Disusun Oleh:
Pembimbing:
Dr. Dicky Hilarius Kambey, Sp.M
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW, dan para sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Karena atas
rahmat dan ridha-Nya, penulis dapat menyelesaikan Referat yang berjudul “Teknik Operasi
Katarak Terbaru”. Penulisan referat ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dalam
menempuh kepanitraan klinik di bagian departemen ilmu mata di RSUD Kabupaten Bekasi.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan laporan kasus ini tidak terlepas dari
bantuan dan dorongan banyak pihak. Maka dari itu, perkenankanlah penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu, terutama
kepada dr. Dicky Hilarius Kambey, Sp.M yang telah memberikan arahan serta bimbingan
ditengah kesibukan dan padatnya aktivitas beliau.
Penulis menyadari penulisan presentasi kasus ini masih jauh dari sempurna mengingat
keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan presentasi kasus ini. Akhir kata penulis
berharap penulisan presentasi kasus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Katarak adalah suatu jenis penyakit pada mata karena lensa mata menjadi keruh
sehingga menghalangi cahaya yang masuk. Penglihatan penderita katarak menjadi terganggu
dan bahkan bisa menjadi buta bila semakin parah dan tidak ditangani secara baik. Pada
umumnya katarak disebabkan oleh faktor utama yaitu proses degeneratif atau bertambahnya
usia. Selain usia yang sudah senja penyakit katarak pun bisa disesabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah katarak traumatic yang disebabkan oleh riwayat trauma atau cidera pada
mata, kemudian katarak sekunder yang disebabkan oleh penyakit atau gangguan metabolisme
dan lain-lain. Selanjutnya katarak yang disebabkan oleh paparan sinar radiasi dan sinar UV
yang langsung pada mata dalam waktu yang lama, katarak yang disebabkan oleh penggunaan
obat-obatan jangka panjang seperti kortikosteroid. Serta katarak congenital yang dipengaruhi
oleh faktor genetik.
Operasi katarak dengan teknik yang lama, menggunakan cara manual, yaitu ECCE
(Extra Capsular Cataract Extraction), dengan insisi atau luka yang besar dan memerlukan
jahitan pada proses penutupan luka operasi.Perkembangan teknologi operasi katarak pada
saat ini sudah sangat maju, menggunakan mesin operasi katarak yang di sebut
Fakoemulsifikasi. Operasi dengan alat ini menggunakan insisi atau luka yang kecil, sehingga
proses penyembuhan lebih cepat dengan hasil yang lebih baik, dan tidak memerlukan jahitan.
Operasi katarak modern dengan mesin Phacoemulsifikasi jauh memberikan hasil operasi
yang lebih baik di bandingkan dengan metode operasai katarak sebelumnya. Operasi Katarak
dengan metode Phacoemulsifikasi menggunakan energi ultrasound untuk menghancurkan
masa lensa yang keruh, kemudian menjadi bagian kecil, sehingga mudah di aspirasi kedalam
mesin. Hal ini yang perlu diluruskan karena masyarakat awam, menganggap metode operasi
katarak Fakoemulsifikasi adalah metode operasi dengan laser, padahal teknologinya
menggunakan energy ultrasound.
Dengan berkembangnya teknologi yang jauh lebih maju kini operasi katarak tak perlu
lagi dengan pisau atau sayatan, melainkan dengan teknologi operasi katarak laser yaitu
Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery (FLACS) yang digunakan untuk pembedahan
katarak laser. Operasi katarak laser adalah pengangkatan lensa mata yang telah
mengembangkan kekeruhan yang disebut sebagai katarak dengan bantuan sinar laser dalam
insisi katarak yang dikendalikan dengan sistem komputer, sehingga proses penyembuhan jauh
lebih cepat dengan hasil yang tepat dan jauh lebih baik tanpa jahitan. Tidak semua rumah
sakit atau klinik mata di Indonesia yang memiliki teknologi operasi katarak Femtosecound
Cataract Surgery, karena harga teknologi yang masih mahal.
Operasi katarak moderen baik menggunakan teknologi Fakoemulsifikasi dan
Femtosecound Cataract Surgery, memberikan hasil operasi yang optimal, tidak hanya dalam
hal pemberantasan kebutaan katarak, tapi juga peningkatan kualitas hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
tetapi pada dasarnya berbeda dalam pengambilan gambar, fleksibilitas, docking, pola
fragmentasi lensa, dan kecepatan aksi.10
Kapsulotomi anterior
Melakukan lengkung kapsulotomi yang terus menurus merupakan hal yang krusial
dalam operasi katarak. Pembuatan manual kapsulotomi adalah salah satu aspek yang
menantang dalam operasi katarak untuk dikuasai. Femtosecond laser memberikan
keunggulan tersendiri pada langkah ini, karena bisa membuat kapsulotomi yang lebih
akurat dalam ukuran dan pembuatanya. FSL juga memproduksi lensa intra okuler
yang tumpang tindih oleh kapsul anterior yang akan menyebabkan posisi lensa intra
okuler ke arah yang lebih baik. Kapsulotomi yang optimal akan membuat penggunaan
lensa intra okuler yang lebih luas dengan hasil visual paska operasi yang lebih baik.
Fragmentasi lensa
Insisi kornea
Bagi sebagian besar dokter spesialis mata, metode yang disukai untuk mengakses
ruang anterior adalah pelepasan sendiri (self-sealing clear) insisi kornea, dengan
penyembuhan yang dan bagus hasil visual yang bagus. Masalah yang dihadapi adalah
saat di membram descmemt, dapat ditemukan adanya celah di korna dan berisiko
endofthalmitis. Pembuatan insisi kornea merupakan aspek lain dari operasi katarak
yang berpotensi mendapat manfaat dari sistem FSL.Sebuah studi mata telah
menunjukkan kondisi yang lebih stabil jika menggunakan sistem FSL. Selain itu,
tekanan mekanis pada mata selama prosedur operasi FSL, dapat menyebabkan
penyembuhan lebih cepat dan lebih sedikit irisan. Namun dibutuhkan lebih banyak
data dalam.
Insisi limbal
Insisi ini bisa memperbaiki astigimatisme dengan signifikan. Dengan teknis dari
sayatan manual dan hasil yang tidak konsisten, hanya kecil. persentase pasien yang
berpotensi terobati. FSL dapat menghasilkan insisi limbal kornea yang sengat akurat.
Hal ini mungkin nantinya akan membantu dalam pengobatan astigmatisme yang
sudah ada sebelumnya.
Dokter menggunakan pisau untuk membuat Laser Femtosecond membuat irisan pada
irisan pada korea korea
Katarak dipisahkan secara manual dan Laser Femtosecond membagi lensa menjadi
dikeluarkan dengan fakoemulsifikasi potongan – potongan yang lebih kecil untuk
memudahkan proses ekstraksi dengan
tenaga ultrasound yang lebih sedikit untuk
mengeluarkan katarak
FLACS dapat menandai adanya kemajuan teknologi yang lebih akurat, teliti dan
adanyakemajuan beberapa langkah dioperasi katarak. Saat ini, terutama digunakan diinsisi
kornea, kapsulotomi anterior dan fragmentasi lensa dengan hasil yang sangat menjanjikan. .
Namun, kemampuan finansial harus dipertimbangkan. Harus dipersiapkan peralatan,
pelatihan staf, penyesuaian alur kerja dan pendidikan pasien. Teknologi FSL baru saja ada
sejak beberapa tahun lalu dan studi lebih lanjut mungkin diperlukan untuk penilaian yang
lebih baik. FLACS diharapkan pada tahun-tahun mendatang akan dapat terbukti memiliki
manfaat yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cantor LB, Rapuano CJ, Cioffi GA. Lens and cataract. 2014-2015 Basic and clinical
Science course. San Francisco, CA: American Academy of Ophthalmology; 2015.
2. Suhardjo SU, Agni AN. Ilmu Kesehatan Mata. 2nd ed. Yogyakarta: Departemen Ilmu
Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada; 2012.
3. Boyd K. Parts of the Eye. American Academy of Ophthalmology; 2016. Available
from: https://http://www.aao.org/eye-health/anatomy/parts- of-eye.
8. Thais Pinheiro Callou Renato Garcia Adriana Mukai Natalia T Giacomin Rodrigo
Guimarães de Souza Samir J Bechara Department of Ophthalmology, University of
Sao Paulo, Sao Paulo, Brazil. Advances in femtosecond laser technology Clinical
Ophthalmology 2016:10 697–703
9. Anna M Roszkowska Mario Urso, Alberto Signorino, Pasquale Aragona
Ophthalmology Section, Department of Surgery, University Hospital of Messina,
98124 Messina, Italy. Department of Ophthalmology, Andrzej Frycz Modrzewski
Kraków University, Cracow, Poland. Use of the Femtosecond Lasers in
Ophthalmology . EPJ Web of Conferences 167, 05004 (2018)
https://doi.org/10.1051/epjconf/201816705004 PPLA 2017
10. Jorge L. Alió, MD, PhD; Ahmed A. Abdou, MD, PhD; Alfonso Arias Puente, MD;
Miguel Angel Zato, MD; Zoltan Nagy, MD Femtosecond Laser Cataract Surgery:
Updates on Technologies and Outcomes Article in J Refract Surg. 2014;30(6):420-
427
11. Chen M, LaMattina KC, Patrianakos T, Dwarakanathan S. Complication rate of
posterior capsule rupture with vitreous loss during phacoemulsification at a
Hawaiian cataract surgical center: a clinical audit. Clin Ophthalmol. 2014;8:375-8.
12. Garg, A., & Alio, J.L. 2012. femtosecond laser: techniques and technology. Jaypee
Brothers Medical publishers. London.
13. Khan MT, Jan S, Hussain Z, Karim S, Khalid MK, Mohammad L. Visual outcome
and complications of manual sutureless small incision cataract surgery. Pak J
Ophthalmol. 2010;26(1):32-8.