Anda di halaman 1dari 15

REFERAT

ICU MANAGEMENT
Muhammad Naufal Arif, S.Ked 2106111005
Preseptor : dr. Anna Millizia, M.Ked (An), Sp. An

B A G I A N / S M F A N E S T E S I O L O G I FA K U LTA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S M A L I K U S S A L E H
R S U D C U T M U T I A A C E H U TA R A
2022
Definisi

Intensive Care Unit (ICU) adalah bagian dari rumah sakit yang
mandiri, dengan staf khusus dan perlengkapan khusus yang ditujukan
untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita
penyakit dan cedera yang mengancam nyawa atau berpotensi
mengancam nyawa dengan prognosis yang tidak tentu.
Tujuan

Maupun tujuan adanya ICU di rumah sakit antara lain :

1. mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan spesifik terhadap penyakit penyakit akut yang

mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari.

2. memberikan bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan pelaksanaan

spesifik problema dasar.

3. melakukan pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang

ditimbulkan oleh penyakit.


Klasifikasi

Penyelengaraan pelayanan ICU di indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Pelayanan ICU Primer (pada rumah sakit tipe C)

2. Pelayanan ICU Sekunder (pada rumah sakit tipe B)

3. Pelayanan ICU Tersier (pada rumah sakit tipe A)


Indikasi Masuk dan Keluar ICU

Tidak semua pasien datang akan dirawat di ICU, hal ini dikarenakan
jumlah sarana dan prasarana ICU yang terbatas, sehingga dibutuhkan
kriteria khusus untuk menentukan apakah pasien masuk ICU atau tidak,
kriteria tersebut digolongkan menjadi tiga prioritas, dimana prioritas 1
lebih diutamakan. Kepala ICU bertanggung jawab untuk menentukan
prioritas pasien ICU.
Kriteria Masuk
Prioritas 3
Prioritas 1
Pasien kelompok ini adalah pasien sakit kritis yang tidak stabil status
Pasien kelompok ini merupkan pasien sakit kritis, tidak stabil dan
kesehatannya, dan sangat kecil kemungkinan kesembuhannya, seperti
memerlukan terapi intensive dan tertitrasi, seperti bantuan ventilasi
pasien keganasan dengan metastatik disertai dengan infeksi,
atau alat bantu suportif organ, infus obat obat vasoaktif kontinyu,
tamponade perikordial, dan penyakit penyakit terminal dengan
obat anti aritmia kontinyu, pengobatan kontinyu tertitrasi, dll.
disertai masalah akut. Umumnya pengelolaan pada pasien golongan
Prioritas 2
ini hanya untuk mengatasi kegawatan akutnya.

Pasien kelompok ini memerlukan pelayanan dan pemamtauan di


Pengecualian
ICU, sebab sangat berisiko apabila tidak mendapatkan terapi intensif
Dengan pertimbangan luar biasa, berdasarkan persetujuan kepala
segera, seperti pasien dengan pulmonary arterial catheter, penyakit
ICU, indikasi masuk pada beberapa golongan pasien dapat
jantung dan paru berat yang akut, gagal ginjal kronik,
dikecualikan, namun sewaktu waktu pasien golongan tersebut dapat
pascapembedahan mayor, dll.
dipindahkan dari ICU agar fasilitas ICU dapat digunakan oleh

golongn prioritas 1,2, dan 3.


Kriteria Keluar

a. Pasien dipindahkan apabila pasien sudah tidak memerlukan perawatan intensif di ICU karena

keadaan pasien sudah stabil dan tertangani. Contoh, pada pasien yang telah sadar dari koma, telah

dapat bernafas secara spontan, ekstubasi, dll. Namun untuk pasien yang kecil kemungkinan

selamat dengan kegagalan banyak organ dan tidak mungkin untuk terus dilakukan terapi intensif

di ICU, maka pasien dapat dikeluarkan dari ICU.

b. Pasien menolak di terapi secara intensif di ICU

c. Pasien yang hanya memerlukan pemantaun intens dan observasi, tanpa perlu terapi yang tertitrasi.
Sarana dan Prasarana ICU
• Terisolasi
Lokasi ICU harus dekat dengan kamar bedah
• Memnpunyai standar untuk bahaya api, bahaya radiologi,
atau pusat bedah di rumah sakit, hal ini untuk bahaya bakteriologis

• Ruangan ber AC dengan suhu ruangan 20 – 25ͦ C dan


memudahkan transport pasien Post Op yang
kelembapan 50 – 70%
membutuhkan pemantauan dan terapi intens. • Mempunyai ruangan isolasi untuk pasien khusus

Berikut merupakan sarana dan prasarana ICU di • Rungan penyimpanan alat medis yang bersih dan steril

• Ruangan pembuangan kotor


rumah sakit
• Ruang perawat

• Ruang dokter jaga

• Ruang laboratorium
PERALATAN ICU PRIMER ICU SEKUNDER ICU TERSIER
Ventilasi mekanis Sederhana Canggih Canggih
Alat hisap + + +
Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas + + +
Peralatan monitor + + +
Invasif      
 Monitor tek darah invasif - + +
 Tekana vena sentral + + +
 Swan Ganz - - +

Non invasif      
 Tekanan darah + + +
 Ekg dan pacu jantung + + +
 Saturasi oksigen + + +
 Kapnografi - + +
Suhu + + +
EEG - + +
Defibrilator dan alat pacu jantung + + +
Pengatur suhu pasien + + +
Peralatan drai torak + + +
Pompa infus dan syringe - + +
Bronkoscopy + + +
Echocardiography - + +
Hemodialisa - + +
CRRT - + +
Jenis- Jenis ICU
Intensive Coronary Care Unit (ICCU) Pediatric Intensive Care Unit (PICU)

Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) merupakan unit Pediatric Intensive Care Unit (PICU) adalah ruangan
penanganan bagi pasien gangguan jantung. Seperti penderita perawatan khusus pasien anak-anak yang butuh penanganan
jantung koroner,pasien gagal jantung atau gangguan berat intensif.
pada fungsi jantung jenis lain.
Post Anesthesi Care Unit (PACU)
Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
Post Anesthesi Care Unit (PACU) adalah unit perawatan
Neonatal Intensive Care Unit (NICU) adalah ruangan untuk intensif pasca operasi dan stabilisasi pasien setelh operasi
menangani bayi baru lahir,yang mengalami kondisi tidak bedah dan anestesi.
baik,prematur atau gejala-gejala lain yang memerlukan
perawatan dan perlakuan khusus.
Skoring ICU
Intensivis memutuskan untuk membuat skoring Sistem skor APACHE II merupakan salah satu sistem
beratnya penyakit terhadap pasien-pasien yang skor paling banyak digunakan untuk analisis kualitas
dirawat di intensive care unit (ICU) dengan maksud IPI, penelitian berbagai penyakit dan terapi terbaru
membandingkan populasi dan mengevaluasi hasil suatu penyakit pada pasien rawat IPI. Sistem skor
akhirnya. Hasil akhir dari suatu perawatan intensif APACHE II lebih diterima karena data yang
bergantung dari berbagai faktor atau keadaan yang dibutuhkan untuk menentukan skor lebih sederhana,
ada yang didapati pada hari pertama masuk ICU dan definisi tiap variabel jelas dan reproduksibel serta
juga bergantung terhadap penyebab sakitnya sehingga dikumpulkan dari pemeriksaan rutin pasien di IPI.
dirawat di ICU
Infeksi Nosokomial ICU
Infeksi nosokomial atau yang sekarang disebut Berdasarkan informasi sekunder yang ada, infeksi
sebagai Health care Associated Infection (HAIs) nosokomial di ICU menjadi masalah yang sering
adalah infeksi yang didapat di rumah sakit terjadi ditemukan di rumah sakit karena pengaruh
pada pasien yang dirawat di rumah sakit paling tidak lingkungan sekitar yang terkontaminasi. Infeksi yang
selama 72 jam dan pasien tersebut tidak menunjukkan terjadi di ICU paling sering disebabkan oleh
gejala infeksi saat masuk rumah sakit. Di Indonesia, Staphylococcus sp, Enterobacter agglomerans, dll.
infeksi nosokomial mencapai 15,74 %
Monitoring hemodinamik di ICU
Monitoring hemodinamik merupakan hal yang Tekanan darah akan melaluli kateter dan akan
esensial dalam perawatan pasien-pasien kritis. dikonversi menjadi sinyal elektrik oleh tranduser yang
Monitoring hemodinamik dibagi menjadi monitoring kemudian akan diteruskan ke osciloskope dan diubah
secara invasif dan non invasif. Variabel yang selalu menjadi gelombang dan nilai digital yang tertera pada
dievaluasi dalam pemantauan tekanan darah secara layar monitor Tujuan dari monitoring hemodinamik
invasif meliputi tekanan darah arteri, tekanan vena adalah untuk mengidentifikasi perubahan status
sentral, dan tekanan arteri pulmoner. hemodinamik secara dini sehingga dapat dilakukan
intervensi segera, untuk evaluasi segera respon pasien
Prinsip pengukuran yang digunakan secara umum
terhadap suatu intervensi seperti obatobatan dan
hampir sama yaitu dengan memasukkan kateter ke
dukungan mekanik, dan evaluasi efektifitas fungsi
lumen pembuluh darah dan disambungkan ke system
kardiovaskuler seperti cardiac output dan index.
tranduser.
Kesimpulan
• Intensive Care Unit (ICU) adalah bagian dari rumah sakit yang mandiri, dengan staf khusus dan perlengkapan
khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit dan
cedera yang mengancam nyawa atau berpotensi mengancam nyawa. Adapun tujuan ICU yaitu mendiagnosis
dan melakukan penatalaksanaan spesifik terhadap penyakit penyakit akut yang mengancam nyawa,
memberikan bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh, dan melakukan pemantauan fungsi vital tubuh
dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit, dengan harapan dapat
meningkatkan angka keselamatan pasien.
• ICU sendiri memiliki indikasi masuk dan keluar yang jelas berdasarkan prioritas dan kestabilan pasien, hal ini
agar ICU menjadi tempat untuk perawatan intensif khusus bagi pasien yang membutuhkan. ICU juga
didukung oleh tenaga medis yang lebih handal dan sarana prasarana yang lengkap, sehingga dapat menjadi
tempat rujukan dari unit lain untuk melakukan perawatan intensif dan tertitrasi.
• Namun perlu diawasi pelayanan dan kebersihan ICU terkait infeksi nosokomial yang dapat menjangkit pasien
ICU. Apabila pasien telah membaik atau stabil kesehatannya maka pasien dapat dipindahkan ke unit lain
untuk dilanjutkan terapi nya, karena rawannya infeksi nosokomial di ICU
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai