Anda di halaman 1dari 47

Fraktur Basis Cranii

Pendamping: Disusun oleh:

dr. Rifqi Fatkhurrosyidin dr. Della Septa


Identitas Pasien

• Nama : An. A
• Umur : 6 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Suku bangsa : Sunda
• Status pernikahan : Belum menikah
• No. Rekam Medis: 0471183
Anamnesis

• Keluhan Utama
Nyeri kepala

• Keluhan Tambahan
Muntah, mimisan, keluar cairan dari telinga
Anamnesis

• Riwayat Penyakit Sekarang

30/05/22 14.30 – IGD RSUD Adjidarmo

Pasien datang dengan Sebelumnya pasien Pasien terjatuh hingga Setelah terbentur
keluhan nyeri kepala tertabrak oleh sepeda kepalanya sebelah kiri pasien sadar (+),
sejak 15 menit SMRS motor saat menyebrang terbentur pada aspal mimisan (+), kejang
jalan (-), muntah (-)
Anamnesis

• Riwayat Penyakit Sekarang

Terdapat luka terbuka, Pasien juga mengeluh Setelah pasien dapat Saat pemeriksaan CT
dengan perdarahan aktif keluar cairan bening dari penanganan pertama, scan, pasien muntah
(+) pada sekitar telinga telinga kiri pasien dilakukan menyembur 1x
kiri pemeriksaan CT Scan
Anamnesis

• Riwayat Penyakit Sekarang

31/05/22 09.45 – Ruang Jeruk

Pasien dirawat di Keluhan nyeri kepala Mimisan (-), keluar Kelemahan sisi tubuh
Ruang Jeruk bagian kiri pada luka cairan dari telinga (-) (-), baal (-), sulit
bekas jahitan mual (-), muntah (-), menelan (-)
kejang (-)
Anamnesis

• Riwayat Penyakit Dahulu • Riwayat Pengobatan


o Riwayat trauma sebelumnya (-) o Tidak ada pengobatan rutin
o Alergi (-) o Vaksinasi dasar & lanjutan lengkap
o Metabolik (-)

• Riwayat Penyakit Keluarga • Riwayat Sosial Ekonomi


o Alergi (-) o BPJS Non-PBI Kelas III
o Metabolik (-) o Sosial ekonomi keluarga pasien menengah
o Epilepsi (-) kebawah
Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : GCS 15 (E4, M6, V5)


Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Keadaan Umum
Kesan gizi : Baik
Berat badan : 20 kg

Tekanan darah : 90/70 mmHg


Nadi : 82x/menit, reguler, kuat angkat
Tanda Vital Laju napas : 22x/menit, pola napas reguler
Suhu tubuh : 36.0⁰C
Saturasi : 99% free air
Pemeriksaan Fisik Status Generalis

• Kepala
Regio temporal kiri 2 cm diatas batas tumbuh rambut belakang,
terdapat luka terbuka tepi tidak rata dengan dasar otot, bila
dirapatkan luka membentuk seperti huruf V dengan panjang 3
cm dan lebar 4 cm.
• Mata
Kepala & Leher Pupil isokor 3mm/3mm, RCL +/+ RCTL +/+ konjunctiva
anemis +/+, sklera tidak ikterik, brill hematom (-/-)
• THT
Rhinorrea (-/+), epistaksis (-/+), serumen (-/-), cairan bening
dari telinga (-/+) MT intak (+/+) hematotimpanum (-/-), battle
sign (-/-) T1/T1, uvula ditengah
• Leher
JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran KGB/ tiroid
Pemeriksaan Fisik Status Generalis

• Jantung
Inspeksi : Ictus cordis di ICS V linea midaxilla sinistra
Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V midaxilla sinistra
Perkusi : Batas paru jantung dalam batas normal
Auskultasi : S1/S2 reguler,, murmur (-), gallop (-)
Thorax
• Paru
Inspeksi : Gerak napas simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Gerak napas teraba simetris saat statis dan
dinamis, vokal fremitus simetris
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, rh-/-, wh -/-
Pemeriksaan Fisik Status Generalis

Inspeksi : Datar, tidak ada jejas, tidak ada sikatriks


Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Abdomen Perkusi : Timpani diseluruh regio abdomen
Auskultasi : Bising usus 1-3x/regio

Motorik : 5555|5555
5555|5555
Ekskremitas Akral : Hangat diseluruh ekskremitas
Edema : Tidak ditemukan
CRT : < 2 detik diseluruh ekskremitas
Laboratorium

No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

1 Leukosit 22.660 4500 – 13500 /uL

2 Eritrosit 4.54 3.80 – 5.80 106/uL

3 Hemoglobin 11.60 10.80 – 15.60 g/dL

4 Hematokrit 34.4 33.0 – 45.0 %

5 MCV 75.8 69.0 – 93.0 fL

6 MCH 25.6 22.0 – 34.0 pg

7 MCHC 33.7 32.0 – 36.0 g/dL

8 Trombosit 563 181 - 521 103/uL


Foto Thorax

• Kesan
Tidak tampak kelainan pada jantung dan paru
CT Scan Kepala Bone
Window

• Kesan
o Hematom subkutis regio temporoparietal sinistra
o Fraktur linear regio frontoparietal sinistra
o Fraktur fossa media et posterior basis cranii bilateral
o Pneumosefal regio frontotemporal bilateral
CT Scan Kepala
Parenkim Window

• Kesan
o Hematom subkutis regio temporoparietal sinistra
o Pneumosefal regio frontotemporal bilateral
o Edema hemisfer serebri sinistra
o Tidak tampak perdarahan epidural, subdural, intracerebral
maupun subarachnoid
o Tidak tampak midline shift
Diagnosis Status Generalis

1. Fraktur Basis Cranii Fossa Media et Posterior


2. Fraktur Linear Regio Frontoparietal Sinistra
Diagnosis
3. Vulnus Laceratum Regio Temporal Sinistra
4. Leukositosis & Trombositosis

Klinis : cefalgia sekunder, epistaksis, rhinorre, otore, TTIK


Etiologi : fraktur basis cranii
Diagnosis Neurologis Topis : basis cranium
Patologis : fraktur basis cranii + comosio serebri
Tatalaksana R. IGD

30/05/2022
• Medikamentosa • Non Medikamentosa
 O2 2 liter/menit – Nasal Canule  Head elevation 30
 IVFD NaCl 0.9% 500 cc / 8 jam  Wound toilet
 Inj. Tetagam 250 IU / (extra)  Hecting 4 jahitan di regio temporal sinistra
 Inj. Ondancentron 2 mg / 8 jam
 Inj. Omeprazole 20 mg / 24 jam
 Inj. Kalnex 250 mg / 12 jam
 Drip Paracetamol 250 mg / 8 jam
Tatalaksana R. Jeruk

Advis dr. Andi F, Sp. B


31/05/2022
• Medikamentosa • Non Medikamentosa
 O2 2 liter/menit – Nasal Canule k/p  Head elevation 30
 IVFD NaCl 0.9% 500 cc / 8 jam  Obs. epistaksis, rhinorre & otore, peningkatan
 Inj. Ceftriaxone 1000 mg / 24 jam (H1) intrakranial / 24 jam
 Inj. Ondancentron 2 mg / 8 jam
 Inj. Omeprazole 20 mg / 24 jam
 Inj. Kalnex 250 mg / 12 jam
 Inj. Citicolin 250 mg / 12 jam
 Drip Paracetamol 250 mg / 8 jam
Follow up R. Jeruk

01/06/2022
No Pemeriksaan Hasil

Nyeri kepala terutama pada bekas luka jahitan, mual (+), muntah (-) mimisan (-/-), keluar cairan dari
1. S
hidung dan telinga (-/-), sesak (-)

Tekanan darah : 90/60 mmHg


Nadi : 67x/menit, reguler, kuat angkat
2. O Laju napas : 18x/menit, pola napas reguler
Suhu tubuh : 36.5⁰C
Saturasi : 98% free air
1. Fraktur Basis Cranii Fossa Media et Posterior
2. Fraktur Linear Regio Frontoparietal Sinistra
3. A
3. Vulnus Laceratum Regio Temporal Sinistra
4. Leukositosis & Trombositosis
 Head elevation 30
 Inj. Kalnex 250 mg / 12 jam
 IVFD NaCl 0.9% 500 cc / 8 jam
4. P  Inj. Citicolin 250 mg / 12 jam
 Inj. Ceftriaxone 1000 mg / 24 jam (H2)
 Drip Paracetamol 250 mg / 8 jam
 Inj. Omeprazole 20 mg / 24 jam
Follow up R. Jeruk

02/06/2022
No Pemeriksaan Hasil

Nyeri kepala berkurang, mual (-), muntah (-) mimisan (-/-), keluar cairan dari hidung dan telinga (-/-),
1. S
sesak (-)
Tekanan darah : 92/60 mmHg
Nadi : 67x/menit, reguler, kuat angkat
2. O Laju napas : 20x/menit, pola napas reguler
Suhu tubuh : 36.1⁰C
Saturasi : 99% free air
1. Fraktur Basis Cranii Fossa Media et Posterior
2. Fraktur Linear Regio Frontoparietal Sinistra
3. A
3. Vulnus Laceratum Regio Temporal Sinistra
4. Leukositosis & Trombositosis

 Rawat Jalan
 Inj. Kalnex 250 mg / 12 jam
 IVFD NaCl 0.9% 500 cc / 8 jam
4. P  Inj. Citicolin 250 mg / 12 jam
 Inj. Ceftriaxone 1000 mg / 24 jam (H3)
 Drip Paracetamol 250 mg / 8 jam
 Inj. Omeprazole 20 mg / 24 jam
Resume

• An. A datang ke IGD diantar oleh keluarganya dengan keluhan nyeri kepala, mimisan, dan keluar cairan dari telinga kiri
sejak 15 menit SMRS pasien mengalami kecelakaan tertabrak oleh sepeda motor hingga jatuh dengan posisi kepala kiri
terbentur pada jalan beraspal. Muntah menyembur 1x saat dilakukan pemeriksaan CT scan.

• Pemeriksaan fisik  vulnus laceratum di regio temporal sinistra, rhinorrea (+), dan epistaksis (+).

• Pemeriksaan laboratorium darah rutin ditemukan peningkatan leukosit (22.660) dan trombosit (563.000), pemeriksaan CT
scan kepala ditemukan hematom subkutis regio temporoparietal sinistra, fraktur linear regio frontoparietal sinistra,
fraktur fossa media et posterior basis cranii bilateral, pneumosefal regio frontotemporal bilateral, dan edema
hemisfer serebri sinistra.
Resume

• Pasien menjalani perawatan di Ruang Jeruk selama 3 hari dan telah mendapatkan terapi IVFD NaCl 0.9% 500 cc / 8 jam, Inj.
Ceftriaxone 1x 1 g, Ondancentron 3 x 2 mg, Omeprazole 1 x 20 mg, Kalnex 1 x 250 mg, Citicolin 2 x 250 mg, Drip
Paracetamol 3x250 mg, pasien mengalami perbaikan gejala, tidak ada tanda-tanda peningkatan intrakranial, perdarahan aktif
(-), kontrol 1 minggu setelah perawatan ke Poli Bedah Umum.

• Diagnosis Awal • Obat Rawat Jalan


• Cedera Kepala Ringan suspek Fraktur Basis Cranii • Cefixime 2 x 100 mg
• Vulnus Laceratum Regio Temporal Sinistra • Paracetamol 3 x 250 mg
• Diagnosis Akhir • Omeprazole 2 x 10 mg
• Fraktur Basis Cranii Fossa Media et Posterior
• Fraktur Linear Regio Frontoparietal Sinistra
• Vulnus Laceratum Regio Temporal Sinistra
• Leukositosis & Trombositosis
Cedera Kepala
Anatomi Lapisan Kepala & Otak

Netter, F. H. 1. (2019). Atlas of human anatomy (Seventh edition.). Philadelphia, PA: Elsevier. Chicago Style Citation. Netter, Frank H. 1906-1991.
Anatomi Basis Cranii

Netter, F. H. 1. (2019). Atlas of human anatomy (Seventh edition.). Philadelphia, PA: Elsevier. Chicago Style Citation. Netter, Frank H. 1906-1991.
Fisiologi

• Monroe Kellie Doctrine


 Cranium bersifat rigid
 Terdapat 3 komponen di dalam cranium:
1. Otak (80%)
2. Darah (10%)
3. LCS (10%)
 Peningkatan salah satu komponen akan menekan
komponen lainnya
 Cerebral Blood Flow  autoregulasi pada
tekanan MAP 50 – 150 mmHg

Silverman A, Petersen NH. Physiology, Cerebral Autoregulation. [Updated 2022 Feb 16]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan
Fisiologi

Silverman A, Petersen NH. Physiology, Cerebral Autoregulation. [Updated 2022 Feb 16]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan
Cedera Kepala Definisi

• Trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun


tidak langsung yang dapat menyebabkan gangguan fungsi
neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik
temporer maupun permanen.

Georges A, M Das J. Traumatic Brain Injury. [Updated 2022 Jan 5]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 /
Cedera Kepala Klasifikasi

Panwar R, Hardie M, Bellomo R, Barrot L, Eastwood GM, Young PJ, Bailey M. Conservative versus Liberal Oxygenation Targets for Mechanically Ventilated Patients. A Pilot Multicenter
Randomized Controlled Trial. American Journal of Respiratory & Critical Care Medicine.2016, 193(1), 43-51.
Cedera Kepala Klasifikasi

• Berdasarkan Patofisiologi

1. Komosio serebri : tidak ada jaringan otak yang rusak, hanya kehilangan fungsi otak sesaat, pingsan < 10
menit atau amnesia pasca cedera kepala
2. Kontusio serebri : kerusakan jaringan otak minimal + pingsan > 10 menit / (+) defisit neurologik
3. Laserasi serebri : kerusakan otak luas + robekan duramater + fraktur terbuka

• Berdasarkan Tingkat GCS


1. GCS 13-15 : Cedera kepala ringan
2. GCS 9-12 : Cedera kepala sedang
3. GCS 3 - 8 : Cedera kepala berat

Oktavian, P., Romdhoni, A. C., Dewanti, L., & Fauzi, A. A. (2021). Clinical and Radiological Study of Patients With Skull Base Fracture After Head Injury. Folia Medica Indonesiana, 57(3), 192–198.
https://doi.org/10.20473/fmi.v57i3.22824
Cedera Kepala Primary Survey

No Pemeriksaan Evaluasi

A Airway • Patensi saluran napas


• Sumbatan benda asing

B Breathing • Nilai efektivitas oksigenasi (RR, kedalaman, air entry)


• Gerakan dada
• Sianosis
C Circulation • Pastikan perfusi adekuat (TD, HR, volume nadi, CRT, akral)
• Evaluasi perdarahan

D Disability • GCS / AVPU


• Defisit neurologis

E Exposure • Membuka seluruh pakaian untuk memastikan tidak ada yang tertinggal
• Menjaga suhu tubuh agar tidak hipotermia

Panwar R, Hardie M, Bellomo R, Barrot L, Eastwood GM, Young PJ, Bailey M. Conservative versus Liberal Oxygenation Targets for Mechanically Ventilated Patients. A Pilot Multicenter
Randomized Controlled Trial. American Journal of Respiratory & Critical Care Medicine.2016, 193(1), 43-51.
Cedera Kepala Secondary Survey

• Pemeriksaan Status Generalis

• Pemeriksaan fisik keseluruhan meliputi seluruh organ dengan inspeksi,


palpasi, perkusi, dan auskultasi dari ujung kepala hingga ujung kaki
• Pemeriksaan Fisik Berkaitan dengan Cedera Kepala
• Pemeriksaan Kepala
• Pemeriksaan Leher & Tulang Belakang
• Pemeriksaan Status Neurologis
Cedera Kepala Secondary Survey

1. Pemeriksaan Kepala
• Jejas di kepala meliputi; hematoma subkutan, luka terbuka, luka tembus dan benda asing
• Tanda fraktur dasar tengkorak, meliputi; ekimosis periorbita (brill hematoma), ekimosis post auricular (battle
sign), rhinorhoe, dan otorhoe serta perdarahan di membrane timpani atau leserasi kanalis auditorius
• Tanda patah tulang wajah meliputi; fraktur maxilla, fraktur rima orbita dan fraktur mandibula
• Tanda trauma pada mata meliputi; perdarahan konjungtiva, perdarahan bilik mata depan, kerusakan pupil
dan jejas lain di mata.
• Auskultasi pada arteri karotis untuk menentukan adanya bruit yang berhubungan dengan diseksi karotis
Cedera Kepala Secondary Survey
Cedera Kepala Secondary Survey

2. Pemeriksaan Leher dan Tulang Belakang


• Mencari tanda adanya cedera pada tulang servikal dan tulang belakang dan cedera pada medula spinalis.
Pemeriksaan meliputi jejas, deformitas, status motorik, sensorik, dan autonomik sesuai dermatom

3. Pemeriksaan Status Neurologis


• Kesadaran
• Nervus Cranialis
• Fundoskopi dicari tanda-tanda edema pupil, perdarahan pre retina, retinal detachment.
• Motorik & Sensorik
• Refleks Fisiologis, Patologis, Autonom
• Tanda Peningkatan TIK (Cushing’s triad: Hipertensi, Bradikardi, Pola Napas Irreguler)
Cedera Kepala Pemeriksaan Penunjang

X - Ray CT Scan Bone Window MRI


Cedera Kepala Pemeriksaan Penunjang

CT Scan Parenkim Window


Cedera Kepala Tatalaksana

• Tujuan utama penatalaksanaan dari cedera kepala adalah untuk mencegah


terjadinya cedera kepala sekunder dengan cara:
1. Pertahankan airway dan ventilasi pernapasan dengan target
• SpO2 > 90

• PaO2 > 60

• PCO2 35 – 45 mmHg (normocarbia)

2. Pertahankan CPP, atasi hipoksia dan hipoperfusi


3. Evaluasi dan atasi peningkatan TIK
Panwar R, Hardie M, Bellomo R, Barrot L, Eastwood GM, Young PJ, Bailey M. Conservative versus Liberal Oxygenation Targets for Mechanically Ventilated Patients. A Pilot Multicenter
Randomized Controlled Trial. American Journal of Respiratory & Critical Care Medicine.2016, 193(1), 43-51.
Cedera Kepala Tatalaksana

Monroe Kellie Doctrine

Vena LCS Arteri Otak


Hiperventilasi Hiperosmolar Saline
• Mannitol (1.100)
CO2  vasokonstriksi  diameter • NaCl 3% (1.026)
Head up elevation 30 •
arteri  volume arteri  TIK NaCl 0.9% (308) 
Venous return Volume Vena & CSF  TIK RL hanya 274

Silverman A, Petersen NH. Physiology, Cerebral Autoregulation. [Updated 2022 Feb 16]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan
Cedera Kepala Tatalaksana

1. Pertahankan Tekanan Perfusi Otak (Cerebral Perfusion Pressure)


• CPP = MAP – ICP
• CPP Normal > 70 mmHg
2. Regulasi Aliran Darah Otak (Cerebral Blood Flow Autoregulation)
• Normal 50 – 150 mmHg
• Apabila MAP < 50 mmHg = iskemia serebral
• Apabila MAP > 150 mmHg = peningkatan CPP  edema serebri

Silverman A, Petersen NH. Physiology, Cerebral Autoregulation. [Updated 2022 Feb 16]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan
Cedera Kepala Tatalaksana

3. Antikonvulsan
• Pemberian antikonvulsan sebagai pencegahan kejang diberikan pada:
1. Pasien dengan abnormalitas parenkim pada CT Scan kepala
2. Pasien dengan riwayat epilepsy
3. Pasien usia muda
4. Tindakan Operasi
• Apabila ICP > 30 mmHg, defisit neurologis yang signifikan dengan penurunan progresif
• Fraktur depresi > 1 cm dengan cerebral contusion, fraktur terbuka
• Kompresi dural venous sinus, volume perdarahan >30 cc (fossa posterior >20 cc), diameter
perdarahan > 2 cm, kebocoran LCS persisten >1-3 minggu / rekuren
Silverman A, Petersen NH. Physiology, Cerebral Autoregulation. [Updated 2022 Feb 16]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan
Cedera Kepala Tatalaksana
Fraktur Basis Cranii Tatalaksana

• Cervical spine immobilization dengan menggunakan collarneck saat stabilisasi airway


• Hindari nasogastric tube dan nasotracheal intubasi  intracranial displacement
• Hindari nasal intermittent positive pressure ventilation (NIPPV)  risiko pneumosefal
• Antibiotik empiris sebagai profilaksis pada kebocoran LCS  mencegah meningoensefalitis
• Tindakan operasi hanya dilakukan atas indikasi  perdarahan intracranial masif yang membutuhkan
dekompresi, lesi nervus cranialis yang signifikan, kebocoran LCS yang menetap

Sivanandapanicker J, Nagar M, Kutty R, Sunilkumar BS, Peethambaran A, Rajmohan BP, Asher P, Shinihas VP, Mohandas K, Jain S, Sharma S. Analysis and Clinical Importance of Skull Base Fractures in Adult
Patients with Traumatic Brain Injury. J Neurosci Rural Pract. 2018 Jul-Sep;9(3):370-375. doi: 10.4103/jnrp.jnrp_38_18. PMID: 30069094; PMCID: PMC6050782.
Cedera Kepala Komplikasi

Panwar R, Hardie M, Bellomo R, Barrot L, Eastwood GM, Young PJ, Bailey M. Conservative versus Liberal Oxygenation Targets for Mechanically Ventilated Patients. A Pilot Multicenter
Randomized Controlled Trial. American Journal of Respiratory & Critical Care Medicine.2016, 193(1), 43-51.
Kesimpulan

Primary survey  secondary survey

Tujuan utama terapi cedera kepala  mencegah cedera


kepala sekunder

Pertahankan airway & ventilasi, pertahankan CPP cegah


hipoperfusi , evaluasi & atasi peningkatan TIK
Daftar Pustaka

1. Oktavian, P., Romdhoni, A. C., Dewanti, L., & Fauzi, A. A. (2021). Clinical and Radiological Study of Patients With Skull Base Fracture After Head Injury. Folia
Medica Indonesiana, 57(3), 192–198. https://doi.org/10.20473/fmi.v57i3.22824
2. Netter, F. H. 1. (2019). Atlas of human anatomy (Seventh edition.). Philadelphia, PA: Elsevier. Chicago Style Citation. Netter, Frank H. 1906-1991.
3. Simon LV, Newton EJ. Basilar Skull Fractures. [Updated 2022 Feb 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470175/
4. Sivanandapanicker J, Nagar M, Kutty R, Sunilkumar BS, Peethambaran A, Rajmohan BP, Asher P, Shinihas VP, Mohandas K, Jain S, Sharma S. Analysis and
Clinical Importance of Skull Base Fractures in Adult Patients with Traumatic Brain Injury. J Neurosci Rural Pract. 2018 Jul-Sep;9(3):370-375. doi:
10.4103/jnrp.jnrp_38_18. PMID: 30069094; PMCID: PMC6050782.
5. Georges A, M Das J. Traumatic Brain Injury. [Updated 2022 Jan 5]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459300/
6. Silverman A, Petersen NH. Physiology, Cerebral Autoregulation. [Updated 2022 Feb 16]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022
Jan
7. Panwar R, Hardie M, Bellomo R, Barrot L, Eastwood GM, Young PJ, Bailey M. Conservative versus Liberal Oxygenation Targets for Mechanically Ventilated
Patients. A Pilot Multicenter Randomized Controlled Trial. American Journal of Respiratory & Critical Care Medicine.2016, 193(1), 43-51.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai