Disusun oleh :
1
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
kasih sayang-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah dengan
judul “Manajemen Nyeri” dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Paliatif di semester genap (II). Terima kasih kami ucapkan kepada
seluruh pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini baik secara
moril maupun materil. Besar harapan kami makalah ini dapat memberi kontribusi
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam keperawatan yang bisa bermanfaat
bagi pembaca dan masyarakat luas nantinya. Sebagai penyusun, kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan. Terima kasih
Penyusun
Kelompok VI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan
kesehatan. Walaupun merupakan salah satu dari gejala yang paling sering
terjadi di bidang medis, nyeri merupakan salah satu yang paling sedikit
dipahami. Individu yang merasakan nyeri merasa menderita dan mencari upaya
untuk menghilangkannya.
Perawat tidak dapat melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien
karena nyeri bersifat subyektif (antara satu individu dengan individu lainnya
3
Perawat meggunakan berbagai intervensi untuk dapat mengurangi nyeri
tidak dapat melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien karena nyeri
isyarat perilaku. Nyeri yang bersifat subjektif membuat perawat harus mampu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian Nyeri
dari aspek sensory, emosional, kognitif dan eksistensi dari keadaan pathology
fisik tidaklah mutlak muncul pada pasien yang sedang mengalami nyeri.
sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori maupun emosional yang
B Klasifikasi Nyeri
5
a. Pheriperal pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya
pada mukosa,kulit.
b. Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang
system saraf pusat, spinal cord, batang otak, thalamus dan lain-lain.
b. Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan
kuat sekali. Nyeri tersebut biasanya menetap sekitar 10-15 menit, lalu
a. Nyeri akut, yaitu nyeri yang dirasakan dalam waktu yang singkat
dan berakhir kurang dari enam bulan, sumber dan daerah nyeri
6
diketahui dengan jelas. Rasa nyeri mungkin sebagai akibat dari
b. Nyeri kronis, yaitu nyeri yang dirasakan lebih dari enam bulan. Nyeri
bertahun – tahun
C Etiologi Nyeri
lain.
3. Trauma kimiawi terjadi karena tersentuh zat asam atau basa yang
7
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nyeri yang disebabkan oleh faktor
psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik. Nyeri karena factor ini disebut
D Patofisiologi Nyeri
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah
zat -zat kimia seperti bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian
zat - zat tersebut merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan
Managemen nyeri atau Pain management adalah salah satu bagian dari
displin ilmu medis yang berkaitan dengan upaya - upaya menghilangkan nyeri
8
persepsi yang sangat berbeda dengan orang lain terhadap nyeri yang mungkin
sedang dialami.
mengatasi rasa nyeri. Hal yang sangat mendasar bagi perawat dalam
oleh kliennya adalah sungguh nyata terjadi, kesediaan perawat untuk terlibat
nyaman bagi pasien yang sedang mengalami nyeri, bersifat farmakologi dan
terhadap nyeri. Adapun obat yang digunakan untuk terapi nyeri adalah :
a. Analgesik Narkotik
b. Analgesik Lokal
9
Analgesik bekerja dengan memblokade konduksi saraf saat diberikan
Sistem analgesik yang dikontrol klien terdiri dari impus yang diisi narotika
antara lain dengan distraksi, relaksasi nafas dalam, massage, akupuntur oleh
nyaman. Gangguan rasa nyaman yang dialami oleh klien diatasi oleh
10
a. Relaksasi nafas dalam
mengalami trauma sehingga dapat menurunkan nyeri selain itu, teknik ini
dilakukan kapan saja, dimana saja, dan caranya yang mudah sehingga
b. Guided Imagery
mencapai efek positif tertentu. manfaat dari guided imagery yaitu sebagai
fisiologi seperti menurunkan tekanan darah, nadi dan respirasi. Hal itu
11
mengerti saat diberi penjelasan dan mempraktikkannya (Smeltzer & Bare,
2002).
c. Terapi music
dapat menurunkan nyeri dan kecemasan pada pasien. Musik dan suara
12
1. Usia
b. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan
mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal jika nyeri
diperiksakan.
3. Ansietas
menyebabkan seseorang
Cemas.
Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini
nyeri yang
tidaknya seseorang
5. Pola koping
13
mengatasi nyeri. Support keluarga dan social Individu yang mengalami
Pengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya penatalaksanaan nyeri yang
berbeda pada masing – masing individu" maka perawat perlu mengkaji semua
1. Pengkajian
langsung pada respons perilaku dan fisiologis klien. Tujuan pengkajian adalah
a) Aktifitas
b) Stres
c) Setelah makan
a) Nyeri tumpul
c) Nyeri tekan
d) Nyeri dalam
14
e) Nyeri permukaan
a) Punggung
b) Tangan
c) Kaki
d) Rahang
e) Kepala
f) Perut
g) Dada
h) Pergerakan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nyeri ringan: 1 – 3
Nyeri sedang: 4 – 6
Nyeri berat: 7 – 10
Pagi.
Siang.
Malam.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
kognitif dan
eksistensi dari keadaan pathology fisik tidaklah mutlak muncul pada pasien
Managemen nyeri atau Pain management adalah salah satu bagian dari displin
ilmu medis yang berkaitan dengan upaya - upaya menghilangkan nyeri atau pain
nyaman bagi pasien yang sedang mengalami nyeri, bersifat farmakologi dan non
farmakologi.
16
Daftar Pustaka
Smeltzer S. C., Bare G. B. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah, Edisi 8
Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Susanne et al. 2011. Effect of the Combination of Music and Nature Sounds on Pain
and Anxiety in Cardiac Surgical Patients: A Randomized Study. Alternative
Therapy Health Med.
Yusrizal, dkk. 2012. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Masase. Jurnal.
Universitas Andalas.
17