MAKALAH INDIVIDU
“Konsep Bermain Pada Anak”
Dosen : Ayu Puspita,Ners.,M.Kep
DISUSUN OLEH :
I
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya Makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu walaupun ada beberapa
halangan yang mengganggu proses pembuatan makalah ini, namun penulis dapat
mengatasinya tentu atas campur tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi para mahasiswa terutama
yang berada di STIKes Eka Harap materi tentang”Konsep Bermain Pada Anak "
sehingga diharapkan dengan makalah ini mahasiswa maupun pembaca lainnya
untuk mendapatkan tambahan pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis
berharap adanya kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini
pada masa yang akan datang. Akhir kata dari penulis berterimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini
sehingga menjadi bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
II
3
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………. I
KATA PENGANTAR................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN………………………........................................ 4
3.1 Kesimpulan…………………………………………………… 25
3.2 Saran………………………………………………………….. 25
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 26
III
4
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Pendidikan usia dini merupakan usaha pemerintah dengan tujuan agar
anak-anak Indonesia memiliki bekal persiapan ketika melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan
para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual,
moral, maupun sosial anak agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan
mahluk sosial.
Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat
mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Oleh karena itu penggunaan media
pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.
Contoh dari media pembelajaaran anak usia dini yang paling efektif dan efisien
tepapai menunjukan hasil yang sempurna adalah melalui bermain.
Dunia anak adalah dunia bermain, jadi sudah selayaknya pendidikan
memberikan fasilitas bermain bagi anak. Bermain merupakan kegiatan yang
dilakukan secara spontan, menyenangkan dan kepuasan. Bermain bagi anak
merupakan kebutuhan pekerjaan bagi orang dewasa. Kegiatan bermain menjadi
pengalaman dan pengetahuan anak. Berkaitan dengan pemberian kesempatan
pada anak untuk bermain, karena pada hakekatnya bermain itu sendiri
merupakan hak anak sepanjang rentang hidupnya. Melalui bermain anak dapat
berlatih, meningkatkan cara berpikir dan mengembangkan kreatifitas. Dengan
bermain, anak sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan dan anak
mendapatkan kepuasan dalam bermain, yang berarti mengemabangkan dirinya
sendiri. Dalam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus,
meningkatkan penalaran, dan memahami keberanaan lingkungannya,
membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas.
Bermain bagi anak berguna untuk menjelajahi dunianya, dan
mengembangkan kompetensinya dalam usaha mengatasi dunianya dan
mengembangkan kreativitas anak. Fungsi bermain bagi anak usia dini dapat
dijadikan intervensi yang jika dilaksanakn dengan tepat, baik dilengkapi
4
5
dengan alat maupun tanpa alat akan sangat membantu perkembangan sosial,
emosional, kognitif, dan afektif pada umumnya, dan mengembangkan daya
kreativitas anak.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh yaitu, mahasiswa dapat memahami tentang :
1.4.1 Fungsi dari bermain
1.4.2 tujuan dari bermain
1.4.3 faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain
1.4.4 mengetahui apa saja klasifikasi dari bermain
1.4.5 mengetahui Prinsip-prinsip dari aktivitas bermain
1.4.6 Mengetahui alat bermain edukatif (APE)
1.4.7 mengetahui Bagaimana cara bermain pada anak yang dirawat di
Rumah Sakit
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
3) Skill play
Sesuai dengan sebutannya, permainan ini akan
meningkatkan ketrampilan anak, khususnya motorik kasar dan
halus. Misalkan bayi akan trampil memegang benda-benda kecil,
memindahkan benda dari tempat yang satu ke tempat yang lain,
dan anak trampil naik sepeda.
4) Games atau permainan
Games atau permainan adalah jenis permainan yang
menggunakan alat tertentu yang menggunakan perhitungan
dan/skor. Permainan ini bias dilakukan oleh anak sendiri dan/ atau
temannya. Banyak sekali jenis permainan ini mulai dari yang
sifatnya tradisional maupun yang modern. Misalnya : ular tangga,
congkla, puzzle,dll.
5) Unoccupied behavior
Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar-mandir,
tersenyum, tertawa, jinjit-jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan
kursi, meja atau apa saja yang ada disekelilingnya. Jadi,
sebenarnya anak tidak memainkan alat permainan tertentu, dan
situasi atau objek yang ada disekelilingnya yang digunakannnya
sebagai alat permainan. Anak tampak senang, gembira dan asyik
dengan situasi serta lingkungannya tersebut.
6) Dramatic play
Sesuai dengan sebutannya pada permainan ini anak
memainkan peran sebagai orang lain melalui permainan. Anak
berceloteh sambil berpakaian meniru orang dewasa, misalnya ibu
guru, ibunya, ayahnya, kakanya, dan sebagainya yang ia tiru.
4) Assosiatif play
Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak
dengan anak yang lain, tetapi tidak terorganisasi tidak ada pemimpin
atau yang memimpin permainan, dan tujuan permainan tidak jelas.
Contoh bermain boneka, bermain hujan-hujanan, bermain masak-
masakan.
