Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL SENTRALISASI OBAT KEPERAWATAN MANAJEMEN

KEPERAWATAN DI RUANG BOUGENVIL RSUD MARDI WALUYO


KOTA BLITAR

Disusun Oleh :
1. Cindy Nilasari S (40220006)
2. Dimas Bimayakti (40220007)
3. Laily Nurhanita (40220015)
4. Maria Tul Qiptiyah (40220017)
5. Maulana Risky S (40220018)
6. Novirda Lila Nur K (40220023)
7. Restu Putri Winhayu (40220025)
8. Riski Dwi Yusupa (40220026)
9. Syifaul Khorinah (40220027)
10. Vivi Alfionita (40220029)
11. Yoga Adi Pratama (40220031)

PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal pelaksanaan Sentralisasi Obat keperawatan yang akan di lakukan di Ruang


Cepaka RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar telah mendapat persetujuan dan dikoreksi pada:

Hari :………………

Tanggal :………………

Kediri,…. Oktober 2021

Mengetahui

Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

( ) ( )

Mengetahui,

Program Studi Pendidikan Profesi Ners

Fakultas Kesehatan

Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Sri Wahyuni, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Ketua Program Studi


ROLE PLAY

SENTRALISASI OBAT KEPERAWATAN

A. TEMA
Tema : Sentralisasi Obat Keperawatan
Sub Tema : Sentralisasi Obat Keperawatan di Ruang Bougenvil RSUD Mardi
Waluyo Kota Blitar

B. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang prima
dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus segera direspon oleh perawat. Respon yang
ada harus bersifat kondusif dengan mempelajari langkah-langkah konkrit dalam
pelaksanaannya (Nursalam, 2002). Salah satunya adalah dalam pengelolaan obat pasien.
Teknik pengelolaan secara sentralisasi merupakan pengelolaan obat dimana seluruh obat
yang akan diberikan pada pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat. Pengeluaran
dan pembagian obat juga sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
Sentralisasi obat sudah mulai dilakukan di Ruang Cepaka, dimana baik obat oral
maupun injeksi milik pasien sudah dikelola oleh perawat. Pemberia obat oral maupun
injeksi diresepkan oleh dokter diterima oleh perawat yang kemudian diserahkan kepada
keluarga pasien. Keluarga pasien mengambil obat dikamar obat atau apotek.
Pengawasan terhadap penggunaan obat oral maupun injeksi merupakan salah satu
tugas perawat. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai kerugian
pada pasien. Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi kuman penyakit dapat
terjadi jika konsumsi obat oleh penderita tidak terkontrol dengan baik. Kerugian lain
yang bisa terjadi adalah terjadinya kerusakan organ tubuh atau timbulnya efek samping
obat yang tidak diharapkan. Selain itu  penggunaan obat yang tidak tepat dapat
menimbulkan kerugian pasien secara ekonomi. Oleh karena itu diperlukan suatu cara
yang sistematis sehingga penggunaan obat benar-benar dapat dikontrol oleh perawat dan
pasien/keluarga serta resiko kerugian baik secara material maupun non material dapat
dihindari, pada akhirnya kepercayaan pasien terhadap perawat juga semakin meningkat.
Berdasarkan hal tersebut, untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan sentralisasi
keperawatan di Ruang Cepaka, kami akan melaksanakan sentralisasi obat baik oral
maupun injeksi di ruangan tersebut.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah melakukan role play mengenai manajemen keperawatan bangsal,
mahasiswa S1 Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan diharapkan mampu
memahami konsep dasar sentralisasi obat dengan kriteria 85 % benar.
b. Setelah melakukan role play mengenai manajemen keperawatan bangsal,
mahasiswa S1 Keperawatan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
diharapkan mampu menerapkan dan melakukan sentralisasi obat dengan kriteria
85 % benar.
c. Setelah melakukan role play mengenai manajemen keperawatan, mahasiswa S1
Keperawatan Institut Ilmu Kesehatandiharapkan mampu menyelesaikan masalah
yang muncul dalam sentralisasi obat dengan pendekatan teoritis dengan kriteria
85 % benar.
D. Manfaat
1. Bagi klien
a. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan  
b. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat
2. Bagi perawat
a. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal
b. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang dikonsumsi klien
c. Meningkatkan kepercayaan klien dan keluarga kepada perawat.
3. Bagi institusi
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat
b. Terciptanya model asuhan keperawatan professional
E. STRATEGI PELAKSANAAN

KETERAN
NO KEGIATAN WAKTU TEKNIK
GAN
1. Pra interaksi: 1 hari Bekerja sama antar Role Play
- Mempersiapkan naskah anggota kelompok dilakukan
drama mempersiapkan drama melalui
- Mempersiapkan media zoom
- Latihan drama meeting
dengan
2. Orientasi: 5 menit anggota
- Mempersiapkan diri - Persiapan diri kelompok
- Membuka pertemuan - Salam dan
dengan mengucap salam - Perkenalan anggota kemudian
- Memperkenalkan nama kelompok direcord
kelompok - Kontrak waktu
- Kontrak waktu

3. Tahap kerja: 25 menit Akting sesuai peran


Memainkan drama sesuai masing - masing
dengan perannya masing-
masing.       

4. Terminasi: - Pembacaan kesimpulan


- Membacakan kesimpulan - Salam
dari drama yang telah
dimainkan. 5 menit
- Menutup pertemuan
dengan mengucapkan
salam.
F. TEMPAT
Role play dilakukan melalui zoom meeting dengan anggota kelompok dan kemudian
direcord dan dilakukan dirumah masing-masing anggota.
G. MEDIA
Media yang digunakan untuk menampilkan role play adalah :
1. Naskah role play
2. HP atau Laptop
3. Alat – alat pendukung seperti buku, pena, dan peralatan pendukung lainnya.
H. EVALUASI
Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan pada
saat akhir kegiatan telah selesai dilakukan. Bentuk evaluasi yang dilakukan adalah
kesadaran diri, apakah role play sesuai dengan preplanning atau tidak.

I. SKENARIO
1. Amalia Nurlaily sebagai Kepala Ruangan (Karu)
2. Eko Tulus Widodo sebagai Kepala Tim (Katim)
3. Bagas Pratama Ade P. sebagai Perawat Asosiet (PA)
4. Widy Sebri P. sebagai Keluarga Pasien (KP)
5. Nindia Ayu P. sebagai Pasien (P)
6. Apriseila Azizul I. R. sebagai Perawat Penerima Pasien (OB)
7. Novita Cahyuni sebagai Narator
8. Candra Iriyanto sebagai Observer
RESUME SENTRALISASI OBAT KEPERAWATAN

Penanggung jawab : Vivi Alfionita

Hari/tanggal : Kamis, 30 September 2021

Jam : 10.00 WIB-selesai

Tempat : Dilakukan melalui zoom meeting dengan anggota kelompok dan


kemudian direcord dan dilakukan di rumah masing- massing anggota
kelompok

Acara : Role Play sentralisasi obat Keperawatan

A. Acara dihadiri oleh:

Mahasiswa sebanyak 11 orang

B. Susunan acara:

1. Persiapan kelompok dalam kegiatan role play sentralisasi obat keperawatan terutama
yang berperan sebagai kepala ruangan dan perawat primer.
2. Pelaksanaan role play sentralisasi obat keperawatan melalui zoom meeting dan
kemudian direcord
3. Diskusi jalannya kegiatan role play sentralisasi obat keperawatan secara online
menggunakan aplikasi zoom Meething, setelah pembimbing institut melihat video
tersebut.

4. Hasil evaluasi:

1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan proposal,
undangan dan berlatih role play.
2. Evaluasi Proses
No Waktu Kegiatan
1 10.00 Pembukaan oleh narator
2 10.05 Kepala Ruang membuka acara sentralisasi obat keperawatan.
3 10.15 Perawat primer 1 menyajikan data perkembangan pasien yang
dijadikan sentralisasi obat keperawatan..
4 10.30 Perawat primer 2 keperawatan melakukan validasi pasien.
5 10.45 Berkeliling untuk mengecek langsuung keadaan pasien
6 11.30 Penutupan oleh Narator
3.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktek Keperawatan Profesional.


Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan praktek. Jakarta:
Salemba Medika
ROLE PLAY SENTRALISASI OBAT

Pemeran:

1. Kepala Ruangan (Karu) : Riski Dwi Yusupa


2. Kepala Tim (Katim) : Vivi Alfionita
3. Perawat Asosiet (PA) : Restu Putri Winahyu
4. Keluarga Pasien (KP) : Laily Nurhanita
5. Pasien (PX) : Novirda Lila
6. Perawat Penerima Pasien (OB) : Yoga Adi Pratama
7. Narator : Maria Tul Qiptiyah
8. Observer : Maulana Risky S, Dimas Bimayakti, Syifaul K

Pada hari kamis, 30 September 2021, sekiar pukul 09.00 Pasien Norida dengan
diagnosis Typoid dari ruangan UGD di rujuk ke Ruangan Bougenvil RSUD Mardi
Waluyo Kota Blitar. Pasien diantar oleh keluarga dan perawat UGD menuju Ruang
Cepaka dengan kursi roda. Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran compos
mentis. Sesampai di Ruang Bougenvil, perawat ruangan dan perawat UGD
melaksanakan serah terima pasien baru. Setelah pasien baru (OB) diterima di Ruang
Bougenvil kemudian perawat ruang akan melaksanakan kegiatan
desentralisasi/sentralisasi obat.

P (OB) : Selamat pagi Ns, Saya perawat Yoga ingin memberitahu bahwa ada pasien baru
Ny. Novirda dengan diagnose medis typoid dari ruangan UGD yang akan di rawat
inap di ruang Bougenvil. Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran compos
mentis. Saya telah menerima pasien dan saat ini pasien sudah berada di ruang inap
Bougenvil. Saat ini saya limpahkan wewenang untuk Tindakan
desentralisasi/sentralisasi obat kepada Ns. Vivi.

Katim : Baik perawat Yoga saya terima pelimpahan wewenang perawatan Ny. Novirda.
Untuk tindakan selanjutnya prosedur desentralisasi/sentralisasi obat pasien.

P (OB) : Baik ns. Kalo begitu saya lanjutkan tugas saya yang lainnya.

Katim : Iya Ns. Silahkan dan terima kasih.

P (OB) : Sama-sama Ns. Vivi


Katim memintakan ijin kepada Karu untuk melaksanakan desentralisasi/sentralisasi
obat pasien.

Katim : selamat pagi Ns. Riski

Karu : iya selamat pagi Ns. Vivi, ada apa ini Ns?

Katim : ini Ns kita memiliki pasien baru Ny. Novirda dengan diagnose typoid. Keadaan
umum pasien lemah dan kesadarannya composmentis, yang tadi sudah dilakukan
penerimaan pasien baru oleh Ns. Yoga, nah sekarang saya akan melakukan
sentralisasi obat pasien baru, bagaimana menurut Ns. Riski?

Karu : baik Ns. Vivi, saya setuju untuk dilakukan sentralisasi obat pasien baru.
Bagaimana Tindakan pelaksanaan dan keperluan instrumennya?

Katim : untuk Tindakannya pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan
kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat. Tujuan
pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari
pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.

Instrument yang kita butuhkan antara lain:

1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat


2. Lemari/kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki (kita sudah memiliki)
3. Tanda bukti serah terima obat dari farmasi
4. Format pemberian obat oral dan injeksi

Karu : untuk formatnya bisa saya lihat Ns?

Katim : ini bu (menunjukkan format).

Karu : baik Ns. Vivi, saya rasa persiapannya sudah matang bisa dilakukan sekarang Ns.

Katim : baik Ns. Riski terimakasih

Katim memanggil perawata asosiet

Katim : Ns. Restu

PA : Iya Ns. Vivi


Katim : kita segera lakukan sentralisasi obat pasien baru bangsal 7A.

PA : siap Ns Vivi, jadi yang harus saya lakukan sekarang apa Ns?

Katim : baik Ns Restu kita bagi tugas saja, saya persiapkan lembar persetujuannya, Ns.
Restu yang memanggil keluarga pasien.

PA : baik Ns. Vivi, segera saya laksanakan.

Katim : terima kasih Ns.

PA : sama-sama Ns.

Perawat asosiet menuju ruang bangsal pasien

PA : selamat pagi, dengan keluarga pasien Ny. Novirda yang masuk pagi ini tadi?

KP : iya sus, saya orang tua sdr. Novirda, ada apay a sus?

PA : perkenalkan nama saya Ns Restu, saya perawat pelaksana dinas shif pagi hari ini.
Ibu tadi sudah dijelaskan maupun di orientasikan mengenai ruangan oleh Ns. Yoga,
sesuai dengan prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien selama dirawat di
Ruangan Bougenvil RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, maka saya akan meminta
persetujuan Ibu untuk pengaturan dan pengelolaan obat pasien, tujuan pengelolaan
obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan,
sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi. Bagaimana bu
apakah ibu setuju?

KP : baik sus, saya setuju. Selanjutnya bagaimana ya sus?

Kami belum memiliki obat apapun sus.

PA : baik bu, nanti kami jelaskan secara lebih rinci di ruangan, sekarang ibu ikut saya
ke ruangan. Kepala tim di Ruang Bougenvil yang akan menjelaskannya.

KP : sebentar ya nak, ibu tinggal ke ruangan sebentar, biar kamu segera mendapatkan
perawatan yang baik.

Perawat asosiet dan keluarga pasie menuju ruangan

PA : selamat siang Ns Vivi

Katim : iya, selamat siang Ns. Rstu Ini yang keluarga Ny. Novirda?
KP : iya bu, saya tadi sedikit dijelaskan alasan saya diundang kemari, katanya Ns.
Restu akan dilakukan pengaturan dan pengelolaan obat pasien dengan meminta
persetujuan saya.

