adalah nafas
kehidupan. Spirit merupakan kekuatan yang tidak terlihat yang
memberikan nafas bagi kehidupan kita, menghidupkan kita, dan
memberikan kita energi.(http://buletin.k.pin.org)
5. Exercise (latihan)
Latihan adalah proses yang sistematis dalam berlatih secara
berulang – ulang dengan setiap harinya semakin bertambah jumlah
beban latihannya untuk meningkatkan kemampuan atau
meningkatkan kondisi fisik tubuh dan juga untuk menjaga stamina
agar tidak menurun.(http://repository.uir.ac.id)
.
Masing-masing aspek didiskusikan secara terpisah dan dikolaborasikan dengan
ibu yang bersangkutan. Mereka seringkali hanya bisa berfokus pada satu atau

5
dua aspek dalam satu waktu, namun program ini harus diselesaikan dalam setiap
tahap penyembuhan mereka
2.5 Konsep Teori
1. Postpartum depression (depresi postpartum)
Merupakan gangguan depresi mayor non psikotik yang memiliki kriteria
diagnostik yang berbeda, yaitu selalu dimulai pada awal atau 4 minggu setelah
kelahiran. Dapat terjadi selama 1 tahun kelahiran. Depresi postpartum lebih sulit
untuk diobati dibandingkan dengan simple depression. Angka kejadian sebesar
13%-25% pada wanita dengan tingkat sosial ekonomi yang kurang/miskin,
tinggal di kota, atau pada remaja. Sebanyak 50% wanita depresi postpartum
mengalami episode depresi 6 bulan atau lebih.(id.scribd)
2. Tanda dan gejala
Ibu postpartum yang mengalami postpartum blues mempunyai gejala antara
lain mudah menangis (tearfulness), murung, sedih, cemas, perubahan mood,
reslestness, mudah marah, kurang konsentrasi, pelupa. (Wong, 2002; Pillitteri,
2003). Tanda dan gejala postpartum blues antara lain labilitas emosi, bingung,
cemas dan gangguan kognitif (Hensaw,2003)
3. Penyebab dan faktor resiko
Penyebab dari postpartum blues belum diketahui secara pasti, tetapi diduga
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perubahan biologis, stress dan
penyebab sosial atau lingkungan. Perubahan kadar hormon estrogen,
progestrone, kortikotropin dan endorphin serta prolaktin diduga menjadi faktor
pendukung terjadinya postpartum blues. Faktor sosial dan lingkungan yang
dapat menjadi faktor pendukung terjadinya postpartum blues antara lain
tekanan dalam hubungan pernikahan dan hubungan keluarga, riwayat syndrom
pramentruasi, rasa cemas dan takut terhadap persalinan, dan penyesuaian yang
buruk terhadap peran maternal ( Lowdermilk, Perrry & Bobak, 2000; Henshaw,
2003; Pillitteri, 2003)
4. Intervensi untuk mengurangi depresi postpartum
a.) Terapi Pendidikan Terstruktur
Penelitian Terapi Pendidikan Terstruktur efektif dalam mengurangi skor
depresi pascapersalinan dan jumlah wanita yang mengalami depresi. Studi

6
ini menunjukan bahwa pendidikan terstruktur yang ditawarkan oleh perawat
efektif untuk mengurangi skor depresi pascapersalinan dan jumlah wanita
yang mengalami depresi. Dalam penelitian ini, kelompok intervensi dan
kontrol dibandingkan dalam hal beberapa variabel yang dilaporkan
menyebabkan risiko tinggi depresi postpartum. Materi edukasi yang
diberikan secara personal melalui kunjungan rumah terbukti efektif bagi ibu
postpartum karena ada tindak lanjut pembelajaran yang diberikan selama di
rumah sakit, serta dapat memandirikan ibu postpartum dan keluarganya
dalam merawat ibu dan bayinya. (Runiari, 2005)
b.) Terapi Relaksasi Musik
Terapi relaksasi musik yang diberikan melalui audio berhasil dalam
menurunkan stres ibu dan skor kecemasan. Dalam penelitian ini, teknik
relaksasi yang dipadukan yoga terbukti efektif dalam mengurangi stres dan
kecemasan ibu postpartum dari kelompok eksperimen. Hal ini terjadi karena
musik disinyalir memengaruhi sistem limbik di otak, dimana stimulus suiara
musik di sistem limbik tersebut akan memanggil memori atau kenangan
yang mendalam bagi seseorang sehingga mengakibatkan terjadinya
perubahan mood pada orang yang mendengarkan musik tersebut(Chan,
Chan, Mok, & Kan Tse, 2009). Selain itu dalam penelitian ini, teknik
relasasi berbantuan audio telah membantu para ibu dalam meningkatkan
produksi ASI mereka, yang sejalan dengan berbagai penelitian di mana
terapi musik, relaksasi otot progresif, dan terapi yoga juga menyebabkan
peningkatan produksi ASI. (Karbandi et al., 2017; Keith, Weaver, & Vogel,
2012)
2.6 Metaparagdigma Dalam Keperawatan
Pada akhir abad ke-20, banyak hasil karya teoretis dalam keperawatan berfokus
dalam menyampaikan hubungan antara empat konsep utama, yakni manusia,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan.Karena empat konsep ini dapat tumpang
tindih di hampir setiap bidang dalam ke perawatan, kadang beberapa konsep ini
secara kolektif disebut sebagai metaparadigma pada keperawatan. Isti lah ini
berasal dari dua kata Yunani, yakni meta yang berarti “dengan,” dan paradigma,
yang berarti “pola.”

7
Banyak pihak yang mempertimbangkan empat konsep berikut sebagai inti dari
keperawatan.
1. Manusia atau klien, penerima asuhan keperawatan (termasuk individu,
keluarga, kelompok, dan mas yarakat).
2. Lingkungan, yakni keadaan internal dan eksternal yang memengaruhi
klien. Hal ini meliputi lingkungan fisik, seperti keluarga, teman, dan
orang terdekat.
3. Kesehatan, derajat kesehatan dan kesejahteraan klien.
4. Keperawatan, atribut, karakteristik, dan tindakan dari perawat yang
memberikan asuhan demi ke baikan, atau bersama-sama dengan, klien.
Penelitian perawat teoretikus Amerika mencerminkan kisaran ide yang luas
mengenai manusia, kesehatan, nilai, dan dunia.Definisi keempat konsep utama
dari tiap perawat teoretikus ini beragam sesuai dengan orientasi ilmiah dan
filosofi, pengalaman dalam keperawatan, dan pengaruh pengalaman tersebut
terhadap pandangan teo retikus mengenai keperawatan. Metaparadigma tunggal
mungkin mustahil mengingat perbedaan pandangan umum yang diungkapkan
model keperawatan
Teori keperawatan masuk ke dalam satu dari dua paradigma.Satu pandangan
merefleksikan pemahaman dalam dunia kedokteran yang berlaku secara umum
dan sistem asuhan kesehatan. Pandangan lain merefleksikan munculnya
pemahaman dalam psikologi transpersonal. Leddy dan Pepper (1998) menyebut
pandangan yang dominan sebagai "model stabilitas" dan pandangan yang
muncul sebagai "model pertumbuhan" (hlm. 67). Leddy dan Pepper
menempatkan teori Imogene King, Betty Neuman, dan Callista Roy dalam
model stabilitas dan teori Dorothea Orem, Jean Watson, Hildegard Peplau,
Martha Rogers, dan Rosemarie Parse dalam model per tumbuhan.
Penting untuk mengingat bahwa setiap pendekatan yang teratur dalam
memahami dunia mencakup teori, praktik sosial, dan manusia-dapat
menjelaskan dan juga mengaburkan apa yang menjadi kepentingan utama bagi
perawat.(.fundamental keperawatan, edisi 7)

8
2.7 Kelebihan Dan KelemahanTeori
a. Kelebihan
1. Teori Beck memberikan pemahaman terkait postpartum.
2. Perawat bisa memahami pola piker klien dengan depresi postpartum.
3. Teori ini lebih sederhana dan mudah dibaca
4. Teori ini telah mengeksplorasi tentang kesadaran dan pentingnya
penanganan pada ibu dengan postpartum despresi

b. Kelemahan
Penelitian teori ini merupakam penelitian kualitatif sehingga tidak semua
individu berbagi pengalaman yang dialami pada saat mengalami depresi
postpartum.

9
BAB 3
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Postpartum blues merupakan gangguan efek ringan yang muncul setelah


persalinan dan pada umumnya akan menghilang dalam waktu antara beberapa
jam sampai sepuluh hari atau lebih. Namun pada beberapa minggu kemudian
dapat berkembang menjadi keadaan yang lebih berat.
Beck Tatano mengaplikasikan teori caring dalam bentuk membantu klien yang
mengalami depresi pada postpartum. Beck memperkenalkan”NURSE”program
untuk menangani depresi postpartum.”NURSE” program ini meliputi 5 aspek
perawatan yang diperlukan untuk menyembuhkan depresi postpartum, yaitu:
nourishment and needs (nutrisi dan kebutuhan lain), understanding
(pemahaman), rest and relaxation (istirahat dan relaksasi), spirituality
(spiritualitas), exercise (latihan).
Tujuan Beck Tatano Beck mengembangkan teori depresi postpartum yaitu:
a. memahami postpartum sebagai suatu cara yang memberi jalan kepada
para professional untuk mengembangkan strategi pencegahan yang
adekuat.
b. mengembangkan program screening agar bisa memberikan intervensi
sedini mungkin, dan;
c. mengembangkan strategi treatment yang adekuat untuk mencegah hal –
hal yang berbahaya terhadap para wanita, anak - anak mereka serta
keluarga mereka.
Terdapat dua intervensi untuk mengurangi serta menurunkan kondisi depresi
postpartum diantaranya terapi relaksasi musik dan terapi pendidikan terstruktur
yang efektif dalam mencegah atau mengurangi depresi postpartum.
3.2.SARAN
Dari makalah ini yang kami buat,kami sebagai penulis menyarankan untuk lebih
banyak membaca dan memahami teori keperawatan dan bisa lebih banyak
mengetahui masalah depresi postpartum atau kelainan lainnya pada manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aligood, M. R. (2010). Pakar Teori Keperawatan. In M. Raile, & M. D. Prof Achir


Yani S. Hamis (Ed.), Pakar Teori Keperawatan (S. M. Kusman Ibrahim, Trans.,
Vol. 2, p. 203).

farhanah, F. (2019). Teori Cheryl tatano Beck Postpartum Depresion. SCRIBD , 7.

Hartuty, T. (2020, March 3). SCRIBD. Retrieved March 9, 2019, from


www.id.scribd.com: https:/id.scribd.com/document/430336528/teori-cheryl-
tetano-back

Kozier. (2014). FUNDAMENTAL KEPERAWATAN. In EGC, FUNDAMENTAL


KEPERAWATAN (p. 49).

Machmudah. (2015). GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA IBU POSTPARTUM.


Jurnal keperawatan maternitas , 3, 121.

Pittara, d. (2022, April 7). ALODOKTER. Retrieved April 7, 2022, from


www.alodokter.com: https://www.alodokter.com/postpartum-depression

Tetti Solehati, Aat Sriatij, Cecep Eli Kosasih. (2020). INTERVENSI UNTUK
MENGURANGI DEPRESI POSTPARTUM. Jurnal keperawatan jiwa Voluime
78 No.22 Hal 177 - 184, Mei 2020 , 8, 177.

11
12

Anda mungkin juga menyukai