Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM FITOKIMIA

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ALKALOID KAFEIN DARI

DAUN TEH HIJAU / HITAM (Camellia sinensis)

Disusun oleh:

Nama : Indri Setyawati

NIM : 1904048

Tanggal Praktikum : 23 Februari 2021

Hari : Selasa

Dosen Pembimbing : apt. Muchson Arrosyid, S.Si., M.Pharm Sci

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MUHAMMADIYAH KLATEN 2021


ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ALKALOID KAFEIN DARI

DAUN TEH HIJAU / HITAM (Camellia sinensis)

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada akhir praktikum diharapkan mahasiswa mampu memahami prinsip dan
mampu melakukan isolasi senyawa kafein dari daun teh serta analisis kualitatif
hasil isolasi dengan kromatografi lapis tipis.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Menurut Sharma dan Venkataramani (1974) teh diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kerajaan : Plante
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Guttiferales
Suku : Theaceae
Marga : Camellia
Jenis : Camellia sinensis L.
Tanaman teh (Camellia sinensis) merupakan genus Camellia famili
Theaceae. Tanaman teh varietas sinensis memiliki ciri tipe semak dengan daun
kecil dan tahan terhadap cuaca dingin dan biasanya digunakan sebagai bahan
pembuatan teh hijau. Kelompok varietas assamica memiliki ciri tipe
perpohonan tinggi dengan daun lebar dan kurang tahan terhadap cuaca dingin
yang banyak ditanam di Indonesia serta cocok untuk pembuatan teh hitam.
Tanaman teh membutuhkan kelembaban yang cukup tinggi dan juga
temperatur antara 13 – 29,3 °C (Sutejo, 1972). Manfaat teh bagi kesehatan
antara lain mencegah kanker, mengurangi stres, dan menurunkan tekanan
darah tinggi.
Berdasarkan cara dan pengolahannya, teh dapat diklasifikasikan
menjadi 4, antara lain adalah teh putih, teh hijau, teh oolong, dan teh hitam.
Teh hijau diolah dengan menginaktivasi enzim oksidase atau fenolase yang
terdapat pada pucuk daun teh segar dengan menggunakan pemanasan atau
penguapan menggunakan uap panas, yang kemudian dapat mencegah
oksidasi enzimatik terhadap katekin. Adapun teh hitam yang didapat dengan
menggunakan proses fermentasi dari oksidasi enzimatik terhadap kandungan
katekin teh. Teh oolong didapat dengan proses pemanasan yang dilakukan
segera setelah proses penggulungan daun, dengan tujuan untuk menghentikan
proses fermentasi, teh ini memiliki karakteristik khusus dibandingkan teh hitam
dan teh hijau (Hartoyo, 2003).
Komposisi kimia pada teh terdiri dari kafein, tanin, protein, gula dan
minyak atsiri yang terbentuk karena fermentasi dan menghasilkan aroma yang
khas (Johnson dan Peterson, 1974). Menurut Potter (1973), daun teh
mengandung 3 komponen penting yang akan memengaruhi mutu minuman,
yaitu, kafein, tanin dan senyawa turunannya, juga minyak atsiri. Kafein
mempunyai aktivitas antioksidan dan mempunyai efek mengatasi kelelahan,
dan memiliki efek deuretik 5 sedang.
Kafein juga merupakan alkaloid yang didapat dari dalam biji kopi (Coffea
arabica/robusta) ataupun pada daun teh (Camellia sinensis). Suatu alkaloid
biasanya diperoleh dengan cara mengekstraksi bahan tumbuhan memakai air
yang diasamkan sehingga melarutkan alkaloid sebagai garam, atau bahan
tumbuhan yang dibasakan dengan natrium karbonat dan sebagainya. Basa
bebas yang ada, diekstraksi dengan pelarut organic seperti kloroform, eter dan
sebagainya. Kafein bersifat menstimulasi sistem syaraf pusat dengan efek
menghilangkan rasa letih, lapar, mengantuk, meningkatkan daya konsentrasi,
prestasi otak dan memperbaiki suasana jiwa. Kafein mempunyai sifat mudah
larut dalam kloroform, berbentuk sebuk kristal putih, tidak berbau dan berasa
pahit. Saat ini dikenal tiga macam teh yaitu:
1. Teh hijau (green tea) diperoleh dari tanaman teh yang dikeringkan langsung
tanpa diberikan kesempatan mengalami fermentasi.
2. Teh Hitam (Black Tea) teh setelah dipetik diberi kesempatan mengalami
fermentasi.
3. Oolong Tea adalah teh hijau yang mengalami semi fermentasi.
Prinsip Kerja:
Proses pemisahan / isolasi kafein dari daun teh / biji kopi / biji coklat
dapat dilakukan dengan proses sebagai berikut: Dimana semua reaksi organik
pada proses pemurnianya selalu melalui proses ekstraksi (penarikan senyawa
cair yang akan dimurnikan dari pelarut cair oleh pelarut organic dengan cara
penggojogan dalam corong pisah). Pelarut yang biasa digunakan adalah eter,
semua pelarut yang inert, dan mudah melarutkan senyawa – senyawa organik.
Lagi pula titik didih rendah, sehingga mudah untuk dipisahkan kembali dengan
destilasi sederhana. Hasil destilasi adalah eter, sedangkan sisa dalam labu
alas bulat yang mengandung kafein diuapkan dengan cara sublimasi sehingga
diharapkan akan diperoleh kafein murni.

III. BAHAN DAN ALAT


BAHAN :
1. Teh Hijau / Hitam
2. Kafein standar
3. Etanol 8. Kloroform
4. Plat Silika Gel GF 254
5. Aquadest
6. Kertas saring
7. Kain Flanel
8. Kloroform
9. Larutan Pb Absetat 10%
ALAT :
1. Seperangkat alat refluks
2. Seperangkat alat KLT
3. Waterbath
4. Kapiler
5. Lampu UV 254
6. Mikroskop dan objek glass
7. Corong pisah
8. Timbangan
9. Erlenmeyer
10. Beaker Glass
11. Cawan Porselen
12. Gelas Ukur
13. Batang Pengaduk
14. Statif
15. Pipet
16. Lampu Spiritus

IV. CARA KERJA


40 gram serbuk daun teh hijau / hitam masukkan dalam labu alas bulat
250 ml + 240 ml aquadest, dan batu didih, refluks 1 jam.

Saring dengan kain flanel (keadaan panas). Filtrat ditampung dalam


beaker glass 250 ml + larutan Pb asetat tetes demi tetes (± 25 ml)
sampai filtrat tidak membentuk endapan lagi.
Saring dengan kertas saring.

Filtrat diekstraksi dengan 40 ml CHCl 3 pada corong pisah,


gojog. Pisahkan fase CHCl 3 (lapisan I).

Fase air ekstraksi dengan 40 ml CHCl 3 , pisahkan fase CHCl 3


(lapisan II)
Fase CHCl 3 dikumpulkan.

.
Diuapkan sampai kering (dlm cawan penguap) diatas waterbath
sampai terbentuk Kristal.

Diuapkan sampai kering (dlm cawan penguap) diatas waterbath


sampai terbentuk Kristal.
Lakukan mikro sublimasi (menggunakan api kecil)
Kristal kafein yang murni di evaluasi

V. Evaluasi

DATA HASIL PERCOBAAN ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAFEIN DARI


SIMPLISIA

Tanggal Percobaan : Senin, 23 Februari 2021

Anggota Kelompok :

1. Indah Ayu Febriyanti 1904047

2. Indri Setyawati 1904048

3. Khoirunisa Nur BAA 1904049

DATA PENIMBANGAN :

