Anda di halaman 1dari 14

TUGAS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

HIV/AIDS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. PUTRI MAISA 1811211012


2. PUTRI SENARI BACHTIAR 1811211051
3. AULIYA RAHMA 1811211050
4. MUTIA FARINA 1811211050
5. NADELLA MAHARANI 1811211009
6. M. DAFFA 1811213008

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Dr. FAUZIAH ELYTHA, M.Sc

UNIVERSITAS ANDALAS

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

T.A 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah karena atas izin, rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul
HIV/AIDS ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas semester tiga untuk
mata kuliah Epidemiologi Penyakit Menular. Melalui makalah ini, penulis sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam proses penyusunan makalah ini khususnya kepada dosen
Epidemiologi Penyakit Menular yaitu Ibu Dr.dr Fauziah Elytha M.Sc, yang
bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Padang, 20 October 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Etiologi HIV/AIDS..........................................................................................6
2.2 Defenisi HIV/AIDS.........................................................................................6
2.3 Alur Penularan.................................................................................................6
2.4 Penyebab HIV.................................................................................................9
2.5 Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS......................................9
A. Pencegahan HIV/AIDS.................................................................................9
B. Penanggulangan HIV/AIDS........................................................................10
BAB III...................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
Kesimpulan..........................................................................................................13
Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan salah


satu masalah kesehatan utama dan salah satu penyakit menular yang
dapat mempengaruhi kematian penduduk di dunia. HIV merupakan virus
penyebab terjadinya penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS).

Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu penyakit yang terus berkembang dan


menjadi masalah global yang melanda dunia. Menurut data WHO (World
Health Organization) tahun 2012, penemuan kasus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) di dunia pada tahun 2012 mencapai 2,3 juta kasus,
dimana sebanyak 1,6 juta penderita meninggal karena AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) dan 210.000 penderita berusia di bawah 15
tahun (WHO, 2012).

Kasus HIVAIDS telah ada di Indonesia sejak kasus pertama yang


ditemukan pada tahun 1987. Hingga saat ini kasus HIV-AIDS semakin
meningkat dan telah terjadi hampir di seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu negara di Asia dengan epidemi HIV-AIDS
yang berkembang paling cepat (UNAIDS, 2008) dan merupakan negara dengan
tingkat epidemi HIV tinggi, karena terdapat daerah dengan prevalensi HIV-
AIDS lebih dari 5% pada subpopulasi tertentu.
AIDS merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit akibat menurunnya
sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. Penularan HIV dapat
melalui berbagai cara yang dapat diklasisfikasikan dalam penularan secara
vertikal dan horisontal.
Penularan HIV-AIDS secara horisontal adalah melalui kontak
langsung dengan individu terinfeksi HIV baik melalui kontak seksual maupun
melalui pertukaran substansi tubuh dengan penggunaan jarum suntik secara
bersama-sama.
Selain itu, penularan HIV-AIDS dapat terjadi secara vertikal, yaitu
penularan dari ibu yang terinfeksi HIV-AIDS ke anak yang dilahirkannya
(Riyanda & Darmawan, 2012). Data statistik penyebaran kasus AIDS di
Indonesia menurut faktor penularannya menunjukkan bahwa penularan HIV
paling banyak terjadi melaui hubungan seksual (heteroseksual,
homoseksual, dan biseksual) sebanyak 35.671 kasus, pengguna NAPZA
suntik (IDU/Injecting Drug Users) sebanyak 8.462 kasus, dan transmisi vertikal
(penularan dari ibu hamil ke bayinya) sebanyak 1.506 kasus.
HIV-AIDS mempengaruhi angka kematian ibu dan anak di Indonesia.
Pada tahun 2003 tercatat 2.685 kasus HIV yang telah dilaporkan. Sekitar
90.000-130.000 orang Indonesia hidup dengan HIV dan diperkirakan
terdapat 2.250-3.250 bayi yang berisiko lahir terinfeksi HIV. Data
Kementerian Kesehatan pada tahun 2012 menunjukkan dari 43.624 ibu
hamil yang menjalani tes HIV, sebanyak 1.329 (3,01%) ibu hamil
dinyatakan positif HIV. Hasil pemodelan Matematika epidemi HIV
tahun 2012 menunjukkan prevalensi HIV pada ibu hamil diperkirakan
akan meningkat dari 0,38% menjadi 0,49% pada tahun 2016
(Kemenkes RI, 2014).
Rendahnya pengetahuan dan informasi seputar HIV dapat
menyebabkan epidemi HIV semakin meluas. Sebagian masyarakat masih
belum mengetahui bahwa infeksi HIV dapat ditularkan secara vertikal.
Rendahnya pengetahuan dan informasi tentang penularan dari ibu ke anak dapat
dilihat dari hasil Riskesdas 2010 yang menunjukkan bahwa persentase
penduduk yang mengetahui bahwa HIVAIDS dapat ditularkan dari ibu ke
anak selama hamil, saat persalinan, dan saat menyusui adalah masing-
masing 38,1 %, 39,0 %, dan 37,4 % (Kemenkes RI, 2013).

B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan
bagaimana masalah yang diteliti. Adapun rumusan masalah dari makalah
ini adalah :
Apakah HIV itu?
1. Apakah penyebab HIV tersebut?
2. Bagaimana penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV tersebut?
3. Bagaimana etiologi penyakit HIV
4. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan HIV tersebut?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui HIV tersebut.
2. Untuk mengetahui penyebab HIV tersebut
3. Agar mengerti tentang penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV
4. Mengetahui etiologi penyakit HIV
5. Supaya memahami cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
tersebut.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Etiologi HIV/AIDS

Acequired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh


Virus yang disebut HIV. Virus ini ditemukan oleh Muntagnier seorang Ilmuwan
Perancis (Institute Pasteur,Paris 1983) yang mengisolasi virus dari seorang
penderita dengan gejala limfadenopati,sehingga pada waktu dinamakan
Limphadenopathy Associated Virus (LAV). Gallo (National Institute of Health,
USA 1984) menemukan virus HTL-III (Human T Lymphotropic Virus) yang juga
adalah penyebab AIDS. Pada penelitian lebih lanjut dibuktikan kedua virus bahwa
kedua virus ini sama,sehingga berdasarkan hasil pertemuan Internatioanl
Committee On Taxonomy of Viruses (1986) WHO memberi nama resmi HIV.

Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan virus lain yang dapat pula menyababkan
AIDS , disebut HIV-2, dan berbeda dengan HIV-1 secara genetik maupun
atigenetik. HIV-2 dianggap kurang patogen dibandingkan dengan HIV-1. Untuk
memudahkan virus itu disebut sebagai HIV saja (Daili 2009).

2.2 Defenisi HIV/AIDS

Human Immunodeficinecy Virus (HIV) adalah virus penyebab AIDS. Virus ini
termasuk RNA virus genus Lentivirus golongan Retrovirus family Retroviriade.
Spesies HIV-1 dan HIV-2 merupakan penyebab inveksi HIV pada manusia
(Soedarto, 2009) AIDS adalah singkatan dari Acrequired Immunodeficiency
Syndrome sebenarnya bukan suatu penyakit tetapi merupakan kumpulan-kumpulan
gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai macam mikroorganisme
serta keganasan lain akibatnya daya tahan/kekebalan tubuh penderita (Irianto,
2013).

2.3 Alur Penularan

Stadium perkembangan infeksi virus HIV sebagai berikut:

a. Stadium pertama (HIV)

Stadium dimulai dari masuknya virus HIV ke dalam tubuh diikuti dengan
perubahan serologis yaitu antibody dari negatif menjadi positif. Perubahan
antibody memerlukan waktu satu sampai 3 bulan bahkan ada yang berlangsung
hingga enam bulan.

b. Stadium kedua (Asimptopmatik)

Dalam organ tubuh terdapat virus HIV tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala yang
berlangsung selama 5-10 tahun. Cairan tubuhnya dapat menularkan HIV kepada
orang lain.

c. Stadium ketiga pembesaran kelenjar limfe yang menetap dan merata


berlangsung lebih dari satu bulan.

d. Stadium keempat (AIDS) yaitu keadaan yang disertai dengan infeksi


oportunistik, penurunan berat badan dan munculnya kanker serta infeksi sekunder.
Cara penularan:

•hubungan seks vaginal, oral dan anal.

•Darah/produk darah yang terinfeksi

•Penggunaan jarum suntik bergantian

•Penularan dari ibu ke bayi saat mengandung, melahirkan maupun menyusui

•Prinsip penularan : ESSE

Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap- tahap infeksi HIV yang paling lanjut :

A.Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan
sebagai AIDS.

B.Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan infeksi-infeksi saluran


pernafasan bagian atas yang tak sembuh- sembuh)

C.Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung
lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru).

D.Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran


tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru
(bronchi) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit hiv digunakan sebagai
indikator HIV.

Tidak menular melalui:

•Bersentuhan, pelukan, ciuman

•Sharing alat makan dan minum

•Gigitan nyamuk

•Keringat, air mata, air kencing, ludah

•Berenang bersama

•Memakai WC umum

Penyebaran HIV

HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui
udara seperti virus batuk dan flu. HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan
tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urine tidak bisa menularkan virus
ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup
banyak. Cairan yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah:

 Darah
 Dinding anus
 Air Susu Ibu
 Sperma
 Cairan vagina, termasuk darah menstruasi
HIV tidak tertular dari ciuman, air ludah, gigitan, bersin, berbagi perlengkapan
mandi, handuk, peralatan makan, memakai toilet atau kolam renang yang sama,
digigit binatang atau serangga seperti nyamuk. Cara yang utama agar virus bisa
memasuki ke dalam aliran darah adalah:

 dinding tipis pada mulut dan mata.


 Melalui Melalui luka terbuka di kulit.
 Melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin.
 Melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau
suntikan yang terinfeksi.

HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh
manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan
ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urine.

Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:

 Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan
atau menyusui.
 Pemakaian alat bantu seks secara bersama-sama atau bergantian.
 Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
 Memakai jarum, suntikan, dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah
terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.

Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi


dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian
jarum suntik saat menggunakan narkotika.

HIV dapat didapat ditularkan melalui 4 cara, yaitu :

• Hubungan seks ( Anal, Oral, Vaginal ) yang tidak terlindung dengan orang yang
telah terinfeksi HIV.

• Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian dengan orang yang
terinfeksi HIV.

• Ibu hamil penderita HIV kepada bayi yang dikandungnya.

• Kontak darah / luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV.

HIV tidak menular melalui :

o Gigitan nyamuk
o Orang bersalaman
o Berciuman
o Orang berpelukan
o Makan bersama / piring dan gelas
o Tinggal serumah
2.4 Penyebab HIV

AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV yang masuk ke


dalam tubuh akan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah
putih yang melawan infeksi. Semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka semakin
lemah pula sistem kekebalan tubuh seseorang.
Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang
terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai
cara, antara lain:

 Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik


melalui vagina maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga
dapat menular melalui seks oral. Akan tetapi, penularan lewat seks oral
hanya akan terjadi bila terdapat luka terbuka di mulut penderita, misalnya
seperti gusi berdarah atau sariawan.
 Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan
penderita HIV, adalah salah satu cara yang dapat membuat seseorang
tertular HIV. Misalnya menggunakan jarum suntik bersama saat membuat
tato, atau saat menggunakan NAPZA suntik.
 Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima
donor darah dari penderita HIV.

Selain melalui berbagai cara di atas, HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin
yang dikandungnya. Penularan virus HIV pada anak juga dapat terjadi pada proses
melahirkan, atau melalui air susu ibu saat proses menyusui.
Perlu diketahui, HIV tidak menyebar melalui kontak kulit seperti berjabat tangan
atau berpelukan dengan penderita HIV. Penularan juga tidak terjadi melalui ludah,
kecuali bila penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau terdapat luka
terbuka di mulut.

2.5 Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS

A. Pencegahan HIV/AIDS

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah HIV/AIDS:

1. Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik seks melalui
vagina atau melalui dubur. Bila memilih kondom berpelumas, pastikan
pelumas yang berbahan dasar air. Hindari kondom dengan pelumas yang
berbahan dasar minyak, karena dapat membuat kondom bocor. Untuk seks
oral, gunakan kondom yang tidak berpelumas.
2. Hindari berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan.
3. Beri tahu pasangan bila Anda positif HIV, agar pasangan Anda menjalani
tes HIV.

4. Diskusikan kembali dengan dokter bila Anda didiagnosis positif HIV


dalam masa kehamilan, mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan
persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin.
5. Bagi pria, disarankan bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
B. Penanggulangan HIV/AIDS

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi HIV/AIDS


adalah:

1. Pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan dewasa muda


2. Program penyuluhan sebaya (peer group education) untuk berbagai
kelompok sasaran
3. Program kerjasama dengan media cetak dan elektronik, Paket pencegahan
komprehensif untuk pengguna narkotika, termasuk pengadaan jarum suntik
steril, program pendidikan agama.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil mengenai makalah ini adalah:


1. HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuhmanusia,
yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (AcguiredImmuno–Deviensi
Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit dari luar.
2. AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV yang masuk ke dalam
tubuh akan menghancurkan sel CD4.
3. Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang
terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara,
antara lain: Hubungan seks,Berbagi jarum suntik,Transfusi darah. Selain melalui berbagai
cara di atas, HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya.
Penularan virus HIV pada anak juga dapat terjadi pada proses melahirkan, atau melalui
air susu ibu saat proses menyusui.
4. Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan
umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderitahanya mengalami
demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuhsaat mendapat kontak
virus HIV tersebut.
5. Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang
dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS yangada
hanyalah pencegahannya saja.

B. Saran

Untuk pembaca agar bisa meningkatkan lagi pemahaman mengenai HIV dan lakukan
usaha pencegahansemaksimal mungkin. Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran mengenai bahaya penyakit HIV.
DAFTAR PUSTAKA

Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidomologi, penularan, pencegahan, dan


pemberantasannya. Jakarta: Erlangga Medical Series

http://www.umm.ac.id/id/berita-ilmiah/hivaids.html pada tanggal 19 Oktober 2019

https://siamik.upnjatim.ac.id/poliklinik/aid.pdf pada tanggal 19 Oktober 2019

https://www.alodokter.com/hiv-aids/penyebab pada tanggal 19 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai