- Look: pembengkakan, memar dan deformitas - Pemeriksaan rontgen - Feel : terdapat nyeri tekan - Scan tulang, scan CT/MRI - Movement : krepitasi dan gerakan abnormal, - Arteriogram Etiologi - Trauma langsung tanyakan kepada pasien dapat menggerakan - Hitung darah lengkap - Trauma tidak langsung sendi-sendinya atau tidak. - Kreatinin - Kondisi patologis - Profil koagulasi (Boswick, John A. (2013)) - EKSTRINSIK Rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat Faktor yang mempengaruhi Karena adanya tekanan dari luar di sebabkan oleh trauma atau kodisi tertentu. FRAKTUR FEMUR yang bereaksi pada tulang yang dipengaruhi oleh besar, waktu dan Pre Operasi Post Operasi arah tekanan yang menyebabkan fraktur.
Diskontinuitas tulang Tindakan Penggunaan Bebat Port de Entry INTRINSIK
Operasi atau Gips Beberapa sifat dari tulang yang menentukan daya tahan untuk timbulnya Pergeseran Laserasi Kulit Spasme Otot Ketidakmampuan Menstimulasi Resiko Infeksi fraktur seperti absorbsi dari tekanan, Fragmen tulang menggerakkan nosiseptor elastisitas, kelelahan, dan kepadatan diperifer ekstrimitas Menstimulasi atau kekerasan tuang. Bisa karena Fragmen tulang nosiseptor diperifer Deformitas komplikasi dari penyakit tertentu. berhubungan dengan dunia luar Impuls nyeri Hambatan Impuls nyeri diteruskan ke medula mobilitas Ekstrimitas tidak diteruskan ke medula spinalis fisik dapat berfungsi spinalis TINDAKAN PENANGANAN: Kontaminasi oleh Impuls nyeri masuk - Reduksi (setting tulang): mengembalikan fragmen tulang bakteri ke Thalamus pada kesejajarannya dan rotasi anatomis Hambatan Impuls nyeri masuk ke Thalamus - Traksi : cara penyembuhan fraktur yang bertujuan untuk Mobilitas Fisik mengembalikan fungsi tulang yang patah dalam jangka waktu sesingkat mungkin Resiko Infeksi Kerusakan - Imobilisasi fraktur Nyeri Intergritas Kulit - Pembedahan KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT BATASAN KARAKTERISTIK RISIKO INFEKSI NYERI AKUT 1. Nyeri akut BATASAN KARAKTERISTIK BATASAN KARAKTERISTIK HAMBATAN MOBILITAS FISIK 2. Jaringan rusak 1. Gangguan integritas kulit 1. Ekspresi wajah nyeri BATASAN KARAKTERISTIK 3. Perdarahan 2. Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa 1. Penurunan rentang gerak 2. Gangguan peristalsis 4. Kemerahan nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya 2. Kesulitan membolak-balik posisi 3. Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan 5. Hematoma 3. Sikap tubuh melindungi area nyeri 3. Ketidaknyamanan patogen 4. Gerakan spastik 6. Area panas lokal 4. Fokus pada diri sendiri NOC NOC 5. Waktu reaksi memanjang NOC Setelah dilakukan tindakan sel;ama 3x 24 jam diharapkan Setelah dilakukan tindakan sel;ama 3x 24 jam diharapkan Setelah dilakukan tindakan sel;ama 3x24 diharapkan nyeri akut NOC kerusakan integritas kulit dapat teratasi dengan keriteria risiko infeksi dapat teratasi dengan keriteria hasil : dapat teratasi dengan keriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan sel;ama 3x24 jam diharapkan hasil : 1. Keparahan cedera fisik dapat teratasi 1. Tingkat kecemasan hambatan mobilitas fisikt dapat teratasi dengan keriteria 1. Lesi kulit ringan 2. Pencegahan proses infeksi 2. Status kenyamanan meningkat hasil : 2. Jaringan parut ringan 3. Tanda-tanda vital dalam batas normal 1. Adaptasi terhadap disabilitas fisik 3. Integritas jaringan kulit baik dan tertutup 3. Suhu kulit tidak terganggu NIC 2. Pergerakan sendi baik NIC 4. Tidak ada keparahan cairan berlebih 1. Pemberian analgesik 3. Kemampuan berpindah baik SUMBER NIC 1. Perawatan area sayatan 4. Status pernafasan baik Boswick, John A. (2013). Perawatan Gawat 2. Manajemen lingkungan 1. Pengurangan perdarahan 2. Kontrol infeksi NIC Darurat. Jakarta: EGC 3. Pengurangan kecemasan 2. Menjahit luka 3. Manajemen pengobatan 1. Pembidaian Diagnosa NANDA (NIC & NOC) 2018-2020 4. Manajemen nyeri Legiran, Dkk. (2015). Dislokasi Sendi Bahu: 3 Pengurangan perdarahan 4. Perawatan luka 5. Dukungan emosional 2. Perawatan kaki Epidemiologi Klinis dan Tinjauan Anatomi. 4. Perawatan luka 5. Monitor tanda-tanda vital 6. Pengalihan 3. Pencegahan jatuh Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2005. Buku Ajar 7. Monitor tanda-tanda vital 4. Relaksasi otot progressife Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta: EGC. 5. Pengecekan kulit