Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP RUANGAN ICCU DI RSU AWS


STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Oleh :
YAYUK VIDIATI
NIM : P1908030

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perawatan intensif merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat perlu
dikembangkan di Indonesia. Berbagai pemberian pelayanan keperawatan intensif
bertujuan untuk memberikan asuhan bagi pasien dengan penyakit berat yang potensial
reversible, memberikan asuhan bagi pasien yang perlu observasi ketat dengan atau tanpa
pengobatan yang tidak dapat diberikan di ruang keperawatan umum memberikan
pelayanan kesehatan bagi pasien dengan potensial atau adanya kerusakan organ
umumnya paru mengurangi kesakitan dan kematian yang dapat dihindari
pada pasien-pasien dengan penyakit kritis.
Salah satu pelayanan kesehatan yang termasuk kedalam perawat intesif disamping
ICU yaitu pelayanan ICCU (Intensive Coronary Care Unit) yang profesional dan
berkualitas dengan mengedepankan keselamatan pasien. Pada perawatan pasien ICCU
dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tenaga profesional yang terdiri dari
multidisiplin ilmu yang bekerjasama dalam tim. Selain itu diperlukan juga dukungan
sarana dan prasarana serta peralatan juga diperlukan dalam rangka meningkatkan
pelayanan ICCU. Dengan tersedianya pelayanan ICCU diharapkan dapat mengurangi
angka kematian yang disebabkan penyakit jantung dan
pembuluh darah.
Ruangan Intensive Coronary Care Unit (ICCU) adalah unit pelayanan rawat
inap di rumah sakit yang memberikan perawatan khusus pada pasien yang
memerlukan perawatan yang intensif akibat mengalami gangguan jantung dan
pembuluh darah dengan melibatkan tenaga kesehatan terlatih serta didukung dengan
kelengkapan peralatan khusus pula. Ruang pelayanan ICCU melayani pasien-pasien
yang berpenyakit jantung dan pembuluh darah dengan kondisi kritis yang
memerlukan perawatan, pengobatan, pengawasan dan penanganan khusus. Tujuan
pelayanan di ICCU diantaranya yaitu mencegah terjadinya kematian akibat gangguan
jantung dan pembuluh darah, mencegah terjadinya
penyulit, menerima rujukan dari level lebih rendah dan melakukan rujukan ke level
yang lebih tinggi, dan mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien
khususnya jantung dan pembuluh darah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definis ICCU

Ruagan Intensive Coronary Care Unit (ICCU) adalah pelayanan rumah sakit yang
memberikan asuhan keperawatan secara terkonsentrasi dan lengkap. Unit ini memiliki
tenaga perawat yang terlatih khusus dan berisi peralatan yang memantau dan dukungan
khusus untuk pasien yang membutuhkan perawatan dan observasi intensive dan
komprehensif pada pasien dengan gangguan kardiovaskular yang tidak di operasi dan
masih berada dalam kondisi kritis sehingga memerlukan pemantauan hemodinamik yang
sangat ketat. Perawatan intensif biasanya hanya disediakan untuk pasien-pasien dengan
kondisi kritis yang memiliki peluang baik untuk bertahan hidup. Ruang lingkup
pelayanan ICU/ICCU meliputi pemberian dukungan fungsi organ-organ vital seperti
pernafasan, kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, renal baik pada pasien dewasa, anak,
dan pasien paska bedah.

B. Ruang lingkup

Ruang pelayanan ICCU melayani pasien-pasien yang berpenyakit jantung dan


pembuluh darah dengan kondisi kritis yang memerlukan perawatan, pengobatan,
pengawasan, dan penanganan khusus
C. Tujuan pelayanan

1. Mencegah terjadinya kematian akibat gangguan jantung dan pembuluh bdearah


2. Mencegah terjadinya komplikasi

3. Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien khususnya jantung dan


pembuluh darah

4. Mengurangi angka kematian pasien kritis akibat gangguan jantung dan pembuluh
darah serta mempercepat proses penyembuhan

D. Indikasi Pasien masuk dan Keluar ICCU

Menurut Pedoman Eroupean Heart Journal (2005) rekomendasi fungsional


keputusan pasien untuk masuk ICCU ditentukan oleh dokter ICCU yang bertugas, dan
kemudian akan ditetap oleh dokter senior. Ini dianjurkan untuk pasien yang dirawat di
ICCU secara rutin. Diantaranya :
1. Setiap pasien dengan dugaan akut ST-elevasi infark miokard, hingga 24 jam dari
awal gejala, terutama jika cocok untuk trombolitik atau pengobatan angioplasti
primer.
2. Pasien dengan AMI yang risiko tinggi, dalam waktu 24 jam setelah onset gejala
dengan atau tanpa komplikasi dan pasien (gagal jantung yang memerlukan terapi
intravena atau pemantauan hemodinamik atau pemasangan balon intraaorta, disritmia
jantung yang serius, gangguan konduksi, serta yang memerlukan alat pacu jantung
temporer.
3. Pasien shock kardiogenik.

4. Pasien dengan risiko tinggi sindrom koroner tidak stabil (Misal berkelanjutan atau
serangan angina berulang, gagal jantung, ST-depresi).
5. Pasien tidak stabil setelah perkutan rumit intervensi koroner (PCI), yang
membutuhkan perhatian khusus.
6. Pasien jantung dengan aritmia yang mengancam jiwa, sebagai akibat penyakit
jantung iskemik, kardiomiopati, penyakit jantung rematik, gangguan elektrolit,
efek obat, atau keracunan.
7. Pasien dengan edema paru akut yang belum terselesaikan dengan terapi awal.
8. Pasien yang membutuhkan pemantauan hemodinamik untuk evaluasi terapi.
9. Pasien dengan masalah setelah transplantasi jantung.
Berdasarkan prioritas untuk kriteria pasien masuk dan keluar diantaranya :

a. Kriteria Masuk :
1) Pasien Proritas 1(Satu)
Pasien dengan penyakit atau gangguan akut pada organ vital yang
memerlukan terapi intensif dan agresif seperti gagal nafas akut, gangguan atau
gagal sirkulasi akibat gangguan kardiovaskular, misalnya pasca operasi
jantung. Terapi tidak terbatas.
2) Pasien Prioritas 2 (Dua)
Pasien yang memerlukan pemantauan canggih di ICCU, sebab sangat beresiko
terancam gangguan pada sistem organ vital bila tidak mendapatkan terapi
intensif segera, misalnya pasien pasca bedah dengan komplikasi penyakit
jantung. Terapi juga tidak terbatas.
3) Pasien Prioritas 3 (Tiga)
Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai harapan
kecil untuk penyembuhan (prognosa jelek) dan pengelolaan di ICCU hanya
untuk mengatasi masalah akutnya saja dan tidak sampai melakukan intubasi
atau resusitasi jantung paru, misalnya pasien dengan keganasan metastatik
disertai penyulit infeksi.
b. Pengecualian

Pasien yang tergolong di sini, atas pertimbangan luar biasa dan persetujuan
Kepala ICCU bisa masuk ICCU dengan catatan sewaktu-waktu bisa dikeluarkan
dari ICCU agar bisa digunakan oleh pasien prioritas 1(satu), 2(dua) dan 3(tiga).
Pasien yang tergolong ini adalah :

Pasienmemenuhi kriteria masuk tapi menolak tunjangan


hidup,termasuk pasien dengan perintah DNR (Do Not Rususcitate)
1) Pasien dalam keadaan vegetatif permanen
2) Pasien yang sudah dipastikan mati batang otak namun hanya untuk
kepentingan donor organ.
c. Kriteria Keluar

Prioritas pasien dipindahkan dari ICCU berdasarkan pertimbangan medis oleh


Kepala ICCU (intensivist) dan tim yang merawat pasien. Indikasi keluar
ICCU antara lain sebagai berikut :

1) Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil

2) Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasil pada pasien.


3) Pasien sudah tidak menggunakan ventilator lagi

4) Pasien mengalami mati batang otak

5) Pasien mengalami gagal napas stadium akhir

6) Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICCU (pulang Paksa).

Anda mungkin juga menyukai