Anda di halaman 1dari 7

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk
heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Diabetes Melitus
merupakan kelainan metabolik dimana ditemukan ketidakmampuan untuk mengoksidasi
karbohidrat, akibat gangguan pada mekanisme insulin yang normal. Diabetes Mellitus
merupakan gangguan metabolik yang ditandai oleh terjadinya hiperglikemia (gula darah
tinggi), dislipidemia (gangguan metabolism lipoprotein), dan metabolism protein abnormal
akibat terganggunya sekresi dan atau kerja insulin. Diabetes Melitus ditandai dengan kadar
glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih
dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly,
2006).
Bunga Telang mengandung Ternatin A1-3, B1-4, C1-5, D1(antosianin)-3, kaempferol,
kuersetin, mirisetin (Gollen et al., 2018). Bagian tanaman Telang yang menarik adalah bunga.
Bunga telang beragam warnanya, ada yang putih, biru, ungu. Kandungan bunga telang yang
kaya akan flavonoid dan flavonoid yang memberikan warna pada bunga telang adalah
antosianin. Antosianin yang paling utama bertanggungjawab terhadap warna merah, biru dan
ungu baik pada buah, sayur dan tanaman hias. Ekstrak air bunga Telang memiliki kandungan
total antosianin per helai bunga kering sebesar 2,22x10-3 mg atau 0,294 mmol/mg bunga
(Kusrini dkk, 2017). Senyawa fenolik merupakan senyawa bahan alam yang cukup banyak
ditemukan pada tanaman. Ekstrak bunga telang memiliki potensi sebagai antidiabetes
(Ezzudin dan Rabeta, 2018).
Pengujian aktivitas antidiabetik pada bunga Clitoria ternatea dilakukan kepada tikus diabetes
dan terbukti bahwa secara signifikan dapat menurunkan kadar glukosa serum dan
meningkatkan berat badan tikus tersebut (Rajamanickam et al. 2105). Selain itu ekstrak daun
bunga telang (Clitoria ternatea) dapat menjadi solusi pengobatan herbal bagi penderita
diabetes. Ekstrak daun ini dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar
insulin pada tubuh manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun dan bunga C.
ternatea memiliki efek hipoglikemik pada tikus diabetes yang diinduksi aloksan. Ekstrak
tersebut sangat efektif dalam mengelola komplikasi yang terkait dengan diabetes mellitus,
seperti hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia dan gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu,
ekstrak daun dan bunga C. ternatea menunjukkan bahwa tumbuhan ini dapat digunakan untuk
terapi terhadap komplikasi diabetes.
1.2 Perumusan Masalah
Prevalensi diabetes melitus memiliki peningkatan terjadinya komplikasi. Organisasi
kesehatan dunia World Health Organization (WHO) (2007) menemukan bahwa Indonesia
masuk kedalam sepuluh besar negara dengan jumlah kasus Diabetes Mellitus tipe II
terbanyak di dunia dan menempati peringkat keempat pada tahun 2000 dengan jumlah kasus
8,4 juta orang dan diprediksi akan meningkat menjadi 21,3 juta orang pada tahun 2030.
(Qasim & Haskas, 2018). Dengan latar belakang inilah penelitian dilakukan, penelitian
dimaksudkan untuk menciptakan teh bunga telang untuk menurunkan kadar gula bagi
penderita diabetes.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan air seduhan bunga telang
dengan mengetahui kandungan yang ada pada bunga telang, dan megetahui pengaruh
konsumsi air seduhan bunga telang terhadap kadar gula bagi penderita diabetes melitus.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
1. Adanya inovasi bahan minuman yang memiliki manfaat untuk menjaga kadar gula
darah pada penderita diabetes melitus.
2. Adanya alternatif sebagai pengganti obat.
3. Hasil penelitian ini dapat dimuat di jurnal ilmiah atau artikel ilmiah.
4. Dapat di presentasikan dalam bentuk seminar ilmiah.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Menghasilkan minuman baru yang kaya akan khasiat untuk mengurangi kadar gula
bagi penderita diabetes
2. Membantu dalam mengatasi penyakit diabetes yang semakin meningkat di Indonesia
dan dunia.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bunga Telang
Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan tanaman yang dapat ditemui tumbuh liar a
tau sebagai tanaman hias. Tanaman ini merupakan tanaman perdu tahunan yang memiliki per
akaran yang dalam dan berkayu dengan kelopak bunga berwarna biru-ungu hingga hampir pu
tih (Sutedi, 2013). Bunga telang memiliki potensi farmakologis yang luas. Di dalam bunga tel
ang terkandung tanin, flobatanin, karbohidrat, saponin, triterpenoid, fenolmfavanoid, flavanol
glikosida, protein, alkaloid, antrakuinon, antisianin, stigmasit 4-ena-3,6 dion, minyak volatil
dan steroid. Komposisi asam lemak dalam bunga telang meliputi asam palmitat, stearat, oleat
lonoleat, dan linolenat. (Taur & Patil., 2011)
Dilihat dari tinjauan fitokimia, bunga telang memiliki sejumlah bahan aktif yang mem
iliki potensi farmakologi. Potensi farmakologi bunga telang antara lain adalah sebagai antioks
idan, antibakteri, anti inflamasi dan analgesik, antiparasit dan antisida, antidiabetes, antikanke
r, antihistamin immunomodulator, dan potensi berperan dalam susunan syaraf pusat (Budiasi
h, 2017). Ekstrak bunga telang memiliki banyak khasiat sehingga digunakan sebagai obat trad
isional untuk beberapa penyakit. Ekstrak tersebut dipercaya dapat menurunkan tekanan darah,
anti kecemasan, anti asma, dan penghilang rasa sakit, dan anti tumor (Suganda dan Adhi. 201
7). Zuhud (2009) menyatakan bahwa Fabaceae memiliki spesies tumbuhan obat hutan tropika
terbanyak di Indonesia yaitu berjumlah 110 spesies. Selain itu, Fabaceae banyak dimanfaatka
n sebagai sumber makanan karena mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan uns
ur mikro (Gulewicz et al. 2014).
2.2 Teh
Herbal tea atau teh herbal merupakan salah satu produk minuman campuran teh dan t
anaman herbal yang memiliki khasiat dalam membantu pengobatan suatu penyakit atau seb
agai minuman penyegar tubuh (Hambali, dkk 2005). Teh herbal biasanya diseduh dengan a
ir panas untuk mendapatkan minuman yang beraroma harum. Namun, teh herbal dari bahan
biji tumbuhan atau akar sering perlu direbus lebih dulu sebelum disaring dan siap disajikan.
Teh herbal tersedia dalam kemasan kaleng, kantong teh, atau teh herbal siap minum dalam
kemasan kotak.
Hambali dkk., (2005) menambahkan bahwa teh herbal biasanya disajikan dalam bent
uk kering seperti penyajian teh dari tanaman teh. Tanaman obat dalam bentuk kering yang
diformulasikan menjai herbal tea dapat dimanfaatkan untuk konsumsi sehari-hari oleh ruma
h tangga maupun industri. Tanaman obat atau berbagai herbal sebenarnya dapat diolah men
jadi herbal kering. Pada dasarnya, proses pengolahan semua jenis tanaman obat hampir sam
a. Biasanya, perbedaan terletak pada lama dan suhu pengeringan karena disesuaikan denga
n karakteristik bahan segar. Herbal-herbal kering tersebut selanjutnya dicampur dengan ko
mposisi tertentu sesuai dengan jenis teh herbal yang akan dihasilkan.
2.3 Manfaat Teh Bunga Telang Pada Penderita Diabetes
Pengobatan berbasis fitokimia untuk tujuan ini juga telah dilakukan di Indonesia. Ekst
rak daun bunga telang (Clitoria ternatea) dapat menjadi solusi pengobatan herbal bagi pend
erita diabetes. Saat ini, terdapat sekitar 8,5 juta kasus diabetes di Indonesia dengan 172 ribu
kasus yang menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, penemuan tanaman herbal diharapkan d
apat membantu mengatasi masalah ini. Para peneliti di dunia telah melakukan penelitian pad
a ekstrak daun bunga telang sebagai salah satu cara mengobati penyakit Diabetes melitus (D
M).
Ekstrak daun bunga telang (Clitoria ternatea) dapat menjadi solusi pengobatan herbal
bagi penderita diabetes. Ekstrak daun ini dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkat
kan kadar insulin pada tubuh manusia. Ekstrak tersebut sangat efektif dalam mengelola kom
plikasi yang terkait dengan diabetes mellitus, seperti hiperkolesterolemia, hipertrigliseridem
ia dan gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu, ekstrak daun dan bunga C. ternatea menunju
kkan bahwa tumbuhan ini dapat digunakan untuk terapi terhadap komplikasi diabetes yang
disebutkan di atas (Daisy et al. 2009)
Daisy et al. (2009) melaporkan bahwa ekstrak bunga telang menghambat aktivitas en
zim glukoneogenik, glukosa-6- fosfatase, dan sebaliknya meningkatkan aktivitas enzim gluk
okinase. Glukokinase adalah enzim yang bertanggungjawab untuk mengubah glukosa menja
di glukosa 6-fosfat yang merupakan langkah pertama untuk membatasi metabolisme glukosa
Potensi ekstrak bunga telang untuk menghambat enzim α-amilase pankreas dan α-glukosida
se usus besar telah pula dibuktikan (Adisakwattana et al., 2012).
BAB 3. METODE RISET
3.1 Tempat dan waktu
Pengeringan bunga Telang dilakukan dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari l
angsung dan oven pengering simplisia. Bunga Telang dipetik ketika bunga mekar. Bunga Tel
ang segar dipilah terlebih dahulu dengan memilih bunga yang masih utuh. Hasil sortasi basah
dari bunga Telang tadi kemudian dicuci menggunakan air mengalir. Bunga Telang yang telah
dicuci kemudian ditiriskan. Setelah penirisan Bunga Telang dihamparkan di atas kertas kemu
dian dikeringkan di bawah sinar matahari langsung tanpa perlu ditutupi kain hitam. Pengering
an bunga Telang di mulai jam 08.00 sampai 12.00, kemudian dilanjutkan lagi esok hari denga
n jam yang sama. Lamanya waktu mengeringkan bunga Telang dengan sinar matahari langsu
ng selama 2 hari, sedangkan pengeringan bunga Telang yang telah ditiriskan menggunakan o
ven pada suhu 50°C selama kurang lebih 2 jam. Bunga Telang yang kering ini kemudian disi
mpan dalam wadah plastik dan diberikan silica gel, karena karakterstik bunga Telang kering i
ni akan kembali menjadi layu atau tidak kering lagi jika disimpan terlalu lama pada suhu kam
ar.
3.2 Alat dan bahan
Alat-alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah oven (Merck), loyang, gunting, alum
inium foil, pinset, timbangan analitik (Shimadzu), cawan aluminium, cawan porselin, labu uk
ur, penangas air, kompor listrik, gelas beker (Pyrex), gelas ukur (Herma), tabung reaksi (Pyre
x), pipet tetes, blender (Miyako), spektrofotometer (Thermo Scientific Genesys 10S UV-Vis),
mikropipet (Socorex), desikator, erlenmeyer (Pyrex), kuvet (Pyrex), pompa karet, tip, kertas s
aring, vortex (Maxi Mix II Type 367000), ayakan 40 mesh, dan gelas untuk uji sensoris.
Bahan bunga telang segar disiapkan kemudian dilanjutkan dengan sortasi bahan baku dengan
memilih bunga telang yang memiliki warna biru cerah dan tidak rusak. Bunga telang dicuci d
engan air mengalir untuk membersihkan debu atau kotoran yang menempel pada permukaan
bunga. Bunga telang yang sudah bersih kemudian dipisahkan antara kuntum dengan tangkai b
unga. Bahan yang digunakan pada masing- masing perlakuan adalah 200 g.

3.3 Langkah langkah Pengeringan bunga talang dan Penyajian


Langkah-langkah pengeringan bunga Telang sebagai berikut:
1. Bunga Telang segar yang telah mekar sempurna dipetik pada pagi hari
2. Bunga Telang disortasi untuk memilah kondisi bunga yang baik dan jelek
3. Bunga Telang hasil sortasi kemudian dilakukan pencucian menggunakan air m
engalir
4. Bunga Telang yang telah dicuci kemudian ditiriskan
5. Bunga Telang setelah ditiriskan dapat dikeringkan dengan 2 cara yaitu sinar m
atahari langsung dan oven pengering pada suhu 50°C
6. Bunga Telang yang kering ditandai dengan mudah hancurnya ketika diremas d
engan jari
7. Bunga Telang yang telah kering dapat digunakan sebagai seduhan untuk dapat
menikmati.
8. Bunga Telang kering sebanyak 10-20 helai dituangkan ke dalam gelas 250 mL.
Air hangat dituangkan ke dalam gelas tersebut dan didiamkan beberapa saat s
ampai warna air berubah menjadi biru. Untuk memberikan rasa manis dapat di
berikan madu dan sebagai pengaroma dapat diberikan perasan lemon.
DAFTAR PUSTAKA
Kusrini E., Tristantini D. dan Izza N., 2017, Uji Aktivitas Ekstrak Bunga Telang (Clitoria
ternatea L.) Sebagai Agen Anti-Katarak. Jurnal Jamu Indonesia. 2(1): 30
Unwahas, Abdimas. (2019). Penyuluhan Pembuatan Bunga Telang Kering Sebagai Seduhan
Teh Kepada Anak Panti Asuhan Yatim Putra Baiti Jannati. Jurnal Abdimas Unwahas. 4(2)
Zussiva, A., B. Karina dan S. Budiyanti. 2012. Ekstraksi Dan Analisis Zat Warna Biru
(anthosianin) Dari Bunga Telang (Clitoria ternatea) Sebagai Pewarna Alami. Jurnal
Teknologi Kimia Dan Industri, Vol 1(1): 356-365.

Anda mungkin juga menyukai