SENTRALISASI OBAT
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
STASE MANAGEMENT
TA 2017/2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Sentralisasi Obat”, dengan lancar dan baik. Proposal ini disusun dalam rangka
masih jauh dari sempurna, serta masih banyak kekeliruan dan kesalahan.
Oleh karena itu dengan tulus hati serta penuh pengharapan penulis senantiasa
mengaharapkan saran dan kritik dari pihak manapun juga demi kesempurnaan
penulis lebih lanjut. Semoga Proposal yang sederhana ini, bermakna bagi pembaca
demi tugas pelayanan terhadap sesama di dalam segala bentuk kehidupan, karena
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian.................................................................................. 1
1.3 Manfaat Penelitian................................................................................ 2
BAB 2 MATERI SENTRALISASI OBAT
2.1 Pengertian ............................................................................................. 3
2.2 Tujuan Pengelolaan Obat ..................................................................... 3
2.3 Teknik Pengelolaan Obat ..................................................................... 3
2.4 Alasan Mengapa Obat Perlu Disentralisasi .......................................... 7
BAB 3 KEGIATAN
3.1 Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat...................................................... 8
3.2 Penyimpanan Persediaan Obat ............................................................. 8
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................... 12
4.2 Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
SKENARIO SENTRALISASI OBAT
ii
3
BAB 1
PENDAHULUAN
respon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan
obat dimana seluruh obat yang akan diberikan pada pasien diserahkan
1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
obat, tepat dosis, tepat waktru, tepat cara, tepat dokumentasi dan
1
4
waspada efek samping obat) serta mendokumentasikan hasil
pengelolaan.
1.3 MANFAAT
1. Bagi Klien
keperawatan.
2. Bagi Perawat
konsumsi klien.
3. Bagi Institusi
52
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
seluruh obat yang diberikan kepada pasien baik obat oral maupun
2007).
penggunaan obat
c. Penerimaan obat
6
1) Obat yang di resepkan ditunjukkan kepada perawat dan obat
sediaan obat
d. Pembagian Obat
pemberian obat.
7
3) Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat,
(Nursalam,2007)
f. Obat dikategorikan
8
1) Obat dikatagorikan khusus apabila sediaan memiliki harga
pemborosan obat.
macam obat.
6
9
e) Aturlah program diskusi dan bahaslah mengenai satu jenis
mencoba”
efektif.
BAB III
10
3.1 Diagram Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat (Nursalam
2002)
DOKTER
KOORDINASI DENGAN
PERAWAT
PASIEN/KELUARGA
FARMASI /APOTEK
1. Surat persetujuan
sentralisasi obat dari
PASIEN/KELUARGA perawat
2. Lembar serah terima
obat
3. Buku serah terima/
PP/ PERAWAT YANG MENERIMA
masuk obat
PASIEN/KELUARGA
a. Memeriksaa ulang atas kebenaran obat dan jenis obat, jumlah obat
11
Adalah (atau kartu stok) kadang kadang digunakan untuk
c. Lemari Obat
setiap rumah sakit sebagai bahan utama dalam rangka mencapai misi
salah satu tercapainya tujuan serta sasaran didirikan suatu rumah sakit.
12
Upaya dan kegiatan ini meliputi penetapan standart obat, perencanaan
tentang obat dan pemantauan efek samping obat. Faktor kunci yang
yang cepat, ramah, disertai jaminan tersedianya obat dan kualitas yang
baik (Yoga, 2003) obat yang baik akan memberi manfaat kepada para
sakit. Persediaan obat, baik dari segi jenis maupun volume harus selalu
itu. Obat digunakan secara teratur dan dalam jumlah yang diketahui
BAB 4
PENUTUP 10
13
10
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
11
14
DAFTAR PUSTAKA
15
SKENARIO SENTRALISASI OBAT
Lampiran :
Sekitar pukul 09.00 WIB pasien Nn Annisa yang di diagnosa typoid dari ruangan
IGD di rujuk keruangan Wijaya Kusuma C RSUD dr. Soedono Madiun pasien di
antar oleh keluarga dan perawat IGD menuju Ruang WK C dengan kursi roda.
Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran komposmentis sesampai di Ruang WK
C perawat ruang dan perawat IGD melaksanakan serah terima pasien baru. Setelah
pasien baru (OB) diterima di Ruang WK C kemudian perawat ruangan akan
melaksanakan kegiatan sentralisasi obat.
P(OB)(Ayu dan Ria) : Selamat pagi Ns, Saya Ns Ayu ingin memberi tahu bahwa
ada Pasien baru Nn. Annisa diagnosis medis Typoid dari ruangan IGD di
16
rawat inap Ruang WK C. Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran
komposmentis. Saya telah menerima pasien dan saat ini pasien sudah
berada di ruang rawat inap WK C dan saat ini saya limpahkan wewenang
untuk tindakan desentralisasi obat kepada Ns Devi.
P(OB)(Ria) : Baik Ns Devi kalau begitu saya lanjutkan tugas saya yang lainnya.
Karu(Dian) : Iya selamat pagi Ns.Devi dan Ns.Wahyu ada apa ini ?
Katim(Devi) : Ini Ns, kita memiliki pasien baru Nn. Annisa dengan diagnosa
typoid dengan keadaan umum pasien lemah dengan kesadaran
komposmentis, yang tadi sudah dilakukan pemenerimaan pasien baru oleh
Ns Ayu. Nah, sekarang saya akan melakukan sentralisasi obat pada pasien
baru, bagaimana menurut Ns. Dian ?
Karu(Dian) : Baik Ns. Devi, saya setuju untuk dilakukan sentralisasi obat pasien
baru. Bagaimana tindakan pelaksanaan dan keperluan instrumennya ?
17
3. Tempat obat dan baki (Kita sudah miliki)
4. Tanda bukti serah terima obat vdari farmasi, 4. Format pemberian obat
oral dan injeksi.
Karu(Dian) : Baik Ns. Wahyu saya rasa persiapan sudah matang bisa dilakukan
sekarang.
Katim(Wahyu) : Kita segera saja lakukan sentralisasi obat pasien baru bangsal WK
C
PA(Renggo) : Iya Ns. Wahyu, jadi yang harus saya lakukan apa Ns ?
Katim(Wahyu): Baik Ns. Renggo Kita bagi tugas, saya persiapkan lembar
persetujuaannya Ns. Ita dan Ns.Yuyun yang memanggil keluarga pasien.
PA(Yuyun) : Selamat pagi , dengan keluarga pasien Nn. Annisa bisa ke ruangan
sebentar?
KP(Ersa) : Iya sus, saya orang tua Nn. Annisa, ada apa ya sus ?
PA(Yuyun) : Perkenalkan nama saya Ns. Yuyun saya perawat pelaksana dapat
dinas sift pagi hari ini bapak tadi sudah di jelaskan maupun diorientasikan
mengenai ruangan oleh Ns. Ayu dan Ns.Ria sesuai dengan prosedur
keselamatan dan kenyamanan pasien selama di rawat di Ruang WK C,
maka saya akan meminta persetujuan mbk dan bapak untuk pengaturan
dan pengelolaan obat pasien, tujuan pengelolaan obat adalah
18
menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan,
sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.
Bagaimana apa bapak setuju ?
KP(anang) : Baik sus saya setuju... selanjutnya bagaimana sus ? Kami belum
memiliki obat apapun sus.
PA(Ita) : Baik bapak dan mbk nanti kami jelaskan secara lebih rinci di
ruangan, sekarang bapak atau mbk ikuti saya keruangan, kepala tim
keperawatan yang menjelaskannnya.
KP(Ersa) : Sebentar ya nak, mbk tinggal ke ruangan sebentar , biar kamu segera
mendapatkan perawatan yang baik.
Katim(Devi) : iya, selamat siang Ns.Ita ... ini yang keluarga Nn.Annisa?
Katim(Devi) : oh ya, silahkan duduk. Perkenalan saya Ns. Devi saya bagian tim
perawat dinas pagi diruangan ini , mbk sudah sedikit dijelaskan alasan
mbk, saya undang keruangan hari ini ?
KP(Ersa) : iya bu saya tadi sedikit dijelaskan alasan saya diundang kemari, kata
Ns. Yuyun akan dilakukan pengaturan pengelolaan obat pasien dengan
meminta persetujuan saya.
Katim(Annisa) : iya benar sekali, saya jelaskan kembali bu, mohon diperhatikan
dengan baik dan jika ada kurang dimengerti sialkan di tanyakan. Sesuai
dengan prosedur keselamatan dan kenyamanana pasien kami akan
melaksanakan prosedur sentralisasi obat pasien . sentralisasi obat adalah
pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien
diserahkan sepenuhnya oleh perawat.
19
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan
menghindari pemborosan , sehingga kebutuhan asuhan keperawatan
pasien dapat terpenuhi. Hal-hal berikut ini adalah beberapan alasan yang
paling sering mengapa obat perlu disentralisai , antara lain :
20
b) Perawat menuliskan nama pasien, registrasi jenis
obat jumlah dan sediaan ( bila perlu ) dalam kartu
kontrol dan diketahui (di tanda tangani) oleh
keluarga atau pasien dalam buku masuk obat.
Keluarga atau pasien selanjutnya untuk
mendapatkan penjelasan kapan atau bilamana
kapan atau bilamana obat tersebut akan habis , serta
penjelasan tentang 5 T ( jenis, dosis , waktu, pasien
dan cara pemberian).
c) Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan
salinan obat yang harus diminum besereta kartu
sediaan obat.
d) Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap
pagi oleh kepala ruangan atau petugas yang ditujuk
dan di dokumentasikan dalam masuk obat. Obat-
obatan yang hampir habis akan diiinformasikan
kepada keluarga dan kemudian di mintakan resep (
jika masih perlu dilanjutkan ) kepada dokter
penanggung jawab pasien.
Penambahan obat :
Obat khusus :
21
a. Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki
harga yang cukup mahal , mengggunakan alur
pemberian yang cukup sulit , memiliki efek samping
yang cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu
tertentu /sewaktu saja.
b. Pemberian obat khusus dilkaukan menggunakan
kartu obat , dilaksanakaan oleh perawat primer.
c. Informasi yang diberikankepada pasien atau
keluarga : nama obat, keggunakan obat, waktu
pemberian , efek samping , penanggung jawab
pemberian dan wadah obat sebagaiknya diserahkan
atau ditunjukan kepada keluarga setelah pemberian
, Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat
pemberian obat.
Bagimana pak, ada yang ditanyakan?
KP(Anang) : Sudah bu, sudah sangat jelas.
Katim(Daya) : baik pak saya mau bantu untuk mengisi berkas format persetujuan.
Ini berkasnya silahkan di baca terlebih dahulu.
KP (Anang) : baik bu.
Keluarga pasien mengisi format persetujuan sentralisasi obat.
KP(Anang) : sudah bu
Katim(Devi) : baik bu, ini ada resep yang harus bapak tebus di apotik ruangan, dan
ini untuk surat pengambilan obat yang sudah ditebus silahkan diantara
kesini.
KP(Ersa) : baik bu , saya tebus resep dulu bu.
Setelah keluarga pasien menebus obat.
KP(Anang) : permisi bu, ini obat yang sudah saya tebus.
Katim(Devi) : baik bu, saya terima obatnya, saya cek dulu silahkan bapak duduk
disini.
bu ini ada obat ( katim menunjukan obat yang sudah ditebus kepada
keluarga pasien).
22
Silahkan mbk bertanda tangan di format pertanyataan serah terima
ini, tapi sebelumnya silahkan dipelajari yang tertera di dalam
persetujuannya.
KP(Ersa) : baik bu, saya setuju dan saya tanda tangan disebelah sini bu.
Katim(Devi) : iya bu benar........ baik bapak bisa kembali keruangan dan menemani
Nn. Annisa nanti saat konsumsi obat di antar oleh perawat pelaksana.
Keluarga pasien keluar dari ruang Nurse station
Katim(Wahyu) : Ns. Renggo tolong ini obat Nn. Annisa di atur dalam rak obat
pasien dan berikan obat untuk siang ini .
PA(Renggo) : baik Ns. Wahyu
Katim melimpahkan wewenang mengelola obat dan mendistribusi obat pasien
kepada perawat asociet
PA(Renggo) : Permisi selamat siang mb ?
PX(Annisa) : iya selamat siang
PA(Renggo) : perkenalkan nama saya Ns.Renggo , saya perawat pelaksana yang
bertugas pada siang hari ini. Saya akan memberikan obat injeksi maupun
obat oral kepada bu. Annisa . sesuai dengan standar aturan keselamatan
pasien maka sebelum memberikan obat saya akan menanyakan identitas
mbk terlebih dahulu . ini bertujuan untuk menjaga hak pasien dalam
penerimaan obat yaitu 6 benar :
Benar obat, benar pasien,benar dosis, benar rute, benar waktu, benar
dokumentasi. Maka dari itu saya akan melaksanakan dengan benar pasien
terlebih dahulu saya ingin tanya identitas mbk sesuai dengan gelang yang
mbk pakai. Jadi mbk sebut nama dan alamat bapak saya cocokan dengan
yang tertera digelang. Bisa dipahami mbk ?
PX(Annisa) : iya , nama saya Annisa alamat sawahan madiun
PA(Renggo) : baik mbk, identitas yang mbk sebutkan sudah sesuai dengan yang
tertera di dalam gelang. Selanjutnya saya akan menginjeksikan obat ini
melaui selang infus , saya harap bapak rileks saat saya suntikkan obatnya.
Obat akan terasa sedikit sakit saat pembulu darah mbk, reaksi obat jika
sudah diserap oleh tubuh adalah mbk akaan merasa mengantuk, dan itu
baik untuk untuk memulihkan kesehatan mbk . nanti kalau ada yan
23
ditanyakan lagi atau butuh bantuan keperawatan , mbk bisa memanggil
saya diruang keperawatan.
PX(Annisa) : iya , terima kasih.
PA(Renggo) : baik mbk kalau begitu saya permisi dulu, selamt siang dan
selamat beristirahat .
Perawat asociet menuju ruang keperawatan
PA(Renggo) : Ns. Daya saya sudah memberikan obat injeksi kepada Nn. Annisa
dengan standart keamanaan pasien, dan sentralisasi obat pasien Nn.
Annisa sudah saya rapikan di loker obat pasien.
Katim(Daya) : baik Ns. Renggo terima kasih sudah bekerja dengan baik. Ns.
Dian tindakan sentralisasi obat pasien Nn. Annisa sudah dilaksanakan
sesuai prosedur keselamatan pasien.
Karu(Dian) : baik Ns. Renggo , terima kasih sudah bekerja dengan baik sesuai
standart operasional prosedur. a
24