Pembimbing :
Dr. Adi Rahmawan, Sp.OG
SYAMSON JADZLAN H.
H2A014061
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Kab. Kendal
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : Sarjana
Status : Menikah
Tanggal masuk : 24 Oktober 2019
Biaya pengobatan: BPJS
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis tgl 24 Oktober 2019
Keluhan utama : Hamil dengan tekanan darah tinggi
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien memeriksakan kehamilannya ke praktik dokter kandungan, didapatkan
hasil tensi yang tinggi. Oleh dokter disarankan untuk segera mengakhiri kehamilan
dengan operasi karena janin 2 letak bokong dan tensi yang tinggi serta usia kehamilan
sudah cukup bulan. Nyeri kepala (-), nyeri ulu hati (-), pandangan kabur (-), dan mual
muntah (-).
Riwayat Haid :
Menarche : 13 tahun
Lama Haid : 7 hari
Siklus Haid : 28 hari, teratur
HPHT : 3 Februari 2019
taksiran persalinan : 10 November 2019
Riwayat menikah
1x dengan suami pertama ± 2 tahun
Riwayat Obstetri :G2P1A0,
1. 2018. rumah sakit, aterm, spontan, bbl 3980
2. Hamil ini
Riwayat ANC : 7x Sp.OG, 3x Bidan, 1x Puskesmas
Riwayat KB : belum pernah
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi : Disangkal
Riwayat DM : Disangkal
Riwayat Asma : Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Penyakit Ginjal : Disangkal
Riwayat Alergi : Disangkal
Riwayat penyakit selama kehamilan : Disangkal
Riwayat penggunaan obat-obatan dan jamu : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi : Diakui (ayah)
Riwayat DM : Diakui (ayah)
Riwayat Asma : Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : Disangkal
Riwayat Alergi : Disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien seorang Guru
Biaya pengobatan menggunakan BPJS
Riwayat Pribadi
Merokok : Disangkal
Minum Alkohol : Disangkal
Riwayat Konsumsi Narkotika : Disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 24 Oktober 2019.
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6
Vital Sign
TD : 146/109 mmHg
Nadi : 123 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup.
RR : 24 x/menit, reguler
Suhu : 36,7º C, aksiler
Status Gizi
Berat badan : 70 kg
Tinggi badan : 156 cm
Status Generalis dalam batas normal
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi :
Perut membuncit, membujur dan striae gravidarum (+)
Genitalia Eksterna : Lendir darah (-), cairan ketuban (-)
Palpasi :
Teraba janin ganda intrauterine, presentasi bokong, punggung kanan.
Pemeriksaan Leopold
Teraba dua bagian janin bulat, keras, kesan kepala, TFU 38cm
Sebelah kanan teraba punggung, sebelah kiri teraba ekstremitas.
Teraba dua bagian janin bulat lunak (kesan bokong)
Palpasi pada regio epigastrium nyeri tekan (-)
His: (+) jarang
Auskultasi :
Denyut jantung janin terdengar paling keras di sebelah kanan dengan frekuensi (140x/menit) dan (130x/menit)
Pemeriksaan Dalam
VT :ϕ 2 cm, KK (+), efficement 30%, bagian bawah janin masih tinggi, Lendir darah (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Darah Rutin
Leukosit 7,70 103/uL 3,6-11
Eritrosit 4,00 106/uL 3,8-5,2
Hemoglobin L 10,00 g/dL 11,7-15,5
Hematokrit L 30,40 % 35-47
MCV L 66,50 Fl 80-100
MCH L 21,9 Pg 26-34
MCHC 34,00 g/dl 32-36
Trombosit 350 03/uL 150-440
RDW H 16,30 % 11,5-14-5
PLCR 10,7 %
Diff Count
-Eosinofil Absolute L 0,03 103/uL 0,045-0,44
-Basofil Absolute 0,00 103/uL 0-0,2
-Netrofil Absolute 5,13 103/uL 1,8-8
-Limfosit Absolute 2,08 103/uL 0,9-5,2
-Monosit Absolute 0,37 103/uL 0,16-1
-Eosinofil L 0,40 % 2-4
-Basofil 0,00 % 0-1
-Netrofil 66,60 % 50-70
-Limfosit 27,00 % 25-40
-Monosit 4,80 % 2-8
-Protein urine +1 Mg/dL Negatif
Kimia klinik (serum)
Glukosa sewaktu 63 Mg/dl < 125
Kreatinin L 0,34 Mg/dl 0,60-0,90
Pemeriksaan Leopold
I Teraba dua bagian janin bulat, keras, kesan kepala, TFU 38cm
Langkah-langkah operasi :
Penderita tidur terlentang di meja operasi dalam pengaruh spinal anestesi
Asepsis dan antisepsis daerah tindakan
Tutup dengan duk steril kecuali pada daerah tindakan
Insisi dinding abdomen dengan teknik pfanenstil
Insisi diperdalam sampai cavum abdomen terbuka
Insisi segmen bawah rahim secara sistematis diperluas kekanan dan ke kiri secara
tumpul, dengan meluksir pantat bayi,
LAPORAN OPERASI
lahir bayi I perempuan, berat badan lahir 2440 gram, AS 8-9-10, pukul 01.47
WIB, dengan meluksir kepala, lahir bayi II perempuan bbl 2930 gr, AS 8-9-10,
pukul 01.48 WIB.
Placenta implantasi di fundus, dilakukan secara manual, kotiledon lengkap.
Bersihkan cavum uteri,kontraksi kuat.
Jahit uterus secara double layer
hitung alat dan kasa lengkap
jahit luka operasi lapis demi lapis
Operasi selesai
FOLLOW UP
Tanggal Waktu Keterangan
Plasenta ternyata membentuk renin dalam jumlah besar, yang fungsinya mungkin
sebagai cadangan menaikkan tekanan darah dan menjamin perfusi plasenta yang
adekuat.
Pada kehamilan normal renin plasma, angiotensinogen,angiotensinogen II, dan
aldosteron meningkat nyata di atas nilai normal wanita tidak hamil.
Perubahan ini merupakan kompensasi akibat meningkatnya kadar progesteron
dalam sirkulasi.
Pada kehamilan normal efek progesteron diimbangi oleh renin, angiotensin, dan
aldosteron, tetapi keseimbangan ini tidak terjadi pada preeklampsia.
MANIFESTASI KLINIS
gejala utama preeklampsia adalah hipertensi, proteinuria dan edema yang dijumpai pada
kehamilan semester 2 atau kehamilan diatas 20 minggu dengan atau tanpa edema
Tekanan sistolik > 140 mmHg dan/atau diastolik > 90 mmHg dengan
Proteinuria > 300 mg/ urin 24 jam atau dipstick > +1
Bila tidak dijumpai proteinuria, penemuan hipertensi baru dengan salah satu dari
trombosit < 100.000/microL, serum kreatinin > 1,1 mg/dL (atau peningkatan 2x lipat
dari nilai normal), peningkatan nilai SGOT/SGPT 2x lipat dari nilai normal, edem
pulmo, nyeri kepala, pandangan kabur
KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS
1. Preeklamsia
Hipertensi: Sistolik/diastolik ≥ 140/90mmHg.
Proteinuria: ≥300mg/24 jam atau ≥1+ dipstik.
Edema: Edema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria preeklampsia,
kecuali edema pada lengan, muka dan perut, edema generalisata
2. Preeklamsia Berat
Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥110 mmHg.
Proteinuria lebih > 300mg/24 jam atau dipstick > +1
Kenaikan kadar kreatinin plasma>1,1 mg/dL atau naik dua kali lipat
Gangguan visus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur.
Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat tegangnya kapsula
Glisson).
Edema paru-paru dan sianosis.
Trombositopenia berat: < 100.000 sel/mm3penurunan trombosit dengan cepat
Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoselular): peningkatan kadar alanin dan aspartat
aminotransferase
Sindrom HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Trombositopenia)
Preeklampsia berat dibagi menjadi:
Preeklampsia berat tanpa impending eclampsia
Preeklampsia berat dengan impending eclampsia
Disebut impending eclampsia bila preeklampsia berat disertai
gejala-gejala subjektif berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus,
muntah-muntah, nyeri epigatrium, dan kenaikan progresif tekanan
darah.
PENATALAKSANAAN
Pemberian obat anti kejang
Magnesium sulfat menghambat atau menurunkan kadar asetilkolin pada rangsangan
serat saraf dengan mengambat transmisi neuromuscular. Transmisi neuromuscular
membutuhkan kalsium pada sinaps.
Pada pemberian magnesium sulfat, magnesium akan menggeser kalsium, sehingga
aliran rangsangan tidak terjadi (terjadi inhibisi kompetitif antara ion kalsium dan ion
magnesium).
Kadar kalsium yang tinggi dalam darah dapat menghambat kerja magnesium
sulfat.Magnesium sulfat sampai saat ini tetap menjadi pilihan pertama untuk antikejang
pada preeklampsia atau eklamsia.
Cara pemberian magnesium sulfat regimen:
Loading dose : initial dose 4 gram MgSO4 intravena, (20 % dalam 20 cc) selama 5
menit.
Maintenance dose : Diberikan1g / jam selama 24 jam
Syarat-syarat pemberian MgSO4
Harus tersedia antidotum MgSO4 bila terjadi intoksikasi yaitu kalsium glukonas 10 %=1
gram (10 % dalam 10 cc) diberikan i.v. 3 menit.
Reflex patella (+) kuat
Frekuensi pernapasan > 16 kali/menit, tidak ada tanda-tanda distress napas.
Magnesium sulfat dihentikan bila ada tanda-tanda intoksikasi, setelah 24 jam
pascapersalinan atau 24 jam setelah kejang terakhir
Pemberian antihipertensi
METILDOPA
Walaupun metildopa bekerja terutamapada sistem saraf pusat, namun juga
memiliki sedikit efek perifer yang akan menurunkan tonussimpatis dan
tekanan darah arteri.
Metildopa biasanya dimulai pada dosis 250-500 mg per oral 2-3x/hari,
dengandosis maksimum 3g/hari.Efek obat maksimal dicapai 4-6 jam setelah
obat masuk danmenetap selama 10-12 jam sebelum diekskresikan lewat
ginjal.
NIFEDIPINE
Nifedipin merupakan salah satu penghambat kanal kalsium untuk mencegah
persalinan preterm (tokolisis) dan sebagai antihipertensi.
Penghambat kanal kalsium bekerja pada otot polos arteriolar dan menyebabkan
vasodilatasi dengan menghambat masuknya kalsium ke dalam sel.
Regimen yang direkomendasikan adalah 10 mg kapsul oral, dengan dosis maksimum
30 mg.
Berdasar William obstetrics, ditinjau dari umur kehamilan dan
perkembangan gejala-gejala preeclampsia berat selama perawatan, maka
sikap terhadap kehamilannya dibagi menjadi:
Aktif
: berarti kehamilan segera diakhiri/diterminasi bersamaan dengan
pemberian medikamentosa.
Konservatif(ekspektatif): berarti kehamilan tetap dipertahankan
bersamaan dengan pemberian medikamentosa.
