Anda di halaman 1dari 7

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi
disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi
tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama
saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis
memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis.
Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi
keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih
dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air
bersih yang layak pakai.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk
mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum
digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang
paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu
diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air
secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang
terlarut di dalam air.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari air?
1.2.2 Bagaimana cara pengolahan air limbah secara sederhana?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Di harapkan para pembaca dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup terutama yang
mencakup cara pengolahan air limbah secara sederhana dan pembaca
diharapkan dapat menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui dan memahami pengertian air.

1
2

1.3.2.2 Untuk mengetahui dan memahami cara pengolahan air limbah secara
sederhana.
3

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Air


Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi
hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta
mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga
dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan
lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah
(runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia
terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga
diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars. Air dapat
berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-
satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga
wujudnya tersebut. Pengaturan air yang kurang baik dapat menyebakan
kekurangan air.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada
kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K
(0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-
garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat
di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat
dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan)
dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Manusia, binatang, dan tumbuh-
tumbuhan memerlukan air untuk hidup. Tenaga air mempunyai arti ekonomi
3
4

yang besar. Air tidak hanya menyediakan media yang menjadi tempat
dimungkinkannya reaksi yang menyokong kehidupan, tapi air sendiri sering
menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu.

2.2 Cara Pengolahan Air Limbah Secara Sederhana


Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari
pencemaran. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung
yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air
limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan
yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah perlu diolah
sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara
lain:
2.2.1 Pengenceran (Dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah
kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin
bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan
manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan
diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat
dipertahankan lagi.
Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya
kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang
akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti
selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan
banjir.
2.2.2 Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,
ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah.
Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan
kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi
lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di
daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.
Cara kerjanya antara lain sebagai berikut.
5

Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini


adalah sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan
butir khlorophylnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan
bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.
Pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2
oleh chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen).
Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan
dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan. Disamping
itu terjadi pengendapan.
Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang
sehingga relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali,
danau, dan sebagainya).
2.2.3 Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air
akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit
tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk
pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk
pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah
tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya di
mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan
oleh tanam-tanaman.
6

BAB 3

PENUTUP

3.1 Simpulan
Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air
sebagai salah satu sumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air
sebagai sumber kehidupan di bumi ini sudah banyak tercemar karena ulah
manusia. Terjadinya berbagai penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran air
menyebabkan dicarinya solusi untuk mendaur ulang air yang sudah kotor
menjadi air yang layak pakai lg dengan tradisional ataupun dengan alat yang
canggih.
Cara pengolahan air limbah secara sederhana, yaitu Pengenceran
(Dilution), Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds), dan Irigasi.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggungjawabkan.

6
7

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 1998. Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan, Kantor Menteri


Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Wilayah Daerah
Tingkat I Propinsi Jawa Tengah, Semarang : Erlangga.
Fandeli, Chafid. 1995. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan
Pemapanannya dalam Pembangunan. Yogyakarta : Liberty.
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.
Suratmo, Gunawan F. 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta
: Gajah
Mada University Press.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2096385-pengertian-
air/#ixzz1nmKAnB4D
http://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/

Anda mungkin juga menyukai