Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

MIOMA UTERI
IVAN PRAYOGA WINATA
1102014135

Pembimbing :
dr. Rifardi Rifiar, Sp. OG
Fibrimioma Uteri
Suatu tumor jinak yang Leiomioma Uteri
tumbuh dalam otot uterus Uterine Fibroid

Manifestasi klinis Epidemiologi


paling sering terjadi pada
seringkali asimtomatik perempuan usia reproduktif
metroragia, nyeri, menoragia,
hingga fertilitas
Tumor jinak monoklonal dari sel-sel otot polos yang
ditemukan pada rahim manusia

Berbatas tegas, terdiri dari sel- sel jaringan otot polos,


jaringan pengikat fibroid, dan kolagen
Tumor jinak monoklonal dari sel-sel
otot polos yang ditemukan pada
rahim manusia
Berbatas tegas, terdiri dari sel- sel
jaringan otot polos, jaringan
pengikat fibroid, dan kolagen

4
EPIDEMIOLOGI
MIOMA UTERI

• Terjadi pada usia reproduktif


• 20%-25% dengan faktor yang tidak diketahui
secara pasti
• Adanya hubungan mioma uteri dengan
estrogen pada usia 35-50 tahun
• 3-9 kali lebih banyak pada ras kulit berwarna
dibandingkan dengan ras kulit putih.

5
ETIOLOGI
MIOMA
UTERI
ESTROGEN PROGESTERON

HORMON
PERTUMBUHAN

6
ETIOLOGI Usia
MIOMA
UTERI 75%
Riwayat Keluarga

Obesitas

Paritas

Kehamilan
7
Mioma Submukosa

4
DIAGNOSIS BANDING

Kista ovarium

Adenomiosis

Neoplasma ovarium
DIAGNOSIS

• Faktor risiko
• Gejala & tanda;
• Perdarahan abnormal
ANAMNESIS • Rasa nyeri
• Gejala & tanda penekanan (pressure
effect)

Pemeriksaan Abdomen:
PEMERIKSAAN • Palpasi: Tumor teraba sebagai nodul ireguler dan
tetap, area perlunakan memberi kesan adanya
FISIK perubahan-perubahan degeneratif.
Diagnosis mioma uteri menjadi jelas bila dijumpai
gangguan kontur uterus oleh satu atau lebih massa
yang licin, tetapi sering sulit untuk memastikan
bahwa massa seperti ini adalah bagian dari uterus
Anemia
Perdarahan uterus yang banyak dan habisnya
cadangan zat besi
PEMERIKSAAN
Polisitemia LABORATORIUM
Pada beberapa kasus yang menghasilkan eritopoetin

Ultrasonography

Histeroskopi
IMAGING
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
TATALAKSANA MIOMA UTERI

55%
55% dari semua kasus mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apa
pun, terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan.

Mioma uteri memerlukan pemantauan setiap 3-6 bulan.

Tatalaksana mioma uteri harus memperhatikan usia, paritas, kehamilan, konservasi fungsi
reproduksi, keadaan umum, gejala yang ditimbulkan, lokasi, dan ukuran tumor.

kondisi pasien sangat buruk perlu dilakukan perbaikan nutrisi, suplementasi zat esensial,
maupun transfusi.

Pada keadaan gawat darurat akibat infeksi atau gejala abdomen akut, perlu disiapkan tindakan
bedah cito untuk menyelamatkan pasien.
12
TERAPI
HORMONAL
MIOMA UTERI
Kontrasepsi oral
dan Preparat
Progesteron
Mengurangi gejala
Gonadotropin- pendarahan tetapi
releasing hormone tidak mengurangi
(GnRH) agonis ukuran mioma uteri
Mengurangi ukuran
mioma dengan jalan
mengurangi produksi
estrogen dari ovarium

13
TERAPI
PEMBEDAHAN Indikasi terapi bedah untuk mioma uteri menurut American College of

MIOMA UTERI
obstetricians and Gyneclogist (ACOG) dan American Society of
Reproductive Medicine (ASRM)

Perdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi konservatif.

Sangkaan adanya keganasan.

Pertumbuhan mioma pada masa menopause.

Infertilitas kerana ganggaun pada cavum uteri maupun karena


oklusi tuba.

Nyeri dan penekanan yang sangat menganggu.

Gangguan berkemih maupun obstruksi traktus urinarius.

Anemia akibat perdarahan.


14
TERAPI
PEMBEDAHAN MIOMEKTOMI
PADA MIOMA
UTERI
pengambilan sarang mioma saja pengangkatan uterus

dilakukan pada wanita yang ingin mempertahankan fungsi


reproduksinya dan tidak ingin dilakukan histerektomi

dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosum


dengan cara ekstirpasi lewat vagina

dapat dilakukan dengan laparotomi, histeroskopi maupun


dengan laparoskopi.

15
TERAPI
PEMBEDAHAN HISTEREKTOMI
PADA MIOMA
UTERI
pengangkatan uterus, yang umumnya adalah tindakan terpilih

dilakukan apabila didapati keluhan menorhagia, metrorhagia,


keluhan obstruksi pada traktus urinarius dan ukuran uterus
sebesar usia kehamilan 12-14 minggu

dapat dilakukan secara abdominal (laparotomi), vaginal dan


pada beberapa kasus dilakukan laparoskopi.

Histerektomi perabdominal dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu


total abdominal hysterectomy (TAH) dan subtotal abdominal
histerectomym STAH).
Histerektomi juga dapat dilakukan pervaginam, dimana tindakan
operasi tidak melalui insisi pada abdomen. 16
DEGENERASI GANAS Sarang mioma yang bertangkai dapat
mengalami torsi, timbul gangguan
Keganasan umumnya baru ditemukan sirkulasi akut sehingga mengalami
pada pemeriksaan histologi uterus yang nekrosis. Dengan demikian terjadilah
telah diangkat. Kecurigaan akan sindrom abdomen akut
keganasan uterus apabila mioma uteri
cepat membesar dan apabila terjadi
pembesaran sarang mioma dalam TORSI (PUTARAN
menopause.
TANGKAI)

KOMPLIKASI LAIN

Anemia akibat perdarahan, perlekatan


pasca miomektomi, dan dapat
terjadinya ruptur uteri

17
11/22/2019
PROGNOSIS
MIOMA Histerektomi merupakan upaya kuratif karena

UTERI
dapat mengangkat seluruh masa mioma.

Tindakan miomektomi yang extensif dan secara


signifikan melibatkan miometrium atau
menembus endometrium, perlu dilakukan SC
(sectio caesaria) pada persalinan berikutnya.

Mioma yang kambuh kembali (rekurens) setelah


miomektomi terjadi pada 15-40% pasien dan 2/3nya
memerlukan tindakan lebih lanjut.
KESIMPULAN

Mioma uteri merupakan tumor jinak monoklonal dari sel-sel otot polos yang ditemukan
pada rahim manusia
Penyebab mioma uteri dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu hormonal, genetik, dan
faktor lingkungan sosial seperti usia, paritas, gizi, dan kehamilan.
Gejala yang umum adalah adanya perdarahan uterus abnormal yang dapat menimbulkan
anemia.

Terapi mioma uteri yang terbaik adalah pembedahan, yakni melakukan histerektomi.

Prosedur histerektomi laparoskopi memiliki kelebihan disbanding prosedur histerektomi


abdominal kerana masa penyembuhan yang singkat dan angka morbiditas yang rendah
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai