Anda di halaman 1dari 16

Acute Medical Respon

By: Rosdina Permata Kasih


Preseptor : dr. Fahrurrazi, M.Kes,Sp.An,KIC
Konsep Bencana
• Bencana  peristiwa yang mengancam
kehidupan baik disebabkan oleh faktor alam,
non-alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa dan
kerugian (No. 24 tahun 2007)
Fase Akut
(48 jam setelah bencana)

Fase SubAkut
(seminggu setelah bencana)
Fase Acute Response
a. Acute emergency response
Rescue, triase, resusitasi, stabilisasi, diagnosis,
terapi definitif.
b. Emergency relief
Makanan minuman, tenda untuk korban “sehat”.
c. Emergency rehabilitation
Perbaikan jalan, jembatan dan sarana dasar lain
untuk pertolongan korban.
Prinsip Safety
a. Do no further harm.
b. Safety diri saat respons kelokasi.
Pengaman, rotator, sirine, persiapan pada
kendaraan, parkir 15 - 30 m dari lokasi
c. Safety diri ditempat kejadian.
Minimal berdua. Koordinasi, cara mengangkat
pasien, proteksi diri.
d. Safety lingkungan.
Waspada
Triase

• Prioritas Pertama (Merah) : perlu tindakan dan


transport segera, jika tidak akan mengancam nyawa

• Prioritas Kedua (Kuning) : Cedera yang tidak


mengancam jiwa dalam waktu dekat

• Prioritas Ketiga (Hijau) : Pasien degan cedera minor


yang tidak membutuhkan stabilisasi segera

• Prioritas Nol (Hitam) : Pasien meninggal


• START (Simple Triage And Rapid
Transportation)Immediate , Delayed, Minor,
Dead
• METTAG (Triage tagging system)
RPM 30”
Respirasi, Perfusi, Mental status
Triase lapangan dilakukan pada tiga kondisi,
yaitu (Depkes RI, 2007):
1. Triase di Tempat(triase satu) Triase di tempat
dilakukan di “tempat korban ditemukan”
2. Triase Medik(triase dua) Triase ini dilakukan
saat korban memasuki pos medis lanjutan oleh
tenaga medis yang berpengalaman
3.      Triase Evakuasi (triase tiga) Triase ini
ditujukan pada korban yang dapat dipindahkan
ke Rumah Sakit
Survei Primer : Singkirkan bahaya lebih dulu.

• Airway and C-spine control,


• Breathing,
• Circulation and hemorrhage control,
• Disability,
• Exposure/environment.
Resusitasi - Stabilisasi
• Perbaiki jalan nafas.
• RJP - tindakan sejenis .
• Kristaloid - transfusi - hentikan perdarahan.
Berhasil bila :
• Tanda vital normal
• Tidak ada lagi kehilangan darah,
• Keluaran urin normal
• Tidak ada bukti disfungsi end-organ.
Survei Sekunder (Di RS / Puskesmas)

• Pasien sudah stabil.


• Anamnesis AMPLE .
• Periksa kepala hingga jari kaki, cegah
hipotermi.
• Pemeriksaan fisik berurutan.
• Masukkan jari / tube pada setiap lubang.
• Lab / radiologi, tidak ganggu resusitasi.
Tindakan Definitif atau Transportasi

• Transportasi hanya setelah pasien stabil


(kecuali pada sistem START + Ambulans gawat
darurat lengkap), ke RS sesuai kebutuhan.
Tindakan definitif setelah diagnosis :
• HCU / ICU / Operasi / Konservatif / rujuk ke RS
kelas C, Puskesmas perawatan bila perlu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai