Anda di halaman 1dari 4

ss“ PEMANFAATAN EKSTRAK TEH HIJAU SEBAGAI OBAT PENURUN BERAT BADAN KADAR LEMAK

GLISERO”

Rumusan Masalah

1. Apa itu ekstrak teh hijau?


2. Bagaimana proses penurunan berat badan dengan menggunakan ekstrak teh hijau?
3. Kandungan apa saja yang terkandung dalam esktrak teh hijau yang menunjang proses
penurunan berat badan?

Tinjauan pustaka

Teh adalah minuman banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Teh diproduksi dari daun Camellia
sinensis, yang merupakan anggota dari keluarga Theacea. Teh dengan nama latin Camellia
sinensis, termasuk genus Camellia merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan kini telah
ditanam di lebih dari 30 negara. Dari 3.000 jenis yang ada, pada prinsipnya teh berasal dari
satu jenis tanaman dengan hasil perkawinan silangnya. Teh merupakan salah satu minuman
yang paling populer di dunia, dan posisinya berada pada urutan kedua setelah air.
Kepopulerannya tersebut dikarenakan teh mempunyai rasa dan aroma yang aktraktif
( Rohdiana dkk, 2005).Teh hijau merupakan tumbuhan obat yang mempunyai efek
farmakologis antara lain dapat menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol, trigliserida,
serta glukosa, dapat mencegah karies pada gigi, antimutagenik, antioksidan, dan antibakteri.
Teh hijau adalah adalah nama teh yang dibuat dari daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang
dipetik dan mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi, atau bisa juga berarti
minuman yang dihasilkan dari menyeduh daun teh tersebut. Teh hijau (camellia sinensis) di
temukan pertama kali di China oleh Kaisar Shen pada tahun 2737 sebelum masehi, bahkan
sejak abad ke 4 telah dimanfaatkan sebagai salah satu komponen ramuan obat (Ghani,2002).
Sedangkan di Indonesia, teh dikenal sejak tahun 1686 ketika seorang Belanda yang bernama
Dr. Andreas Cleyer membawanya ke Indonesia. Teh hijau merupakan minuman populer di
daratan Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Jepang, Timur Tengah, Asia Tenggara dan semakin
dikenal juga di negara Barat yang dulunya merupakan peminum teh hitam. Teh hijau
(camellia sinensis) merupakan minuman yang banyak dikonsumsi oleh penduduk dunia.
Senyawa utama yang terkandung didalam teh yaitu polifenol. Senyawa katekin tersebut
mempunyai efek antioksida yang sangat bermanfaat dibidang kadiovaskuler. Teh hijau
diproses dengan cara khusus. Setelah dipetik, daun teh akan mengalami pengasapan. Proses
ini akan mengeringkan daun teh, namun tidak sampai mengubah warna daun. Kondisi inilah
yang menyebabkan air seduhan daun teh tetap terlihat berwarna hijau muda. Proses ini
kemudian terbukti dapat mempertahankan berbagai kandungan nutrisi, antara lain zat
antioksidan polyphenols pada daun teh, yang lebih besar dibandingankan teh hitam maupun
teh merah. Teh hijau merupakan teh yang tidak mengalami proses fermentasi dan banyak
dikonsumsi orang karena nilai medisnya. Teh hijau kerap digunakan untuk membantu proses
pencernaan dan juga karena kemampuannya dalam membunuh bakteri. Tidak hanya itu saja
teh hijau juga bisa menurunkan berat badan.
Kandungan teh hijau yang paling utama adalah polifenol katekin yaitu epigallocatechin-3-
gallate (EGCG), epigallocatechin (EGC), epicatechin-3-gallate (ECG), epicatechin-3-
gallate (ECG) dan epicatechin (EC). EGCG merupakan yang terbanyak yaitu 50 – 80% dari
jumlah total katekin. Teh hijau terbukti dapat menurunkan berat badan, hal ini terlhat dalam
penelitian yang dilakukan oleh (Dullo et all 1999).pada pria muda yang berbadan sehat yang
diberi esktrak teh hijau yang mengandung kafein dan polifenol terutama EGCG, didapatkan
peninggian pengeluaran energi (energy expenditure) selama 24 jam, karena EGCG
menstimulasi termogenesis dan oksidasi lemak yang berimplikasi terhadap penurunan berat
badan. EGCG menghambat aktifitas asetil KoA karboksilase dalam siklus biosintesis asam
lemak, sehingga dapat menurunkan akumulasi triasilgliserol (trigliserida) pada jaringan
lemak. Katekin (EGCG) mempunyai efek hipokolesterolemik, karena EGCG menekan
absorpsi kolesterol di dalam usus.
Manfaat Teh Hijau (Camellia Sinensis)
1. Teh Hijau (Camellia Sinensis) dapat membantu perlindungan terhadap kanker.
Menurut U.S. National Cancer Institute,kandungan katekin dalam polifenol yang
terdapat pada teh hijau (camellia sinensis) memiliki peranan penting dalam
pencegahan kanker. Penelitian selanjutnya menyimpulkan bahwa oksidan tak aktif
polifenol, mengurangi jumlah dan ukuran tumor, serta menghalangi pertumbuhan sel
kanker.
2. Teh Hijau (Camellia Sinensis) dapat membantu menjaga kadar kolesterol baik.
Penelitian menyatakan bahwa teh hijau dapat menurunkan kolesterol secara
keseluruhan dan meningkatkan HDL (kolesterol baik) pada hewan dan manusia.
Polifenol dalam teh hijau membantu menghadang proses penyerapan usus dan
melancarkan pengeluarannya dari dalam tubuh.
3. Teh Hijau (camellia Sinensis) dapat membantu mengendalikan diabetes. Teh hijau
telah digunakan secara tradisional untuk mengendalikan gula darah dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu pengaturan
glukosa dalam tubuh.
4. Penurunan Berat Badan. Ekstrak teh hijau (camellia sinensis) mampu meningkatkan
metabolism dan membantu membakar lemak. Beberapa peneliti menduga polifenol,
khususnya katekin yang bertanggung jawab dalam proses pembakaran lemak.
Walapun teh hijau mempunyai banyak manfaat terhadap kesehatan, ternyata teh juga
diketahui dapat menghambat penyerapan zat besi yang bersumber dari non-heme sebesar 79-
94% jika dikonsumsi bersamaan pada saat makan. Pada penelitian yang dilakukan di
Universitas Tohoku Jepang pada tahun 2006 dan dicantumkan di Journal of the American
Medical Association menyimpulkan bahwa teh hijau dapat mengurangi angka kematian
akibat penyakit kardiovaskular. Pada daun teh hijau kering memiliki kandungan 15-30%
senyawa catechins yang terdiri dari 59,04% Epigallocatechin gallate (EGCG), 19,28%
Epigallocatechin (EGC), 13,69% Epicatechingallate (ECG), 6,39% Epicatechin (EC) dan
1,60% Gallocatechin (GC). Diantara ke 4 komponen tersebut, EGCG merupakan komponen
yang paling potensial dan secara kimia memiliki aktivitas biokimia yang paling kuat.
Cara utama teh hijau dapat menurunkan berat badan terletak pada tiga komponen utamanya,
yaitu epigallocatechin gallate (EGCG) Caffein, dan L-theanine. EGC yaitu antiogsidan yang
dapat menstimulasi metabolism tubuh kita. Kita dapat membakar lemak hanya dengan duduk
dan minum teh. Jadi, dengan minum teh dapat meningkatkan gelombang otak
neurotransmitter dan metabolisme tubuh yang dapat meningkatkan energi dan menurunkn
nafsu atau selera makan. EGCG dapat meningkatkan konsumsi oksigen dan oksidasi lemak
yang pada akhirnya dapat membantu menurunkan berat badan.
Teh hijau (camellia sinensis) dapat membantu mempercepat proses metabolisme untuk
mengurangi lemak tubuh yang berakibat pada menurunnya berat badan dengan bantuan
polyphenol yang termasuk dalam senyawa antioksidan. Senyawa dari teh hijau yaitu
kombinasi caffeine dan catechin, subtansi tersebut bisa mempercepat metabolisme selama 2
jam. Catechins ini akan memicu penurunan berat badan dengan cara membakar kalori dan
mengurangi lemak tubuh. Menurut studi riset (Riska Wulandari,dkk vol5: no 2) membuktikan
bahwa setelah minum teh hijau (camellia sinensis) 2 kali sehari, dapat membakar 50 kalori
ekstra perhari.
Toksonomi tanaman teh
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan biji)
Sub divisio : Angiospermae (tumbuhan biji terbuka)
Kelas : Dicotyledoneae (tumbuhan biji belah)
Ordo : Trantroemiaccae
Family : Theaceae
Genus : Camellia
Spesies : Camellia sinensis (Djiman dkk, 1996)

Menurut Tim Penulis PS (1993), tanaman teh umumnya tumbuh di daerah yang beriklim
tropis dengan ketinggian ideal 1200 – 1800 meter diatas permukaan laut, pada suhu cuaca 14
- 25°C dan curah hujan rata-rata 2500 – 3500 mm/th, dimana curah hujan minimum 1150 –
1400 mm/th, karena tanaman teh sangat tidak tahan terhadap daerah yang panas dan kering.
Namun daerah yang disukai adalah daerah yang basah dengan curah hujan yang tinggi dan
jumlah hujan yang banyak setiap tahunnya (Anggraini Tuty, 2010).
Teh di definisikan sebagai pohon kecil, tumbuh di alam bebas, daunnya berbentuk jorong
atau bulat telur yang pucuknya dilayukan dan dikeringkan untuk dibuat minuman. Tanaman
teh termasuk tanaman perdu, tanaman ini memiliki cabang tanaman yang banyak, mulai dari
bawah sampai atas. Cabang-cabang teh itu jarang sekali tanggal, maka pohon teh yang
dibiarkan tumbuh bisa menjadi perdu besar yang indah. Dalam penanaman tanaman teh di
perkebunan selalu ditanam dengan jarak yang kecil, dan juga sering dipangkas supaya batang
tanaman tetap rendah dan tidak cepat menjadi besar. Tanaman teh di perkebunan biasanya
tiadak lebih tinggi dari 1.20-1.50 meter, dengan demikian daun-daun muda yang ada di ujung
ranting tidak sulit dipetik.
Tanaman teh mempunyai akar tunggang. Akar cabang tidak banyak dan kebanyakan tidak
panjang. Akan tetapi jika akar tunggangnya putus atau dipotong pada saat bibit teh
dipindahkan ke kebun persemaian maka beberapa akar cabang akan tumbuh ke bawah,
seolah-olah menggantikan pekerjaan akar tunggang. Dengan demikian tanaman teh tetap
berdiri tegak dan kuat. Perlu diketahui bahwa di dalam kebun teh tumbuhnya akar-akar amat
dipengaruhi oleh pendeknya jarak tanaman dan pangkasan, yang seolah-olah merintangi
tumbuhnya tanaman. Meskipun begitu akar-akar tanaman teh membutuhkan juga tanah yang
gembur sampai lapisan agak dalam. Daun teh adalah daun tunggal, yang memiliki helai daun
berbentuk lancet dengan ujung runcing dan bertulang menyirip. Bunga teh adalah bunga
tunggal, yang keluar dari ketiak daun di cabangcabang dan ujung batang. Bakal buah satu di
atas dan terdiri dari 3 ruang. Di atas bakal buah ada sebatang putik, yang ada ujungnya
bercabang tiga, masing-masing dengan berbuah kepala putik. Buah teh dinamakan buah
kotak. Setelah masak dan kering buah itu pecah, sehingga biji yang ada didalamnya jatuh
keluar. Awalnya dalam tiap-tiap ruang terdapat 4-6 butir bakal biji, sehingga bakal buah teh
semula ada 12-18 butir bakal biji. Akan tetapi sebagian besar dari bakal biji itu tidak dapat
terus tumbuh menjadi biji. Biasanya dalam satu buah teh hanya terdapat sebutir biji, paling
banyak dua atau tiga butir. Jika dalam buah hanya ada sebutir biji, biji itu hampir bulat dan
sebesar kelereng kecil, tapi jika dalam buah terdapat dua atau tiga butir biji, maka biji-biji itu
tidak terlalu bulat dan agak kecil. Oleh karena itu biasanya biji tunggal mudah dibedakan dari
biji lain. Karena biji tungal mempunyai keping besar, yang mengandung banyak makanan
bagi lembaganya, maka umumnya biji tunggal itulah yang dipilih untuk ditanam
(Tanuwijaya, 2009).
Peneliti memilih teh sebagai obyek percobaan karena penggunaan teh sudah umum sebagai
minuman sehari-hari. Jenis teh yang dipilih adalah teh hijau karena merupakan teh yang
paling alami (tidak mengalami proses fermentasi) sehingga zat-zat yang dikandung teh hijau
masih murni dan belum mengalami proses perubahan. Selain itu, minuman teh hijau juga
mudah dibuat dan disajikan serta harganya relatif murah. Berdasarkan hasil penelitian yang
konsisten menunjukkan teh hijau efektif dalam menurunkan berat badan baik secara invetro
dan in-vivo pada hewan coba dan manusia, menarik untuk dikaji pada populasi yang lebih
luas.

Anda mungkin juga menyukai