PROPOSAL PENELITIAN
WALUYO BLITAR
Disusun Oleh :
10216034
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ 1
Daftar Isi........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan............................................................................................ 6
D. Manfaat.......................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Tentang Self Care............................................................. 8
1. Teori Self Care ........................................................................ 8
2. Self Care Deficit ...................................................................... 11
3. Nursing System ....................................................................... 11
B. Konsep Tentang CKD (Chronic Kidney Disease) ........................ 12
1. Definisi .................................................................................... 12
2. Anatomi dan Fisiologi ............................................................. 13
3. Klasifikasi ............................................................................... 16
4. Etiologi .................................................................................... 17
5. Patofisiologi ............................................................................ 20
6. Manifestasi Klinis ................................................................... 25
7. Komplikasi .............................................................................. 27
8. Pemeriksaan Diagnostik .......................................................... 30
9. Penatalaksanaan ...................................................................... 33
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep .......................................................................... 35
B. Hipotesis ........................................................................................ 36
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 37
2
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 38
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian ....................... 40
D. Variabel dan Definisi Operasional ................................................ 42
E. Prosedur Penelitian ........................................................................ 44
F. Metode Penelitian .......................................................................... 46
G. Pengolah dan Aanalisis Data Penelitian ........................................ 48
H. Teknik Analisa Data Penelitian ..................................................... 49
I. Etika Penelitian ............................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ginjal secara progresif serta permanen yang dapat diakibatkan oleh berbagai
1999-2010 terdapat lebih dari 10% Amerika Serikat dewasa atau kurang
lebih 20 juta orang yang menderita penyakit CKD (Chronic Kidney Disease)
Surabaya, dan Bali, yang melibatkan sekitar 10.000 pasien dengan metode
4
Modification Diet in Renal Disease (MDRD) menunjukkan bahwa
prevalensi penyakit CKD sebesar 8,6% dari total penduduk Indonesia, dan
2-3 kali seminggu dengan lama waktu 4-5 jam, yang bertujuan untuk
lama, mahal serta membutuhkan restriksi cairan dan diet. Hal tersebut akan
&Hawks, J. H.2009).
dalam melakukan perawatan diri secara mandiri pada pasien CKD yang
dalam perawatan dirinya sendiri. Saat ini kemampuan self care pasien telah
tidak cukup menjadi alasan self care penting sebagai upaya meningkatkan
5
dirinya sendiri dan perawat harus berfokus terhadap dampakkemampuan
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Disease).
6
C. Manfaat
1. Bagi penulis
Disease).
2. Bagi Institusi
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh
Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care
eksresi.
8
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
manusia.
9
atau faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang
10
Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien)
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem. Yang
atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif. Teori self care
3. Nursing System
11
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi,
ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, akan tetapi
perawatan luka.
- Mengajarkan klien
- Mengarahkan klien
- Mensuport klien
12
B. Konsep Tentang CKD
diakibatkan oleh berbagai macam penyakit (Putri & Yadi, 2014). CKD
a. Anatomi Ginjal
13
dikanan dan kiri columna vertebralis (Snell, 2006). Kedua ginjal
rendah dari pada ginjal kiri karena besarnya lobus hati kanan (Moore
& Anne, 2012). Pada struktur luar ginjal didapati kapsul fibrosa
yang rapuh (Guyton & Hall, 2008). Pada tepi medial masing-
sebagai hilum renale yaitu tempat arteri renalis masuk dan vena
Ginjal dibagi dua dari atas ke bawah, dua daerah utama yang
14
terdiri atas korpuskulum renal, tubulus kontortus proksimal, ansa
2010).
15
Gambar 2. Sirkulasi ginjal
pada ginjal ber jalan paralel dengan sistem arteriol dan membentuk
Anne, 2012).
a. Korpuskulum renal
16
Korpuskulum renal bergaris tengah kira-kira 200 μm, terdiri
Carneriro, 2007).
c. Lengkung henle
desenden, ruas tipis asenden dan ruas tebal asenden. Lumen ruas
nefro ini lebar karena dindingnya terdiri atas sel epitel gepeng
17
tubulus proksimal, maka tampak lebih banyak sel dan inti pada
e. Tubulus koligentes
b. Fisiologi Ginjal
18
nitrogen dari metabolisme protein (terutama urea, asam urat dan
asam urat (dari asam nukleat), dan produk akhir dari pemecahan
19
distal. Sebelum memasuki ginjal, di dalam tubuh obat
20
3. Klasifikasi
(mL/min/1.73m²)
atau meningkat
GFR
Dikutip dari: KDIGO 2012 clinical practice guideline for the evaluation
4. Etiologi
tinggi, yaitu sekitar dua pertiga dari seluruh kasus (National Kidney
21
penyakit ginjal polikistik, malformasi saat perkembangan janin dalam
rahim ibu, lupus, obstruksi akibat batu ginjal, tumor atau pembesaran
kelenjar prostat, dan infeksi saluran kemih yang berulang (Wilson, 2005).
5. Patofisiologi
sklerosis nefron yang masih tersisa. Sklerosis nefron ini diikuti dengan
22
Sumber: (McAlexander, 2015)
peningkatan GFR yang terjadi pada keadaan ini masih belum jelas benar,
nonenzimatik asam amino dan protein. Proses ini terus berlanjut sampai
kaitan yang erat dengan gagal ginjal. Hipertensi yang berlangsung lama
dinding pembuluh darah. Salah satu organ sasaran dari keadaan ini
adalah ginjal (Wilson, 2005). Ketika terjadi tekanan darah tinggi, maka
akhirnya tidak dapat bekerja dengan baik untuk membuang kelebihan air
serta zat sisadari dalam tubuh. Kelebihan cairan yang terjadi di dalam
23
berbahaya (National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney
Disease, 2014).
6. Manifestasi Klinis
stadium dini, terjadi kehilangan daya cadang ginjal dimana GFR masih
kreatinin serum. Sampai pada GFR sebesar 60%, pasien masih belum
seperti nokturia, badan lemah, mual, nafsu makan kurang, dan penurunan
keseimbangan elektrolit dan air. Pada GFR di bawah 15%, maka timbul
2009).
7. Komplikasi
24
mengakibatkan hemolisisi, defisiensi asam folat, penekanan sumsum
tulang oleh substansi uremik dan proses inflamasi yang aku mapun
dilakukan dengan indikasi yang tepat dan pada pasien CKD harus
menurut derajatnya
GFR normal
- Hipokalcemia
25
- Anemia
- Hiperparatiroid
- Hipertensi
- Asidosis metabolic
- Hiperkalemia
- Dislipidemia
- Uremia
(Suwitra K, 2009)
8. Pemeriksaan Diagnostik
kebocoran sel darah merah atau protein. Hal ini dideteksi dengan adanya
26
hematuria atau proteinuria (Scottish Intercollegiate Guidelines Network,
2008).
kreatinin serum
kreatinin serum
yang disintesis oleh semua sel berinti dan ditemukan diberbagai cairan
Maiyesi, 2012).
9. Penatalaksanaan
2010).
27
Derajat GFR Rencana Tatalaksana
(ml/mnt/1,73m²)
kardiovaskuler
Dikutip dari: KDIGO 2012 clinical practice guideline for the evaluation
a. Hemodialisis
28
Hasil yang diharapkan dalam melakukan hemodialisis yang
yang ada dalam tubuh ikut keluar bersama darah saat melalui
(Jaar, 2013)
b. Tansplantasi Gijal
29
CKD khususnya pada pasien usia muda dan pasien dengan
(Susalit, E. 2009).
1. Definisi
terjadi dalam dirinya. Jika menghadapi dengan positif maka akan baik
30
budaya dan system nilai dimana mereka hidup dalam kaitannya
laki atau wanita dalam hidup, ditinjau dari konteks budaya dan
31
a. Usia
32
membuatnya akan memiliki pandangan positif teradap diri dan
lingkungannya.
e. Lingkungan (environment)
transportasi.
yang memulai dialisis dengan lebih awal dan pasien yang memlulai
kardiovaskular. Selain itu dari penelitian ini didapatkan hasil tidak ada
33
perbedaan kualitas hidup diantara 2 kelompok sample tersebut.
34
BAB III
3 Teori Orem :
- Self Care
- Self Care Deficit
- Nursing System
Kidney Disease).
B. Hipotesis
Hipotesis, berasal dari bahasa yunani yang mempunyai dua kata “hupo”
hipotesis adalah praduga atau asumsi yang harus di uji melalui data atau
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
desain penelitian Cross Sectional Study. Pada penelitian ini responden akan
selanjutnya diminta untuk mengisi sesuai keadaan yang sudah dialami atau
1. Tempat Penelitian
Waluyo Blitar.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
37
penelitian ini berjumlah 120 orang yang merupakan pasien dengan Gagal
Waluyo Blitar.
2. Sampel
Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 35 orang yang diambil
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
38
1. Pasien yang baru terdiagnosis gagal ginjal kronik kurang dari satu
bulan.
3. Tekhnik Sampling
acak sederhana umumnya bisa dipakai bila populasi relatif kecil dan
penelitian.
39
D. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel Bebas
Care.
b. Variabel Terikat
lain (Nursalam, 2015). Variabel terikat adalah faktor yang diamati dan
40
2. Definisi Operasional
41
2. Variabel Terikat : Kualitas Peningkatan kualitas Indeks Massa Hasil cek Rasio Nilai Normal
Hidup hidup responden Tubuh : Pasien laboratoriu Kreatinin
dilihat dari pasien gagal ginjal m responden - Pria : Kreatinin :
dapat mengontrol kronik yang (Elektrolit 0.5 – 1.5 (mg/dl)
ADL (Activity Daily menjalani serum, Hb, - Wanita :
Living), hemodialisis Leukosit, Kreatinin : 0.5 –
meningkatnya dianjurkan Eritrosit, 1.5 (mg/dl)
ketaatan dalam diet, untuk Hematokrit, Nilai Normal
meningkatnya mendapatkan Trombosit, Ureum (Nilai
ketaatan pembatasan asupan makanan Natrium, Normal BUN)
cairan. yang cukup Kalium, - Pria : Ureum : 15
untuk Kolesterol, – 40 (mg/dl)
mempertahanka Trigliserid, - Wanita : Ureum :
n status gizi agar Ureum, 15 – 40 (mg/dl)
tetap baik. Creatinin,
Kadar Gula Darah)
Kreatinin:Cuci
darah atau
dialisis
dianjurkan bila
kadar kreatinin
mencapai 10,0
mg/dL.
42
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
Langkah administrasi
2. Tahap pelaksanaan
Sampling.
b. Mempersiapkan formulir.
43
d. Peneliti menerangkan tujuan penelitian kepada responden.
penelitian.
1. Alat/Instrumen Penelitian
pada penelitian ini adalah pada variabel bebas yaitu pengembangan self
tersebut terdiri dari pertanyaan mengenai self care. Data mengenai self
selanjutnya direvisi lagi oleh Riegel, dkk. (2004) dengan jumlah item dari
44
relibilitas, maka terjadi pengurangan sebanyak dua buah pertanyaan
mean.
a. Uji Validitas
b. Uji Reabilitas
cukup andal dan nilai di atas 0,8 dikatakan andal 16. Hal ini
45
tersebut reliabel dan bersifat konsisten untuk mengukur persepsi
1. Metode Pengolahan
dipilih dan sumber data atau sampel tertentu masih merupakan informasi.
Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk
a. Editing
46
2) Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen
b. Coding
2. Kategori sedang : 3
3. Kategori tinggi/Baik : 4
c. Skoring
Questionaire, 2015).
47
Rumus, (µ-1,5α) < x < (µ- 0,5α) Tidak Meningkat, (µ - 0,5 α)
deviasi (α) = 60/6 =10. Mean = 1+2+3+4 : 4 (10:4) = 2,5. Mean teoritis
= 20 x 2,5 = 50. Skor 1. x < (m – 1,5 . α), x < (50 – (1,5 . 10), ≤ (50-
15) ≤ 35 Sangat Tidak Termotivasi 2. (µ-1,5α) < x < (µ- 0,5α), 35 <
x < (50- (0,5 . 10), 35 < x < 50-5, 35 < x < 45 Tidak Termotivasi 3. (µ
- 0,5 α) < x < (µ + 0,5 α), 45 < x < (50 + 5), 45 < x < 55 Tidak Berubah
4. (µ + 0,5 α) < x < (µ + 1,5 α), 55 < x < (µ + 1,5 α), 55 < x < 65
≥ 66 = Sangat Termotivasi.
d. Tabulating
1. Analisa Univariat
48
Analisa univariat digunakan untuk mengetahui gambaran data
2. Analisa Bivariat
mempengaruhi
Uji bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji untuk
data menggunakan kuesioner data yang diperoleh di uji dengan uji sekala
Likert. Uji statistik ini digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian
49
kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomenal sosial. Yang telah
I. Etika Penelitian
50
3. Justice Responden
CNA Canadian Nurses association) dan ANA dalam Potter & Perry
1. Informed consent.
51
2. Kerahasiaan
dengan cara apapun agar orang lain selain peneliti tidak mampu
3. Keanoniman
pengganti identitas.
52
DAFTAR PUSTAKA
53
Price, Wilson. 2006. Patofisiologi Vol 2 ; Konsep Kllinis Proses-proses Penyakit.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.
Putri, Y. S., & Yadi, D. F. (2014). Blok aksilar pada pasien pseudoaneurisma pada
antebrakii sinistra yang disertai gagal ginjal terminal. Jurnal Anestesi Perioperatif,
2(1), 79-84.
Snell, Richard S. Anatomi Klinik ed. 6. EGC : Jakarta. 2006
Suwitra K. Penyakit Ginjal Kronik. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al.,
3rd ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing 2009:1035-
1040.
Yaswir R., Maiyesi A., 2012. Pemeriksaan Laboratorium Cystatin C Untuk
Uji Fungsi Ginjal. Jurnal Kesehatan Andalas. 1(1):10-15
54