PEMERIKSAAN
PENUNJANG PADA
PENYAKIT KULIT DAN
KELAMIN
Pembimbing:
Dr. Ahmad Haykal A.R.B, Sp.KK, M.Kes.
ANNISA APRILIA ATHIRA
1102014029
UJI KLINIS
Tanda Nikolsky
Merupakan suatu tehnik pemeriksaan guna
menilai adanya epidermolysis secara cepat pada
pasien dengan lesi vesikobulosa.
» PEMERIKSAAN BIAKAN
Untuk mengidentifikasi jamur penyebab,
kepentingan epidemiologi, dan penelitian
PEMERIKSAAN LANGSUNG
» Bahan dan specimen berasal dari:
Alat Bahan
» Pisau, Skalpel » Alkohol 70%,
tumpul, selotip, larutan NaCl
kapas lidi 0,09%
» Gelas obyek, » Larutan KOH 10-
gelas penutup, api 20%, KOH-DMSO,
Bunsen, atau KOH-tinta
mikroskop cahaya Parker biru-hitam
CARA PENGAMBILAN
SPESIMEN
1. Bersihkan kulit dengan Alkohol 70%
2. Kerok dengan scalpel tumpul dengan arah
keatas, atau
3. Tempel tekan dengan menggunakan selotip
(pada pasien anak atau skuama minimal
atau pada lokasi sulit)
4. Pada lesi basah gunakan kapas lidi
digulirkan pada lesi
CARA PEMBUATAN SEDIAAN
1. Letakkan skuama diatas gelas obyek, tetesi KOH
20%, kemudian ditutup dengan gelas penutup
2. Bila menggunakan selotip, letakkan selotip pada
gelas obyek yang telah ditetesi KOH
3. Biarkan selama 15 menit, atau lewatkan diatas
api Bunsen, jangan sampai mendidih
4. Periksa dan amati dengan mikroskop cahaya
pemeriksaan 100x, kemudian 400x
5. Bila kurang jelas, dapat ditetesi tinta Parker,
sehingga memberi warna dasar biru-kehitaman,
sedangkan elemen jamur tetap jernih
HASIL PEMERIKSAAN
» Faktor Laboratorium
1. Spesimen yang dikumpulkan tidak cukup
2. Larutan KOH tidak memenuhi syarat
3. Pemeriksaan dengan mikroskop tidak focus
atau pencahayaan kurang baik
» Faktor Pemeriksa
Kompetensi Kurang
PEMERIKSAAN BIAKAN
Alat Bahan
» Pinset Anatomis » Alkohol 70%, larutan
» Pisau, Skalpel tumpul, NaCl 0,9%
selotip, kapas lidi
» Media biakan agar
» Api Bunsen Saborraud, agar
» Sengkelit Mycobiotic
» Gelas obyek, gelas » Larutan lactophenol
penutup cotton blue
» Cawan Petri, tabung reaksi
CARA PEMERIKSAAN
1. Koloni Kapang
» Makroskopis: permukaan bagian depan tampak kasar
(granular hingga seperti kapas) sedangkan
permukaan belakang berwarna sesuai masing-
masing spesies
» Mikroskopis: tampak hifa dengan makronidia dan
atau mikronidia
2. Koloni menyerupai ragi
» Makroskopis: permukaan tampak licin
» Mikroskopis: tampak pseudohifa, spora, dan
blastospora serta sel ragi
3. Koloni Ragi
» Makroskopis: permukaan tampak licin dan berbau
» Mikroskopis: tampak spora, blastospora, dan sel ragi
PEMERIKSAAN BASIL
TAHAN ASAM
PEMERIKSAAN BASIL TAHAN
ASAM
1. Mikroskop cahaya
2. Gelas obyek
3. Minyak emersi
4. Skalpel dengan mata pisau no. 15
5. Api Bunsen
6. Sarung tangan
7. Kapas alcohol
8. Bahan perwarna tahan asam: Ziehl Neelsen
atau Kinyoun Gabett
CARA PENGAMBILAN
SPESIMEN
1. Bersihkan cuping telinga dengan kapas alcohol
2. Jepit dengan ibu jari dan telunjuk sampai
iskemi, agar tidak tercampur daraj
3. Sayat dengan pisau sepanjang 0,5cm dengan
kedalaman 2-3 mm, sejajar dengan garis
lipatan kulit
4. Putar pisau 90 derajat, sehingga sisi lebar
pisau searah sayatan
5. Kerok 2-3 kali dengan ujung pisau dan letakkan
jaringan tersebut diatas gelas obyek dan
ratakan
6. Buat sediaan seperti diatas dari 2-4 lesi lain
yang aktif (plak eritomatosa) atau bila tidak
CARA PEMERIKSAAN
1. Spesimen difiksasi dengan jalan mengeringkan di udara dalam suhu kamar atau
dengan pemanasan melalui api Bunsen
2. Tandai tempat-tempat pengambilan spesimen dengan menggunakan pensil kaca
3. Tuang larutan fukhsin karbol 1%
4. Panaskan diatas Bunsen sampai uap keluar, jangan terlalu panas
5. Biarkan 15 menit tanpa pemanasan
6. Cuci dengan air mengalir sampai berwarna merah muda
7. Tuang campuran asam alcohol
8. Cuci dengan air mengalir
9. Tuang larutan biru methylene 1% selama 10 detik
10. Cuci dengan air mengalir dan keringkan di udara
CATATAN
-Basil yang dihitung adalah basil yang terpisah, tidak dalam bentuk globus
-IM pasien: dihitung rata-rata tepi lesi yang diperiksa
-Kegunaan: menilai respon pengobatan
Hasil positif palsu dapat disebabkan:
- Gelas obyek bekas
- Zat warna (Fukhsin karbol) mengkristal
TUJUAN
Untuk mendapatkan mikroorganisme/agen penyebab yaitu Neisseria
gonorrhoeae, Trichomonas vaginalis, Gardnerella vaginalis, Candida
albicans.
ALAT DAN BAHAN
» Mikroskop cahaya
» Kaca obyek (2) untuk pulasan gram dan sediaan basah, dan gelas
penutup
» Sengkelit/ ose logam atau plastic (disposable) sebanyak 4 buah dan kapas
lidi steril
» Alkohol 70% dan larutan garam fisiologis (NaCl)
» Kapas, speculum, sarung tangan
» Kursi ginekologik
» Api Bunsen
» Bahan perwarna gram
» Lampu sorot
CARA PENGAMBILAN
SPESIMEN
LAKI-LAKI
1. Gunakan sarung tangan
2. Duh tubuh uretra diambil dengan sengkelit steril (dipanaskan sampai
membara dan didinginkan kembali)
3. Memasukan sengkelit melalui orofisium uretra eksternum sedalam 1-
2 cm
4. Oleskan pada kaca obyek
5. Fiksasi dan warnai dengan pulasan Gram
PEREMPUAN
1. Pasien dalam posisi litotomi
2. Gunakan sarung tangan
3. Bersihkan genitalia eksterna dengan antiseptic
4. Bila belum menikah, gunakan kapas lidi untuk mengambil duh tubuh vagina
5. Bila sudah menikah, gunakan speculum dengan ukuran yang sesuai
6. Masukkan speculum steril, lihat posisi porsio, bersihkan dengan kassa steril, masukan
sengkelit sampai endoserviks, ambil duh dan letakkan di kaca obyek
7. Masukkan sengkelit yang berbeda untuk pengambilan secret atau duh, di forniks posterior,
letakkan di kaca obyek yang telah ditetesi larutan NaCl 0,9%
8. Masukan kapas lidi steril, usap dinding vagina dan letakan pada dinding kaca obyek.
9. Lepaskan speculum pada vagina.
10. Masukan sengkelit ukuran terkecil untuk menganmbil sediaan dari uretra, letakan spesimen
pada kaca obyek.
11. Fiksasi sediaan dengan api Bunsen dan warnai dengan pulasan gram.
CARA PEWARNAAN SEDIAAN
1. Sediaan Basah
Sediaan basah yang telah ditetesi NaCl 0,09% dapat dilihat langsung
dengan mikroskop pembesaran 100x dan 400x
2. Sediaan Gram
Setelah di fiksasi dan diwarnai, sediaan dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya dengan pembesaran 10x100 dengan minyak
emersi
HASIL PEMERIKSAAN