5) Cooperative play
Aturan permainan dlam kelompok tampak lebih jelas pada
permainan jenis ini, juga tujuan dan pemimpin permainan. Anak yang
memimpin permainan mengatur dan mengarahkan anggotanya,untuk
bertindak dalam permainan sesuai dengan tujuan yang diharapkan
dalam permainan tersebut. Misalnya, pada permainan sepak bola.
2.8.3 Permainan pada anak dirumah sakit tidak hanya akan memberikan
rasa senang pada anak, tetapi juga akan membantu anak
mengekspresikan perasaan dan pikiran cemas, takut, sedih, tegang,
dan nyeri.
Pada beberapa anak yang belum dapat mengekspresikan
perasaan dan pikiran secara verbal dan/ atau pada anak yang kurang
dapat mengekspresikannya, permainan menggambar, mewarnai, atau
melukis akan membantunya mengekspresikan perasaan tersebut.
2.8.4 Permainan yang terupetik akan dapat meningkatkan kemampuan anak
untuk mempunyai tingkah laku yang positif.
2.8.5 Permainan yang memberikan kesempatan pada beberapa anak untuk
berkompetisi secara sehat, akan dapat menurunkan ketegangan pada
anak dan keluarganya.
Prinsip – prinsip permainan pada anak di rumah sakit :
1) Permainan tidak boleh bertentangan dengan terapi dan perawatan yang
sedang dijalankan pada anak. Apabila anak harus tirah baring, harus
dipilih permainan yang dapat dilakukan ditempat tidur dan anak tidak
boleh diajak bermain dengan kelompoknya ditempat bermain khusus yang
ada diruang rawat. Misalnya, sambil tiduran anak dapat dibacakan buku
cerita atau diberikan buku komik anak-anak, mobil-mobilan yang tidak
pakai remote control, robot-robotan, dan permainan lain yang dapat
dimainkan anak dan orang tuanya sambil tiduran.
2) Tidak membutuhkan energy yang banyak, singkat dan sederhana. Pilih
jenis permainan yang tidak melelahkan anak, menggunakan alat permainan
yang ada pada anak dan/atau yang tersedia diruangan. Kalaupun akan
membuat suatu alat permainan, pilih yang sederhana, supaya tidak
melelahkan anak (misalnya, menggambar / mewarnai, bermain boneka dan
membaca buku cerita)
3) Harus mempertimbangkan keamanan anak. Pilih alat permainan yang
aman untuk anak, tidak tajam, tidak merangsang anak untuk berlari – lari
dan bergerak secara berlebihan.
22
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh seorang anak bila bermain
dilaksanakan di suatu rumah sakit, antara lain :
Memfasilitasi situasi yang tidak familiar
Memberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol
Membantu untuk mengurangi stres terhadap perpisahan
Memberi kesempatan untuk mempelajari tentang fungsi dan bagian tubuh
Memperbaiki konsep-konsep yang salah tentang penggunaan dan tujuan
peralatan dan prosedur medis
Memberi peralihan dan relaksasi
Membantu anak untuk merasa aman dalam lingkungan yang asing
Memberikan cara untuk mengurangi tekanan dan untuk mengekspresikan
perasaan,
Menganjurkan untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap-sikap yang
positif terhadap orang lain
Memberikan cara untuk mengekspresikan ide kreatif dan minat
Memberi cara mencapai tujuan-tujuan terapeutik (Wong ,1996)
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain
sama dengan kerja pada orang dewasa, yang dapat menurunkan stres anak,
belajar berkomunikasi dengan lingkungan, menyesuaikan diri dengan
lingkungan, belajar mengenal dunia dan meningkatkan kesejahteraan mental
serta sosial anak. Fungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan
sensoris-motorik, perkembangan sosial, perkembangan kreativitas,
perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai
terapi. Dalam bermain kita mengenal beberapa sifat bermain pada anak,
diantaranya bersifat aktif dan bersifat pasif, sifat demikian akan memberikan
jenis permainan yang berbeda, dikatakan bermain aktif jika anak berperan
secara aktif dalam permainan, selalu memberikan rangsangan dan
melaksanakannya akan tetapi jika sifat bermain tersebut adalah pasif, maka
anak akan memberikan respons secara pasif terhadap permainan dan orang
lingkungan yang memberikan respons secara aktif. Bermain juga
menyediakan kebebasan untuk mengekspresikan emosi dan memberikan
perlindungan anak terhadap stres, sebab bermain membantu anak
menanggulangi pengalaman yang tidak menyenangkan, pengobatan dan
prosedur invasif. Dengan demikian diharapkan respon anak terhadap
hospitalisasi berupa perilaku agresif, regresi dapat berkurang sehingga anak
lebih kooperatif dalam menjalani perawatan di rumah sakit.
3.2 Saran
Setelah mempelajari materi di atas diharapkan seluruh mahasiswa
memahami tentang mengetahui pengertian dari bermain, fungsi bermain pada
anak, tujuan dari bermain pada anak, faktor yang mempengaruhi aktivitas
bermain, klasifikasi dari bermain, prinsip-prinsip dalam aktivitas bermain.
26
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, (2010) Permainan pada anak usia dini. Jakarta: Rhineka Cipta
Triharso, Agung. 2013. Permainan Kreatif & Edukatif Untuk Anak Usia
Dini. Yogyakarta: Andi