Anda di halaman 1dari 47

 

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU BEDAH
COMBUSTIO

Pembimbing :
dr. Noer Tommy, Sp.B
Disusun oleh :
Dwi Amelia
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.GM
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Ketileng
Jaminan : BPJS
Tanggal MRS : 9 Maret 2021
Waktu MRS : 14.00 WIB
No. RM : 999065
• Keluhan Utama : Kejang paska trauma luka bakar

Keluhan Utama
Adanya luka bakar akibat terkena letupan bensin sekitar 30
menit yang lalu
PRIMARY SURVEY

• Airway and Spine Collar neck


◦ Suara jelas
◦ Pasang cervical collar  airway clear

• Breathing
Look : Deformitas dinding dada (-), jejas (-), RR : 24x/menit, reguler,
kedalaman nafas cukup, simetris, tidak ada otot bantu pernafasan
Listen : Suara dasar vesikuler(+/+), suara tambahan (-/-)
Feel : Krepitasi (-) Fremitus (+/+), perkusi sonor (+/ +)

SpO2 : 96%  NRM 10 L/mnt lalu dievaluasi kembali (sebelum dan


sesudah)
• Circulation :
Look : Perdarahan aktif (-), konjungtiva pucat (-), sianosis (-), distensi vena jugularis (-)
Listen : BJ I-II reguler intensitas normal, bising (-)
Feel :
Nadi : 110 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
• TD : 110/70 mmHg
• Akral hangat, CRT < 2detik, tidak ada sianosis
• Tidak ditemukan adanya perdarahan aktif yang mengancam nyawa.
• Pasang IV line
• Pasang DC
• Pengambilan darah untuk cek Lab
 Circulation baik
• Disability : GCS (15) E4V6M5 , pupil letak central, isokor (3mm/3mm) reflex pupil (+/+)
• Exposure :
Buka seluruh pakaian. Lepas benda yang mungkin mengikat,
pakaian/kain yang masih terpakai untuk menghindari luka bakar
yang lebih lanjut. Jangan memaksa untuk melepas kain yang
menempel pada luka. Tentukan % luka bakar dan derajatnya.
Luka bakar derajat II pada kedua tangan, badan bagian dada,
perut, kedua kaki = ± 30%

Jaga agar pasien tidak mengalami hipotermia selimuti


Plan 1

Setelah menghitung %TBSA : mulai resusitasi sesuai formula


Parkland.
Resusitasi cairan (parkland-baxter) RL
•(4 ml / kgBB/ % TBSA)
= 4 x 60 kg x 30 %
= 7200 cc
8 jam pertama 3600 cc  450cc/jam (75 tpm, 2 jalur)
16 jam berikutnya  3600 cc  225 cc/jam

Pasang kateter urin untuk monitor urin output.


Nilai : warna, jumlah, dalam berapa lama
Beri IV analgesik Tramadol 100mL/ 8 jam

Monitor : TV, Urin Output


SECONDARY SURVEY

Keluhan Utama :
Luka bakar hampir di seluruh tubuh akibat letupan bensin

Riwayat Penyakit Sekarang :


Seorang pasien wanita usia 36 tahun diantar ke IGD RSUD Ketileng Semarang dengan keluhan adanya luka
bakar di dada, perut dan kedua tangan, kedua kaki akibat letupan bensin ± 30 menit yang lalu. Kulit pada
tubuhnya yang terkena tampak terbakar, mengelupas hingga berwarna kemerahan. Kejadian itu berawal pasien
sedang melayani pembeli di warungnya, tiba-tiba seorang pembeli melempar putung rokok yang apinya masih
hidup kearah bensin yang dijual di warung tersebut kemudian muncul letupan bensin, lalu membakar kearah
warung. Jarak antara pasien dan bensin ± 30 cm. Pada saat api mulai menyambar pasien, pasien mulai keluar
warung sambil berlari, namun baju pasien tetap tersambar api kurang dari 1 menit, pada saat kejadian pasien
menggunakan baju lengan pendek dan celana pendek. pasien tidak terkurung didalam ruangan. Setelah apinya
padam pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Ketileng Semarang untuk mendapatkan pertolongan medis.
Setelah kejadian pasien masih sadar penuh, sebelumnya pasien sempat diguyur air.
Keluhan lain seperti perih dan panas seluruh bagian luka (+), demam (-), nyeri kepala (-), sesak (-), mual (-),
kesemutan (-), sulit bicara (-)
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
•Riwayat darah tinggi : disangkal •Riwayat darah tinggi : disangkal
•Riwayat kencing manis : disangkal •Riwayat kencing manis : disangkal
•Riwayat alergi obat : disangkal •Riwayat alergi obat : disangkal
•Riwayat alergi makanan : disangkal •Riwayat alergi makanan : disangkal

