Anda di halaman 1dari 46

UJI DIAGNOSIS &

PEMERIKSAAN
PENUNJANG PADA
PENYAKIT KULIT DAN
KELAMIN
Pembimbing:
Dr. Ahmad Haykal A.R.B, Sp.KK, M.Kes.
ANNISA APRILIA ATHIRA
1102014029
UJI KLINIS
Tanda Nikolsky
Merupakan suatu tehnik pemeriksaan guna
menilai adanya epidermolysis secara cepat pada
pasien dengan lesi vesikobulosa.

» Tanda nikolsky langsung :


Penekanan langsung dengan jari tangan pada vesikel
atau bula kemudian terlihat bula melebar ke kulit di
sekitarnya, nikolsky positif.

» Tanda nikolsky tidak langsung :


Bila kulit diantara dua bula di tekan dan digeser
dengan telunjuk maka tampak kulit terangkat seakan
akan lepas dari dasarnya yang berarti terjadi
epidermolysis.
1. Fenomena tetesan lilin (kaarvetsvlek
phenomen)
2. Fenomena Kobner (fenomena isomorfik)
3. Pitting nails
4. Dermografisme
5. White dermographism
6. Darrier sign
7. Fenomena button hole
8. Uji Saraf Motorik
9. Pull test
FENOMENA TETESAN LILIN DERMOGRAFISME PULL TEST DARRIER SIGN

WHITE DERMOGRAPHISM PITTING NAILS


UJI DIAGNOSIS
DENGAN ALAT
1. Diaskopi
2. Dermoskopi (dermoskopi, skin surface microscopy)
3. Uji sensibilitas atau tes fungsi saraf sensoris
4. Tes Saraf Otonom (Uji Pensil Gunawan)
5. Fenomena Auspitz
6. Tzanck smear (Tzanck tes)
7. Fluorensensi
8. Uji tempel
9. Uji tusuk
10. Ekstraksi Komedo
11. Uji TEWL
12. Uji aceto-white
LABORATORIUM
1. Pengambilan duh tubuh
2. Pengambilan pus
3. Bahan pemeriksaan pada infeksi Treponoma
4. Pemeriksaan lainnya (serum darah, VDRL, TPHA,
MHA-TP, dan FTA-AbS)
5. Infeksi Parasit dan Jamur
PEMERIKSAAN
MIKOLOGIK
TUJUAN

Pemeriksaan dilakukan untuk membantu


menegakkan diagnosis:
1. Dermatofitosis pada kulit, kuku, dan rambut
2. Kandidiosis kulit dan kuku
3. Pitriasis Versikolor
4. Piedra
5. Tinea Nigra
6. Mikosis Profunda
MACAM-MACAM
PEMERIKSAAN
» PEMERIKSAAN LANGSUNG
Untuk Melihat elemen jamur, seperti hifa panjang,
hifa pendek, pseudohifa, spora, blastospora

» PEMERIKSAAN BIAKAN
Untuk mengidentifikasi jamur penyebab,
kepentingan epidemiologi, dan penelitian
PEMERIKSAAN LANGSUNG
» Bahan dan specimen berasal dari:

KUKU RAMBUT KULIT


ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
» Pisau, Skalpel » Alkohol 70%,
tumpul, selotip, larutan NaCl
kapas lidi 0,09%
» Gelas obyek, » Larutan KOH 10-
gelas penutup, api 20%, KOH-DMSO,
Bunsen, atau KOH-tinta
mikroskop cahaya Parker biru-hitam
CARA PENGAMBILAN
SPESIMEN
1. Bersihkan kulit dengan Alkohol 70%
2. Kerok dengan scalpel tumpul dengan arah
keatas, atau
3. Tempel tekan dengan menggunakan selotip
(pada pasien anak atau skuama minimal
atau pada lokasi sulit)
4. Pada lesi basah gunakan kapas lidi
digulirkan pada lesi
CARA PEMBUATAN SEDIAAN
1. Letakkan skuama diatas gelas obyek, tetesi KOH
20%, kemudian ditutup dengan gelas penutup
2. Bila menggunakan selotip, letakkan selotip pada
gelas obyek yang telah ditetesi KOH
3. Biarkan selama 15 menit, atau lewatkan diatas
api Bunsen, jangan sampai mendidih
4. Periksa dan amati dengan mikroskop cahaya
pemeriksaan 100x, kemudian 400x
5. Bila kurang jelas, dapat ditetesi tinta Parker,
sehingga memberi warna dasar biru-kehitaman,
sedangkan elemen jamur tetap jernih
HASIL PEMERIKSAAN

» DERMATOFITOSIS: elemen jamur kulit berupa hifa


panjang dan/atau artrospora. Pada rambut berupa
spora endotrik/ektotrik dan kadang terdapat hifa
didalam atau diluar rambut
» KANDIDIOSIS: elemen jamur berupa spora,
blastospora dan pseudohifa KANDIDIOSIS

» PITRIASIS VERSIKOLOR: elemen jamur berupa


sekelompok spora oval/bulat, blastospora dan hifa
pendek
» TINEA NIGRA PALMARIS: tampak hifa bercabang,
bersekat, berwarna coklat muda sampai hijau tua
» PIEDRA: tampak benjolan yang terdiri atas hifa
bersekat, teranyam padat, dan diantaranya terdapat
askus yang berisi 4-8 askospora.
PENGIRIMAN BAHAN

Bila tidak tersedia laboratorium, spesimen dapat


dikirim dengan cara:
1. Skuama diletakan pada kertas hitam, dilipat,
atau
2. Selotip berskuama diletakan pada gelas
obyek, masukkan dalam amplop tertutup dan
kirimkan.
HASIL NEGATIF PALSU
» Faktor Pasien
1. Salah memilih lesi
2. Pasien dalam pengobatan OAJ

» Faktor Laboratorium
1. Spesimen yang dikumpulkan tidak cukup
2. Larutan KOH tidak memenuhi syarat
3. Pemeriksaan dengan mikroskop tidak focus
atau pencahayaan kurang baik

» Faktor Pemeriksa
Kompetensi Kurang
PEMERIKSAAN BIAKAN

CARA PENGAMBILAN SPESIMEN

Pengambilan spesimen dilakukan dengan cara yang


sama dengan pemeriksaan sediaan langsung, bahan
diambil sebanyak mungkin dan diletakkan ada cawan
petri.
PERSIAPAN PASIEN

» Pasien diminta untuk tidak menggunakan obat


anti jamur (OAJ) topical minimal 1 minggu dan
OAJ sistemik 1 bulan
ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
» Pinset Anatomis » Alkohol 70%, larutan
» Pisau, Skalpel tumpul, NaCl 0,9%
selotip, kapas lidi
» Media biakan agar
» Api Bunsen Saborraud, agar
» Sengkelit Mycobiotic
» Gelas obyek, gelas » Larutan lactophenol
penutup cotton blue
» Cawan Petri, tabung reaksi
CARA PEMERIKSAAN

1. Ambil spesimen dengan sengkelit steril dan


letakkan pada media kultur dalam cawan petri
atau tabung reaksi
2. Letakkan pada suhu ruangan dan kelembapan
yang cukup, amati pertumbuhan jamur sampai
maksimal 4 minggu
CARA PEMBACAAN HASIL
KULTUR
1. Ambil spesimen dari koloni yang tumbuh pada titik tengah
antara bagian tepi dan pusat koloni
2. Letakkan spesimen pada gelas obyek yang telah diteteasi
alcohol 70%
3. Tambahkan larutan lactophenol cotton blue dan tutup dengan
gelas penutup
4. Periksa dan amati menggunakan mikroskop pembesaran
rendah (100x) dan 400x
HASIL PEMERIKSAAN

1. Koloni Kapang
» Makroskopis: permukaan bagian depan tampak kasar
(granular hingga seperti kapas) sedangkan
permukaan belakang berwarna sesuai masing-
masing spesies
» Mikroskopis: tampak hifa dengan makronidia dan
atau mikronidia
2. Koloni menyerupai ragi
» Makroskopis: permukaan tampak licin
» Mikroskopis: tampak pseudohifa, spora, dan
blastospora serta sel ragi

3. Koloni Ragi
» Makroskopis: permukaan tampak licin dan berbau
» Mikroskopis: tampak spora, blastospora, dan sel ragi
PEMERIKSAAN BASIL
TAHAN ASAM
PEMERIKSAAN BASIL TAHAN
ASAM

Pemeriksaan bakterioskopik untuk basil tahan asam, M. leprae dilakukan


dengan membuat sediaan apus kerokan jaringan kulit (slit skin smear). WHO
menetapkan pengambilan spesimen berasal dari cuping telinga kiri dan
kanan serta 2-4 lesi lainnya. Pengambilan spesimen dari lapisan hidung
tidak dianjurkan, karena didapati M.atipic yang bersifat komensal. Disamping
itu, bila dikulit tidak didapati lesi, maka mukosa hidung juga tidak ada.
Selanjutnya M. leprae pada hidung cepat negative dalam pengobatan,
walaupun lesi pada kulit masih positif.
ALAT DAN BAHAN

1. Mikroskop cahaya
2. Gelas obyek
3. Minyak emersi
4. Skalpel dengan mata pisau no. 15
5. Api Bunsen
6. Sarung tangan
7. Kapas alcohol
8. Bahan perwarna tahan asam: Ziehl Neelsen
atau Kinyoun Gabett
CARA PENGAMBILAN
SPESIMEN
1. Bersihkan cuping telinga dengan kapas alcohol
2. Jepit dengan ibu jari dan telunjuk sampai
iskemi, agar tidak tercampur daraj
3. Sayat dengan pisau sepanjang 0,5cm dengan
kedalaman 2-3 mm, sejajar dengan garis
lipatan kulit
4. Putar pisau 90 derajat, sehingga sisi lebar
pisau searah sayatan
5. Kerok 2-3 kali dengan ujung pisau dan letakkan
jaringan tersebut diatas gelas obyek dan
ratakan
6. Buat sediaan seperti diatas dari 2-4 lesi lain
yang aktif (plak eritomatosa) atau bila tidak
CARA PEMERIKSAAN

1. Spesimen difiksasi dengan jalan mengeringkan di udara dalam suhu kamar atau
dengan pemanasan melalui api Bunsen
2. Tandai tempat-tempat pengambilan spesimen dengan menggunakan pensil kaca
3. Tuang larutan fukhsin karbol 1%
4. Panaskan diatas Bunsen sampai uap keluar, jangan terlalu panas
5. Biarkan 15 menit tanpa pemanasan
6. Cuci dengan air mengalir sampai berwarna merah muda
7. Tuang campuran asam alcohol
8. Cuci dengan air mengalir
9. Tuang larutan biru methylene 1% selama 10 detik
10. Cuci dengan air mengalir dan keringkan di udara
CATATAN

» Bersihkan bisturi dengan alcohol dan sterilisasi dengan dipanasakan


melalui api Bunsen, sebelum digunakan untuk mengambil sediaan pada
lesi lain
» Cuci sarung tangan dengan sabun dan antiseptic sebelum dilepaskan dari
tangan
» Kapas/kapas alcohol yang terkena darah sebaiknya dibakar
» Bisturi yang sudah dipakai disterilkan, kemudian dibuang pada tempat
yang khusus disediakan
PENILAIAN HASIL

1. Gunakan mikroskop cahaya (binokuler lebih baik)


2. Pembesaran 100x (okuler 10, obyektif 100) dengan
menggunakan minyak emersi
3. Baca hasil dan hitung indeks bakteri (IB) dan indeks
morfologi (IM) dengan arah Z atau S
INDEKS BAKTERI

Indeks Bakteri (IB) ialah jumlah seluruh basil yang


hidup (solid) dan yang mati (batang terputus/
fragmented atau berbutir granular)
SKALA LOGARITMIK RIDLEY
0: tidak didapatkan basil dalam 100 lapang
pandang
1+: 1-10 basil/100 lapang pandang
2+: 1-10 basil/10 lapang pandang
3+: 1-10 basil/ lapang pandang
4+: 10-100 basil/lapang pandang
5+: 100-1000 basil/lapang pandang
6+: >1000 basil/lapang pandang
INDEKS MORFOLOGI

Indeks Morfologi (IM) adalah persentase jumlah basil hidup dibandingkan


dengan seluruh basil (basil hidup +mati)

-Basil yang dihitung adalah basil yang terpisah, tidak dalam bentuk globus
-IM pasien: dihitung rata-rata tepi lesi yang diperiksa
-Kegunaan: menilai respon pengobatan
Hasil positif palsu dapat disebabkan:
- Gelas obyek bekas
- Zat warna (Fukhsin karbol) mengkristal

Hasil negative palsu dapat disebabkan:


- Lesi yang dipilih tidak aktif
- Pemanasan terlalu lama sehingga sel rusak
- Zat warna kurang baik
PEMERIKSAAN DUH
TUBUH
Duh tubuh uretra dan vagina merupakan salah satu gejala klinis
infeksi menular seksual, yang dapat disebabkan oleh infeksi gonore,
trikomoniasis, bacterial vaginosis, kandidiosis, vulvovaginalis, maupun
infeksi non spesifik

TUJUAN
Untuk mendapatkan mikroorganisme/agen penyebab yaitu Neisseria
gonorrhoeae, Trichomonas vaginalis, Gardnerella vaginalis, Candida
albicans.
ALAT DAN BAHAN

» Mikroskop cahaya
» Kaca obyek (2) untuk pulasan gram dan sediaan basah, dan gelas
penutup
» Sengkelit/ ose logam atau plastic (disposable) sebanyak 4 buah dan kapas
lidi steril
» Alkohol 70% dan larutan garam fisiologis (NaCl)
» Kapas, speculum, sarung tangan
» Kursi ginekologik
» Api Bunsen
» Bahan perwarna gram
» Lampu sorot
CARA PENGAMBILAN
SPESIMEN
LAKI-LAKI
1. Gunakan sarung tangan
2. Duh tubuh uretra diambil dengan sengkelit steril (dipanaskan sampai
membara dan didinginkan kembali)
3. Memasukan sengkelit melalui orofisium uretra eksternum sedalam 1-
2 cm
4. Oleskan pada kaca obyek
5. Fiksasi dan warnai dengan pulasan Gram
PEREMPUAN
1. Pasien dalam posisi litotomi
2. Gunakan sarung tangan
3. Bersihkan genitalia eksterna dengan antiseptic
4. Bila belum menikah, gunakan kapas lidi untuk mengambil duh tubuh vagina
5. Bila sudah menikah, gunakan speculum dengan ukuran yang sesuai
6. Masukkan speculum steril, lihat posisi porsio, bersihkan dengan kassa steril, masukan
sengkelit sampai endoserviks, ambil duh dan letakkan di kaca obyek
7. Masukkan sengkelit yang berbeda untuk pengambilan secret atau duh, di forniks posterior,
letakkan di kaca obyek yang telah ditetesi larutan NaCl 0,9%
8. Masukan kapas lidi steril, usap dinding vagina dan letakan pada dinding kaca obyek.
9. Lepaskan speculum pada vagina.
10. Masukan sengkelit ukuran terkecil untuk menganmbil sediaan dari uretra, letakan spesimen
pada kaca obyek.
11. Fiksasi sediaan dengan api Bunsen dan warnai dengan pulasan gram.
CARA PEWARNAAN SEDIAAN

1. Sediaan Basah
Sediaan basah yang telah ditetesi NaCl 0,09% dapat dilihat langsung
dengan mikroskop pembesaran 100x dan 400x

2. Sediaan Gram
Setelah di fiksasi dan diwarnai, sediaan dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya dengan pembesaran 10x100 dengan minyak
emersi
HASIL PEMERIKSAAN

1. Trikomoniasis: terlihat pergerakan flagel parasit T. vaginalis pada


sediaan
2. Gonore: tampak diplokokus Gram negative seperti biji kopi, intra dan
ekstra seluler.
3. Bakterial vaginosis: didapatkan kokobasil dalam jumlah banyak yang
menutupi seluruh epitel, disebut clue cells
4. Kandidosis vulvovaginalis: tampak spora dan blastospora berwarna biru
keunguan (gram positif) dengan tunas (budding) serta pseudohifa
DAFTAR PUSTAKA

Menaldi, Sri Linuwih SW. 2016. Ilmu Penyakit


Kulit dan Kelamin. Badan Penerbit FKUI, Jakarta
Berdman, Kevin, et al. 2016. Nikolsky Sign.
Medline Plus.
https://medlineplus.gov/ency/imagepages/17280.htm
(diakses 23 Mei 2018)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai