DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Pendidikan
dan Promosi Kesehatan dengan judul “Role Play Penyuluhan Kesehatan Terhadap Siswa/I
SMP Tentang HIV/AIDS.”
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ennimay S.Kp. M.Kes yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, dan motivasi sampai selesainya makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih dan kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
Penyakit menular menjadi salah satu penyebab utama kematian di Dunia. Penyebabnya
munculnya penyakit baru (new emerging disease) dan munculnya kembali penyakit menular
yang lama (re-emerging disease) membuat Indonesia menanggung beban berlebih dalam
penanggulangan penyakit (triple burden disease) (Kemenkes, 2013). Kondisi ini semakin buruk
dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat menyebabkan beberapa penyakit infeksi akut yang
berbahaya menyerang manusia seperti penyakit yang bersumber pada binatang seperti
leptospirosis (Widarso dan Wilfried, 2008).
Penyakit menular menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat di Indonesia dan hal
ini sering timbul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyebabkan kematian
penderitanya. Salah satu fokus perhatian pemerintah di bidang kesehatanmasyarakat adalah
upaya untuk memutusrantai penyebaran Human Immunodeficiency Virus(HIV) dan AIDS
(Hutapea, Sarumpaet, & Rasmaliah, 2013). Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS)
merupakan suatu sindrom yang disebabkan oleh Human Immunodeficieny Virus (HIV). Virus
tersebut melumpuhkan sel- sel darah putih yang berfungsi dalam kekebalan tubuh (McCance,
2010). Asia merupakan wilayah dengan penduduk terinfeksi HIV terbanyak kedua di dunia
setelah Sub Sahara Afrika. Berdasarkan data UNAIDS tahun 2014, di Asia terdapat 5 juta orang
terinfeksi HIV. Jumlah kasus baru 340.000 orang terinfeksi HIV (UNAIDS, 2014). Kasus
HIV/AIDS di Indonesia harus ditanggapi dengan serius karena jumlah penderita
terusmeningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia, dari 1 Januari sampai 30 September 2013
tercatat orang yang terinfeksi HIV sejumlah 20.413 dan penderita AIDS sejumlah 2.763,
jumlah kematiannya adalah 318. Sementara itu, jumlah penderita dari 1 Januari sampai 30
September 2014 tercatat kasus HIV sejumlah 22.689 dan AIDS 1.876, jumlah kematiannya
adalah 211.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
LANDASAN TEORI
HIV terdapat dalam darah, cairan sperma, vagina, dan ASI. HIV tidak dilaporkan
terdapat pada air mata dan keringat (Widoyono, 2011: 110). Setelah terpajar cairan yang
terinfeksi, maka risiko infeksi yang bertambah berat bergantung pada viral load (jumlah virus
di dalam darah), integrasi lokal pajanan, tipe, serta volume cairan tubuh (Mendel, dkk, 2008:
199). Cara penularan HIV menurut Komisi Penanggulangan AIDS (2010: 25) yaitu:
Melalui hubungan seks penetratif (penis masuk ke dalam vagina atau anus), tanpa
menggunakan kondom sehingga memungkinkan kontak cairan mani atau cairan vagina (untuk
hubungan seks lewat vagina) atau kontak cairan mani yang terjadi dalam hubungan seks lewat
anus.
Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil dengan HIV positif (melalui
plasenta, saat melahirkan, dan waktu menyusui). Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi
berkisar hingga 30%, artinya dari 10 kehamilan ibu yang positif HIV kemungkinan ada 3 bayi
dengan HIV positif.
1) Berdekatan dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), termasuk tinggal serumah atau
bekerja dalam satu ruangan.
2) Berpelukan dan berjabat tangan dengan ODHA.
3) Makan atau minum di tempat sama dengan ODHA.
4) Pemakaian WC, wastafel, atau kamar mandi bersama.
5) Berenang di kolam renang yang sama.
6) Membuang ingus, bersin, batuk, atau meludah.
7) Gigitan nyamuk atau serangga lainnya.
Tidak ada tanda-tanda khusus bagi orang yang tertular atau terinfeksi HIV. Jadi secara
fisik terlihat sehat, tapi yang bersangkutan berpotensi menularkan virus kepada orang lain.
Menurut BKKBN (2013: 3), tanda-tanda orang tertular HIV adalah:
1) Stadium 1
a. Tidak bergejala
b. Pembesaran kelenjar getah bening menyeluruh
2) Stadium II
a. Berat badan menurun > 10%, diare > 1 bulan, dan demam > 1 bulan yang sulit sembuh
b. Kanker, khususnya kanker kulit yang disebut Sarcoma Kaposi
c. Jamur di kerongkongan, tenggorokan, dan saluran nafas
d. Gangguan otak
2.5 Diagnosis HIV
Menurut Widoyono (2011: 111-112), metode yang umum untuk menegakkan diagnosis
HIV meliputi:
Sensitivitasnya tinggi, yaitu sebesar 98,1-100%. Biasanya tes ini diberikan hasil positif
2-3 bulan setelah infeksi.
2) Western blot
• Tes HIV pada bayi, karena zat antimaternal masih ada pada bayi yang
dapatmenghambat pemeriksaan secara serologis.
• Menetapkan status infeksi individu yang seronegatif pada kelompok berisiko tinggi.
• Tes pada kelompok berisiko tinggi sebelum terjadi serokonversi.
• Tes konfirmasi untuk HIV-2, sebab ELISA mempunya sensitivitas rendah untuk HIV-
2.
Ditemukannya antibodi HIV dengan pemeriksaan ELISA perlu dikonfirmasidengan
western blot. Tes HIV ELISA (+) sebanyak tiga kali dengan reagen yang berlainan merk
menunjukkan pasien positif mengidap HIV (Widoyono, 2011: 112).
1) Pencegahan donor darah, dilakukan satu kali oleh PMI, bila positif disebut reakif.
2) Serosurvei, untuk mengetahui prevalensi pada kelompok berisiko, dilaksanakan dua
kali pengujian dengan reagen yang berbeda.
3) Diagnosis, untuk menegakkan diagnosis dilakukan tiga kali pengujian.
4) Waria
5) Gay
b. B = be faithful = setia pada pasangan, yaitu jika telah menikah melakukan hubungan
atau yang dapat melukai kulit, seperti akupuntur dan jarum suntik.
c. Waspadai darah yang digunakan untuk transfusi, pastikan telah dicek HIV.
a. Intervensi berupa pemberian obat Antiretroviral (ARV) kepada ibu selama masa
c. Ibu memberikan susu formula sebagai pengganti ASI, karena ASI ibu penderita HIV
SKENARIO
Suatu hari disebuah Sekolah Menegah Pertama Harapan Bangsa di datangi 3 Orang Mahasiswa
Profesi Ners dari STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang akan melakukan penyelulahan tentang
HIV/AIDS terhadap siswa/I SMP Harapan Bangsa. Ketiga Perawat tersebut mendatangi ruang
Kepala Sekolah untuk meminta persetujuan Penyuluhan.
Perawat 1 : “Assalamualaikum permisi bu” (mengetuk pintu)
Kepala Sekolah : “Waalaikumussalam, iya masuk”
Perawat 2 : ‘Permisi bu, maaf mengganggu waktu ibu. boleh minta waktunya
sebentar bu?’
Kepala Sekolah : “Boleh mari silahkan duduk”
Perawat 3 : “Begini bu, Kami dari Mahasiswa Profesi Ners dari STIKes Hang Tuah
Pekanbaru. Kami ada tugas Promosi Kesehatan dari kampus bu untuk
melakukan yaitu Penyuluhan, dan jika diizinkan kami ingin melakukan
penyuluhan tersebut di SMP Harapan Bangsa ini bu”
Kepala Sekolah : “Kalau boleh tau penyuluhan tentang apa dek?”
Perawat 3 : “Penyuluhan Tentang HIV/AIDS bu karena kita harus memberi tahu
mereka sejak usia remaja untuk pencegahan HIV/AIDS tersebut bu.
Nanti kami akan menjelaskan mulai dari pengertian sampai cara
pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS”
Kepala Sekolah : “ohh baik bagus sekali.. saya izinkan, untuk waktu agar tidak
menganggu pelajaran siswa/I saya izin kan setelah pulang sekolah ya
sekitar pukul 16.00”
Perawat 3 : “ Baik bu.. kami akan menunggu sembari mempersipkan diri untuk
penyuluhan tersebut”
Kepala Sekolah : “ ohhh iya… nanti acara nya di aula SMP Harapan Bnagsa di lantai 4,
kalian akan didampingi dengan Guru BK nanti saya sampaikan kepada
guru BK tersebut”
Perawat : “Baik bu terimakasih banyak bu, kami izin keluar ya bu.
Assalamualaikum bu” (Salaman Kepada Kepala Sekolah)
Kepala Sekolah : “iya sama sama. Waalaikumussalam”
Perawat Keluar dari ruang Kepala Sekolah, Kepala Sekolah pun Menelpon Guru BK
Kepala Sekolah : “Assalammualikum bu Mila”
Guru BK : “Waalaikumussalam bu”
Kepala Sekolah : “Bu mila nanti sepulang sekolah akan ada penyuluhan dari Mahasiswa
Keperawatan Profesi Ners tentang HIV/AIDS. Saya minta tolong agar
beri tahu kepada siswa/I untuk wajib mengikuti penyuluhan tersebut
sewaktu pulang sekolah. dan saya harap ibu mendampingi mahasiswa
keperawatan tersebut selama acara penyuluhan.”
Guru BK : “Baik bu, saya akan sampaikan kepada siswa/I dan saya akan
mendampingi penyuluhan tersebut bu”
Kepala Sekolah : “Baik bu mila terimakasih. Assalamualikum”
Guru BK : “Waalaikumussalam bu”
Guru BK pun Mengumumkan menggunakan Toa sekolah
Guru BK : “Assalamualaikum wr wb. Diberitahukan kepada siswa/I setelah pulah
sekolah diharapkan agar berkumpul di aula untuk melakukan kegiatan
penyuluhan tentang HIV/AIDS”
2 jam kemudian Bel Pulang sekolah pun berbunyi para siswa/I pun berkumpul diaula.
Perawat dan guru Bk pun Tiba di aula SMP Harapan Bangsa.
Perawat : “ Assalamualaikum ibu perkenalkan kami dari Mahasiswa Profesi Ners
dari STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang akan melakukan penyuluhan
pada hari ini bu”
Guru BK : “Waalaikumussalam baik dek. biar ibu buka dulu ya acara ini”
Perawat : “Baik bu”
Guru BK : “ Assalamualaikum anak anak bagaimana kabar nya masih semangat
?”
Siswa : “Waalaikumussalam baik bu.. masih semangat”
Guru Bk : “Disini kita kedatangan Mahasiswa Profesi Ners nah kakak kakak ini
akan melakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS untuk menambah
pengetahuan kalian semua agar mencegah terjangkitnya HIV/AIDS
tersebut. Ibu harapkan kalian tenang dan mendengarkan nya dengan
baik, jika ada yang mau ditanyakan bisa langsung kalian tanyakan
kepada mereka”
Siswa : “ Baik bu”
Guru BK : “Baik kepada Mahasiswa Profesi Ners kami persilahkan”
Perawat : “Assalamualaikum wr wb selamat sore adik adik semua”
Siswa : “Waalaikumussalam sore kak”
Perawat : “Sebelumnya kami ucapkan terimakasih kepada ibu mila yang telah
mempersilakan kami untuk melakukan penyuluhan kepada adik adik
semua. Perkenalkan Kami bertiga dari Mahasiswa Profesi Ners STIKes
Hang Tuah Pekanbaru. Perkenalkan nama kakak Marta Tryaningsih”
Perawat : “ Perkenalkan Nama kakak Widya Wulandari”
Perawat : “Perkenalkan Nama kakak Dwi Wulandari”
Perawat : “Kami bertiga disini akan menjelaskan tentang HIV/AIDS mulai dari
pengertiannya sampai pencegahannya. Baik langsung saya kita mulai
ya”
Pearawat : “Adik – adik kakak mau tanya dulu ni ada yang udah tau belum apa itu
HIV/AIDS ?”
Siswa : “HIV/AIDS adalah Penyakit menular kak”
Perawat : “Nah betul sekali HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang dapat
melemahkan kekebalan tubuh seseorang.”
Perawat : “Apa sih pengertian HIV/AID itu sendiri? ada yang tau? (HIV)
kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu virus jenis
retrovirus yang hidup dan berkembang dalam tubuh manusia dan dapat
melemahkan sistem kekebalan tubuh. sedangkan (AIDS) kepanjangan
dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome yaitu sekumpulan gejala
penyakit yang timbul akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh yang
didapat. Jadi AIDS disebabkan oleh HIV”
Perawat : “Selanjutnya cara penularan HIV/AIDS itu melalui jarum suntik yang
tidak steril yang menggunakan bergantian, melalui hubungan intim yang
tidak aman, tranfusi darah dan melalui proses persalinan/ibu menyusui”.
Siswa : “Kak apakah saat berbicara terkena droplet orang yang mengindap
HIV/AIDS kita bisa tertular juga ?”
Perawat : “Pertanyaan bagus sekali, jadi apa saja sih hal hal yang tidak
menularkan HIV/AIDS yaitu Berdekatan dengan ODHA (Orang
Dengan HIV/AIDS), termasuk tinggal serumah atau bekerjadalam satu
ruangan, Berpelukan dan berjabat tangan dengan ODHA, Makan atau
minum di tempat sama dengan ODHA, Pemakaian WC, wastafel, atau
kamar mandi Bersama, Berenang di kolam renang yang sama,
Membuang ingus, bersin, batuk, atau meludah, Gigitan nyamuk atau
serangga lainnya. apakah bisa dipahami dek ?”
Perawat : “Baiklah itu saja yang dapat kami sampaikan pesan kami mari sama
sama kita selamatkan generasi muda dan hindungi dirimu sekarang dari
HIV/AIDS. Terimakasih atas perhatian adik adik semua, akhir kata
Assalammualaikum wr.wb.”
Siswa : “Waalaikumussalam wr.wb”
Guru BK : “Baik Anak – anak semua udah tau kan cara penularan nya maka dari
itu kita jauhilah agar kita tidak terkena penyakit HIV/AIDS karena
penyakit tersebut tidak bisa disembuhkan dan hanya ada obat untuk
pencegahan. baik anak anak boleh pulang kerumah masing masing dan
tetap melakukan budaya hidup sehat dan bersih agar terhindar dari
segala penyakit.”
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemahaman kita tentang HIV /AIDS masih sangat minim, padahal kita termasuk usia
termasuk kelompok usia yang rentan dengan prilaku beresiko. Pemahaman yang salah
membuat kita tidak mewaspadai bahwa penyakit ini dapat merusak hidupnya dimasa yang akan
datang. Bahkan tidak jarang dari mereka baru menyesalinya setelah mereka mengidap penyakit
mematikan yang belum ada obatnya.
3.2 Saran
Kita harus tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat
agar terhindar dari penyakit HIV/AIDS. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan bisa menambah pengetahuan dan dapat menjadikan referensi bagi kita semua. Diharapkan
para pembaca bisa memberikan kami kritik dan saran untuk dapat menjadikan kami lebih baik
lagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Kesehatan. Vol. 12. No. 1. Juni 2019. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761