Riwayat Pribadi, social, ekonomi

•Pasien sehari-hari berjualan diwarung


•Biaya pengobatan BPJS non PBI
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Kepala :
kesan mesocephal
Rambut, alis mata, bulu mata (normal) Telinga
Mata : Bentuk : normotia
Konjungtiva anemis : (-/-) Nyeri tekan tragus : (-)
Sklera ikterik (-/-) Nyeri tarik aurikula : (-)
Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm Nyeri ketok mastoideus : (-)
Refleks cahaya +/+ Keluar cairan dari telinga : (-)
Corpus alienum (-/-)
Hidung :
Napas cuping hidung : (-) mukosa edem (-) Leher
Deformitas : (-/-) jelaga (-) Pembesaran kelenjar limfe : (-)
Septum Deviasi : (-/-) Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Sekret : (-/-) Otot bantu napas : (-) luka bakar (-)
Mulut : Massa : (-)
Bibir sianosis : (-) suara serak (-) Tumor : (-)
Kering : (-) luka bakar perioral (-)
batuk (-)
Thoraks
Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak


Palpasi : Pulsus Epigastrium (-), Sternal lift (-), Pulsus parasternal (-), Thrill (-)

Perkusi :
Batas atas jatung : ICS II linea parasternal sinistra
Pinggang jantung : ICS III linea parasternal sinistra
Batas kiri bawah jantung : ICS V 1-2 cm medial linea midclavicula sinistra
Batas kanan bawah jantung : ICS V linea sternal dextra

Auskultasi : Suara jantung I dan II reguler, gallop (-), bising jantung (-)
Abdomen

Inspeksi : Permukaan datar, distensi (-), jejas (+)


Auskultasi : Peristaltik 9 regio (+), 15x/menit (normal), Metallic sound (-), Bruit (-), Succusion splash (-)

Perkusi : Tympani (+) seluruh lapang abdomen


• Liver : ukuran 7 cm (normal)
• Pekak sisi/pekak alih : (+/-)

Palpasi
• Ringan : Defense Muscular (-), Rigiditas (-), Nyeri tekan (-)
• Dalam : Massa (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba,
Ekstremitas
Status Lokalis
Thoraks dan abdomen
•Inspeksi : luka dasar superficial dermal, pink pucat dengan permukaan luka
tampak terlihat basah, bula (+) berisi cairan eksudat
•Palpasi : Nyeri tekan (+), luas luka pada dada 5% dan abdomen 7 %
 
Ekstremitas superior dextra et sinistra
•Inspeksi : luka dasar superficial dermal, pink pucat dengan permukaan luka
tampak terlihat basah, bula (+) berisi cairan eksudat.
•Palpasi : Nyeri tekan (+), luas luka ekstremitas superior dextra 5% dan sinistra 6%.

Ekstremitas inferior dextra et sinistra


•Inspeksi : luka dasar superficial dermal, pink pucat dengan permukaan luka
tampak terlihat basah, bula (+) berisi cairan eksudat.
•Palpasi : Nyeri tekan (+), luas luka ekstremitas inferior dextra 4% dan sinistra 3%
Ekstremitas

Ekstremitas Ekstremitas Inferior


Superior
Pain +/+ +/+
Pallor +/+ +/+
Parastesia -/- -/-
Pulsessness -/- -/-
Puffy -/- -/-
Pemeriksaan Penunjang (Darah Rutin)

NO Pemeriksaan Hasil Normal


1. Hb 15 g/dL Laki-laki : 13-18 g/dL
Wanita : 12-16 g/dL

2. Ht 42% 40-50%
3. Eritrosit 4,50 juta 4,4-53 juta

4. Leukosit (H) 19.000/mcl 3,8-10,6


5. Trombosit 184.000/mm3 170-380.10 3/mm 3
6. Eosinofil 2% 2-4%
7. Basofil 1% 0-1%
8. Limfosit 27% 25-40%
9. Monosit 6% 2-8%
10. Neutrofil 55 % 50-70%
Elektrolit

No Pemeriksaan Hasil Nilai normal


1.   Natrium 140 mEq/L 135-144 mEq/L
2.   Kalium 4,2 mEq/L 3,6-4,8 mEq/L
3.   Klorida 100 mEq/dL 97-106mEq/L
4.   Calsium 9 mg/dL 8,8-10,4 mg/dL
DIAGNOSIS

Diagnosis Kerja

Combustio Grade IIA 30% daerah thorax 5 %, abdomen


7%, ekstremitas superior dextra 5%, superior sinistra 6%,
ekstremitas inferior dextra 4%, inferior sinistra 3% et causa
bensin (thermal burns) 30 menit yang lalu
Tatalaksana

Nonmedikamentosa:
•Pasang NGT
•Dilakukan balutan (wound dressing)
menggunakan hidrokoloid/ kasa +
Dibersihkan luka seperlunya .
•Konsultasi Dokter Spesialis Bedah
Plastik
Resusitasi cairan (parkland-baxter) RL :
•(4 ml / kgBB/ % TBSA)
 Resusitasi cairan (parkland-baxter)
• 4 x 60 kg x 30 %
 = 7200 cc
8 jam pertama 3600 cc  450 cc/jam
16 jam berikutnya  3600 cc  225 cc/jam
medikamentosa:
•Inj. Ceftriaxon 2x1 gr (IV)
•Inj. morfin 10 mg/ml (IM)
•Inj. Ranitidin 2x50 mg (IV)
TINJAUAN PUSTAKA
PERMASALAHAN LUKA BAKAR
DEFINISI
ETIOLOGI

Penyebab luka bakar pada anak- Penyebab luka bakar pada


anak (%) dewasa (%)
Air panas 55% Nyala api 44%
Kontak langsung 21% Air panas 28%
Nyala api 13% Kontak langsung 13%
Gesekan 8% Kimiawi 5%
Listrik 1% Gesekan 5%
Kimiawi 1% Listrik 2%
Lain-lain 1% Lain-lain 3%
PERTOLONGAN PERTAMA
 Efektif dalam 3 jam pertama
1. Hentikan proses pembakaran
 Lepaskan pakaian dan perhiasan yang terbakar
2. Turunkan suhu luka
 Air mengalir suhu minimal 15°C (8-25°C) -- 20 mnt
3. Cegah hipothermia

Zone of Zone of
Coagulation Stasis
Zone o
f Hype
raemia

ZONA LUKA BAKAR


PERTOLONGAN PERTAMA
PERAWATAN EMERGENSI LUKA BAKAR
PERKIRAAN LUAS LUKA BAKAR

 Wallace’s Rule of Nines :


- Regio Facialis colli :9%
- Regio Thoracoabdominal : 18 %
- Regio Thoracolumbal : 18 %
- Regio Extremitas Superior Dextra :9%
- Regio Extremitas Superior Sinistra :9%
- Regio Extremitas Inferior Dextra : 18 %
- Regio Extremitas Inferior Sinistra : 18 %
- Regio Genitalia Externa :1%
TOTAL 100%
PERKIRAAN LUAS LUKA BAKAR