Perawatan Aktif
Indikasi perawatan aktif bila didapatkan satu atau lebih keadaan di bawah ini, yaitu:
Ibu
Umur kehamilan ≥ 37 minggu
Adanya tanda-tanda/gejala-gejala impending eklampsia
Kegagalan terapi pada perawatan konservatif, yaitu: keadaan klinik dan laboratorik memburuk
Diduga terjadi solusio plasenta
Timbul onset persalinan, ketuban pecah atau perdarahan
Laboratorik :Adanya tanda-tanda “sindroma HELLP” khususnya menurunnya trombosit dengan
cepat
Janin
Adanya tanda-tanda fetal distress
Adanya tanda-tanda intra uterine growth restriction
NST nonreaktif dengan profil biofisik abnormal
Terjadinya oligohidramnion
Perawatan konservatif
Indikasi perawatan konservatif ialah bila kehamilan preterm ≤ 37 minggu tanpa
disertai tanda –tanda impending eklampsia dengan keadaan janin baik.
Magnesium sulfat dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda-tanda preeclampsia
tidak berat, selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam. Bila setelaah 24 jam tidak
ada perbaikan keadaan ini dianggap sebagai kegagalan pengobatan medikamentosa
dan harus diterminasi.
KOMPLIKASI
Maternal
Eklampsia
Eklampsia adalah kejang grandmal akibat spasme serebrovaskular.Kematian disebabkan oleh hipoksia
dan komplikasi dari penyakit berat yang menyertai.
Perdarahan serebrovaskular
Perdarahan serebrovaskular terjadi karena kegagalan autoregulasi aliran darah otak pada MAP (Mean
Arterial Pressure) diatas 140 mmHg.
HELLP Syndrome
Gagal ginjal
Edema paru
Koma
Trombosis vena
Kematian maternal
Fetal
Pertumbuhan janin terhambat
Pada usia kehamilan 36 minggu, masalah utama adalah IUGR. IUGR terjadi karena
plasenta iskemi yang terdiri dari area infark.
Persalinan prematur
Perdarahan serebral
Pneumorhorax
Serebral Palsy
Kematian fetal
PROGNOSIS
Kematian ibu pada preeklampsia 3x lipat dari kematian dalam obstetri dan
pada eklampsia angka kematian ibu berkisar 7-17%. Angka kematian perinatal
pada preeklampsia berkisar 10%. Prematuritas merupakan penyebab utama
kematian perinatal. Angka kejadian prematuritas pada preeklampsia paling sedikit
2x kehamilan normal. Angka kematian bayi prematur lebih kurang 22%.
KEHAMILAN KEMBAR (GEMELLI)
DEFINISI
Kehamilan kembar terdiri atas dua janin atau lebih. Kebanyakan adalah kehamilan
kembar dua (hampir 98%). Ibu dan janin pada kasus kehamilan kembar lebih berisiko
dibandingkan pada kasus kehamilan tunggal. Kehamilan dan persalinan membawa risiko pada
janin.
ETIOLOGI
Kembar monozigotik/uniovular/identik terjadi akibat fertilisasi satu ovum oleh satu
spermatozoa yang kemudian membelah menjadi dua struktur yang identik; karenanya, pasangan
janin tersebut selalu berjenis kelamin sama. Kedua janin dapat berbagi satu plasenta (monokorion)
atau masing-masing memiliki satu plasenta (dikorion).
DIAGNOSIS
Anamnesis dapat dilakukan dengan menanyakan riwayat adanya kembar pada
keluarga ibu,sementara pada pemeriksaan klinis secara umum dapat ditemukan perut
ibu lebih besar dibandingkan kehamilan tunggal. Namun harus dipastikan lebih
besarnya perut ibu tersebut bukan merupakan hidramnion,mioma uteri,mola
hidatidosa,atau makrosomia janin. Dapat juga dilakukan palpasi bagian tubuh janin
dan identifikasi denyut jantung janin.
USG
Sebagian besar kehamilan kembar dapat dideteksi
sejak dini melalui pemeriksaan ultrasonografi.
Kehamilan kembar yang dideteksi melalui pemeriksaan
ultrasonografi sering ditemukan saat ibu melakukan
pemeriksaan tersebut pada kontrol rutin. Kantung gestasi
yang terpisah biasanya telah dapat diidentifikasi sebelum
26 minggu.