KEPERAWATAN HIV/AIDS
Dosen : Hermanto,Ners.,M.Kep
Disusun oleh:
FITRIALIYANI 2018.C.10a.0967
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi................................................................................................................
2.2. Etiologi................................................................................................................
2.3 Cara Penularan....................................................................................................
2.4 Manifestasi Klinis...............................................................................................
2.5 Patofisiologi.........................................................................................................
2.6 Pathway...............................................................................................................
2.7 Komplikasi..........................................................................................................
2.8 Pencegahan..........................................................................................................
2.9 Pemeriksaan Diagnostik......................................................................................
2.10 Penatalaksanaan Medis......................................................................................
2.11 Asuhan Keperawatan..........................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala
dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV. Virusnya Human Immunodeficiency Virus HIV
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang
terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam
(membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung
HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral),
transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-
cairan tubuh tersebut.
Penyakit AIDS ini telah menyebar ke berbagai negara di dunia. Bahkan
menurut UNAIDS dan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah membunuh lebih
dari 25 juta jiwa sejak pertama kali diakui tahun 1981, dan ini membuat AIDS
sebagai salah satu epidemik paling menghancurkan pada sejarah. Meskipun baru
saja, akses perawatan antiretrovirus bertambah baik di banyak region di dunia,
epidemik AIDS diklaim bahwa diperkirakan 2,8 juta (antara 2,4 dan 3,3 juta)
hidup pada tahun 2005 dan lebih dari setengah juta (570.000) merupakan anak-
anak. Secara global, antara 33,4 dan 46 juta orang kini hidup dengan HIV.Pada
tahun 2005, antara 3,4 dan 6,2 juta orang terinfeksi dan antara 2,4 dan 3,3 juta
orang dengan AIDS meninggal dunia, peningkatan dari 2003 dan jumlah terbesar
sejak tahun 1981.
Di Indonesia menurut laporan kasus kumulatif HIV/AIDS sampai dengan 31
Desember 2011 yang dikeluarkan oleh Ditjen PP & PL, Kemenkes RI tanggal 29
Februari 2012 menunjukkan jumlah kasus AIDS sudah menembus angka 100.000.
Jumlah kasus yang sudah dilaporkan 106.758 yang terdiri atas 76.979 HIV dan
29.879 AIDS dengan 5.430 kamatian. Angka ini tidak mengherankan karena di
awal tahun 2000-an kalangan ahli epidemiologi sudah membuat estimasi kasus
HIV/AIDS di Indonesia yaitu berkisar antara 80.000 – 130.000. Dan sekarang
Indonesia menjadi negara peringkat ketiga, setelah Cina dan India, yang
percepatan kasus HIV/AIDS-nya tertinggi di Asia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi AIDS.
2. Apa saja etiologi/penyebab AIDS
3. Bagaimana cara penularan AIDS
4. Manifestasi klinis pada klien AIDS
5. Bagaimana patofisiologi AIDS
6. Untuk mengetahui pathway AIDS
7. Komplikasi klien dengan AIDS
8. Bagaimana penvegahan HIV/AIDS
9. Bagaimana pemeriksaan diagnostik pada klien AIDS
10. Bagaimana penatalaksanaan medis, keperawatan dan diet pada klien
AIDS
11. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS
b. Diagnosis keperawatan : perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh
dihubungkan dengan gangguan intestinal ditandai dengan penurunan berat badan,
penurunan nafsu makan, kejang perut, bising usus hiperaktif, keengganan untuk
makan, peradangan rongga bukal.
Hasil yang harapkan : mempertahankan berat badan atau memperlihatkan
peningkatan berat badan yang mengacu pada tujuan yang diinginkan,
mendemostrasikan keseimbangan nitrogen po;sitif, bebas dari tanda-tanda
malnutrisi dan menunjukkan perbaikan tingkat energy.
INTERIVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
Kaji kemampuan untuk mengunyah, Lesi mulut, tenggorok dan
perasakan dan menelan. esophagus dapat menyebabkan
disfagia, penurunan kemampuan
pasien untuk mengolah makanan
dan mengurangi keinginan untuk
makan.
Auskultasi bising usus Hopermotilitas saluran intestinal
umum terjadi dan dihubungkan
dengan muntah dan diare, yang
dapat mempengaruhi pilihan diet
atau cara makan.
Rencanakan diet dengan orang terdekat, jika Melibatkan orang terdekat dalam
memungkinakan sarankan makanan dari rencana member perasaan control
rumah. Sediakan makanan yang sedikit tapi lingkungan dan mungkin
sering berupa makanan padat nutrisi, tidak meningkatkan pemasukan.
bersifat asam dan juga minuman dengan Memenuhi kebutuhan akan
pilihan yang disukai pasien. Dorong makanannonistitusional mungkin
konsumsi makanan berkalori tinggi yang juga meningkatkan pemasukan.
dapat merangsang nafsu makan
Batasi makanan yang menyebabkan mual Rasa sakit pada mulut atau
atau muntah. Hindari menghidangkan ketakutan akan mengiritasi lesi pada
makanan yang panas dan yang susah untuk mulut mungkin akan menyebabakan
ditelan pasien enggan untuk makan.
Tindakan ini akan berguna untuk
meningkatakan pemasukan
makanan.
Tinjau ulang pemerikasaan laboratorium, Mengindikasikan status nutrisi dan
misal BUN, Glukosa, fungsi hepar, fungsi organ, dan mengidentifikasi
elektrolit, protein, dan albumin. kebutuhan pengganti.
Berikan obat anti emetic misalnya Mengurangi insiden muntah dan
metoklopramid. meningkatkan fungsi gaster
d. Diagnosa keperawatan: resiko tinggi pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
proses infeksi dan ketidak seimbangan muskuler (melemahnya otot-otot
pernafasan)
Hasil yang diharapkan: mempertahankan pola nafas efektif dan tidak mengalami
sesak nafas.
INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
Auskultasi bunyi nafas, tandai daerah Memperkirakan adanya
paru yang mengalami penurunan, atau perkembangan komplikasi atau
kehilangan ventilasi, dan munculnya infeksi pernafasan, misalnya
bunyi adventisius. Misalnya krekels, pneumoni,
mengi, ronki.
Catat kecepatan pernafasan, sianosis, Takipnea, sianosis, tidak dapat
peningkatan kerja pernafasan dan beristirahat, dan peningkatan nafas,
munculnya dispnea, ansietas menuncukkan kesulitan pernafasan
dan adanya kebutuhan untuk
meningkatkan pengawasan atau
intervensi medis
Tinggikan kepala tempat tidur. Meningkatkan fungsi pernafasan
Usahakan pasien untuk berbalik, batuk, yang optimal dan mengurangi
menarik nafas sesuai kebutuhan. aspirasi atau infeksi yang
ditimbulkan karena atelektasis.
Berikan tambahan O2 Yng Mempertahankan oksigenasi efektif
dilembabkan melalui cara yang sesuai untuk mencegah atau memperbaiki
misalnya kanula, masker, inkubasi atau krisis pernafasan
ventilasi mekanis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
Etiologi AIDS disebabkan oleh virus HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik,
dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS diseluruh dunia. Cara penularan
AIDS yaitu melalui hubungan seksual, melalui darah ( transfuse darah,
penggunaan jarum suntik dan terpapar mukosa yang mengandung AIDS),
transmisi dari ibu ke anak yang mengidap AIDS.
3.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, kami mempunyai beberapa saran, diantaranya
adalah Agar pembaca dapat mengenali tentang pengertian AIDS dan pembaca
dapat menerapkan asuhan keperawatan AIDS pada klien AIDS.
DAFTAR PUSTAKA