Palmar Surface
 Small Burn
STRUKTUR DAN FUNGSI KULIT

Luka bakar demikian merusak


karena menyebabkan
terganggunya ketujuh fungsi
utama kulit.
- Regulasi suhu
- Pengaturan sensorik
- Respon imun
- Proteksi dan invasi bakteri
- Pengendalian kehilangan
(penguapan) cairan
- Fungsi metabolik
- Fungsi estetik dan psikologi
DERAJAT KEDALAMAN LUKA BAKAR
PATOFISIOLOGI

 PD yg terpajan suhu tinggi rusak& permeabilitas↑  sel darah rusak  anemia


 Permeabilitas↑  edema  bula yang mengandung banyak elektrolit  volume
cairan intravaskuler ↓
 Kerusakan kulit akibat luka bakar  cairan ↓ akibat penguapan yang berlebihan,
masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat II, dan
pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat III.
• Fase awal, fase akut, fase syok
– Gangguan pada saluran nafas akibat eskar melingkar di dada atau
trauma multipel di rongga toraks; dan gangguan sirkulasi seperti
keseimbangan cairan elektrolit, syok hipovolemia.
• Fase setelah syok berakhir, fase sub akut
– Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) dan Multi-
system Organ Dysfunction Syndrome (MODS) dan sepsis.  
• Fase lanjut
– Berlangsung setelah penutupan luka sampai terjadinya maturasi
jaringan. Masalah yang dihadapi adalah penyulit dari luka bakar
seperti parut hipertrofik, kontraktur dan deformitas lain
DERAJAT KEDALAMAN LUKA BAKAR
KRITERIA BERAT RINGAN (AMERICAN
BURN ASSOCIATION)
Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah


2. Urinalisis
3. Pemeriksaan keseimbangan elektrolit
4. Analisis gas darah
5. Radiologi – jika ada indikasi ARDS
6. Pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk
menegakkan diagnosis SIRS dan MODS
Resusitasi Cairan
◦ Pantau adekuasi resusitasi dengan
◦ Metode Modified Parkland: melihat:
◦ Produksi urin melalui kateter per jam
◦ 3-4 mL / kg berat badan / % luka bakar + ◦ EKG, denyut nadi, tekanan darah,
(tetes maintenance pada anak-anak) frekuensi pernapasan, analisis gas darah
arterial dan pulse oxymetri.
◦ Target urine output adalah 0.5-
2ml/kgbb/jam. Bila tidak tercapai dapat
ditambahkan 5-10ml/kgbb bolus, atau
ditambah 150% dari cairan total.
Penilaian berulang dalam 15-30 menit.
PERAWATAN LUKA

• Pada luka bakar derajat II , lakukan perawatan luka pertama kali dengan mencuci
luka dengan Nacl 500ml + Savlon 5ml.
• Lakukan manajemen eksudat serta debridemen bulla pada 72 jam pertama.
• Berikan analgesik untuk mengurangi nyeri.
• Dressing bisa dilakukan dengan menggunakan bahan semi oklusif dan dapat
menjaga kelembaban luka. Dapat menggunakan film transparan,foam, silver
impregnated foam,kalsium alginat, atau selulosa.
• Berikan terapi antibiotik topikal atau sistemik
• Pemberian silver sulfadiazin (Burnazin) tidak direkomendasikan pada luka bakar
derajat II.
KOMPLIKASI

Sindroma kebocoran kapiler


Sepsis
KRITERIA RUJUKAN

ANZB menetapkan kasus-kasus berikit memerlukan rujukan ke unit luka bakar :


 Luka bakar > 10% luas permukaan tubuh pada dewasa dan >5% pada anak-anak
 Luka bakar seluruh ketebalan kulit (full thickness burns) >5%
 Luka bakar mengenai area khusus, seperti wajah, tangan, kaki, genitalia, dan perineum, persendiaan
serta luka bakar melingkar dada dan ekstremitas
 Luka bakar dengan cedera inhalasi
 Luka bakar listrik
 Luka bakar kimia
 Luka bakar dengan penyakit komorbid
 Luka bakar dengan trauma berat lainnya
 Luka bakar pada usia tertentu, anak-anak dan geriatric
 Luka bakar pada wanita hamil
 Luka bakar bukan karena kecelakaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai