Disusun oleh:
1102014029
Pembimbing:
1
LEMBARAN PERSETUJUAN
Laporan studi kasus yang berjudul “Diare Akut Tanpa Dehidrasi Pada Anak
Dengan Risiko Aspek Eksternal Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Di
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar” telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepanitraan Ilmu
Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
2
KATA PENGANTAR
3
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepanitraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. dr. Dian Mardiyah, MKK, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
7. dr. Yudha selaku perseptor lapangan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
8. Seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Kemayoran, Jakarta
Pusat yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran penulisan laporan.
Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan baik dari segi materi maupun dari bahasa yang disajikan. Untuk itu
penulis mohon maaf atas segala kekhilafan, serta dengan tangan terbuka
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Penulis
4
DAFTAR ISI
5
3.1.2 Aspek Klinis ................................................................................... 34
3.1.3 Aspek Risiko Internal ................................................................... 34
3.1.4 Aspek Risiko Eksternal dan Psikososial Keluarga .................... 34
3.1.5 Aspek Fungsional .......................................................................... 35
3.2 Prognosis ............................................................................................... 40
LAMPIRAN ......................................................................................................... 41
6
BAB I BERKAS PASIEN
BERKAS PASIEN
Usia : 6 tahun
Suku : Betawi
Agama : Islam
1.2 Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis pada pasien dan alloanamnesis pada ibu pasien
pada tanggal 11 September 2019 pukul 10.00 WIB di Puskesmas Kecamatan
Sawah Besar.
Keluhan Utama:
BAB cair sejak 2 hari
7
pasien untuk solat lima waktu dan belajar mengaji. Selama pasien sakit, ibu
pasien . Selama pasien sakit, ibu pasien selalu menenangkan pasien agar selalu
sabar dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesembuhan.
Pasien dan ibu pasien berharap sakit pasien tidak serius dan dapat segera
membaik dan sembuh. Pasien mempercayai apabila pasien mencoba meminum
obat dengan teratur dan memohon kesembuhan kepada Allah maka penyakit
yang diderita pasien dapat disembuhkan. Akhirnya keluarga pasien
memutuskan untuk berobat ke Puskesmas kecamatan Sawah Besar
Pasien berasal dari social ekonomi menengah. Saat ini pasien tinggal
dirumah bersama ayah, ibu dan adiknya. Biaya hidup pasien diperoleh dari
ayahnya yang berpenghasilan kurang lebih Rp. 3.000.000/bulan. Ayah pasien
bekerja sebagai buruh konveksi dan Ibu pasien merupakan seorang ibu rumah
tangga. Pasien saat ini masih duduk di bangku PAUD
Lingkungan
An. F dan keluarganya tinggal di rumah milik sendiri di daerah perumahan
padat penduduk. Rumah pasien berukuran kurang lebih 8 x 10 m dengan 1
kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, ruang keluarga, dan halaman. Rumah An.
D tidak bertingkat dengan jumlah penghuni rumah 4 orang. Lantai rumah
terbuat dari ubin, dinding rumah dari beton, terdapat jamban di kamar mandi,
terdapat ventilasi dan penerangan yang kurang terkena cahaya matahari.
Ketersediaan air bersih berasal dari air sumur dan tempat pembuangan sampah
berada di depan rumah. Kebersihan rumah An. D masih kurang karena banyak
barang-barang tidak terpakai yang bertumpuk di sudut rumah, sampah
8
berserakan di dapur.
Riwayat Kebiasaan:
Riwayat Obstetrik
Ibu pasien saat mengandung pasien tidak mengalami sakit dan rajin
mengontrol kehamilan ke rumah sakit dan juga bidan. Ibu pasien melahirkan
pasien di rumah sakit saat usia kehamilan 37 minggu dan melahirkan secara
section caesaria dikarenakan air ketuban yang sedikit, berat badan lahir
pasien 3200 gram, panjang 49 cm dan langsung menangis.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap sampai campak
Tabel 1.1 Jadwal Imunisasi Dasar di Puskesmas
No. Vaksin Usia
1 BCG 1 bulan
2 Hepatitis B 1 bulan 2 bulan 6 bulan
3 Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
4 DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
5 Campak 9 bulan
9
1.3 Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
Kesadaran : Compos mentis. E4, M6, V5 (GCS total:15)
Tanda Vital :
Frekuensi nadi : 108 x/menit, teratur, isi cukup.
Frekuensi napas : 22 x/menit
Suhu : 36.90 °C
Tekanan darah : 100/80 mmHg
SpO2 : 97%
Status Gizi :
Klinis : Tampak kurus
Berat badan (BB) : 19 kg
Tinggi badan : 115 cm
10
11
Status Generalis :
• Kepala :
Normocephale, Rambut hitam dan tidak mudah dicabut.
• Mata :
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor,
refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+)
• Hidung :
Bentuk normal, tampak sekret bening, tidak ada deformitas maupun
deviasi
• Mulut :
Mukosa bibir kering, lidah merah dan tidak kotor, uvula tidak deviasi,
ginggiva tidak ada perdarahan.
• Leher :
Trakea ditengah, tidak ditemukan pembesaran pada kelenjar getah
bening dan kelenjar tiroid
• Dada :
a. Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis teraba, tidak ada vibrasi
• Perkusi : Batas jantung kanan di ICS 4 linea sternalis dextra.
Batas pingang jantung di ICS 2 linea parasternalis
sinistra. Batas jantung kiri di ICS 5 linea
midclavicularis sinistra.
• Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 Normal, murmur (-), gallop(-)
b. Paru
• Inspeksi : Dada simetris kiri-kanan, gerakan statis simetris,
gerakan dinamis simetris. Retraksi suprasternal (-),
retraksi epigastrial (-), retraksi intercostal (-)
• Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris pada kedua
lapang paru, krepitasi (-).
12
• Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen :
• Inspeksi : Abdomen datar simetris
• Auskultasi : Bising usus normal
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
• Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
• Ekstremitas :
Akral hangat, capillary refilll time < 2 detik, turgor baik, edema dan
sianosis (-/-/-/-)
1.4 Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien ini
• Cek Feses
• Non Medikamentosa:
a. Bed rest atau cukup istirahat.
b. Pengaturan cara dan pola makan berupa makanan bergizi, lunak,
tidak pedas, tidak mentah, bersih, teratur serta tidak telat makan.
c. Mencuci tangan sebelum makan
• Medikamentosa:
13
Zink Syrup 1 x 10 ml selama 10 hari
14
BAB II BERKAS KELUARGA
BERKAS KELUARGA
Umur
No Nama Kedudukan Gender Pendidikan Pekerjaan Keterangan
(tahun)
15
2.1.3 Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari
Duvall (1984) tahapan siklus keluarga Tn. A termasuk ke dalam tahap III,
yaitu keluarga dengan kelahiran anak usia pra-sekolah.
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi Ekonomi
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari Ayah pasien, yaitu Tn.
A yang bekerja sebagai buruh pabrik sebesar Rp 3.000.000/bulan. Keluarga
mempu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari seluruh anggota keluarga,
seperti kebutuhan makanan dan pakaian. Untuk tempat berlindung, keluarga ini
tinggal di rumah yang tidak besar. Keluarga ini mengaku mampu untuk
menyisihkan sedikit gaji mereka untuk menabung. Untuk biaya kesehatan,
pasien menggunakan BPJS sehingga pasien dapat berobat tanpa memikirkan
16
banyaknya biaya yang keluar dan terjamin kesehatannya. Pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga ini dilakukan oleh Ny. Y untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-harinya.
d. Fungsi Pendidikan
Orang tua pasien merasa wajib untuk menyekolahkan anaknya untuk
memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai
dengan bakat dan minat yang dimiliki, mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa,
dan mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya. Orang tua
pasien juga merasa pendidikan agama wajib ditanamkan ke anak mereka sejak
dini, sehingga orang tua pasien selalu mengingatkan pasien untuk selalu sholat
lima waktu dan mengikuti kegiatan TPA di mesjid dekat rumahnya.
e. Fungsi Sosial
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat penduduk.
Keluarga pasien dapat bersosialisasi dengan baik dengan tetangga disekitar
rumah. Pasien juga sering bersosialisasi dan bermain dengan teman-teman
sebayanya di sekitar rumah
f. Fungsi Budaya
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah pasien adalah suku betawi,
Keluarga pasien merupakan suku Betawi, namun ada beberapa tetangga yang
berbeda suku, seperti suku mandarin. Meski ada yang berbeda suku namun
keluarga dapat bersosialisasi dengan baik.
g. Fungsi Spiritual
Keluarga pasien melaksanakan ibadah wajib. Tn. A belum menerapkan solat
berjamaah di masjid, dikarenakan pekerjaannya. Keluarga pasien melaksanakan
ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa adanya hambatan
dalam keluarga dan lingkungan sosial. Pada pengajaran agama kepada anak-
anaknya, keluarga pasien, baik Tn. A maupun Ny. Y, sudah menerapkan
pendidikan agama sejak dini.
17
2.1.5 Dinamika Keluarga
Keluarga An. F mempunyai dinamika keluarga yang baik. Tiap anggota
keluarga menjalankan fungsinya dengan baik. Cara komunikasi di dalam
keluarga berjalan dengan lancar. Pekerjaan sehari-hari seperti mencuci,
menyapu dan membersihkan rumah dikerjakan oleh ibu An. F.
2.1.6 Genogram
Keterangan:
Perempuan Tinggal
meninggal Perempuan Pasien serumah
Laki-laki Laki-laki Menikah Keturunan
meninggal
18
2.2 Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
2.2.1 Lingkungan Tempat Tinggal
Kamar
Mandi Dapur
Ruang keluarga
&
KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
I. KOMPONEN RUMAH 31
19
KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
3 Lantai a. Tanah 0
7 a. Tidak ada 0
Lubang asap dapur b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai
dapur 1
0
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai
dapur (asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust
fan atau ada peralatan lain yang sejenis. 2
20
KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
II SARANA SANITASI 25
a. Tidak ada 0
2 a. Tidak ada. 0
21
KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
50
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
c. Setiap hari 2
22
KOMPONEN RUMAH
NO KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
Keterangan :
Dari hasil penilaian yang telah dihitung berdasarkan perkalian nilai dengan bobot, didapatkan
hasil 906 yang berarti penilaian rumah termasuk rumah tidak sehat.
23
Jika ada salah satu anggota keluarga An. F yang sakit, maka langsung berobat ke
dokter di puskesmas atau rumah sakit.
2. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan :
Keluarga An. F memiliki jaminan kesehatan (BPJS)
3. Perilaku terhadap makanan :
Pasien memiliki kebiasaan makan tidak teratur, jika makan harus diingatkan dan
disuapi oleh ibunya. Pasien makan masakan ibunya, dan terkadang membeli lauk dan
sayur di warung terdekat dari rumah. Ibu pasien mengaku jarang mencuci tangan
dengan sabun sebelum memberi makan, hanya menggunakan air.
4. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan :
Lingkungan tempat tinggal pasien merupakan lingkungan cukup padat penduduk
dengan letak rumah yang berdekatan satu sama lainnya. Kebersihan lingkungan di
sekitar rumah cukup bersih. Rumah disapu dan di pel setiap hari, perabotan rumah di
bersihkan 1 minggu sekali. Namun jendela jarang dibuka. Sampah dikumpulkan di
depan rumah dan setiap hari ada petugas yang mengambil sampah
24
Kualitas Cukup memuaskan Pasien dan Ibunya mengatakan merasa
cukup puas dengan pelayanan di
Puskesmas
Keluarga An. F makan sebanyak tiga kali sehari; makan pagi, siang,
malam hari dengan menu makanan yang kurang bervariasi dan dimasak sendiri
oleh Ny. L dan kadang membeli di rumah makan. Menu makanan seperti nasi,
ayam, tempe, tahu, telur, dan sayuran. Pasien jarang mengkonsumsi buah-
buahan dan daging atau pun ikan.
25
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal
Dari 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang.
26
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi
11 - 9 - Susu 150 kal 11 gr 7 gr 8 gr
2019
Jumlah 150 kal 11 gr 7 gr 8 gr
Siang Mie goreng 420 kal 60 gr 8 gr 16 gr
11 – 9 - Telur dadar 93 kal 0,42 gr 6,48 gr 7,33 gr
2019 Nasi putih 135 kal 29,3 gr 2,79 gr 0,29 gr
Air mineral
Jumlah 648 kal 89,72 gr 17,27 gr 23,62 gr
Malam Nasi 135 kal 29,3 gr 2,79 gr 0,29 gr
11 – 9 - Sayur Sop 72 kal 1,89 gr 2,12 gr 1,39 gr
2019 Ayam 119 kal 13,6 gr 6,79gr
goreng
Air mineral
Jumlah 326 kal 31,19 gr 18,51 gr 8,47 gr
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi
12 – 9 – Susu 150 kal 11 gr 7 gr 8 gr
2019
Jumlah 150 kal 11 gr 7 gr 8 gr
Siang Nasi Putih 135 kal 29,3 gr 2,79 gr 0,29 gr
12 – 9 – Semur Tahu 24 kal 1,09 gr 1,9 gr 1,47 gr
2019 Air Mineral
Jumlah 159 kal 30,39 gr 4,69 gr 1,76 gr
Malam Nasi putih 135 kal 29,3 gr 2,79 gr 0,29 gr
12 – 9 - Ayam 119 kal 13,6 gr 6,79gr
2019 goreng
27
Sayur bayam 74 kal 6,8 gr 5,33 gr 4,16 gr
Air mineral
Jumlah 328 kal 36,1 gr 21,72 gr 11,24 gr
Pagi Roti 60 kal 9 gr 2 gr 4 gr
13 -9 -
Susu 150 kal 11 gr 7 gr 8 gr
2019
Jumlah 210 kal 20 gr 9 gr 12 gr
Siang Lontong 357 kal 59,1 gr 11,11 gr 8,39 gr
13 - 9 - sayur
2018 35 kal 1,36 gr 2,23 gr 2,62 gr
Tahu goreng
Air Putih
Jumlah 392 kal 60,46 gr 13,34 gr 11,01 gr
Malam Mie rebus 175 kal 40 g 6,7 g
13- 9- Telor rebus 77 kal 0,56 gr 6,26 gr 5,28 gr
2019 Air mineral
Jumlah 252 kal 40,56 g 12,96 gr 5,28 gr
28
• Tanggal 13 September 2019 : 121,02 gr
Total asupan protein perhari:
Keterangan :
Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi per hari adalah 871 kkal, dengan rata-rata asupan
karbohidrat 110,14 gr, protein 37,1 gr, dan lemak 29,79 gr.
Berat Badan : 19 kg
29
= 655 + (9,6 x 19) + (1,8 x 115) – (4,7 x 6)
= 1016,2 kalori
Kebutuhan untuk aktivitas ditambah 20 % karena aktivitas yang dilakukan pasien termasuk
aktivitas sedang (20% KKB)
Kesimpulan :
30
2.6 Nilai/ Kepercayaan Yang Dianut Keluarga Terkait Kesehatan
Keluarga pasien percaya bahwa penyakit yang didapat akibat kurang menjaga
kesehatan dan tidak ada hubungan dengan ilmu ghaib atau guna- guna. Sakit yang
dialami pasien semata-mata adalah ujian. Pasien berdoa untuk diberikan kesembuhan
atas penyakitnya. Ibu pasien percaya bahwa dengan usahanya ini Allah akan membantu
menyembuhkannya.
2.7 Pola Dukungan Keluarga
31
mencetuskan timbulnya penyakit yang dialami pasien
4. An. F dan keluarga tidak mengerti akan konsumsi makanan sesuai
dengan pola gizi seimbang karena minimnya pengetahuan.
5. Kurang perhatiannya terhadap kebersihan diri, terlihat dari keluarga An.
F jarang mencuci tangan menggunakan sabun sebelum makan.
6. Keadaan rumah pasien yang termasuk kategori rumah tidak sehat,
terdapat banyak debu, sarana air bersih dan kurang baiknya
pencahayaan mungkin dapat memperberat gejala pasien.
32
BAB III DIAGNOSIS HOLISTIK
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. Alasan Kedatangan
Medis:
33
Ibu pasien percaya apabila memohon kesembuhan kepada Allah SWT.
maka penyakit yang diderita pasien dapat disembuhkan, sehingga ibu
pasien selalu mengingatkan pasien untuk selalu berdoa agar diberi
nikmat kesehatan.
Dasar diagnosis :
- Anamnesis
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Pemeriksaan fisik
34
pasien
• Saat memasak ibu pasien tidak mencuci bahan makanan dengan air
bersih
• Kebiasaan keluarga yang sangat jarang mencuci tangan sebelum
makan
• Jarang membuang sampah yang menumpuk di dapur
35
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU HASIL YANG FOLLOW UP
DIHARAPKAN
ASPEK Alasan Kedatangan: • Menjelaskan dan memberi • Orangtua & • Pasien & orangtua
PERSONAL edukasi kepada orangtua pasien memahami memahami
Pasien datang berobat
pasien bahwa penyakit tentang penyakit mengenai
ke Puskesmas dengan
diare merupakan penyakit penyakit nya.
motor dan diantar yang dialami
yang jika berlanjut dapat • Kekhawatiran
oleh ibu pasien pasien.
menimbulkan dehidrasi orang tua pasien
dengan keluhan BAB • Orang tua pasien
yang dapat mengancam mengenai
cair sejak 2 hari yang
jiwa, namun dapat diharapkan tidak penyakit nya
lalu
dicegah, dengan khawatir terhadap sudah berkurang.
Harapan
pemberian cairan yang keadaan anaknya • Orangtua pasien
baik dan mengontrol pola karena sudah mengetahui cara
Ibu pasien berharap
makan serta gizi anak agar mencegah
pasien dapat dalam
imunitas anak baik berulangnya
mendapatkan obat penanganan
• Menjelaskan kepada penyakit dan
yang sesuai dan dapat Pasien dan Orangtua Pada saat kunjungan dokter.
orangtua pasien bahwa mencegah
sehat kembali seperti
penyakit nya dapat sembuh Pasien ke Puskesmas • Dapat mencegah menular ke
sedia kala. Ibu pasien
apabila pasien meminum penyakit dengan anggota keluarga
juga berharap
obat sesuai petunjuk yang menghindari lain
mendapatkan
informasi yang cukup
diberikan dokter.
faktor risiko agar • Orangtua pasien
tentang menjaga pola • Menjelaskan kepada pasien mengetahui
tidak bertambah
makanan dan makanan dan Ibu pasien untuk tidak makanan yang
perlu khawatir karena jika parah dan baik
yang baik untuk pasien
pasien meminum obat berulang.
agar tidak mengalami
sakit seperti sekarang. dengan teratur akan sembuh • Orangtua dapat
dan tidak akan menular jika mengetahui
Kekhawtiran menghindari faktor risiko makanan yang
Kekhawatiran ibu • Menjelaskan kepada pasien
baik untuk pasien
pasien saat ini adalah penyakit nya ini
penyakit anaknya akan mengharuskan pasien untuk
bertambah parah menjaga kebersihan tangan
apabila tidak diobati, sebelum makan dan
dan akan menular ke sesudah buang air, dan
anggota keluarga yang memperhatikan kebersihan
lain. makanan & minuman yang
dikonsumsi
36
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU HASIL YANG FOLLOW UP
DIHARAPKAN
ASPEK Persepsi Medis Orangtua Pasien Orangtua pasien
PERSONAL menjadi lebih rileks yakin bahwa
Ibu pasien dan tidak menjadikan kesembuhan
beranggapan bahwa penyakit anaknya penyakit nya berasal
penyakit anakya beban. Pasien dan dari allah dan pasien
dapat sembuh apabila orangtuanya paham tetap beribadah serta
berobat ke dokter dengan minum obat berdoa untuk
teratur dan berserah kesembuhan nya
Persepsi Religi
• Menjelaskan kepada pasien Saat pasien berobat diri memohon
Ibu pasien percaya ke puskesmas. kesembuhan kepada
segala penyakit ada obat
apabila memohon Allah swt
nya tetapi kesembuhan
kesembuhan kepada penyakitnya dapat
penyakit berasal dari Allah
Allah SWT. maka membaik
SWT
penyakit yang diderita
pasien dapat
disembuhkan,
sehingga ibu pasien
selalu mengingatkan
pasien untuk selalu
• Pasien rutin • Pasien tidak lupa
berdoa agar diberi
mengkonsumsi minum obat dan
nikmat kesehatan Pasien dan Orangtua obat sesuai keluhan yang
Pasien aturan pakai dirsakan
ASPEK dari dokter berkurang
Diagnosis pasien diare
KLINIS • Farmakologi: Puskesmas & Home • Orangtua pasien • Orangtua pasien
tanpa dehidrasi Visit
Oralit tiap BAB cair mengetahui mengerti fungsi,
Zink syrup 1 x 10ml efek samping tatacara dan efek
• Menjelaskan fungsi, dari obat samping obat
tatacara dan efek samping
obat.
