Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Ketut Wisma Jatendra A.

B Faktor penyebab terjadinya persalinan : PERSALINAN KALA 1


1. Teori penurunan hormone progesterone
NIM : 071201006 pada akhir kehamilan, hormone progesterone
menurun dan menimbulkan his Penurunan hormon plasenta tua iritasi mekanis
2. Teori oxytocin
persalinan atau partus adalah proses dimana bayi, pada akhir kehamilan kadar oxytosin meningkat
estrogen menurun, progesterone menurun rangsangan estrogen penekanan serviks oleh bagian terbawah janin
plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. sehingga menimbulkan kontraksi otor rahim
Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada 3. Teori plasenta menjadi tua
usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) tanpa plasenta tua menyebabkan turunnya kadar estrogen kontraksi otot polos peningkatan estrogen penekanan plexus tranken lause
disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) dan progesterone
sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan 4. Teori prostaglandin
pada serviks (membuka dan menipis dan berakhir menimbulkan kontraksi miometrium peningkatan kontraksi uterus sintesa prostaglandin meningkat peningkatan kontraksi
dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu dikatakan 5. Pengaruh janin
belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan Hipofise dan supra renal janin memegang peranan kontraksi actin myosin, ATP meningkat
perubahan serviks (Damayanti dkk, 2015). oleh karena pada anencepalus, kehamilan sering
lama dari biasanya
6. Teori distensi rahim
Jenis-jenis persalinan : Rahim yang menjadi besar dan teregang yang Kontraksi (his)
berdasarkan usia kehamilan : menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga
1. Persalinan aterm (u; 37-42 minggu) (B;> 2.500gr) mengganggu sirkulasi uteroplasenta
2. Presalinan prematus (sebelum umur hamil 28-36 7. Teori iritasi mekanik Kala I fase laten Kala I Fase aktif
minggu) berat <2.499gr bila ganglion servikalis ditekan oelh kepala janin
3. persalinan presipitatus persalinan cepat < 3 jam makan akan menimbulkan his
4. Persalinan serotinus : umur kehamilan >42
minggu dan terdapat tanda postmaturitas pembukaan serviks (1-3 cm) Keadaan psikologis Penurunan bagian Nafas dari mulut Pembukaan serviks
Tanda gejala menjelang bawah janin (4-10cm)
Berdasarkan proses berlangsungnya persalinan :
persalinan
1. persalinan spontan Estrogen dan Progesteron Dilatasi serviks Krisis maternal sirkulasi O2 maternal
1. Lightening
2. persalinan buatan Penekanan vesika menurun dilatasi jaringan
2. Perubahan
3. persalinan anjuran urinaria serviks
serviks
Oksitosin meningkat Menekan saraf sekitar MK : Ansietas
3. Persalinan palsu Hipoksia jaringan
MEKANISME PERSALINAN 4. ketuban pecah MK : Perubahan janin perobekan pembuluh
Terdapat 8 gerakan posisi dasar yang terjadi ketika janin dini Prostaglandin meningkat Pelepasan mediator nyeri eliminasi urine darah kapiler
berada dalam presentasu vertex sefalik : 5. bloody show MK : Resiko
1. Engangement 6. lonjakan energy gangguan pertukaran
Kontraksi uterus Persepsi nyeri Mekanisme tubuh Perdarahan
2. Penurunan kepala 7. Gangguan
gas
3. Fleksi rotasi internal saluran cerna
4. Rotasi internal MK : Nyeri Akut sekresi kelenjar sebasea meningkat
5. Pelahiran kepala
6. Restitusi Faktor2 yang mempengaruhi
NANDA : NYERI AKUT
persalinan : diaphoresis
7. Rotasi eksternal
8. Pelahiran bahu dan tubuh dengan fleksi laerral NOC :setelah dilakukan tindakan
1. Power/tenaga
melalui sumbu arcus keperawatan diharapakan : NANDA : RESIKO GANGGUAN
2. passages/lintasan MK : Resiko deficit volume cairan
PERTUKARAN GAS
FASE PERSALINAN 3. Passanger - TTV normal
1. KALA I (Proses pematangan dan 4. Psikologis - pasien dapat NOC :
pembukaan serviks) mendemonstrasikan kontrol MK : Resiko syok hipovolemik
Terdapat 2 fase yaitu Fase laten dan - Respiratory status membaik
nyeri
NANDA : ANSIETAS - keseimbangan asam basa
Fase aktif NANDA : RESIKO SYOK HIPOVOLEMIK
2. KALA 2 (dimulai pada saat NIC : elektrolit NOC :
NOC : setelah dilakukan tindakan
pembukaan serviks telah lengkap dan - Vital sign status - Syok prevention
keperawatan diharapkan : - Kaji derjat ketidaknyamanan
berakhir pada saat bayi telah lahir - syok management
pasien NIC :
lengkap - TTV normal NIC :
- pantau dilatasi serviks
3. KALA 3 (dimulai pada saat bayi telah NIC : - posisikan pasien - monitor sirkulasi BP
lahir lengkap dan berakhir pada - pantau TTV
- Orientasikan klien pada link. - berikan pelembab udara - monitor tanda inadekuat oksigenasi jaringan
lahirnya plasenta - beriksan teknik pernafasan dan - monitor suhu dan pernafasan
staf dan prosedur - monitor TTV
4. KALA 4 (dimulai pada saat plasentas relaksasi - monitor input dan output
- kaji penyebab ansietas - auskultasi suara nafas
telah lahir lengkap, sampai dengan 1 - anjurkan pasien berkemih - monitor hemodinamik invasi
- pantau TTV - monitor pola nafas
jam setelahnya. - berikan lingkungan yang tenag - monitor tanda awal syok
- berikan link. yang nyaman - catat pergerakan dada
PERSALINAN KALA III
PERSALINAN KALA II

Kepala masuk PAP Janin keluar

His cepat dan lebih kuat Ibu kelelahan

Tekanan pd otot2 panggul


Ibu Kuat
Ibu tidak kuat

Mampu meneran
Menekan vena cava inferior Energi yang dibutuhkan semakin Refleks meneran
banyak Kontraksi jelek
Uterus kontraksi
Hambatan aliran balik vena Usaha meneran
intake oral tetap
Plasenta tidak keluar
CO2 menurun MK : Kelelahan Plasenta keluar
kelemahan/keletihan

curah jantung meningkat


kekuatan otot menurun Pengeluaran plasenta Resiko HPP
secara manual komplit Inkomplit
merangsang reseptor nyeri
kemampuan meneran menurun Hipovolemia vaskuler
NANDA : KELETIHAN Kontraksi baik Kontraksi buruk
MK : Nyeri Akut
Persalinan lama NOC : resiko defici volume cairan

merangsang adrenalin - endurance


Usaha memperlebar jalan lahir - energy contervation Perubahan CO

Kelenjar sebasea meningkat NIC :


Episiotomy Sirkulasi terganggu
- monitor nutrisi dan sumber energy
keringat berlebihan - monitor akan adanya kelelah fisik dan
MK : Perdarahan emosi scr berlebihan MK : Gangguan perfusi
- tingkatkan tirah baring dan jaringan
diaphoresis
pembatasan aktivitas
- meningkatkan asupan makanan yang
MK : Ketidakseimbangan berenergi tinggi
cairan erektrolit dan deficit - bantu aktivitas sesuai dengan
volume cairan kebutuhan

NANDA : DEFISIT VOLUME CAIRAN NANDA : GANGGUAN PERFUSI JARINGAN

NOC : NOC :

- fluid balance - circulation status


- hydration - electrolyte and acid base balance
- nutrition status
NIC :
NIC :
- Observasi status hidrasi
- Pertahankan catatan intake dan output - monitor HMT, ureum, albumin, total protein, dan urin
- monitor status hidrasi - monitor TTV
- monitor vitas sign - observasi tanda-tanda cairan berlebihan/retensi (CVP
- berikan cairan meningkat oedem, distensi vena leher dan asites)
- berikan deuretik
- kolaborasi pemberian cairan IV
PERSALINAN FASE 4

Proses persalinan plasenta

Kebutuhan energy meningkat Tempat insersi plasenta Robekan jalan lahir Kontraksi uterus kurang

intake kurang Pelepasan jaringan nekrotik Diskontinuitas jaringan Pertahanan primer inadekuat kontusio uteri

Produksi energy menurun Lochea pelepasan mediator inflamasi terbukanya port de netry kuman HPP

MK : Kelelahan Tempat berkembang kuman Ambang nyeri MK : Resiko infeksi Deficit vol. cairan

MK : Nyeri akut NANDA : RESIKO INFEKSI CO Menurun

NOC :

Setelah dilakukan tindakan MK : Gangguan perfusi


keperawatan diharapkan : jaringan perifer

1. tidak ada infeksi berulang


2. suhu tubuh normal
3. luka sembuh

NIC :

1. Kontrol infeksi (1860)


o Bersihkan linkungan
o mencuci tangan
2. Pencegahan infeksi (6550)
o Monitor tanda dan gejala
infeksi
o monitor hasil leukosit

Anda mungkin juga menyukai