DOSEN FASILITATOR :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Falsafah
dan Teori Keperawatan dengan judul “Cheryl Tatano Beck : Postpartum Depression
Theory.”
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Eka Wisanti, M.Kep., Sp.KepKom
yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, dan motivasi sampai selesainya makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih dan kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang
bersifat komperhensif meliputi biopsikososiokultural dan spirutual yang di tunjukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat maupun sakit dengan
pendekatan proses kepeawatan. pelayanan keperawatan yang berkualitas di dukung oleh
pengembangan teori dan model konseptual keperawatan. pelayanan keperawatan sebagai
pelayanan profesional akan berkembang bila di dukung oleh teori dan model keperawatan serta
pengembangan riset keperawatan dan di implementasikan di dalam praktek keperawatan.
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta theory,
grand theory, middle range theory dan practice theory. teori teori tersebut di klasifikasikan
berdasarkan tingkat keabstrakannya di mulai dari meta theory sebagai yang paling abstrak,
hingga practic theory sebagai yang lebih konkrit. level ke empat dari teori tersebut
(metatheory) adalahbteori dengan level tertinggi dan di jelaskan dengan prefix “meta” yang
berarti perubahan pada posisis. :di luar: pada level tertinggi, atau melebihi dan menujuk pada
body of knowledge atau tentang suatu bidang pembelajaran seperti metamatematika.
Level ke dua dari teori keperawatan adalah middle range theory yang berfokus pada
suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas keperawatan. salah satu konsep keperawatan yang
termasuk dalam middle range theory yang menunjang pengembangan keperawatan baik dalam
pengembangan ilmu maupun dalam praktek adalah model teori keperawatan yang di
kembangkan oleh cheryl tatono beck. oleh karena itu, penulis akan melakukan analisis konsep
teori keperawatan cheryl tatono beck dalam keperawatan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Latar Belakang Teori Cheryl Tatano Beck ?
2. Bagaimana Sejarah Teori Cheryl Tatano Beck
3. Bagaimana Filosofi Teori Cheryl Tatano Beck
4. Bagaimana Visi dan Misi Teori Cheryl Tatano Beck
5. Bagaimana Nilai Teori Cheryl Tatano Beck
6. Bagaimana Keyakinan Teori Cheryl Tatano Beck
7. Bagaimana Tujuan Teori Cheryl Tatano Beck
8. Bagaimana perspektif paradigma teori
9. Bagaimana Konsep Teori Cheryl Tatano Beck
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi Latar Belakang Teori Cheryl Tatano Beck
2. Mengidentifikasi Sejarah Teori Cheryl Tatano Beck
3. Mengidentifikasi Filosofi Teori Cheryl Tatano Beck
4. Mengidentifikasi Visi dan Misi Teori Cheryl Tatano Beck
5. Mengidentifikasi Nilai Teori Cheryl Tatano Beck
6. Mengidentifikasi Keyakinan Teori Cheryl Tatano Beck
7. Mengidentifikasi Tujuan Teori Cheryl Tatano Beck
8. Mengidentifikasi perspektif paradigma teori
9. Mengidentifikasi Konsep Teori Cheryl Tatano Beck
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Walaupun Beck Cheryl sudah melakukan 7 penelitian mayor mengenai Pendidikan dan
isu isu keperawatan Bersama para siswa keperawatan, akan tetapi selama 3 dekade Beck Cheryl
berkontribusi terhadap perkembangan pengetahuan dalam keperawatan maternitas. Ide Jean
Watson sangat berperan penting dalam penelitian beck, yang mana dikatakan bahwa perawatan
itu berpusat pada perawat.
Selama 20 tahun terakhir Beck Cheryl telah memfokuskan upaya penelitiannya pada
pengembangan program penelitian pada suasana hati dan kecemasan gangguan postpartum.
Beliau telah meneliti secara ekstensif menggunakan kedua metode penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Berdasarkan temuan dari seri studi kualitatif, Cheryl telah mengembangkan
Postpartum Depression Screening Scale (PDSS) yang diterbitkan oleh Layanan Psikologi
Barat. Saat ini upaya penelitian Cheryl difokuskan pada :
3
Beliau juga salah seorang penulis produktif yang telah menerbitkan lebih dari 100
artikel jurnal tentang beberapa topik seperti depresi post partum, trauma lahir, fenomenologi,
grounded theory, metaanalisis, pengembangan instrument, metasintesis, dan analisis naratif.
4
Masing-masing aspek didiskusikan secara terpisah dan dikolaborasikan dengan ibu yg
mengalami depresi postpartum. Wanita dengan depresi postpartum seringkali hanya bisa
berfokus pada satu atau dua aspek dalam satu waktu, namun program ini harus diselesaikan
dalam setiap tahap penyembuhanya.
Hasil dari metasyntesis teori depresi postpartum memberikan implikasi bagi pelayanan
keperawatan dimana konsep kehilangan (Kubler-Ross, 1969) yang dimunculkan sebagai
komponen kunci dari postpartum depresi dapat digunakan perawat untuk membantu
membedakan bentuk kehilangan dari pengalaman wanita dengan postpartum.
6
3) Stress dalam kehidupan
Stres dalam kehidupan merupakan penunjuk terjadinya stres selama kehamilan dan
setelah kehamilan. Stres yang terjadi dalam hidup seseorang, bisa karena hal yang
positif maupun negatif, dan termasuk juga sebuah pengalaman seperti, perubahan status
perkawinan (contohnya, bercerai, menikah kembali), perubahan pekerjaan, dan krisis
yang terjadi (contohnya, kecelakaan, perampokan, krisis ekonomi, dan penyakit kronis)
(Beck, 2001).
4) Dukungan sosial
Ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi sangat membutuhkan dukungan
psikologis dari orang-orang terdekatnya. Kurangnya dukungan dari orang-orang
terdekat dapat menyebabkan penurunan psikologis seperti mudah menangis, merasa
bosan, capek, tidak bergairah, dan merasa gagal yang akan menyebabkan ibu menjadi
depresi (Anonim).
5) Ansietas pranatal
Ansietas pada masa kehamilan bisa terjadi selama beberapa trimester dan kadang terjadi
diseluruh masa kehamilan. Ansietas ini merupakan suatu perasaan ketakutan pada
sesuatu yang akan terjadi mengenai sesuatu yang tidak jelas, ancaman yang belum jelas
(Beck, 2001).
6) Kepuasan perkawinan
Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan perkawinan ditandai dengan seberapa
bahagia atau puasnya seorang wanita pada hal-hal tertentu dari perkawinannya, seperti
komunikasi, keterbukaan, kesamaan dalam saling menghargai, saling membantu,
menghargai terhadap suatu keputusan, dan hal-hal yang baik secara global lainnya
(Beck, 2001).
7) Riwayat depresi sebelumnya
Sarafino dalam Ryan (2009), menyatakan bahwa perempuan yang memiliki sejarah
masalah emosional rentan terhadap gejala depresi ini, kepribadian dan variabel sikap
selama masa kehamilan seperti kecemasan, kekerasan dan kontrol eksternal
berhubungan dengan munculnya gejala depresi (Ryan, 2009).
8) Temperamen bayi
Temperamen bayi yang sulit digambarkan sebagai seorang bayi yang lekas marah,
rewel, dan susah dihibur (Beck, 2001). Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Whiffen dan Gotlib (1989) dalam Hagen (1999), yang menyimpulkan
bahwa temperamen sebagai salah satu penyebab terjadinya depresi postpartum.
7
9) Maternity blues
Maternity blues adalah sebuah fenomena yang hanya sekilas dari perubahan suasana
hati yang dimulai pada beberapa hari pertama setelah melahirkan dan paling sedikit 1
sampai 10 hari atau lebih.Keadaan tersebut ditandai dengan perasaan ingin menangis,
cemas, kesulitas konsentrasi, lekas marah, dan suasana hati yang labil (Beck, 1998a
dalam Beck, 2001).
10) Harga diri
Harga diri ditunjukkan kepada perasaan seorang wanita secara umum dalam hal harga
diri dan penerimaan diri sendiri, artinya adalah kepercayaan diri dan kepuasan terhadap
diri sendiri.Rendahnya harga diri menggambarkan negatifnya evaluasi terhadap diri
sendiri dan perasaan terhadap diri seseorang atau kemampuan seseorang (Beck, 2001).
11) Status sosioekonomi
Segre, Lisa, Losch, O’Hara dalam Wikipedia (2010), mengungkapkan bahwa status
sosial ekonomi berhubungan dengan kejadian depresi postpartum. Semakin rendah
pendapatan keluarga, semakin tinggi pula resiko terjadinya depresi postpartum.
12) Status perkawinan
Status demografi ini berfokus pada kedudukan seorang wanita dalam hal
pernikahan.Tingkatannya adalah tidak menikah, menikah/hidup bersama, bercerai,
janda, berpisah, memiliki pasangan (Beck, 2001).
13) Kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan
Kehamilan yang tidak direncanakan, bisa disebabkan oleh perasaan ragu-ragu terhadap
kehamilan yang dialami.Jika kehamilan itu direncanakan, mungkin saja 40 minggu
bukanlah waktu yang cukup bagi pasangan untuk menyesuaikan diri terhadap
perawatan bayi yang ada kalanya membutuhkan usaha yang cukup keras (The American
College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG), 2009). Seorang bayi mungkin
dilahirkan lebih awal dari perkiraan lahirnya, hal ini juga dapat menjadi faktor pemicu
terjadinya depresi postpartum, karena jika bayi lahir lebih awal dapat menyebabkan
perubahan secara tiba-tiba, baik di lingkungan rumah maupun perubahan terhadap
rutinitas kerja yang tidak diharapkan oleh orang tua (ACOG, 2009).
8
3. Pencegahan Depresi Postpartum
Pencegahan terjadinya depresi postpartum dapat dilakukan dengan memberikan
psikoedukasi maupun konseling yang dilakukan oleh perawat maternitas dan profesi
kesehatan lain. Hal ini disebabkan karena bantuan yang diberikan pertama kali adalah dari
tenaga kesehatan. Ibu biasanya gagal keluar dari kondisi yang sulit karena perasaan yang
kurang nyaman, sehingga sangat penting memberikan pelatihan konselor pada tenaga
kesehatan professional agar mampu menolong ibu secara professional. Kegiatan konseling
yang dilakukan dapat meliputi:
✓ Konseling perkawinan bagi pasangan yang akan menikah ataupun sudah menikah.
Konseling perkawinan bertujuan untuk membangun dan membina keluarga yang
harmonis. Seorang konselor menjelaskan tentang tujuan perkawinan,
mempersiapkan perkawinan, membina perkawinan, membina hubungan seksual
dalam perkawinan, dan mengasuh serta membimbing anak dalam keluarga.
Konselor juga membantu untuk mengatasi masalah dalam kehidupan keluarga
(Nurbaeti, 2002);
✓ Konseling antenatal
Tujuan dari menyelenggarakan konseling antenatal bagi ibu hamil dan keluarga
adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang persalinan dan perawatan bayi,
pengetahuan dan perhatian pada aspek emosional serta bagaimana penyelesaian
masalah emosional. Kenyataan menunjukkan bahwa pemberian informasi tentang
depresi postpartum dapat mengurangi kejadian depresi postpartum (Zahra, 2010).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range teori adalah
suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret. Midle Range Theory diorganisasi
dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah varibel terbatas, dapatdiuji secara langsung. Teori
Middle-Range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan praktik. Salah satu
konsep model keperawatan yang termasuk dalam middle range theory yang menunjang
pengembangan keperawatan baik dalam pengembangan ilmu maupun dalam praktek adalah
model teori keperawatan yangdikembangkan oleh Beck Tatano Beck. Beck Tatano Beck
mengaplikasikan teori caringdalam bentuk membantu klien yang mengalami depresi pada
postpartum. Beck memperkenalkan NURSE program untuk menangani depresi postpartum.
NURSE program ini meliputi 5 aspek perawatan yang diperlukan untuk menyembuhkan
depresi postpartum, yaitu: nourishment and needs (nutrisi dan kebutuhan lain), understanding
(pemahaman), rest and relaxation (istirahat dan relaksasi), spirituality (spiritualitas), exercise
(latihan).
a. Memahami postpartum sebagai suatu cara yang memberi jalan kepada para professional
untuk mengembangkan strategi pencegahan yang adekuat.
b. Mengembangkan program screening agar bisa memberikan intervensi sedini mungkin.
c. Mengembangkan strategi treatment yang adekuat untuk mencegah hal – hal yang
berbahaya terhadap para wanita, anak - anak mereka serta keluarga mereka.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan
dan dapat menjadikan referensi bagi kita semua. Diharapkan para pembaca bisa memberikan
kami kritik dan saran untuk dapat menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-
makalah kami selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Beck, C.T. 2001.Predictors Of Postpartum Depression : An Update.Nursing Research
Marsh, J.R. 2013. A Middle Range Theory of Postpartum Depression : Analisis And
Application
Walker, L.O.1995. Strategis for Theory Contruction In Nursing. Appleton & Lange: U
11