Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1.Latar Belakang..................................................................................................1
1.2.Masalah.............................................................................................................2
1.3.Tujuan...............................................................................................................2
1.4.Manfaat.............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.2.Tujuan Teori....................................................................................................4
2.3.Sejarah Teori...................................................................................................4
2.4.Aspek Keperawatan.........................................................................................4
2.5.Konsep Teori...................................................................................................6
2.6.Metaparadigma Keperawatan..........................................................................7
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................................10
3.1.Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2.Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keperawatan merupakan unsur pertama dalam paradigma keperawatan,
yang berarti suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang merupakan
bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio spiritual
komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan masyarakat (Lokakarya Keperawatan Nasional, 1983). Karena
layanan keperawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari profesi
kesehatan lain di dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien.
Sebagai bagian internal dari layanan kesehatan, kedudukan perawat dengan
profesi kesehatan lain (sepeti dokter) adalah sama, yakni sebagai mitra. Ini
tentunya juga harus diiringi dengan pengakuan dan penghormatan terhadap
profesi perawat.(Martha Raile,edisi 8)
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari
meta theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Teori-
teori tersebut diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakannya, dimulai
dari meta theory sebagai yang paling abstrak, hingga practice theory
sebagai yang lebih konkrit. Level ke empat dari teori tersebut (metatheory)
adalah teori dengan level tertinggi dan dijelaskan dengan prefix “meta”,
yang berarti “perubahan pada posisi”, “diluar”, pada level tertinggi, atau
“melebihi dan merujuk pada body of knowledge atau tentang suatu bidang
pembelajaran seperti metamatematika (Walker, 1995).
Level ke kedua dari teori keperawatan adalah middle range theory yang
berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas keperawatan
(Smith dan Liehr, 2008).
1
Salah satu konsep model keperawatan yang termasuk dalam middle range
theory yang menunjang pengembangan keperawatan baik dalam
pengembangan ilmu maupun dalam praktek adalah model teori
keperawatan yang dikembangkan oleh Cheryl Tatano Beck. Oleh karena itu,
penulis akan melakukan analisis konsep teori keperawatan Cheryl Tatano
Beck dalam keperawatan.
1.2. Masalah
Bagaimanakah konsep Teori Cheryl Tatano Beck dalam pelayanan keperawatan?
1.3. Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.Latar Belakang Teori
3
grounded theory, meta-analisis, pengembangan instrumen, meta-sintesis, dan
analisis naratif. Saat ini upaya penelitian Beck difokuskan pada (1) dampak
trauma lahir pada menyusui, (2) efek DHA pada depresi postpartum, dan (3)
penilaian psikometri dari Postpartum Depression Screening Scale melalui
administrasi telepon. Beliau telah menjadi anggota Dewan Pembina Depresi
Setelah Pengiriman-Nasional dan Dewan Eksekutif Marce Internasional
Society.Beliau telah ditunjuk untuk Presiden Dewan Pertimbangan Postpartum
Dukungan Internasional.(Fitri,7)
2.2.Tujuan Teori
Sejarah muncul teori ini berawal dari penelitian Cheryl Tatano Beck pada
keadaan ibu postpartum yang mengalami gangguan mood yang sering diabaikan
dalam perawatan kesehatan, mengabaikan ibu dengan postpartum menderita
dalam ketakutan, kebingungan, dan keheningan. Hal ini dapat mempengaruhi
hubungan ibu dan bayi menyebabkan masalah emosional jangka panjang bagi
anak. Teori ini membedakan depresi postpartum dari gangguan mood dan
kecemasan postpartum lainnya.(Martha,edisi 8)
2.4. Aspek Keperawatan
Cheryl memperkenalkan”NURSE” program untuk menangani depresui
postpartum.”NURSE”program ini meliputi 5 aspek keperawatan yang diperlukan
untuk menyembuhkan depresi postpartum, yaitu:
4
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya
berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh seperti
kekurangan (http://repositori.unsil.ac.id)
2. Understanding (pemahaman)
bahwa "Pemahaman (understanding) adalah kemampuan seseorang
untuk mengerti atau memahami sesuatu dan setelah itu diketahui dan
di ingat".Pada dasarnya pemahaman merupakan salah satu bentuk
hasil belajarPemahaman ini terbentuk akibat dari adanya proses
belajar(http://repositori.unsil.ac.id)
3. Rest and relaxation (istirahat dan relaksasi)
Relaksasi dalam psikologi adalah keadaan emosional makhluk hidup,
ketegangan rendah, di mana tidak ada gairah, terutama dari sumber
negatif seperti kemarahan, kecemasan, atau ketakutan. Menurut
Oxford Dictionaries relaksasi adalah ketika tubuh dan pikiran bebas
dari ketegangan dan kecemasan.(Wikipedia)
4. Spirituality (spiritualitas)
Spiritualitas berasal dari kata ‘spiritus’ yang artinya adalah nafas
kehidupan. Spirit merupakan kekuatan yang tidak terlihat yang
memberikan nafas bagi kehidupan kita, menghidupkan kita, dan
memberikan kita energi.(http://buletin.k.pin.org)
5. Exercise (latihan)
Latihan adalah proses yang sistematis dalam berlatih secara
berulang – ulang dengan setiap harinya semakin bertambah jumlah
beban latihannya untuk meningkatkan kemampuan atau
meningkatkan kondisi fisik tubuh dan juga untuk menjaga stamina
agar tidak menurun.(http://repository.uir.ac.id)
.
Masing-masing aspek didiskusikan secara terpisah dan dikolaborasikan dengan
ibu yang bersangkutan. Mereka seringkali hanya bisa berfokus pada satu atau
5
dua aspek dalam satu waktu, namun program ini harus diselesaikan dalam setiap
tahap penyembuhan mereka
2.5 Konsep Teori
1. Postpartum depression (depresi postpartum)
Merupakan gangguan depresi mayor non psikotik yang memiliki kriteria
diagnostik yang berbeda, yaitu selalu dimulai pada awal atau 4 minggu setelah
kelahiran. Dapat terjadi selama 1 tahun kelahiran. Depresi postpartum lebih sulit
untuk diobati dibandingkan dengan simple depression. Angka kejadian sebesar
13%-25% pada wanita dengan tingkat sosial ekonomi yang kurang/miskin,
tinggal di kota, atau pada remaja. Sebanyak 50% wanita depresi postpartum
mengalami episode depresi 6 bulan atau lebih.(id.scribd)
2. Tanda dan gejala
Ibu postpartum yang mengalami postpartum blues mempunyai gejala antara
lain mudah menangis (tearfulness), murung, sedih, cemas, perubahan mood,
reslestness, mudah marah, kurang konsentrasi, pelupa. (Wong, 2002; Pillitteri,
2003). Tanda dan gejala postpartum blues antara lain labilitas emosi, bingung,
cemas dan gangguan kognitif (Hensaw,2003)
3. Penyebab dan faktor resiko
Penyebab dari postpartum blues belum diketahui secara pasti, tetapi diduga
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perubahan biologis, stress dan
penyebab sosial atau lingkungan. Perubahan kadar hormon estrogen,
progestrone, kortikotropin dan endorphin serta prolaktin diduga menjadi faktor
pendukung terjadinya postpartum blues. Faktor sosial dan lingkungan yang
dapat menjadi faktor pendukung terjadinya postpartum blues antara lain
tekanan dalam hubungan pernikahan dan hubungan keluarga, riwayat syndrom
pramentruasi, rasa cemas dan takut terhadap persalinan, dan penyesuaian yang
buruk terhadap peran maternal ( Lowdermilk, Perrry & Bobak, 2000; Henshaw,
2003; Pillitteri, 2003)
4. Intervensi untuk mengurangi depresi postpartum
a.) Terapi Pendidikan Terstruktur
Penelitian Terapi Pendidikan Terstruktur efektif dalam mengurangi skor
depresi pascapersalinan dan jumlah wanita yang mengalami depresi. Studi
6
ini menunjukan bahwa pendidikan terstruktur yang ditawarkan oleh perawat
efektif untuk mengurangi skor depresi pascapersalinan dan jumlah wanita
yang mengalami depresi. Dalam penelitian ini, kelompok intervensi dan
kontrol dibandingkan dalam hal beberapa variabel yang dilaporkan
menyebabkan risiko tinggi depresi postpartum. Materi edukasi yang
diberikan secara personal melalui kunjungan rumah terbukti efektif bagi ibu
postpartum karena ada tindak lanjut pembelajaran yang diberikan selama di
rumah sakit, serta dapat memandirikan ibu postpartum dan keluarganya
dalam merawat ibu dan bayinya. (Runiari, 2005)
b.) Terapi Relaksasi Musik
Terapi relaksasi musik yang diberikan melalui audio berhasil dalam
menurunkan stres ibu dan skor kecemasan. Dalam penelitian ini, teknik
relaksasi yang dipadukan yoga terbukti efektif dalam mengurangi stres dan
kecemasan ibu postpartum dari kelompok eksperimen. Hal ini terjadi karena
musik disinyalir memengaruhi sistem limbik di otak, dimana stimulus suiara
musik di sistem limbik tersebut akan memanggil memori atau kenangan
yang mendalam bagi seseorang sehingga mengakibatkan terjadinya
perubahan mood pada orang yang mendengarkan musik tersebut(Chan,
Chan, Mok, & Kan Tse, 2009). Selain itu dalam penelitian ini, teknik
relasasi berbantuan audio telah membantu para ibu dalam meningkatkan
produksi ASI mereka, yang sejalan dengan berbagai penelitian di mana
terapi musik, relaksasi otot progresif, dan terapi yoga juga menyebabkan
peningkatan produksi ASI. (Karbandi et al., 2017; Keith, Weaver, & Vogel,
2012)
2.6 Metaparagdigma Dalam Keperawatan
Pada akhir abad ke-20, banyak hasil karya teoretis dalam keperawatan berfokus
dalam menyampaikan hubungan antara empat konsep utama, yakni manusia,
lingkungan, kesehatan, dan keperawatan.Karena empat konsep ini dapat tumpang
tindih di hampir setiap bidang dalam ke perawatan, kadang beberapa konsep ini
secara kolektif disebut sebagai metaparadigma pada keperawatan. Isti lah ini
berasal dari dua kata Yunani, yakni meta yang berarti “dengan,” dan paradigma,
yang berarti “pola.”
7
Banyak pihak yang mempertimbangkan empat konsep berikut sebagai inti dari
keperawatan.
1. Manusia atau klien, penerima asuhan keperawatan (termasuk individu,
keluarga, kelompok, dan mas yarakat).
2. Lingkungan, yakni keadaan internal dan eksternal yang memengaruhi
klien. Hal ini meliputi lingkungan fisik, seperti keluarga, teman, dan
orang terdekat.
3. Kesehatan, derajat kesehatan dan kesejahteraan klien.
4. Keperawatan, atribut, karakteristik, dan tindakan dari perawat yang
memberikan asuhan demi ke baikan, atau bersama-sama dengan, klien.
Penelitian perawat teoretikus Amerika mencerminkan kisaran ide yang luas
mengenai manusia, kesehatan, nilai, dan dunia.Definisi keempat konsep utama
dari tiap perawat teoretikus ini beragam sesuai dengan orientasi ilmiah dan
filosofi, pengalaman dalam keperawatan, dan pengaruh pengalaman tersebut
terhadap pandangan teo retikus mengenai keperawatan. Metaparadigma tunggal
mungkin mustahil mengingat perbedaan pandangan umum yang diungkapkan
model keperawatan
Teori keperawatan masuk ke dalam satu dari dua paradigma.Satu pandangan
merefleksikan pemahaman dalam dunia kedokteran yang berlaku secara umum
dan sistem asuhan kesehatan. Pandangan lain merefleksikan munculnya
pemahaman dalam psikologi transpersonal. Leddy dan Pepper (1998) menyebut
pandangan yang dominan sebagai "model stabilitas" dan pandangan yang
muncul sebagai "model pertumbuhan" (hlm. 67). Leddy dan Pepper
menempatkan teori Imogene King, Betty Neuman, dan Callista Roy dalam
model stabilitas dan teori Dorothea Orem, Jean Watson, Hildegard Peplau,
Martha Rogers, dan Rosemarie Parse dalam model per tumbuhan.
Penting untuk mengingat bahwa setiap pendekatan yang teratur dalam
memahami dunia mencakup teori, praktik sosial, dan manusia-dapat
menjelaskan dan juga mengaburkan apa yang menjadi kepentingan utama bagi
perawat.(.fundamental keperawatan, edisi 7)
8
2.7 Kelebihan Dan KelemahanTeori
a. Kelebihan
1. Teori Beck memberikan pemahaman terkait postpartum.
2. Perawat bisa memahami pola piker klien dengan depresi postpartum.
3. Teori ini lebih sederhana dan mudah dibaca
4. Teori ini telah mengeksplorasi tentang kesadaran dan pentingnya
penanganan pada ibu dengan postpartum despresi
b. Kelemahan
Penelitian teori ini merupakam penelitian kualitatif sehingga tidak semua
individu berbagi pengalaman yang dialami pada saat mengalami depresi
postpartum.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Tetti Solehati, Aat Sriatij, Cecep Eli Kosasih. (2020). INTERVENSI UNTUK
MENGURANGI DEPRESI POSTPARTUM. Jurnal keperawatan jiwa Voluime
78 No.22 Hal 177 - 184, Mei 2020 , 8, 177.
11
12