Mioma uteri adalah Herediter, pola Klasifikasi Mioma
suatu neoplasma jinak Mioma Uteri hidup, hormonal Mioma submukosum: yang berasal dari otot di bawah polos dinding uterus, endometrium dan sering disebut juga Mioma intramural Mioma submukosum Mioma subserosum menonjol ke rongga dengan fibromioma, uterus. leiomioma, atau fibroid. Mioma Intramural: Mioma merupakan Tanda/Gejala diantara serabut tumor uterus yang miometrium. ditemukan pada 20-25% Mioma Subserosum: wanita di atas umur 35 Perdarahan pervagina Tindakan Pembedahan Pembesaran Uterus tumbuh keluar tahun. (NANDA, 2015) (histerektomi) dinding uterus Penekanan organ sehingga menojol sekitar pada permukaan Etiologi: umur, Penurunan Hb turun Resiko kekurangan uterus diliputi serosa. herediter, hormonal, imun tubuh volume cairan & pola hidup. Tak tertangani Resiko Penatalaksanaan dg cepat infeksi mioma uteri meliputi Manifestasi: terapi medisinal perdarahan Resiko Syok (hormonal) dan terapi abnormal, nyeri, pembedahan dengan gejala penekanan, miomektomi & & disfungsi Perlukaan Kurang informasi ttg prognosis histerektomi. reproduksi. penyakit dan terapi Kerusakan integritas DAPUS jaringan Ansietas Nurarif, A.H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Komplikasi: Asuhan Keperawatan degenerasi ganas, Berdasarkan Diagnosa pertumbuhan Hilangnya uterus ovarium Medis dan Nanda Nic- leiomiosarkoma, Menekan vesika Penekanan Noc. Jakarta: Mediaction torsi (putaran Estrogen berkurang urinaria & rektum syaraf tangkai), nekrosis Mansjoer, A. (2007). dan infeksi. Kapita Selekta Produksi kewanitaan Pola eliminasi Kedokteran. Edisi 3. Jilid Nyeri menurun tergangu II. Jakarta: Media Aesculapius Libido seksual menurun
Retensi urin Konstipasi
Disfungsi seksual
1. Nyeri 6. Kerusakan integritas jaringan
NOC: tingkat kenyamanan, pengendalian nyeri, NOC: integritas jaringan kulit dan membran tingkat nyeri mukosa, penyembuhan luka NIC: manajemen nyeri, pemberian analgesik, NIC: perawatan area insisi (luka), bantuan analgesik yang dikendalikan pasien manajemen penekanan, pencegahan ulkus 2. Resiko kekurangan volume cairan dekubitus NOC: keseimbangan cairan, hidrasi, status nutrisi 7. Disfungsi seksual NIC: manajemen cairan dan elektrolit, NOC: fungsi seksual manajemen nutrisi, pemantauan nutrisi, terapi NIC: modifikasi perilaku, peningkatan intravena (IV) koping, konseling seksual 3. Resiko syok 8. Konstipasi NOC: status sirkulasi, status ttv NOC: bowel eliminasi, hidrasi NIC: pencegahan syok, manajemen syok NIC: manajemen konstipasi dan impaksi, 4. Resiko infeksi manajemen cairan/elektrolit, bowel irigasi NOC: status imun, pengetahuan pengendalian 9. Ansietas infeksi NOC: tingkat ansietas, pengendalian diri NIC: manajemen pengendalian infeksi, perawatan terhadap ansietas, koping luka insisi NIC: penurunan ansietas, peningkatan 5. Gangguan eliminasi urin koping, teknik menenangkan diri, dukungan NOC: eliminasi urin emosi NIC: perawatan retensi urin, manajemen eliminasi urin