Katim : iya bu, benar sekali tadi saya jelaskan kembali ya bu, mohon diperhatikan
dengan baik dan jika ada yang kurang dimengerti silahkan ditanyakan. Sesuai
dengan prosedur standart keselamatan dan kenyamanan pasien kami akan
melaksanakan prosedur sentralisasi obat pasien. Sentralisasi obat ada
lah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien
diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat.  Tujuan pengelolaan obat adalah
menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari pemporosan, sehingga
kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi. Hal-hal berikut ini adalah
beberapa alasan yang paling sering mengapa obat perlu disentralisasi, ini bisa ibu
baca lebih lanjut pada lembar persetujuan.

Bagaimana bu, ada yang ingin ditanyakan?

KP : sudah bu, sudah jelas.

Katim : baik bu, mari saya bantu untuk mengisi berkas format persetujuan

KP : baik bu

Keluarga pasien mengisi format persetujuan sentralisasi obat

KP : sudah bu.

Katim : baik bu, ini ada resep yang harus ibu tebus di Depo ruangan, dan ini untuk surat
pengambilan obat bu. Say tunggu di ruangan untuk obat yang sudah ditebus
silahkan nanti setelah dari Depo obatnya diantar kesini.

KP : baik bu, saya tebus resep dulu bu.

Setelah keluarga pasien menebus obat

KP : permisi bu, ini obat yang sudah saya tebus

Katim : baik bu, saya terima obatnya, saya cek dulu silahkan ibu duduk disini.

KP : baik bu.
Katim : bu ini ada obat (katim menunjukan obat yang sudah ditebus kepada keluarga
pasien). Silahkan ibu mendatangai format pernyataan serah terima ini, tapi
sebelumnya silahkan dipelajari yang tertera didalam persetujuannya.

KP : baik bu, saya setuju dan saya tanda tangan di sebelah sini bu.

Katim : iya bu benar, kalau begitu ibu bisa kembali keruangan dan menemani Ny.
Novirda nanti saat konsumsi obat di antar oleh perawat pelaksana.

Keluarga pasien keluar dari ruang nurse stationer

Katim : Ns Restu tolong ini obat Ny. Novirda di atur dalam rak obat pasien dan berikan
obat untuk siang ini.

PA : baik Ns Vivi

Katim melimpahkan wewenang mengelola obat dan mendistribusikan obat pasien


kepada perawat asosiet

PA : permisi selamat siang bu

PX : iya sus

PA : perkenalkan saya perawat Restu, saya perawat pelaksana yang bertugas pada
dinas siang ini. Saya akan memberikan obat injeksi maupun obat oral kepada Ny.
Novirda Sesuai dengan standar aturan keselamatan pasien, maka sebelum
memberikan obat saya akan menanyakan identitas ibu terlebih dahulu. Ini
bertujuan untuk menjaga hak pasien dalam penerimaan obat yaitu 6 benar:

Benar obat, benar pasien, benar dosis, benar rute, benar waktu, benar dokumentasi.
Maka dar itu saya akan melaksanakan dengan benar pasien terlebih dahulu. Saya
ingin menanyakan identitas ibu sesuai gelang yang ibu gunakan. Jadi ibu sebutkan
nama dan alamat ibu, saya cocokkan dengan yang tertera di gelang. Bisa dipahami
bu?

PX : iya sus, nama saya Novirda Lila, rumah saya di Kediri.

PA : Baik bu, identitas yang sebutkan sudah sesuai dengan yang tertera di dalam
gelang. Selanjutnya saya akan menginjeksikan obat ini melalui selang infus ibu
saya harap ibu rileks saat saya suntikkan obatnya. Obat akan terasa sedikit sakit
saat memasuki pembuluh darah ibu reaksi obat jika sudah diserap oleh tubuh
adalah ibu akan merasakan mengantuk, dan itu baik untuk memulihkan kesehatan
ibu. Nanti kalau ada yang ditanyakan lagi atau butuh bantuan tindakan
keperawatan, ibu atau keluarga ibu bisa memanggil saya di ruang keperawatan.

PX : baik sus terima kasih.

PA : baik bu kalau begitu saya permisi dulu, selamat siang dan selamat beristirahat.

Perawat asosiet menuju ruang keperawatan

PA : Ns Vivi saya sudah memberikan obat injeksi kepada pasien Ny. Novirda sesuai
standart keamanan pasien, dan desentralisasi obat pasien Ny. Novirda sudah saya
rapikan di loker obat pasien.

Katim : baik Ns. Restu terima kasih sudah bekerja dengan baik. Ns. Riski tindakan
sentralisasi obat pasien Ny. Novirda sudah dilaksanakan.

Karu : Baik Ns. Vivi, terima kasih sudah bekerja dengan baik sesuai standart operasional
prosedur yang ada di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai