Anda di halaman 1dari 41

DIAGNOSTIK HOLISTIK

DIARE AKUT TANPA DEHIDRASI PADA ANAK DENGAN


RISIKO ASPEK EKSTERNAL MELALUI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN
SAWAH BESAR

Disusun oleh:

Annisa Aprilia Athira

1102014029

Pembimbing:

dr. Dini Widianti, MKK, DipIDK,

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU


KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
4 SEPTEMBER – 2 OKTOBER 2019

1
LEMBARAN PERSETUJUAN

Laporan studi kasus yang berjudul “Diare Akut Tanpa Dehidrasi Pada Anak
Dengan Risiko Aspek Eksternal Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar” telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepanitraan Ilmu
Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Jakarta, September 2019 Pembimbing,

dr. Dini Widianti, MKK, DipIDK,

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim
penulis sehingga Laporan Lingkaran Pemecahan Masalah yang berjudul Laporan
studi kasus yang berjudul “Diare Akut Tanpa Dehidrasi Pada Anak Dengan
Risiko Aspek Eksternal Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar” ini dapat diselesaikan.

Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas


kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
terkait.
1. dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK, selaku dosen pembimbing dan staf
pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
2. dr. Fathul Jannah, Msi, DipIDK, Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK selaku koordinator dan staf pengajar
Kepanitraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
4. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

3
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepanitraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Dian Mardiyah, MKK, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
7. dr. Yudha selaku perseptor lapangan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
8. Seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Kemayoran, Jakarta
Pusat yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran penulisan laporan.
Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan baik dari segi materi maupun dari bahasa yang disajikan. Untuk itu
penulis mohon maaf atas segala kekhilafan, serta dengan tangan terbuka
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Jakarta, September 2019

Penulis

4
DAFTAR ISI

LEMBARAN PERSETUJUAN ........................................................................... 2


KATA PENGANTAR ........................................................................................... 3
BAB I BERKAS PASIEN ................................................................................... 7
1.1 Identitas Pasien ....................................................................................... 7
1.2 Anamnesis ............................................................................................... 7
1.3 Pemeriksaan Fisik ................................................................................ 10
1.4 Pemeriksaan Penunjang ...................................................................... 13
1.5 Diganosis Klinis .................................................................................... 13
1.6 Diagnosis Banding ................................................................................ 13
1.7 Terapi Klinis ......................................................................................... 13
BAB II BERKAS KELUARGA ......................................................................... 15
2.1 Profil Keluarga .......................................................................................... 15
2.1.1 Karakteristik Kelurga ........................................................................ 15
2.1.2 Bentuk Keluarga ................................................................................. 15
2.1.3 Tahapan Siklus Keluarga................................................................... 16
2.1.4 Fungsi Keluarga .................................................................................. 16
2.1.5 Dinamika Keluarga............................................................................. 18
2.1.6 Genogram ............................................................................................ 18
2.2 Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup ................................. 19
2.2.1 Lingkungan Tempat Tinggal ............................................................. 19
2.2.2 Penilaian Rumah ................................................................................. 19
2.2.3 Kepemilikan barang – barang berharga .......................................... 23
2.3 Penilaian Perilaku Kesehatan .................................................................. 23
2.4 Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) ............................................. 24
2.5 Pola Konsumsi Makan Keluarga ............................................................. 25
2.6 Nilai/ Kepercayaan Yang Dianut Keluarga Terkait Kesehatan ........... 31
2.7 Pola Dukungan Keluarga .................................................................... 31
BAB III DIAGNOSIS HOLISTIK .................................................................... 33
3.1 Diagnosis Holistik (Multiaksial) .......................................................... 33
3.1.1 Aspek Personal .............................................................................. 33

5
3.1.2 Aspek Klinis ................................................................................... 34
3.1.3 Aspek Risiko Internal ................................................................... 34
3.1.4 Aspek Risiko Eksternal dan Psikososial Keluarga .................... 34
3.1.5 Aspek Fungsional .......................................................................... 35
3.2 Prognosis ............................................................................................... 40
LAMPIRAN ......................................................................................................... 41

6
BAB I BERKAS PASIEN
BERKAS PASIEN

1.1 Identitas Pasien


Nama : An. F

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 6 tahun

Suku : Betawi

Agama : Islam

Alamat : Jl. Mangga Besar XIII Gang Bidan No. 9A

Tanggal Berobat : 11 September 2019

1.2 Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis pada pasien dan alloanamnesis pada ibu pasien
pada tanggal 11 September 2019 pukul 10.00 WIB di Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar.

Keluhan Utama:
BAB cair sejak 2 hari

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang ke poliklinik Puskesmas Kecamatan Sawah Besar diantar
ibunya dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari. BAB cair sedikit-sedikit, 4 kali
dalam sehari, BAB masih ada ampas sedikit, berwarna kuning, tidak disertai
darah ataupun lendir. Pasien masih mau makan dan minum. Tidak ada keluhan
muntah atau demam Pasien belum meminum atau diberi obat apapun
sebelumnya. Menurut ibu pasien, sebelum sakit pasien sering jajan makanan di
warung. Pasien juga jarang mencuci tangannya dengan sabun sebelum dan
sesudah makan. Sejak satu tahun yang lalu ibu pasien sudah membiasakan

7
pasien untuk solat lima waktu dan belajar mengaji. Selama pasien sakit, ibu
pasien . Selama pasien sakit, ibu pasien selalu menenangkan pasien agar selalu
sabar dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesembuhan.
Pasien dan ibu pasien berharap sakit pasien tidak serius dan dapat segera
membaik dan sembuh. Pasien mempercayai apabila pasien mencoba meminum
obat dengan teratur dan memohon kesembuhan kepada Allah maka penyakit
yang diderita pasien dapat disembuhkan. Akhirnya keluarga pasien
memutuskan untuk berobat ke Puskesmas kecamatan Sawah Besar

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien belum pernah mengalami penyakit ini sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga:

Tidak ada yang mengalami keluhan yang sama di keluarga pasien

Riwayat Sosial Ekonomi:

Pasien berasal dari social ekonomi menengah. Saat ini pasien tinggal
dirumah bersama ayah, ibu dan adiknya. Biaya hidup pasien diperoleh dari
ayahnya yang berpenghasilan kurang lebih Rp. 3.000.000/bulan. Ayah pasien
bekerja sebagai buruh konveksi dan Ibu pasien merupakan seorang ibu rumah
tangga. Pasien saat ini masih duduk di bangku PAUD

Lingkungan
An. F dan keluarganya tinggal di rumah milik sendiri di daerah perumahan
padat penduduk. Rumah pasien berukuran kurang lebih 8 x 10 m dengan 1
kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, ruang keluarga, dan halaman. Rumah An.
D tidak bertingkat dengan jumlah penghuni rumah 4 orang. Lantai rumah
terbuat dari ubin, dinding rumah dari beton, terdapat jamban di kamar mandi,
terdapat ventilasi dan penerangan yang kurang terkena cahaya matahari.
Ketersediaan air bersih berasal dari air sumur dan tempat pembuangan sampah
berada di depan rumah. Kebersihan rumah An. D masih kurang karena banyak
barang-barang tidak terpakai yang bertumpuk di sudut rumah, sampah

8
berserakan di dapur.

Riwayat Kebiasaan:

Sehari-hari pasien dibangunkan oleh ibunya pukul 05.45 WIB, lalu


kemudian pasien solat subuh dan tidur kembali. Lalu pasien bangun lagi sekitar
jam 06.30 untuk mandi dan bersiap-siap berangkat ke PAUD. Pasien jarang
diberi sarapan karena pasien sulit makan. Sehar-hari pasien sering meminum
es maupun jajan diluar. Pasien berangkat pukul 07.30 dan PAUD dimulai jam
08.00-10.00 WIB. Pasien dan keluarganya memiliki kebiasan makan 3x sehari.
Menurut ibu pasien, keluarga pasien jarang melakukan olah raga.

Riwayat Obstetrik
Ibu pasien saat mengandung pasien tidak mengalami sakit dan rajin
mengontrol kehamilan ke rumah sakit dan juga bidan. Ibu pasien melahirkan
pasien di rumah sakit saat usia kehamilan 37 minggu dan melahirkan secara
section caesaria dikarenakan air ketuban yang sedikit, berat badan lahir
pasien 3200 gram, panjang 49 cm dan langsung menangis.

Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap sampai campak
Tabel 1.1 Jadwal Imunisasi Dasar di Puskesmas
No. Vaksin Usia
1 BCG 1 bulan
2 Hepatitis B 1 bulan 2 bulan 6 bulan
3 Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
4 DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
5 Campak 9 bulan

9
1.3 Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
Kesadaran : Compos mentis. E4, M6, V5 (GCS total:15)
Tanda Vital :
Frekuensi nadi : 108 x/menit, teratur, isi cukup.
Frekuensi napas : 22 x/menit
Suhu : 36.90 °C
Tekanan darah : 100/80 mmHg
SpO2 : 97%
Status Gizi :
Klinis : Tampak kurus
Berat badan (BB) : 19 kg
Tinggi badan : 115 cm

10
11
Status Generalis :
• Kepala :
Normocephale, Rambut hitam dan tidak mudah dicabut.
• Mata :
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor,
refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+)
• Hidung :
Bentuk normal, tampak sekret bening, tidak ada deformitas maupun
deviasi
• Mulut :
Mukosa bibir kering, lidah merah dan tidak kotor, uvula tidak deviasi,
ginggiva tidak ada perdarahan.
• Leher :
Trakea ditengah, tidak ditemukan pembesaran pada kelenjar getah
bening dan kelenjar tiroid
• Dada :
a. Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis teraba, tidak ada vibrasi
• Perkusi : Batas jantung kanan di ICS 4 linea sternalis dextra.
Batas pingang jantung di ICS 2 linea parasternalis
sinistra. Batas jantung kiri di ICS 5 linea
midclavicularis sinistra.
• Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 Normal, murmur (-), gallop(-)
b. Paru
• Inspeksi : Dada simetris kiri-kanan, gerakan statis simetris,
gerakan dinamis simetris. Retraksi suprasternal (-),
retraksi epigastrial (-), retraksi intercostal (-)
• Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris pada kedua
lapang paru, krepitasi (-).

12
• Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen :
• Inspeksi : Abdomen datar simetris
• Auskultasi : Bising usus normal
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
• Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
• Ekstremitas :
Akral hangat, capillary refilll time < 2 detik, turgor baik, edema dan
sianosis (-/-/-/-)
1.4 Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien ini

Saran pemeriksaan penunjang:

• Cek Feses

1.5 Diganosis Klinis


Diare akut tanpa dehidrasi

1.6 Diagnosis Banding


Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang

1.7 Terapi Klinis

• Non Medikamentosa:
a. Bed rest atau cukup istirahat.
b. Pengaturan cara dan pola makan berupa makanan bergizi, lunak,
tidak pedas, tidak mentah, bersih, teratur serta tidak telat makan.
c. Mencuci tangan sebelum makan
• Medikamentosa:

Oralit tiap BAB cair

13
Zink Syrup 1 x 10 ml selama 10 hari

14
BAB II BERKAS KELUARGA
BERKAS KELUARGA

2.1 Profil Keluarga


2.1.1 Karakteristik Kelurga
a. Identitas Kepala Keluarga : Tn. A, usia 45 tahun
b. Identitas Pasangan : Ny. Y, usia 36 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga : Bentuk keluarga ini merupakan nuclear
family dengan Tn. A sebagai kepala keluarga, memiliki satu orang istri
Ny. Y dan memiliki dua orang anak, yaitu An. F (pasien) dan An. A.

Umur
No Nama Kedudukan Gender Pendidikan Pekerjaan Keterangan
(tahun)

1. Tn. A Kepala Laki-laki 45 SLTA / Buruh -


Keluarga sederajat
2. Ny.Y Istri Perempuan 36 SD Ibu -
Rumah
Tangga
3. An. F Anak Laki-laki 6 PAUD Pelajar Pasien
(PAUD)
4. An. A Anak Perempuan 1 Belum Belum -
Sekolah Sekolah

2.1.2 Bentuk Keluarga


Keluarga Tn. A terdiri dari 4 orang, yaitu Tn. A sebagai kepala
keluarga dan An. F sebagai anak. Dengan demikian, keluarga ini termasuk
dalam nuclear family

15
2.1.3 Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1984) tahapan siklus keluarga Tn. A termasuk ke dalam tahap III,
yaitu keluarga dengan kelahiran anak usia pra-sekolah.

2.1.4 Fungsi Keluarga


a. Fungsi Biologis
Keluarga mampu meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya dengan
mempunyai dua orang anak, yaitu An. F dan An. A Orang tua An. F dan An. A
hingga saat ini masih mampu bereproduksi. Keluarga pasien baik dari keluarga
ayah maupun keluarga ibu tidak ada yang memiliki kecacatan dan tidak ada yang
sedang memiliki penyakit menular, maupun alergi.

b. Fungsi Psikologis

Secara psikologis keluarga ini saling menyayangi antara anak dengan


orangtua. Komunikasi antara keluarga pasien terjalin dengan baik dan dalam
pengambilan keputusan dilakukan melalui kesepakatan Tn. A dan Ny. Y. Antar
keluarga juga saling memberi dukungan terhadap penyakit yang diderita
keluarga. Keluarga pasien berusaha untuk saling memberikan rasa aman,
nyaman, dan perhatian kepada setiap anggota keluarga.

c. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari Ayah pasien, yaitu Tn.
A yang bekerja sebagai buruh pabrik sebesar Rp 3.000.000/bulan. Keluarga
mempu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seluruh anggota keluarga,
seperti kebutuhan makanan dan pakaian. Untuk tempat berlindung, keluarga ini
tinggal di rumah yang tidak besar. Keluarga ini mengaku mampu untuk
menyisihkan sedikit gaji mereka untuk menabung. Untuk biaya kesehatan,
pasien menggunakan BPJS sehingga pasien dapat berobat tanpa memikirkan

16
banyaknya biaya yang keluar dan terjamin kesehatannya. Pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga ini dilakukan oleh Ny. Y untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-harinya.
d. Fungsi Pendidikan
Orang tua pasien merasa wajib untuk menyekolahkan anaknya untuk
memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai
dengan bakat dan minat yang dimiliki, mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa,
dan mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya. Orang tua
pasien juga merasa pendidikan agama wajib ditanamkan ke anak mereka sejak
dini, sehingga orang tua pasien selalu mengingatkan pasien untuk selalu sholat
lima waktu dan mengikuti kegiatan TPA di mesjid dekat rumahnya.
e. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat penduduk.
Keluarga pasien dapat bersosialisasi dengan baik dengan tetangga disekitar
rumah. Pasien juga sering bersosialisasi dan bermain dengan teman-teman
sebayanya di sekitar rumah
f. Fungsi Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah pasien adalah suku betawi,
Keluarga pasien merupakan suku Betawi, namun ada beberapa tetangga yang
berbeda suku, seperti suku mandarin. Meski ada yang berbeda suku namun
keluarga dapat bersosialisasi dengan baik.
g. Fungsi Spiritual
Keluarga pasien melaksanakan ibadah wajib. Tn. A belum menerapkan solat
berjamaah di masjid, dikarenakan pekerjaannya. Keluarga pasien melaksanakan
ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa adanya hambatan
dalam keluarga dan lingkungan sosial. Pada pengajaran agama kepada anak-
anaknya, keluarga pasien, baik Tn. A maupun Ny. Y, sudah menerapkan
pendidikan agama sejak dini.

17
2.1.5 Dinamika Keluarga
Keluarga An. F mempunyai dinamika keluarga yang baik. Tiap anggota
keluarga menjalankan fungsinya dengan baik. Cara komunikasi di dalam
keluarga berjalan dengan lancar. Pekerjaan sehari-hari seperti mencuci,
menyapu dan membersihkan rumah dikerjakan oleh ibu An. F.

2.1.6 Genogram

Keterangan:

Perempuan Tinggal
meninggal Perempuan Pasien serumah
Laki-laki Laki-laki Menikah Keturunan
meninggal

18
2.2 Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
2.2.1 Lingkungan Tempat Tinggal
Kamar
Mandi Dapur

Ruang keluarga
&

Gambar 2. Denah Rumah An. F

Kepemilikan rumah : Milik pribadi


Daerah pemukiman : Padat penduduk
Luas rumah : 4 x 10 m2
Jumlah penghuni rumah : 4 orang
2.2.2 Penilaian Rumah
Tabel 3. Pedoman Penilaian Rumah Sehat

KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI

I. KOMPONEN RUMAH 31

1 Langit-langit a. Tidak ada 0

b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1 31

c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2

2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1

b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2 93

batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.

19
KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI

c. Permanen (tembok/pasangan batu bata yang


diplester) papan kedap air. 3

3 Lantai a. Tanah 0

b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran


yang retak dan berdebu. 1

c.Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 62

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0


31
b. Ada 1

5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0


31
b. Ada 1

6 Ventilasi a. Tidak ada 0

b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 31

c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2

7 a. Tidak ada 0

Lubang asap dapur b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai
dapur 1
0
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai
dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust
fan atau ada peralatan lain yang sejenis. 2

a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk


8 Pencahayaan
membaca 0
31
b.Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca
dengan normal 1

20
KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI

c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan


untuk membaca dengan normal. 2

II SARANA SANITASI 25

a. Tidak ada 0

b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat


kesehatan 1
1
Sarana Air Bersih
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). 50
kesehatan. 2

d. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan 3

e. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat


kesehatan. 4

2 a. Tidak ada. 0

b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan


ke sungai/kolam 1
Jamban (saran pembuangan
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke
kotoran). 50
sungai atau kolam 2

d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3

e. Ada, leher angsa, septic tank. 4

Sarana Pembuangan Air a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di


3 Limbah (SPAL) halaman 0
50
b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak

sumber air (jarak dengan sumber air < 10m). 1

21
KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI

c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2

d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air


(jarak dengan sumber air > 10m). 3

e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota)


untuk diolah lebih lanjut. 4

Saran Pembuangan a. Tidak ada 0


4 Sampah/Tempat Sampah
b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1

50
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2

d. Ada, kedap air dan bertutup. 3

III PERILAKU PENGHUNI 44

1 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0

kamar tidur b. Kadang-kadang 1 88

c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0

ruang keluarga b. Kadang-kadang 1 44

c. Setiap hari dibuka 2

3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0

dan halaman b. Kadang-kadang 1 88

c. Setiap hari 2

4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0


88
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1

22
KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI

c. Setiap hari dibuang ke jamban 2

a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0

5 Membuang sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1 88

pada tempat sampah c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2

TOTAL HASIL PENILAIAN 862

Keterangan :

• Hasil Penilaian : Nilai x Bobot


Total : 906
• Kriteria
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan :

Dari hasil penilaian yang telah dihitung berdasarkan perkalian nilai dengan bobot, didapatkan
hasil 906 yang berarti penilaian rumah termasuk rumah tidak sehat.

2.2.3 Kepemilikan barang – barang berharga


• Kendaraaan : 1 buah sepeda motor
• Elektronik : 1 buah televisi, 3 buah kipas angin, 2 handphone
• Peralatan RT : 1 buah kompor gas, 1 buah setrikaan, 1 buah rice cooker,
1 buah lemari es.

2.3 Penilaian Perilaku Kesehatan

1. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit

23
Jika ada salah satu anggota keluarga An. F yang sakit, maka langsung berobat ke
dokter di puskesmas atau rumah sakit.
2. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan :
Keluarga An. F memiliki jaminan kesehatan (BPJS)
3. Perilaku terhadap makanan :
Pasien memiliki kebiasaan makan tidak teratur, jika makan harus diingatkan dan
disuapi oleh ibunya. Pasien makan masakan ibunya, dan terkadang membeli lauk dan
sayur di warung terdekat dari rumah. Ibu pasien mengaku jarang mencuci tangan
dengan sabun sebelum memberi makan, hanya menggunakan air.
4. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan :
Lingkungan tempat tinggal pasien merupakan lingkungan cukup padat penduduk
dengan letak rumah yang berdekatan satu sama lainnya. Kebersihan lingkungan di
sekitar rumah cukup bersih. Rumah disapu dan di pel setiap hari, perabotan rumah di
bersihkan 1 minggu sekali. Namun jendela jarang dibuka. Sampah dikumpulkan di
depan rumah dan setiap hari ada petugas yang mengambil sampah

2.4 Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 4. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan


Aksesibilitas Naik kendaraan pribadi Jika ada yang sakit, langsung dibawa ke
(motor) puskesmas, karena biaya yang gratis dan
jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah.
Ibu dan An. F mengatakan merasa cukup
puas dengan pelayanan di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran.
Tarif BPJS Dengan adanya BPJS sangat membantu
untuk pengobatannya.

24
Kualitas Cukup memuaskan Pasien dan Ibunya mengatakan merasa
cukup puas dengan pelayanan di
Puskesmas

2.5 Pola Konsumsi Makan Keluarga


a. Kebiasaan Makan

Keluarga An. F makan sebanyak tiga kali sehari; makan pagi, siang,
malam hari dengan menu makanan yang kurang bervariasi dan dimasak sendiri
oleh Ny. L dan kadang membeli di rumah makan. Menu makanan seperti nasi,
ayam, tempe, tahu, telur, dan sayuran. Pasien jarang mengkonsumsi buah-
buahan dan daging atau pun ikan.

b. Menerapkan pola gizi seimbang

Keluarga An. F kurang memahami bagaimana menerapkan pola gizi


seimbang, karena menurut mereka ekonomi mereka sekarang tidak bisa
mencukupi pola gizi seimbang. Hal ini mungkin dikarenakan pengetahuan dan
minat yang kurang mengenai pentingnya pola makan gizi seimbang terkait
dengan penyakit yang dideritanya

Menu makanan keluarga An. F setiap harinya seharusnya divariasi yaitu


nasi, daging, ayam, ikan, telur, tahu, tempe, sayuran dan buah. Adapun 10 pesan
gizi seimbang departemen kesehatan adalah :

1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan


2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman

25
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal
Dari 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang.

26
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi
11 - 9 - Susu 150 kal 11 gr 7 gr 8 gr
2019
Jumlah 150 kal 11 gr 7 gr 8 gr
Siang Mie goreng 420 kal 60 gr 8 gr 16 gr
11 – 9 - Telur dadar 93 kal 0,42 gr 6,48 gr 7,33 gr
2019 Nasi putih 135 kal 29,3 gr 2,79 gr 0,29 gr
Air mineral
Jumlah 648 kal 89,72 gr 17,27 gr 23,62 gr
Malam Nasi 135 kal 29,3 gr 2,79 gr 0,29 gr
11 – 9 - Sayur Sop 72 kal 1,89 gr 2,12 gr 1,39 gr
2019 Ayam 119 kal 13,6 gr 6,79gr
goreng
Air mineral
Jumlah 326 kal 31,19 gr 18,51 gr 8,47 gr
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi
12 – 9 – Susu 150 kal 11 gr 7 gr 8 gr
2019
Jumlah 150 kal 11 gr 7 gr 8 gr
Siang Nasi Putih 135 kal 29,3 gr 2,79 gr 0,29 gr
12 – 9 – Semur Tahu 24 kal 1,09 gr 1,9 gr 1,47 gr
2019 Air Mineral
Jumlah 159 kal 30,39 gr 4,69 gr 1,76 gr
Malam Nasi putih 135 kal 29,3 gr 2,79 gr 0,29 gr
12 – 9 - Ayam 119 kal 13,6 gr 6,79gr
2019 goreng

27
Sayur bayam 74 kal 6,8 gr 5,33 gr 4,16 gr
Air mineral
Jumlah 328 kal 36,1 gr 21,72 gr 11,24 gr
Pagi Roti 60 kal 9 gr 2 gr 4 gr
13 -9 -
Susu 150 kal 11 gr 7 gr 8 gr
2019
Jumlah 210 kal 20 gr 9 gr 12 gr
Siang Lontong 357 kal 59,1 gr 11,11 gr 8,39 gr
13 - 9 - sayur
2018 35 kal 1,36 gr 2,23 gr 2,62 gr
Tahu goreng
Air Putih
Jumlah 392 kal 60,46 gr 13,34 gr 11,01 gr
Malam Mie rebus 175 kal 40 g 6,7 g
13- 9- Telor rebus 77 kal 0,56 gr 6,26 gr 5,28 gr
2019 Air mineral
Jumlah 252 kal 40,56 g 12,96 gr 5,28 gr

1. Interpretasi terhadap food record pasien An. F:

Dari table diatas, dapat disimpulkan bahwa An. F mendapat

Total kalori perhari:

• Tanggal 11 September 2019: 1124 kkal


• Tanggal 12 September 2019: 637 kkal
• Tanggal 13 September 2019: 854 kkal
Total asupan karbohidrat perhari:

• Tanggal 11 September 2019: 131,91 gr


• Tanggal 12 September 2019: 77,49 gr

28
• Tanggal 13 September 2019 : 121,02 gr
Total asupan protein perhari:

• Tanggal 11 September 2019: 42,78 gr


• Tanggal 12 September 2019: 33,41 gr
• Tanggal 13 September 2019: 35,3 gr
Total asupan lemak perhari:

• Tanggal 11 September 2019: 40,09 gr


• Tanggal 12 September 2019: 21 gr
• Tanggal 13 September 2019: 28,29 gr

Keterangan :

Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 871 kkal, dengan rata-rata asupan
karbohidrat 110,14 gr, protein 37,1 gr, dan lemak 29,79 gr.

Penentuan Status Gizi

Berat Badan : 19 kg

Tinggi Badan :115 kg

IMT : BB(kg)/TB(m2) = 14,4

Status Gizi : Kurang

BB ideal = (Tinggi Badan-100) – 10%(Tinggi Badan-100)

BB ideal = 15 – 1,5 = 13,5

Jumlah kebutuhan kalori perhari:(Rumus Harris Benedict)

Kebutuhan kalori basal = 655 + (9,6x BB) + (1,8x TB) – (4.7 x U)

29
= 655 + (9,6 x 19) + (1,8 x 115) – (4,7 x 6)

= 655 + 182,4 +207 – 28,2

= 1016,2 kalori

Kebutuhan untuk aktivitas ditambah 20 % karena aktivitas yang dilakukan pasien termasuk
aktivitas sedang (20% KKB)

20% x 1016,2 kalori = 203,24 kalori

Jadi, total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah :

1016,2 kalori + 203,24 kalori = 1219,4 kalori

Kalori selama 3 hari =

Kalori selama tiga hari = 2615

Rata – rata konsumsi kalori pasien per hari = 871,6 kalori/hari

Kesimpulan :

Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat


gizi pada pasien, juga dengan melihat food record pasien selama 3 hari setelah datang
ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien
kurang dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakupi
gizi yang seimbang. Pasien disarankan agar memberikan tambahan makanan agar
kebutuhan kalori pasien tiap harinya dapat terpenuhi, termasuk melakukan variasi
makanan yang mengandung protein seperti daging sapi dan ikan serta rutin
mengkonsumsi buah dan sayur.

30
2.6 Nilai/ Kepercayaan Yang Dianut Keluarga Terkait Kesehatan

Keluarga pasien percaya bahwa penyakit yang didapat akibat kurang menjaga
kesehatan dan tidak ada hubungan dengan ilmu ghaib atau guna- guna. Sakit yang
dialami pasien semata-mata adalah ujian. Pasien berdoa untuk diberikan kesembuhan
atas penyakitnya. Ibu pasien percaya bahwa dengan usahanya ini Allah akan membantu
menyembuhkannya.
2.7 Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesainnya masalah dalam keluarga

1. Pasien ingin menjalani pengobatan

2. Tempat pelayanan kesehatan yang mudah terjangkau

3. Keluarga memiliki layanan pengobatan gratis (BPJS)

4. Adanya keinginan pasien untuk sembuh dari penyakitnya

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga


Pada keluarga An. F ada faktor penghambat dalam menyelesaikan masalah
dalam keluarga yaitu keluarga pasien kurang mengetahui penyebab dan factor
risiko dari penyakit yang diderita pasien, pasien tidak pernah memperhatikan
kebersihan makanan nya, serta saat memasak ibu pasien jarang mencuci bahan
masakan dengan air bersih. Keluarga An. F juga jarang mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan.

c. Identifikasi pemasalahan yang didapat dalam keluarga


1. Pasien mengeluh BAB cair sejak 2 hari yang lalu
2. Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit pasien, salah satunya dapat
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orangtua maupun pasien
terhadap perjalanan penyakit yang dialami pasien
3. Keluarga pasien tidak mengetahui apa saja factor yang dapat

31
mencetuskan timbulnya penyakit yang dialami pasien
4. An. F dan keluarga tidak mengerti akan konsumsi makanan sesuai
dengan pola gizi seimbang karena minimnya pengetahuan.
5. Kurang perhatiannya terhadap kebersihan diri, terlihat dari keluarga An.
F jarang mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan.
6. Keadaan rumah pasien yang termasuk kategori rumah tidak sehat,
terdapat banyak debu, sarana air bersih dan kurang baiknya
pencahayaan mungkin dapat memperberat gejala pasien.

32
BAB III DIAGNOSIS HOLISTIK
DIAGNOSIS HOLISTIK

3.1 Diagnosis Holistik (Multiaksial)

3.1.1 Aspek Personal

A. Alasan Kedatangan

Pasien datang berobat ke Puskesmas dengan motor dan


diantar oleh ibu pasien dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari
yang lalu
B. Harapan
Ibu pasien berharap setelah dilakukan pemeriksaan pasien dapat
mendapatkan obat yang sesuai dan dapat sehat kembali seperti sedia
kala. Ibu pasien juga berharap mendapatkan informasi yang cukup
tentang menjaga pola makanan dan makanan yang baik untuk pasien
agar tidak mengalami sakit seperti sekarang.
C. Kekhawatiran

Kekhawatiran ibu pasien saat ini adalah penyakit anaknya


akan bertambah parah apabila tidak diobati, dan akan
menular ke anggota keluarga yang lain.
D. Presepsi

Medis:

Ibu pasien beranggapan bahwa penyakit anakya dapat


sembuh apabila berobat ke dokter
Religi:

33
Ibu pasien percaya apabila memohon kesembuhan kepada Allah SWT.
maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan, sehingga ibu
pasien selalu mengingatkan pasien untuk selalu berdoa agar diberi
nikmat kesehatan.

3.1.2 Aspek Klinis


Diagnosis kerja :

Diare tanpa dehidrasi

Dasar diagnosis :

- Anamnesis
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Pemeriksaan fisik

3.1.3 Aspek Risiko Internal


Pola makan :

• Kebiasaan konsumsi makanan yang sudah jadi menjadikan pola


makan yang kurang variatif dan tidak sesuai dengan pedoman
gizi seimbang
Pola kebiasaan

• Tidak mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan.

3.1.4 Aspek Risiko Eksternal dan Psikososial Keluarga


• Kurangnya pengetahuan keluarga tentang gizi seimbang dan
pengaturan pola makan atau menu makanan yang tepat.
• Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita

34
pasien
• Saat memasak ibu pasien tidak mencuci bahan makanan dengan air
bersih
• Kebiasaan keluarga yang sangat jarang mencuci tangan sebelum
makan
• Jarang membuang sampah yang menumpuk di dapur

3.1.5 Aspek Fungsional

Secara fungsional pasien dapat digolongkan pada tingkat ke


II berdasarkan ICPC-2 (International Classification of Primary
Care) yaitu terbatas dalam melakukan aktivitas berat tapi masih
bisa dirawat jalan dan bisa melakukan pekerjaan ringan sepeti
pekerjaan rumah tangga.

35
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU HASIL YANG FOLLOW UP
DIHARAPKAN
ASPEK Alasan Kedatangan: • Menjelaskan dan memberi • Orangtua & • Pasien & orangtua
PERSONAL edukasi kepada orangtua pasien memahami memahami
Pasien datang berobat
pasien bahwa penyakit tentang penyakit mengenai
ke Puskesmas dengan
diare merupakan penyakit penyakit nya.
motor dan diantar yang dialami
yang jika berlanjut dapat • Kekhawatiran
oleh ibu pasien pasien.
menimbulkan dehidrasi orang tua pasien
dengan keluhan BAB • Orang tua pasien
yang dapat mengancam mengenai
cair sejak 2 hari yang
jiwa, namun dapat diharapkan tidak penyakit nya
lalu
dicegah, dengan khawatir terhadap sudah berkurang.
Harapan
pemberian cairan yang keadaan anaknya • Orangtua pasien
baik dan mengontrol pola karena sudah mengetahui cara
Ibu pasien berharap
makan serta gizi anak agar mencegah
pasien dapat dalam
imunitas anak baik berulangnya
mendapatkan obat penanganan
• Menjelaskan kepada penyakit dan
yang sesuai dan dapat Pasien dan Orangtua Pada saat kunjungan dokter.
orangtua pasien bahwa mencegah
sehat kembali seperti
penyakit nya dapat sembuh Pasien ke Puskesmas • Dapat mencegah menular ke
sedia kala. Ibu pasien
apabila pasien meminum penyakit dengan anggota keluarga
juga berharap
obat sesuai petunjuk yang menghindari lain
mendapatkan
informasi yang cukup
diberikan dokter.
faktor risiko agar • Orangtua pasien
tentang menjaga pola • Menjelaskan kepada pasien mengetahui
tidak bertambah
makanan dan makanan dan Ibu pasien untuk tidak makanan yang
perlu khawatir karena jika parah dan baik
yang baik untuk pasien
pasien meminum obat berulang.
agar tidak mengalami
sakit seperti sekarang. dengan teratur akan sembuh • Orangtua dapat
dan tidak akan menular jika mengetahui
Kekhawtiran menghindari faktor risiko makanan yang
Kekhawatiran ibu • Menjelaskan kepada pasien
baik untuk pasien
pasien saat ini adalah penyakit nya ini
penyakit anaknya akan mengharuskan pasien untuk
bertambah parah menjaga kebersihan tangan
apabila tidak diobati, sebelum makan dan
dan akan menular ke sesudah buang air, dan
anggota keluarga yang memperhatikan kebersihan
lain. makanan & minuman yang
dikonsumsi

36
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU HASIL YANG FOLLOW UP
DIHARAPKAN
ASPEK Persepsi Medis Orangtua Pasien Orangtua pasien
PERSONAL menjadi lebih rileks yakin bahwa
Ibu pasien dan tidak menjadikan kesembuhan
beranggapan bahwa penyakit anaknya penyakit nya berasal
penyakit anakya beban. Pasien dan dari allah dan pasien
dapat sembuh apabila orangtuanya paham tetap beribadah serta
berobat ke dokter dengan minum obat berdoa untuk
teratur dan berserah kesembuhan nya
Persepsi Religi
• Menjelaskan kepada pasien Saat pasien berobat diri memohon
Ibu pasien percaya ke puskesmas. kesembuhan kepada
segala penyakit ada obat
apabila memohon Allah swt
nya tetapi kesembuhan
kesembuhan kepada penyakitnya dapat
penyakit berasal dari Allah
Allah SWT. maka membaik
SWT
penyakit yang diderita
pasien dapat
disembuhkan,
sehingga ibu pasien
selalu mengingatkan
pasien untuk selalu
• Pasien rutin • Pasien tidak lupa
berdoa agar diberi
mengkonsumsi minum obat dan
nikmat kesehatan Pasien dan Orangtua obat sesuai keluhan yang
Pasien aturan pakai dirsakan
ASPEK dari dokter berkurang
Diagnosis pasien diare
KLINIS • Farmakologi: Puskesmas & Home • Orangtua pasien • Orangtua pasien
tanpa dehidrasi Visit
Oralit tiap BAB cair mengetahui mengerti fungsi,
Zink syrup 1 x 10ml efek samping tatacara dan efek
• Menjelaskan fungsi, dari obat samping obat
tatacara dan efek samping
obat.

37
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU HASIL YANG FOLLOW UP
DIHARAPKAN
ASPEK RISIKO • Kebiasaan • Menjelaskan kepada ibu • Kebutuhan • Orangtua pasien
INTERNAL konsumsi makanan pasien dan pasien bahwa kalori pasien mulai
yang sudah jadi dengan asupan gizi yang baik tercukupi dan membiasakan
menjadikan pola termasuk rutin konsumsi bisa rutin mengatur menu
makan yang kurang buah dan daging maupun mengkonsumsi makanan
variatif dan tidak ikan, dapat meningkatkan buah dan sayur
dengan gizi
sesuai dengan daya tahan tubuh dan • Pasien mencuci
pedoman gizi kebutuhan gizi anak tangan setiap
seimbang
seimbang tercukupi Pasien dan sebelum makan • Pasien mencuci
• Tidak mencuci • Mengedukasi untuk mencuci keluarga pasien dan bisa tangan sebelum
tangan tangan menggunakan sabun menerapkan makan. Mencuci
menggunakan sebelum makan dan cara cuci tangan tangan dengan
sabun sebelum mencuci tangan dengan yang benar benar masih
makan benar. dilakukan kadang-
kadang.
• Kurangnya • Menyaranan agar
ASPEK RISIKO pengetahuan memperhatikan kebersihan • Keluarga pasien
EKSTERNAL keluarga tentang gizi dan kesehatan salah satunya mengerti tentang • Keluarga pasien
DAN seimbang dan dengan menjaga kebersihan edukasi yang mau menjaga
PSIKOSOSIAL pengaturan pola makanan, mengatur pola Home Visit diberikan kebersihan
KELUARGA makan atau menu makan dan menu makanan • Keluarga pasien makanan dan
makanan yang tepat. yang tepat sesuai dengan gizi menerapkan pola rumah
• Kurangnya seimbang sehingga gizi seimbang • Keluarga pasien
pengetahuan kebutuhan kalori pasien • Keluarga pasien masih belum bisa
keluarga tentang tercukupi mencuci tangan menerapkan diet
penyakit pasien • Menjelaskan tentang setiap sebelum gizi seimbang
• Saat memasak ibu penyakit yang diderita pasien makan dan bisa • Ibu pasien
pasien tidak mencuci yang dapat disebabkan oleh Pasien dan menerapkan cuci mencuci bahan
bahan makanan kebersihan rumah serta keluarga pasien tangan yang benar makanan sebelum
dengan air bersih makanan dan air • Keluarga pasien di masak dan
• Kebiasaan keluarga • Mengedukasi keluarga bisa menerapkan menggunakan air
yang sangat jarang pasien untuk selalu mencuci bahan yang bersih
mencuci tangan membuang sampah di tempat makanan • Keluarga pasien
sebelum makan pembuangan dan tidak menggunakan air sudah
• Jarang membuang menumpuk sampah dalam bersih membiasakan
sampah yang rumah • Keluaga pasien mencuci tangan
menumpuk di dapur • Mengedukasi ibu pasien berinisiatif untuk sebelum makan,
belum bisa

38
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU HASIL YANG FOLLOW UP
DIHARAPKAN
untuk mencuci setiap membuang • Menerapkan
bahan makan sampah dan tidak mencuci tangan
menggunakan air menumpuk dengan langkah
bersih karena bakteri sampah dalam yang benar
bisa saja terdapat dari rumah • Keluarga pasien
air yang tidak bersih sudah membuang
• Mengedukasi sampah ke tempat
keluarga pasien pembuangan
untuk rutin mencuci sampah umum
tangan sebelum dan tidak
makan dan menumpuk
memberitahu sampah lagi
langkah mencuci dalam rumah
tangan yang benar

• Mengingatkan pasien • Pasien mau • Pasien


• Pasien diare dan untuk menghabiskan menghabiskan menghabiskan
ASPEK aktivitas sehari-hari obat nya. Pasien Home Visit obat nya semua obat nya.
FUNGSIONAL terbatas • Menyarankan kepada • Pasien mau • Pasien sudah
keluarga pasien agar meluangkan istirahat yang
pasien beristirahat waktu untuk cukup setiap hari
sementara waktu istirahat yang nya.
cukup.

39
3.2 Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanationam : Dubia ad bonam
3. Ad fungsionam : Dubia ad bonam

40
LAMPIRAN

41

Anda mungkin juga menyukai