Anda di halaman 1dari 2

YOSIANA MUFTIANINGRUM/ P1337420919061 PENGKAJIAN

NERS POLTEKKES SEMARANG

Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan Penunjang


- Look: pembengkakan, memar dan deformitas - Pemeriksaan rontgen
- Feel : terdapat nyeri tekan - Scan tulang, scan CT/MRI
- Movement : krepitasi dan gerakan abnormal, - Arteriogram
Etiologi
- Trauma langsung tanyakan kepada pasien dapat menggerakan - Hitung darah lengkap
- Trauma tidak langsung sendi-sendinya atau tidak. - Kreatinin
- Kondisi patologis - Profil koagulasi (Boswick, John A. (2013))
-
EKSTRINSIK
Rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat
Faktor yang mempengaruhi Karena adanya tekanan dari luar
di sebabkan oleh trauma atau kodisi tertentu. FRAKTUR FEMUR
yang bereaksi pada tulang yang
dipengaruhi oleh besar, waktu dan
Pre Operasi Post Operasi arah tekanan yang menyebabkan
fraktur.

Diskontinuitas tulang Tindakan Penggunaan Bebat Port de Entry INTRINSIK


Operasi atau Gips Beberapa sifat dari tulang yang
menentukan daya tahan untuk timbulnya
Pergeseran Laserasi Kulit Spasme Otot Ketidakmampuan
Menstimulasi Resiko Infeksi fraktur seperti absorbsi dari tekanan,
Fragmen tulang menggerakkan
nosiseptor elastisitas, kelelahan, dan kepadatan
diperifer ekstrimitas
Menstimulasi atau kekerasan tuang. Bisa karena
Fragmen tulang nosiseptor diperifer
Deformitas komplikasi dari penyakit tertentu.
berhubungan
dengan dunia luar Impuls nyeri Hambatan
Impuls nyeri diteruskan ke medula mobilitas
Ekstrimitas tidak diteruskan ke medula spinalis fisik
dapat berfungsi spinalis TINDAKAN PENANGANAN:
Kontaminasi oleh Impuls nyeri masuk - Reduksi (setting tulang): mengembalikan fragmen tulang
bakteri ke Thalamus pada kesejajarannya dan rotasi anatomis
Hambatan Impuls nyeri masuk
ke Thalamus - Traksi : cara penyembuhan fraktur yang bertujuan untuk
Mobilitas Fisik
mengembalikan fungsi tulang yang patah dalam jangka waktu
sesingkat mungkin
Resiko Infeksi Kerusakan - Imobilisasi fraktur
Nyeri
Intergritas Kulit
- Pembedahan
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
BATASAN KARAKTERISTIK RISIKO INFEKSI NYERI AKUT
1. Nyeri akut BATASAN KARAKTERISTIK BATASAN KARAKTERISTIK HAMBATAN MOBILITAS FISIK
2. Jaringan rusak 1. Gangguan integritas kulit 1. Ekspresi wajah nyeri BATASAN KARAKTERISTIK
3. Perdarahan 2. Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa 1. Penurunan rentang gerak
2. Gangguan peristalsis
4. Kemerahan nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya 2. Kesulitan membolak-balik posisi
3. Kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan
5. Hematoma 3. Sikap tubuh melindungi area nyeri 3. Ketidaknyamanan
patogen 4. Gerakan spastik
6. Area panas lokal 4. Fokus pada diri sendiri
NOC NOC 5. Waktu reaksi memanjang
NOC
Setelah dilakukan tindakan sel;ama 3x 24 jam diharapkan Setelah dilakukan tindakan sel;ama 3x 24 jam diharapkan Setelah dilakukan tindakan sel;ama 3x24 diharapkan nyeri akut NOC
kerusakan integritas kulit dapat teratasi dengan keriteria risiko infeksi dapat teratasi dengan keriteria hasil : dapat teratasi dengan keriteria hasil : Setelah dilakukan tindakan sel;ama 3x24 jam diharapkan
hasil : 1. Keparahan cedera fisik dapat teratasi 1. Tingkat kecemasan hambatan mobilitas fisikt dapat teratasi dengan keriteria
1. Lesi kulit ringan 2. Pencegahan proses infeksi 2. Status kenyamanan meningkat hasil :
2. Jaringan parut ringan 3. Tanda-tanda vital dalam batas normal 1. Adaptasi terhadap disabilitas fisik
3. Integritas jaringan kulit baik dan tertutup
3. Suhu kulit tidak terganggu NIC 2. Pergerakan sendi baik
NIC
4. Tidak ada keparahan cairan berlebih 1. Pemberian analgesik 3. Kemampuan berpindah baik SUMBER
NIC 1. Perawatan area sayatan 4. Status pernafasan baik Boswick, John A. (2013). Perawatan Gawat
2. Manajemen lingkungan
1. Pengurangan perdarahan 2. Kontrol infeksi NIC Darurat. Jakarta: EGC
3. Pengurangan kecemasan
2. Menjahit luka 3. Manajemen pengobatan 1. Pembidaian Diagnosa NANDA (NIC & NOC) 2018-2020
4. Manajemen nyeri Legiran, Dkk. (2015). Dislokasi Sendi Bahu:
3 Pengurangan perdarahan 4. Perawatan luka 5. Dukungan emosional 2. Perawatan kaki
Epidemiologi Klinis dan Tinjauan Anatomi.
4. Perawatan luka 5. Monitor tanda-tanda vital 6. Pengalihan 3. Pencegahan jatuh
Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2005. Buku Ajar
7. Monitor tanda-tanda vital 4. Relaksasi otot progressife Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta: EGC.
5. Pengecekan kulit

Anda mungkin juga menyukai