Anda di halaman 1dari 17

TRIMESTER I

Fertilisasi Konsepsi Morulla Nidasi

Blastula, Trofoblas, Desidua Ansietes Perubahan Peran

Embriogenesis Kurang Pengetahuan Koping individu tidak efektif

Organogenesis Krisis situasi Krisis motivasi


(Janin, Plasenta, tali pusat)

Perubahan Fisiologi Perubahan pada ibu hamil Perubahan Psikologis

GIT (Gastrointestinal Track) Sistem Integumen Sistem Urinaria Sistem Reproduksi Sistem Kardiovaskular

Estrogen Meningkat Progesteron Estrogen meningkat Uterus membesar Estrogen dan Progesteron Sirkulasi darah
HCG

Penurunan tonus otot GIT Asam Lambung Hiperpigmentasi Tekanan pada Hipertrofi otot Uterus Peningkatan Volume
Vesica Urinaria darah

Peristaltik menurun Mual, muntah, Areola Striae Frekuensi BAK Pembesaran Uterus Hemodelusi
Anoreksia mamae Gravidarum

Disfungsi Motilitas GANGGUAN CITRA GANGGUAN ELIMINASI Perubahan bentuk Anemia


Gastrointestinal TUBUH URIN tubuh

KONSTIPASI RESIKO KEKURANGAN GANGGUAN RASA NYAMAN Hb dan O₂ turun


VOLUME CAIRAN

Pusing
KETIDAKSEIMBANGAN RESIKO
NUTRISI KURANG DARI KETIDAKEFEKTIFAN
KEBUTUHAN TUBUH RESIKO JATUH PERFUSI JARINGAN
PERIFER
TRIMESTER II
RESIKO KETIDAKEFEKTIFAN
PROSES KEHAMILAN
MELAHIRKAN

Perubahan Pada Ibu Hamil Ketidakmampuan mengakses


Pelayanan Kesehatan

Kurang Pengetahuan ANSIETAS

Perubahan Fisiologis Perubahan Psikologis Krisis Situasi

Sistem Kardiovaskuler Sistem Respirasi Payudara Sistem Peningkatan Sistem


Muskuloskletal Berat Badan Reproduksi

Peningkatan Peningkatan Desakan Uterus Estrogen Peningkatan Beban menarik Aktifitas Otot Janin Sistem
Produksi Hormon Estrogen Ke Diafragma Meningkat Massa Ke depan Meningkat untuk Berkembang Urinaria
Steroid Oleh Menstimulasi Abdomen Menopang BB
Plasenta dan Adrenal Rongga Perubahan Tulang Belakang Uterus Penekanan
Korteks Adrenal dada sempit Jaringan Mamae Penekanan Tertarik Peningkatan Membesar Vesika Urinaria
Syaraf Lumbal Penggunaan Energi
Sekresi Aldosteron Komplien paru Suplai darah Upaya Ibu Peningkatan Peningkatan
Terbatas Merangsang Menyeimbangkan Energi Menurun Vaskularisasi Frekuensi BAK
Retensi Air dan Na⁺ Payudara membesar Reseptor Nyeri Posisi Tubuh Serviks dan
Ventilasi dan Tegang Perifer Keletihan Vagina GANGGUAN
Volume darah meningkat Lordosis ELIMINASI URIN
Pernafasan GANGGUAN Impuls Nyeri INTOLERANSI Sensitifitas
Hemodelusi Tekanan Darah RASA NYAMAN ke Otak GANGGUAN AKTIVITAS
Nafas Pendek CITRA TUBUH Peningkatan
Anemia fisiologis Perubahan Preload dan Dangkal NYERI AKUT Rangsangan Seksualitas
Dan Afterload
Hb dan O₂ POLA NAFAS
Hipertensi VentrikelTIDAK
Pusing EFEKTIF
Resiko
RESIKO JATUH Dekompensasi Cordis

PENURUNAN CURAH JANTUNG


TRIMESTER III
RISIKO JATUH KONSTIPASI

HIPERTERMI Tremor halus makanan lebih lama di usus


/Kram otot RISIKO KETIDAKEFEKTIFAN
Suhu Meningkat relaksasi otot polos usus PROSES KEHAMILAN
Kecepatan MELAHIRKAN
Depolarisasi Otot Rangka progesteron
Basal Metabolic Rate Perubahan Pada Ibu Hamil Ketidakmampuan
Penggunaan Sistem Pencernaan Mengakses Pelayanan
Tiroksin, Hormon KorteksEnergi Kesehatan
Adrenal, Hormon-hormon Seks
Hormon Thyroid Kurang Pengetahaun ANSIETAS

Sistem Endokrin Perubahan Fisiologis Perubahan Psikologi Krisis Situasi

Sistem Kardiovaskuler Sistem Respirasi Payudara Sistem Peningkatan ekstremitas sistem urinaria
Muskuloskletal Berat Badan

Peningkatan Peningkatan Desakan Uterus Estrogen Peningkatan Beban menarik Aktifitas Otot Janin Janin
Produksi Hormon Estrogen Ke Diafragma Meningkat Massa Ke depan Meningkat untuk Berkembang Berkembang
Steroid Oleh Menstimulasi Abdomen Menopang BB
Plasenta dan Adrenal Rongga Perubahan Tulang Belakang Uterus Penekanan
Korteks Adrenal dada sempit Jaringan Mamae Penekanan Tertarik Peningkatan Membesar Vesika Urinaria
Syaraf Lumbal Penggunaan Energi
Sekresi Aldosteron Komplien paru Suplai darah Upaya Ibu penekanan Peningkatan
Terbatas Merangsang Menyeimbangkan Energi Menurun pembuluh darah Frekuensi BAK
Retensi Air dan Na⁺ Payudara membesar Reseptor Nyeri Posisi Tubuh panggul dan vena
Ventilasi dan Tegang Perifer Keletihan GANGGUAN
Volume darah meningkat Lordosis edema padaELIMINASI URIN
Pernafasan GANGGUAN Impuls Nyeri INTOLERANSI ekstrimitas
Hemodelusi Tekanan Darah RASA NYAMAN ke Otak GANGGUAN AKTIVITAS
Nafas Pendek CITRA TUBUH RESIKO KETIDAKEFEKTIVAN
Anemia fisiologis Perubahan Preload dan Dangkal NYERI PERFUSI JARINGAN PERIFER
Dan Afterload
Hb dan O₂ POLA NAFAS
Hipertensi Ventrikel TIDAK
Pusing EFEKTIF
Resiko
RESIKO JATUH Dekompensasi Cordis PENURUNAN CURAH JANTUNG
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL TRIMESTER I

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC AKTIFITAS


1 Ketidakseimbangan Nutrisi STATUS NUTRISI: INTAKE MANAJEMEN NUTRISI 1. Mengontrol penyerapan
Kurang dari Kebutuhan Tubuh NUTRIEN Defenisi: Pengelolaan makanan dan makanan/cairan dan menghitung
b.d Aneroksia Defenisi: Kecukupan Nutrisi yang cairan untuk mendukung intake kalori harian
masuk ke dalam tubuh proses metabolisme pada
2. Memantau ketepatan urutan
Indikator : pasien yang mengalami
makanan untuk memenuhi
a. Intake kalori malnutrisi atau tingginya
kebutuhan nutrisi harian
resiko mendapatkan
b. Intake ptotein
malnutrisi 3. Menentukan jimlah kalori dan jenis
c. Intake lemak zat makanan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi, ketika
d. Intake karbohidrat
berkolaborasi dengan ahli makanan,
e. Intake vitamin jika diperlukan

f. Intake mineral 4. Menetukan makanan pilihan dengan

g. Intake zat besi mempertimbangkan budaya dan


agama
h. Intake kalsium
5. Anjurkan intake makanan yang
i. Hal terkait lainnya
tinggi kalsium, jika diperlukan.

6. Anjurkan intake makanan dan cairan


yang tinggi kalium, jika diperlukan

7. Memastikan bahwa makanan berupa


makanan yang tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
8. Memberi pasien makanan dan
minuman tinggi protein, tinggi
kalori, dan bernutrisi yang siap
dikonsumsi, jika diperlukan

9. Membantu pasien untuk memilih


makanan lembut, lunak dan tidak
asam, jika diperlukan

10. Mengontrol cairan pencernaan, jika


diperlukan

11. Anjurkan membawa masakan rumah


ke tempat bekerja, jika diperlukan

12. Memberi makanan yang punya daya


tarik, dengan cara yang
menyenangkan, member
penambahan warna, tekstur, dan
variasi

13. Melakukan perawatan mulut


sebelum makan, jika diperlukan

14. Membantu pasien membentuk posisi


duduk yang benar sebelum makan

15. Mengajarkan pasien dan kelurga


tentang memilih makanan

16. Mengajarkan dan merencanakan


makan, jika dipelukan

17. Memberi pasien dan keluarga contoh


tertulis makanan pilihan

2 Resiko Kekurangan Volume KESEIMBANGAN CAIRAN MANAJEMEN CAIRAN Aktivitas :


Cairan b.d intake dan output Definisi : Keseimbangan cairan Definisi : Mengatur keseimbangan 1. Timbang BB tiap hari
cairan yang berlebihan (Muntah) intraseluler dan ekstraseluler dalam cairan dan mencegah
2. Hitung cairan yang keluar
dan Peningkatan kebutuhan tubuh komplikasi akibat jumlah
cairan Indikator : cairan abnormal 3. Pertahankan intake yang akurat

a. Tekanan darah : DBH 4. Monitor status hidrasi (seperti

b. Tekanan arteri rata-rata : :kelebapan mukosa membrane, nadi)

DBN 5. Monitor TTVMonitor adanya

c. Tekanan vena sentral : DBH indikasi retensi/overload cairan


(seperti :edem, asites, distensi vena
d. Tekanan hambatan
leher)
pulmonal : DBH
6. Monitor perubahan BB klien
e. Palpasi nadi perifer
sebelum dan sesudah dialisa
f. Hipotensi Ortostatik (-)
7. Monitor status nutrisi
g. Kesimbangan intake &
8. Monitor respon pasien untuk
output (24jam)
meresepkan terapi elektrolit
h. Perubahan suara napas (-)
9. Kaji lokasi dan luas edem
i. Kestabilan berat badan
10. Anjurkan klien untuk intake oral
j. Asites (-) 11. Tawarkan snack (seperti : jus buah)

k. Distensi vena leher (-) 12. Konsultasi dengan dokter, jika gejala
dan tanda kehilangan cairan makin
l. Edema Perifer (-)
buruk
m. Mata yang cekung (-)
13. Kaji ketersediaan produk darah
n. Konfusi yang tidak tampak untuk trsanfusi

o. Rasa haus abnormal (-) 14. Berikan cairan

p. Hidrasi kulit

q. Kelembaban mukosa kulit

r. Elektrolit serum : DBN

s. Hematokrit : DBN

t. Berat jenis Urin DBN

* DBN : Dalam Batas Normal


* DBH : Dalam Batas yang
Diharapkan
3 Gangguan Eliminasi Urin b.d ELIMINASI URIN Manajemen Eliminasi Urine Aktivitas :
Penekanan Vesika Urinaria oleh Definisi :Kemampuan sistem 1. pantau eliminasi urne meliputi
pembesaran uterus urinarius untuk menyaring frekuensi, konsistensi, bau, volume
sampah, mengumpulkan, dan warna, jika perlu.
dan mengubah urin
2. Kumpulkan spesimen urine tengah
menjadi pola yang sehat
untuk urinalsis, jika perlu.
Indikator :
a. Pola eliminasi IER 3. Anjurkan pasien tentang tanda dan
b. Bau urin IER gejala infeksi saluran kemih

c. Jumlah urin IER 4. Instruksikan pasien dan keluarga


untuk mencatat haluaran urine, bila
d. Warna urin IER
diperlukan
e. Partikel urin yang bebas
5. Instruksikan pasien untuk berespons
f. Kejernihan urin segera terhadap kebutuhan eliminasi,

g. Pencernaan cairan yang jika perlu

adekuat 6. Ajarkan pasien untuk minum 200 ml

h. Keseimbangan intake dan cairan pada saat makan, di antara

output dalam 24 jam waktu makan, dan di awal petang

i. Urin yang keluar disertai


nyeri

j. Urin yang tak lancar keluar

k. Urin yang keluar dengan


tergesa-gesa

l. Pengawasan urin

m. Pengosongan kandung
kemih dengan lengkap

n. Tahu akan keluarnya urin

o. BUN WNL

p. Serum keretinin WNL


q. Gaya berat urin spesifik
WNL

r. Protein urin WNL

s. Glukosa urin WNL

t. Urin yang bebas dari darah

u. Keton urin WNL

v. pH urin WNL

w. Temuan mikroskopik urin


WNL

x. Elektrolit urin WNL

Ket :
IER : In expected range
BUN : Blood Urea Nitrogen
WNL : Within Normal Limits

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL TRIMESTER II

DIAGNOSA
NO NOC NIC AKTIVITAS
KEPERAWATAN
1 POLA NAPAS TIDAK STATUS PERNAPASAN: VENTILASI MANAJEMEN JALAN 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
EFEKTIFb.d ketidakefektifan
Indikator : NAPAS ventilasi yang potensial
pergeseran diafragma karena
pembesaran uterus a. Frekuensi napas IER* 2. Identifikasi masukan jalan nafas baik
b. Irama napas IER yang aktual ataupun potensial
c. Kedalaman inspirasi 3. Dorong nafas dalam, pelan dan batuk
d. Pengembangan dada simetris 4. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya
e. Kenyamanan bernapas ventilasi yang turun atau yang hilang
f. Vokal adekuat dan catat adanya bunyi tambahan
g. Pengeluaran udara 5. Ajarkan pasien tentang cara penggunaan
h. Penggunaan otot aksesoris/tambahan inhaler
tidak ada 6. Beri aerosol, pelembab/oksigen,
i. Suara napas tambahan tidak ada ultrasonic humidifier jika diperlukan
j. Penarikan dada tidak ada 7. Atur intake cairan untuk
k. Dispnea saat istirahat tidak ada mengoptimalkan keseimbangan cairan
l. Dispnea denganpengerahan tenaga 8. Posisikan pasien untuk mengurangi
tidak ada/hilang dispnue
9. Monitor pernafasan dan status oksigen.

2 PENURUNAN CURAH STATUS SIRKULASI MONITOR 1. Monitor frekuensi, rata-rata, irama,


JANTUNGb.d kebutuhan PERNAFASAN
Indikator : kedalaman dan usaha bernafas
sirkulasi, perubahan preload dan
a. Tekanan darah sistolik normal.
afterload, serta hipertrofi 2. Catat pergerakkan dada, lihat
ventrikel b. Tekanan darah diastolik normal
kesimetrisan, penggunaan otot
c. Denyut nadi normal.
tambahan, dan supraklavikula dan
d. Rata – rata tekanan darah normal.
retaksi otot intercostal
3. Monitor bising pernafasan seperti ribut
atau dengkuran
4. Monitor pola nafas seperti bradipnu,
takipnu, hiperventilasi, pernafasan
kussmaul, Ceyne stokes, apnu, biot dan
pola ataksi
5. Palpasi jumlah pengembangan paru
6. Perkusi anterior dan posterior torak dari
apeks sampai basis secara bilateral
7. Catat lokasi trakea
8. Monitor kelemahan otot diafragma
9. Auskultasi bunyi nafas, catat ventilasi
yang turun atau hilang
10. Tentukan apakah harus dilakukan
pengisapan dari hasil auskultasi seperti
adanya ronkhi atau wheezing
11. Auskultasi lagi paru setelah dilakukan
treatmen
12. Monitor kemampuan pasien untuk batuk
13. Catat lama, karakteristik dan lama batuk
14. Monitor sekresi pernafasan pasien
15. Monitor dispnu dan persitiwa yang bisa
meningkatkan kejadian dispnu
16. Monitor adanya suara parau dan
perubahan suara setiap jam dengan
wajah yang terbakar
3 INTOLERANSI TOLERANSI AKTIVITAS MANAJEMEN ENERGI 1. Tentukan pembatasan aktivitas fisik
AKTIVITASb.d keletihan akibat Indikator :
pasien
peningkatan massa abdomen a. Saturasi oksigen IER dalam respon
2. Jelaskan tanda yang menyebabkan
terhadap aktivitas
b. Denyut jantung IERdi respon terhadap kelemahan
aktivitas 3. Jelaskan penyebab kelemahan
c. Tingkat pernapasanIER di respon 4. Jelaskan apa dan bagaimana aktivitas
terhadap aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun
d. Tekanan darahsistolik IER dalamrespon
energi
terhadap aktivitas
5. Monitor intake nutrisi yang adekuat
e. Tekanan darahdiastolik IER dalamrespon
6. Monitor respon kardiorespirasi selama
terhadap aktivitas
f. EKG normal  aktivitas
warna kulit 7. Monitor pola tidur
g. Pernapasanupaya dalam respon terhadap 8. Batasi stimulus lingkungan
aktivitas 9. Anjurkan bedrest
10. Lakukan ROM aktif/pasif
11. Bantu pasien membuat jdwal istirahat
12. Monitor respon oksigenasi pasien

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL TRIMESTER III

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC AKTIVITAS


1 RESIKO JATUHb.d tremor/kram PERILAKU KEAMANAN : PENCEGAHAN JATUH 1. Identifikasi defisit kognitif atau fisik
otot akibat peningkatan massa PENCEGAHAN JATUH
pasien yang berpotensi untuk jatuh
abdomen Indikator :
a. Penggunaan alat bantu yang
2. Identifikasi karakteristik lingkungan yang
benar
menungkatkan potensi jatuh ( seperti lantai
b. Tempatkan pelindung mencegah
yang licin )
jatuh
c. Gunakan penahan bila perlu 3. Monitor gaya, keseimbangan berjalan dan
d. Tempatkan susuran tangga bila kelemahan daya ambulasi
perlu
4. Berikan peralatan yang menunjang
e. Hilangkan benda kusut,
( seperti alat bantu jalan ) untuk
kesilauan dari lantai
mengokohkan jalan
f. Penggunaan tangga/sandaran yg
tepat 5. Pertahankan penggunaan alat bantu jalan
g. Sesuaikan tinggi toilet bila perlu
6. Tempatkan benda- benda di sekitar pasien
h. Sesuaikan ketinggian tempat
untuk mudah dijangkau
tidur bila perlu
i. Gunakan pemegang batangan 7. Instruksikan pasien untuk meminta
j. Kontrol agitasi dan kurang bantuan dengan menggunakan gerakan
istirahat
8. Ajarkan pasien bagaimana berpindah
k. Kompensasi pembatasan fisik
untuk meminimalisir trauma

9. Berikan bangku toilet yang bisa


dielevasikan untuk memudahkan
pemindahan

10. Gunakan pinggiran tempat tidur yang


panjang dan tinggi untuk mencegah jatuh
dari tempat tidur

11. Berikan pasien untuk dependen alat bantu


( seperti: bel) ketika pemberi layanan
kesehatan tidak ada
12. Kaji frekuensi toileting

13. Hindari barang- barang berserakan di


lantai

14. Tempatkan area penyimpanan pada daerah


yang terjangkau

15. Ajar keluarga tentang factor resiko yang


berkontribusi pada jatuh dan bagaimana
mengurangi resiko jatuh

16. Kaji keluarga dalam mengidentifikasi


bahaya dirumah dan bagaimana
memodifikasikannya

2 ANSIETAS b.d situasi krisis KONTROL ANSIETAS PENURUNAN KECEMASAN 1. Tenangkan klien
menghadapi persalinan
Indikator : 2. Berusaha memahami keadaan klien
a. Monitor intensitas kecemasan 3. Berikan informasi tentang diagnosa
b. Menyikirkan tanda kecemasan prognosis dan tindakan
c. Mencari informasi untuk 4. Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik
menurunkan kecemasan pada tingkat kecemasan
d. Merencanakan strategi koping 5. Gunakan pendekatan dan sentuhan
e. Menggunakan teknik relaksasi 6. Temani pasien untuk mendukung
untuk menurunkan kecemasan keamanan dan penurunan rasa takut
f. Melaporkan penurunan durasi 7. Sediakan aktifitas untuk menurunkan
dan episode cemas ketegangan
g. Melaporkan tidak adanya 8. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
manifestasi fisik dan kecemasan situasi yang menciptakan cemas
h. Tidak adaa manifestasi perilaku 9. Dukung penggunaan mekanisme defensive
kecemasan dengan cara yang tepat
10. Tentukan kemampuan klien untuk
mengambil keputusan
11. Intruksikan kemampuan klien untuk
menggunakan teknik relaksasi

3 RESIKO INTEGRITAS JARINGAN : PERAWATAN SIRKULASI 1. Lakukan penilaian dari sirkulasi


KETIDAKEFEKTIVAN KULIT DAN MEMBRAN
keseluruhan (ex : periksa detak
PERFUSI JARINGAN MUKOSA
PERIFER b.d edema dan kebas Indikator : keseluruhan, edema, kapiler refil, warna,
pada ekstremitas a. Suhu Jaringan
dan suhu dari ekstremitas)
b. Sensasi
2. Evaluasi edema dan denyutan
c. Elastisitas
keseluruhan
d. Hidrasi
3. Periksa kulit untuk stasis ulserasi atau
e. Pigmentasi
luka
f. Respirasi
4. Palpasi anggota badan dengan teliti
g. Warna
5. Kaji derajat ketidaknyamanan dan nyeri
h. Tekstur
6. Rendahkan ekstremitas untuk
i. Ketebalan
meningkatkan sirkulasi arteri, jika
j. Jaringan yang tak luka
k. Jaringan Perfusi memungkinkan
l. Pertumbuhan rambut di kulit 7. Gunakan stoking antiembolisme (ex :
m. Kelengkapan kulit elastis atau stoking yang berisi udara), jika
memungkinkan
8. Buka stoking antiembolisme selama 15-
20 menit setiap 8 hari
9. Angkat badan 200 atau lebih diatas
jantung untuk meningkatkan venous
return, jika memungkinkan
10. Berikan pengobatan antiplatelet atau
antikoagulan, jika memungkinkan
11. Ubah posisi pasien paling sedikit setiap
2 hari, jika memungkinkan
12. Gunakan tempat tidur/matras terapeutik,
jika memungkinkan
13. Anjurkan latihan ROM pasif atau aktif
selama istirahat, jika memungkinkan
14. Anjurkan pasien bahwa pentingnya
mencegah vena stasis (ex : tidak
menyilangkan kaki, mengangkat kaki
tanpa melipat lutut, dan latihan)
15. Ajarkan pasien untuk perawatan kaki
yang tepat
16. Pelihara/atur hidrasi yang adekuat untuk
mencegah peningkatan kekentalan darah
17. Monitor status cairan, pemasukan
intake dan output
18. Batasi merokok

Anda mungkin juga menyukai