FITOKIMIA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk memperoleh ekstrak daun teh hijau adalah
daun teh itu sendiri. Oleh sebab itu, perlu dilakukan identifikasi dari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tinggi kandungan polifenol dari teh, maka semakin baik hasilnya terhadap
optimal terkandung dalam daun teh yang masih muda. Daun teh memiliki
kandungan 15-30% senyawa polifenol. Teh diolah melalui inaktivasi enzim
proses fermentasi. Hal ini berbeda dengan teh lainnya yang mengalami
varietas, jenis tanah, dan tingkat kematangan daun ketika dipetik (1).
karbohidrall, 4%, kafein 2,5 - 4,5%, serat 27%, dan pektin 6%. Biji
dan aktivitas jantung. Theofilin efek diuretik kuat, menstirnulir kerja jantung
Adapun tujuan dari ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang
suatu simplisia. Prinsip kerja maserasi adalah penyarian zat aktif yang
yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar terlindung dari
cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi
dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan
dipekatkan (3).
manual, dan dapat tumbuh pada ketinggian 200 - 2.300 m dpl. Teh
berasal dari kawasan India bagian Utara dan Cina Selatan. Ada dua
kelompok varietas teh yang terkenal, yaitu var. assamica yang berasal
dari Assam dan var. sinensis yang berasal dari Cina. Varietas assamica
sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. Pohon kecil,
ranting dan daun muda berambut halus. Daun tunggal, bertangkai pendek,
letak berseling, helai daun kaku seperti kulit tipis, bentuknya elips
cerah dengan kepala sari berwarna kuning, harum. Buahnya buah kotak,
berdinding tebal, pecah menurut ruang, masih muda hijau setelah tua
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Theales
Famili : Theaceae
Genus : Camellia
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
gunting, gelas kimia, corong pisah, kaca arloji,gelas ukur, dan cawan
porselin.
daun kelima dari pucuk hingga kebawah, petik langsung hingga kebawah
kering.
5 hari. Setelah itu disaring dan ampasnya diremaserasi. Ekstrak cair yang
positif (+) berubah menjadi warna kuning berarti sampel ekstak daun teh
mengandung flavanoid dan negatif (-) jika tidak terjadi perubahan warna.
berwarna jingga
tambahkan dengan air panas kocok hingga larut lalu tambahkan HCl 2 N
kocok kemudian diamkan, apabila terbentuk buih berarti ekstrak daun teh
chamber lalu ditutup. Dalam chamber yang berisi eluen berikan kertas
saring yang telah digunting searah. Setelah eluennya meresap naik pada
kertas saring dan sampai pada kertas yang ditentukan maka eluen
c. Isolasi Zat
dan biarkan sampel terelusi ke atas sampai batas elusi yang telah dibuat.
beberapa saat hingga kering dan selanjutnya noda yang terbentuk amati
di bawah sinar lampu UV 254 nm. Noda yang tampak diberi tanda atau
dilingkari.
BAB IV
Alkaloid -
Steroid -
Flavanoid -
Saponin -
Keterangan
1. Positif (+) : terdapat kandungan kimia bahan alam
IV.2 Pembahasan
aktif dari bagian tanaman obat, hewan atau biota laut. Zat-zat aktif
tersebut terdapat di dalam sel, namun sel tanaman dan hewan berbeda
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
berasal dari kebun teh Kabupaten Malino, di mana pada praktikum ini
sampel daun diambil pada saat terjadi fotosintesis maksimum yakni pada
pukul 09.00 – 12.00 dengan mengambil daun kelima dari pucuk hingga ke
suatu bejana dengan cairan penyari yang sesuai selama beberapa hari
dimana cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam
rongga sel lalu menyari zat aktif, karena adanya perbedaan konsentrasi di
dalam dan di luar sel, maka larutan yang konsentrasinya tinggi akan
dalam dan di luar sel. Alasan daun teh dilakukan metode maserasi,
karena simplisia berupa daun yang memiliki tekstur yang agak lunak, dan
mengandung bahan yang mudah menguap. Dan alasan penggunaan
metanol karena metanol merupakan pelarut yang semi polar yang dapat
ekstrak yang lebih pekat. Dan dalam praktikum ini ekstrak yang diinginkan
Dari hasil praktikum tidak diperoleh hasil yang positif yang menandakan
kloroform (1:1) kemudian dikocok yang ditandai dengan busa dan apabila
terbentuk busa maka ditambahkan dengan HCl, akan tetapi apabila masih
warna dari warna hijau menjadi warna coklat. Hal ini menandakan bahwa
Dari keempat uji yang dilakukan tidak ada uji yang hasilnya positif.
Hal ini sangat berbeda dengan literatur yang ada bahwa daun teh
mengandung tanin. Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah ekstrak yang
sedikit, tempat tumbuh dari tanaman atau bahkan dapat dipengaruhi oleh
metode ekstraksi dan cairan penyari karena metode ekstraksi dan cairan
larut pada fase pertama dan sebagian larut pada fase kedua, lalu kedua
terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fase cair, dan
tetap.
adsorbsi dan partisi, yang ditentukan oleh fase diam (adsorben) dan fase
gerak (eluen), komponen kimia bergerak naik mengikuti fase gerak karena
noda pada lampu UV 366 nm adalah karena adanya daya interaksi antara
sinar UV dengan gugus kromofor yang terikat oleh auksokrom yang ada
pada noda tersebut. Sedangkan pada H 2SO4 berdasarkan kemampuan
asam sulfat yang bersifat reduktor dalam merusak gugus kromofor dari zat
yang lebih panjang (UV menjadi VIS) sehingga noda menjadi tampak oleh
gelombang yang lebih panjang biasanya pada energi yang lebih rendah
dalam praktek terdiri dari dua macam atau lebih campuran pelarut seperti
kimia dapat larut dengan sempurna sehingga dapat pula terpisah dengan
bersifat polar dan sebagai akibatnya nilai Rfnya semakin rendah. Selain
itu nilai Rf juga dipengaruhi oleh kemurnian pelarut, sistem penjenuhan
dan lain-lain.
dari bubuk silica yang mampu menyerap air sehingga perlu diaktifkan dan
berisi eluen nonpolar yang telah dijenuhkan dengan kertas saring. Alasan
sehingga mudah untuk dielusi. Setelah itu chamber ditutup dan dibiarkan
sampel terelusi ke atas sampai batas elusi yang telah dibuat. Setelah
hingga kering dan selanjutnya noda yang terbentuk diamati di bawah sinar
dipanaskan diatas pemanas listrik hingga diperoleh noda yang stabil yaitu
noda-noda yang tidak berekor, tidak menumpuk, tidak berbentuk bulan
sabit akan tetapi noda yang tampak dengan sempurna dan terpisah satu
sama lain. Noda-noda yang tampak ditandai dan dihitung nilai Rf-nya.
noda yang cukup bagus namun masih ada juga noda yang bertumpuk
pada sampel heksan pada eluen polar oleh karena itu perlu diturunkan
Rf-nya hasil yang diperoleh cukup baik karena nilai Rf-nya antara 0,46 -
0,77, dimana pada literatur dijelaskan bahwa nilai Rf yang baik adalah
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
bahwa:
V.2 Saran
Thank’s,,,, ^_^
DAFTAR REFERENSI