37
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU HASIL YANG FOLLOW UP
DIHARAPKAN
ASPEK RISIKO • Kebiasaan • Menjelaskan kepada ibu • Kebutuhan • Orangtua pasien
INTERNAL konsumsi makanan pasien dan pasien bahwa kalori pasien mulai
yang sudah jadi dengan asupan gizi yang baik tercukupi dan membiasakan
menjadikan pola termasuk rutin konsumsi bisa rutin mengatur menu
makan yang kurang buah dan daging maupun mengkonsumsi makanan
variatif dan tidak ikan, dapat meningkatkan buah dan sayur
dengan gizi
sesuai dengan daya tahan tubuh dan • Pasien mencuci
pedoman gizi kebutuhan gizi anak tangan setiap
seimbang
seimbang tercukupi Pasien dan sebelum makan • Pasien mencuci
• Tidak mencuci • Mengedukasi untuk mencuci keluarga pasien dan bisa tangan sebelum
tangan tangan menggunakan sabun menerapkan makan. Mencuci
menggunakan sebelum makan dan cara cuci tangan tangan dengan
sabun sebelum mencuci tangan dengan yang benar benar masih
makan benar. dilakukan kadang-
kadang.
• Kurangnya • Menyaranan agar
ASPEK RISIKO pengetahuan memperhatikan kebersihan • Keluarga pasien
EKSTERNAL keluarga tentang gizi dan kesehatan salah satunya mengerti tentang • Keluarga pasien
DAN seimbang dan dengan menjaga kebersihan edukasi yang mau menjaga
PSIKOSOSIAL pengaturan pola makanan, mengatur pola Home Visit diberikan kebersihan
KELUARGA makan atau menu makan dan menu makanan • Keluarga pasien makanan dan
makanan yang tepat. yang tepat sesuai dengan gizi menerapkan pola rumah
• Kurangnya seimbang sehingga gizi seimbang • Keluarga pasien
pengetahuan kebutuhan kalori pasien • Keluarga pasien masih belum bisa
keluarga tentang tercukupi mencuci tangan menerapkan diet
penyakit pasien • Menjelaskan tentang setiap sebelum gizi seimbang
• Saat memasak ibu penyakit yang diderita pasien makan dan bisa • Ibu pasien
pasien tidak mencuci yang dapat disebabkan oleh Pasien dan menerapkan cuci mencuci bahan
bahan makanan kebersihan rumah serta keluarga pasien tangan yang benar makanan sebelum
dengan air bersih makanan dan air • Keluarga pasien di masak dan
• Kebiasaan keluarga • Mengedukasi keluarga bisa menerapkan menggunakan air
yang sangat jarang pasien untuk selalu mencuci bahan yang bersih
mencuci tangan membuang sampah di tempat makanan • Keluarga pasien
sebelum makan pembuangan dan tidak menggunakan air sudah
• Jarang membuang menumpuk sampah dalam bersih membiasakan
sampah yang rumah • Keluaga pasien mencuci tangan
menumpuk di dapur • Mengedukasi ibu pasien berinisiatif untuk sebelum makan,
belum bisa
38
ASPEK MASALAH KEGIATAN SASARAN WAKTU HASIL YANG FOLLOW UP
DIHARAPKAN
untuk mencuci setiap membuang • Menerapkan
bahan makan sampah dan tidak mencuci tangan
menggunakan air menumpuk dengan langkah
bersih karena bakteri sampah dalam yang benar
bisa saja terdapat dari rumah • Keluarga pasien
air yang tidak bersih sudah membuang
• Mengedukasi sampah ke tempat
keluarga pasien pembuangan
untuk rutin mencuci sampah umum
tangan sebelum dan tidak
makan dan menumpuk
memberitahu sampah lagi
langkah mencuci dalam rumah
tangan yang benar
39
3.2 Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanationam : Dubia ad bonam
3. Ad fungsionam : Dubia ad bonam
40
LAMPIRAN
41