Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

MIOMA UTERI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Maternitas

PEMBIMBING

Yenni Okvitasari.,Ns.M.Kep
Siti Hastuti Madana,S.Kep.,Ns

Disusun Oleh:
Siti Hapsah
1914901210153

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
MIOMA UTERI

Herediter, pola
Definisi Mioma Uteri Etiologi:
hidup, hormonal
Mioma uteri adalah suatu neoplasma umur, herediter,
jinak yang berasal dari otot polos hormonal, & pola
Mioma intramural Mioma submukosum Mioma subserosum
dinding uterus, sering disebut juga hidup.
dengan fibromioma, leiomioma, atau
fibroid. Mioma merupakan tumor Tanda/Gejala
uterus yang ditemukan pada 20-25%
wanita di atas umur 35 tahun. Perdarahan pervagina Tindakan Pembedahan Pembesaran Uterus
(NANDA, 2015) (histerektomi)
Penatalaksanaan
Penekanan organ
mioma uteri meliputi
Penurunan sekitar
Hb turun Resiko kekurangan terapi medisinal
imun tubuh volume cairan (hormonal) dan terapi
Manifestasi: perdarahan abnormal,
nyeri, gejala penekanan, & disfungsi Tak tertangani dg pembedahan dengan
Resiko cepat miomektomi &
reproduksi.
infeksi histerektomi.
Resiko Syok

Komplikasi: degenerasi ganas, Perlukaan Kurang informasi ttg prognosis Pemeriksaan


pertumbuhan leiomiosarkoma, torsi penyakit dan terapi Penunjang
(putaran tangkai), nekrosis dan Kerusakan integritas
infeksi. jaringan 1. Tes
Ansietas
Laboratorium(Da
rah lengkap dan
apusan darah)
Hilangnya uterus ovarium
Klasifikasi Mioma Menekan vesika urinaria Penekanan 2. Tes kehamilan
Estrogen berkurang & rektum syaraf terhadap
Mioma submukosum: di bawah
chorioetic
endometrium dan menonjol ke
Produksi kewanitaan gonadotropin
rongga uterus. Pola eliminasi Nyeri
menurun tergangu 3. Ultrasonografi
Mioma Intramural: diantara serabut
miometrium. Libido seksual menurun
4. Pielogram
Retensi urin Konstipasi intravena
Mioma Subserosum: tumbuh keluar Disfungsi seksual
dinding uterus sehingga menojol 5. Pap smear
pada permukaan uterus diliputi serviks
serosa.
6. Histerosel
pingogram
Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

1. Nyeri
NOC: tingkat kenyamanan, pengendalian nyeri, tingkat nyeri
NIC: manajemen nyeri, pemberian analgesik, bantuan analgesik yang dikendalikan pasien
2. Resiko kekurangan volume cairan
NOC: keseimbangan cairan, hidrasi, status nutrisi
NIC: manajemen cairan dan elektrolit, manajemen nutrisi, pemantauan nutrisi, terapi intravena (IV)
3. Resiko syok
NOC: status sirkulasi, status ttv
NIC: pencegahan syok, manajemen syok
4. Resiko infeksi
NOC: status imun, pengetahuan pengendalian infeksi
NIC: manajemen pengendalian infeksi, perawatan luka insisi
5. Gangguan eliminasi urin
NOC: eliminasi urin
NIC: perawatan retensi urin, manajemen eliminasi urin
6. Kerusakan integritas jaringan
NOC: integritas jaringan kulit dan membran mukosa, penyembuhan luka
NIC: perawatan area insisi (luka), manajemen penekanan, pencegahan ulkus dekubitus
7. Disfungsi seksual
NOC: fungsi seksual
NIC: modifikasi perilaku, peningkatan koping, konseling seksual
8. Konstipasi
NOC: bowel eliminasi, hidrasi
NIC: manajemen konstipasi dan impaksi, manajemen cairan/elektrolit, bowel irigasi
9. Ansietas
NOC: tingkat ansietas, pengendalian diri terhadap ansietas, koping
NIC: penurunan ansietas, peningkatan koping, teknik menenangkan diri, dukungan emosi

Daftar Pustaka

Nurarif, A.H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Jakarta: Mediaction

Mansjoer, A. (2007). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid II. Jakarta: Media
Aesculapius
Banjarmasin, 31 Juli 2020
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Yenni Okvitasari.,Ns.M.Kep Siti Hastuti Madana,S.Kep.,Ns

Anda mungkin juga menyukai