1. Penimbangan Simplisia
 Berat wadah : 20,06 gram ( kaca arloji)
 Berat SImplisia+Wadah : 40 gram + 20,06 gram = 60,06 gram
 Berat Simplisia : (Berat Ekstrak + wadah ) – Berat wadah

: 60,06 gram - 20,06 gram

: 40 gram

Sumber: https://www.slideshare.net/mobile/IffaMariftunnisa/spray-drayer-5

(Diakses, pada tanggal 23 Februari 2021) :

2. Penimbangan Ekstrak :
 Berat wadah : Botol Timbang =12,2643 gram
 Berat Ekstrak+Wadah : 12,2784 gram
 Berat Ekstrak : (Berat Ekstrak + wadah ) – Berat wadah
: 12,2784 gram - 12,2643 gram

: 0,0141 gram
Sumber : https://id.scribd.com/document/378349189/Laporan-Resmi-
Fitokim-Kafein (Diakses pada tanggal 23 Februari 2021)

3. Evaluasi
a. Organoleptik :

1). Makroskopis :

- Bentuk : Serbuk kristal

- Warna : Putih

- Rasa : Khas teh hijau

- Bau : Pahit

2). Mikroskopis :

Sumber : https://id.scribd.com/document/378349189/Laporan-
Resmi-Fitokim-Kafein (Diakses pada tanggal 23 Februari 2021)

b. Rendemen = Σ (ekstrak / kristal) x 100%

Σ simplisia

= 0,0353 %b/b

c. Identifikasi dengan KLT: (cari referensi di internet : laporan praktikum)


Fase diam : silika Gel GF 254

Fase Gerak : CHCl3 : Etanol ( 96 : 4)

Sampel & standart : Larutan 10 mg dlm 5 ml CHCl3 : Metanol (90 : 10)

Penotolan : 3 – 5 totolan (sampel & standart)

Deteksi : UV 254 nm

Pereaksi penampak : Iodium / kalium iodida – asam klorida

Kerjakan Penugasan Berikut :

1. Jelaskan tentang Refluks (definisi, kelebihan dan kekurangan,) Setting alat


refluks
Jawab :

Refluks adalah salah satu metode dalam ilmu kimia untuk mensintesis suatu
senyawa, baik organik maupun anorganik. Umumnya digunakan untuk
mensintesis senyawa-senyawa yang mudah menguap atau volatile.

 Kelebihan refluks : digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel


yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung.
 Kekurangan: membutuhkan volume total pelarut yang besar dan
sejumlah manipulasi dari operator.

Seperangkat alat refluks adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk
reaksi-reaksi yang berlangsung pada suhu tinggi.

Skema alat refluks : pemanasan suhu tinggi tanpa ada zat yang dilepaskan.
Tabung kondensor dihubungkan dengan selang berisi air dingin. Selang air
masuk ada di bagian bawah dan selang air keluar di bagian atas.

Referensi : http://icheanindita.blogspot.com/2012/05/pemisahan-dengan-
metode-refluks.html?m=1 (Diakses, pada tanggal 23 Februari 2021 jam
20.45)

https://id.scribd.com/doc/265428762/Skema-Alat-Refluks (Diakses, pada


tanggal 23 Februari 2021 jam 20.46)
2. Cari video tentang mikrosublimasi di youtube. Buat resume
a. tentangan alat digunakan
b. Prinsip kerja mikrosublimasi

Jawab :

a.) Alat – alat yang digunakan :

 Timbangan
 Gelas kimia 100 ml
 Batang pengaduk
 Kassa asbes
 Kaki tiga
 Spritus
 Korek api
 Corong penyaring
 Kaca arloji
 Mortir dan stamfer

b.) Prinsip kerja mikrosublimasi :

Prinsip kerja mikrosublimasi secara umum adalah memisahkan zat


yang mudah menyublim tersebut dengan sebuah sublimator sehingga
menjadi gas atau uap. Gas yang dihasilkan ditampung, lalu
didinginkan/dikondensasi kembali. Sedangkan cara kerja
mikrosublimasi secara sederhana adalah zat yang akan disublimasi
dimasukkan dalam cawan/gelas piala, ditutup dengan gelas arloji,
corong/labu berisi air sebagai pendingin, kemudian dipanaskan dengan
api kecil pelan-pelan.

Zat padat akan menyublim berubah menjadi uap, sedangkan zat


penyampur tetap padat. Uap yang terbentuk karena adanya proses
pendinginan berubah lagi menjadi padat yang menempel pada dinding
alat pendingin. Bila sudah tidak ada lagi zat yang menyublim, dihentikan
proses pemanasan dan dibiarkan dingin supaya uap yang terbentuk
menyublim semua, kemudian zat yang terbentuk dikumpulkan untuk
diperiksa kemurniannya. bila kurang murni proses mikrosublimasi dapat
diulang sampai didapatkan zat yang murni.

Referensi : https://youtu.be/c2dBmiMp2Nk (Diakses, pada tanggal 23


Februari 2021 jam 18.51)

3. Jelaskan masing-masing fungsi dari alat (lampirkan gambar alat dan nama
dan bahan kimia yang dipakai pada percobaan isolasi dan identifikasi
kafein.

No Nama Alat Gambar Fungsi alat


1 Corong digunakan dalam ekstraksi cair-
pisah cair untuk memisahkan
komponen-komponen dalam
suatu campuran antara dua fase
pelarut
dengan densitas berbeda yang
takcampur.

2 Seperangkat untuk mengaplikasikan energi


alat refluks pada reaksi kimia.

3 Bejana KLT Perangkat atau wadah yang


digunakan dalam proses
analisis Kromatografi Lapis Tipis
(KLT)
4 Waterbath untuk menciptakan suhu
konstan air di kisaran 30-100°C,
untuk kemudian digunakan
pada proses pemanasan reagen
atau cairan lainnya.

5 Pipa Kapiler Pipa kapiler berfungsi


sebagai alat untuk menurunkan
tekanan, merubah bentuk dari
gas menjadi bentuk cairan dan
mengatur cairan refrigerant
yang berasal dari pipa pipa
kondensor

6 Lampu UV Untuk melihat penampakan


254 noda pada lampu yang terjadi
akibat adanya daya interaksi
antara sinar UV dengan
indikator fluorensi yang terdapat
pada lempeng.

7 Mikroskop Fungsi mikroskop adalah untuk


dan mengamati objek yang
objekglass ukurannya sangat kecil hingga
mata manusia tidak akan
mampu untuk
melihatnya. Gelas objek (Object
glass) digunakan untuk
menempakan objek yang akan
dilihat/ dianalisa dengan
menggunakan mikroskop
8 Timbangan alat yang digunakan sebagai
pengukuran untuk mengukur
suatu berat atau beban maupun
massa pada suatu zat.

9 Erlenmeyer alat untuk mengukur,


menyimpan, dan mencampur
cairan.

10 Beaker wadah penampung yang


glass digunakan untuk mengaduk,
mencampur, dan memanaskan
cairan yang biasanya digunakan
dalam laboratorium.

11 Cawan untuk mereaksikan zat dalam


porselen suhu tinggi, mengabukan kertas
saring, menguraikan endapan
dalam gravimetric sehingga
menjadi bentuk stabil.

12 Gelas Ukur untuk mengukur volume cairan.


13 Batang untuk mencampur bahan kimia
pengaduk dan cairan untuk keperluan
laboratorium.

14 Statif untuk menempatkan pejepit


buret atau penyangga alat
seperti buret atau pendingin
pada teknik destilasi.

15 Pipet untuk memindahkan volume


cairan terukur.

16 Lampu alat laboratorium yang


spiritus menggunakan bahan
bakar spiritus (alkohol atau
etanol) cair yang dibakar
dengan sumbu yang
dinyalakan. Spiritus digunakan
untuk pemanasn karena uapnya
yang tidak berasap, sehingga
tidak membuat laboratorium
kotor.

No Nama Gambar Fungsi Bahan


Bahan
1 Teh Hijau / Teh hijau tinggi kandungan zat
Hitam antioksidan seperti enzim, asam
amino, dan polifenol yang
bermanfaat untuk mendukung
kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Teh hijau juga
mengandung vitamin B, folat,
mangan, potasium, magnesium,
dan kafein
2 Kafein Untuk penyerapan energi radiasi
standar sinar UV

3 Etanol Sebagai pelarut

4 Plat Silika Untuk mendeteksi senyawa tak


Gel GF 254 berwarna kemudian diserap
pada daerah UV 254
5 aquadest Untuk melakukan proses refluks
dengan serbuk daun teh
hijau/hitam

6 Kertas Untuk menyaring filtrat setelah


saring ditambahkan larutan pb asetat

7 Kain flanel Untuk menyaring hasil refluks


pada kondisi panas

8 kloroform sebagi pengikat kafein yang


terdapat dalam larutan.
9 Larutan pb Untuk mengendapkan tanin
asetat 10% (kandungan lain teh) pada saat
refluks

4. Jelaskan tentang beberapa metode cara pemisahan yang dilakukan pada


percobaan “isolasi dan identifikasi kafein”
Jawab :
 Metode refluks merupakan metode ekstraksi cara panas (membutuhkan
pemanasan pada prosesnya), secara umum pengertian refluks sendiri
adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperature titik didihnya, selama
waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatuf konstan dengan adanya
pendingin balik. Refluks adalah salah satu alat yang dapat digunakan
untuk reaksi-reaksi yang berlangsung pada suhu tinggi. Reflus adalah
salah satu metode dalam ilmu kimia untuk mensistensi suatu senyawa,
baik organic maupun anorganik.
Sumber : https://bisakimia.com/2016/10/12/mengenal+ekstraksi-
dengan-metode-refluks/
(Diakses pada tanggal 23 Februari 2021)
 Mikrosublimasi adalah perubahan fase suatu zat langsung dari fase
padat ke fase gas tanpa melalui fase cairnya dan bila didinginkan akan
langsung berubah menjadi fase padat kembali. Senyawa padat yang
dihasilkan akan lebih murni daripada senyawa padat semula karena
saat dipanaskan hanya senyawa tersebut yang menyublim, kotoran
tetap tinggal dalam tabung (Sudja, 1990). Mikrosublimasi dilakukan
dengan memanaskan senyawa tersebut dalam cawan porselen yang di
lubangi terlebih dahulu dengan api kecil hingga larutan kering. Zat padat
akan menyublim berubah menjadi uap, sedangkan zat pencampur tetap
padat.
Sumber:https://vdocuments-
site.cdn.ampproject.org/v/s/vdocument.site/amp/p5563dbac3550346aa
9aa7d3f6.html?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQAr
ABIA%3D%D#aoh=16140414010994&referrer=https%3A%2F%2Fww
w.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fvdocuments.site%2Fp5563dbac3550346aa9aa7d3f6.html
(Diakses pada tanggal 23 Februari 2021)

Klaten, 23 Februari 2021

Praktikan

No No MHS Nama Tanda Tangan


1 1904047 Indah Ayu Febriyanti

2 1904048 Indri Setyawati

2 1904049 Khoirunisa Nur BAA


VI. DAFTAR PUSTAKA
Buku petunjuk praktikum fitokimia (apt. Muchson Arrosyid, S.Si., M.Pharm
Sci)
http://e-journal.uajy.ac.id/14240/3/BL013562.pdf ( Diakses pada Senin, 22
Januari 2021 pukul 17.24)
http://e-journal.uajy.ac.id/16900/3/BL013992.pdf ( Diakses pada Senin, 22
Januari 2021 pukul 17.40)

Anda mungkin juga menyukai