Perawatan
Intensif
Pembimbing:
dr. Rully Agustine, Sp. An-KIC
Presentan:
1. Elvina Theodoraliu (202106010077)
2. Gabriella (202106010085)
3. Jennifer Electra (202106010090) START
4. Eric Ricardo Yonatan (202106010052)
Intensive Care Unit
(Unit Perawatan/Terapi Intensif)
Intensive Care Unit (ICU) adalah bagian dari rumah sakit yang mandiri dengan staf
yang terlatih dan perlengkapan khusus.
Mendukung organ vital pada pasien-pasien yang akan menjalani operasi yang
kompleks atau prosedur intervensi dan resiko tinggi.
Tujuan Pengelolaan di ICU
● Observasi
● Perawatan dan memberikan terapi untuk pasien penyakit akut, cedera
atau penyakit yang mengancam jiwa → mencegah terjadinya kematian
atau cacat
● Mencegah terjadinya penyulit
● Menerima rujukan dari level yang lebih rendah dan melakukan rujukan
ke level yang lebih tinggi
Macam-Macam ICU
ICU Khusus
Pemantauan ketat satu jenis penyakit, misalnya :
● ICCU (Intensive Coronary Care Unit) : pusat pelayanan
jantung dan pembuluh darah
● Respiratory Unit : pasien yang dirawat yang mengalami
gangguan pernapasan
● Renal Unit : pasien dirawat dengan gangguan ginjal
ICU Khusus
Perawatan intensif semua bagian Rumah Sakit Menurut usia ICU
anak dan neonatus dipisahkan dengan ICU dewasa
- NICU (neonatal)
- PICU (pediatric)
- HCU (high care unit)
Kemampuan Minimal ICU
● Resusitasi jantung paru
● Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi dan menggunakan ventilator
● Terapi oksigen
● Pemantauan EKG
● Pemasangan alat pacu jantung dalam keadaan gawat
● Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
● Pemeriksaan lab khusus dengan cepat dan menyeluruh
● Pemakaian pompa infus atau spuit untuk terapi secara titrasi
● Kemampuan melakukan teknik khusus sesuai dengan keadaan pasien
● Memberikan bantuan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama
transportasi pasien gawat
Ruang Lingkup Pelayanan ICU
Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di ICU adalah sebagai berikut
1) Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang mengancam
nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa
hari.
2) Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan
pelaksanaan spesifik problema dasar
3) Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang
ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik.
4) Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya sangat
tergantung pada alat mesin dan orang lain.
Klasifikasi Pelayanan ICU di RS
1. Pelayanan ICU primer (standar minimal) → RS kelas C
Mampu melakukan resusitasi dan memberikan bantuan ventilasi kurang dari 24 jam,
serta mampu melakukan pemantauan jantung
Mampu memberikan bantuan ventilasi lebih lama, melakukan bantuan hidup tetapi
tidak terlalu kompleks
2 Tim Medis - Dokter spesialis sebagai - Dokter spesialis (yang - Dokter spesialis (yang
konsultan (yang dapat dapat memberikan dapat memberikan
dihubungi setiap diperlukan) pelayanan setiap diperlukan) pelayanan setiap
- dokter jaga 24 jam dengan - dokter jaga 24 jam dengan diperlukan)
kemampuan resusitasi kemampuan ALS/ACLS, dan - dokter jaga 24 jam
jantung paru yang FCCS dengan kemampuan
bersertifikat bantuan hidup ALS/ACLS, dan FCCS
dasar dan bantuan hidup
lanjut
Ketenagaan ICU
Strata/Klasifikasi Pelayanan
No Jenis Tenaga
Primer Sekunder Tersier
3 Perawat - Perawat terlatih yang Minimal 50% dari jumlah Minimal 75% dari jumlah seluruh
bersertifikat bantuan hidup seluruh perawat ICU perawat ICU merupakan perawat
dasar dan bantuan hidup merupakan perawat terlatih terlatih dari bersertifikat ICU
lanjutan dari bersertifikat ICU
4 Tenaga Non - Tenaga administrasi ICU - Tenaga administrasi ICU - Tenaga administrasi ICU harus
kesehatan harus mempunyai harus mempunyai mempunyai kemampuan
kemampuan kemampuan mengoperasikan mengoperasikan komputer yang
mengoperasikan komputer komputer yang berhubungan berhubungan dengan masalah
yang berhubungan dengan dengan masalah administrasi administrasi
masalah administrasi - Tenaga pekarya - Tenaga laboratorium
- Tenaga pekarya - Tenaga kebersihan - Tenaga kefarmasian
- Tenaga kebersihan - Tenaga pekarya
- Tenaga kebersihan
- Tenaga rekam medik
- Tenaga untuk kepentingan
ilmiah dan penelitian
Sarana dan Prasarana ICU
Desain ICU Primer ICU Sekunder ICU Tersier
Area Pasien: 1 tempat cuci tangan tiap 1 tempat cuci tangan tiap 2 1 tempat cuci tangan tiap 2
Unit terbuka 2 tempat tidur tempat tidur tempat tidur
12-16 m2
Unit tertutup 1 tempat cuci tangan tiap 1 tempat cuci tangan tiap 1 1 tempat cuci tangan tiap 1
16-20m2 1 tempat tidur tempat tidur tempat tidur
Ruang Isolasi - + +
Ruang penyimpanan - + +
peralatan dan barang
bersih
Ruang perawat + + +
Ruang tunggu - + +
keluarga pasien
● Jumlah dan macam peralatan bervariasi tergantung tipe, ukuran, dan fungsi
ICU (harus sesuai dengan beban kerja ICU dan standar yang berlaku)
● Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat
● Peralatan dasar
● Peralatan lain (hemodialisa, dsb) → untuk prosedur diagnostik dan/ terapi
khusus
● Protokol dan pelatihan kerja (penggunaan alat termasuk langkah-langkah
mengatasi apabila terjadi malfungsi) untuk staf medik dan para medik
Peralatan (1)
Peralatan ICU Primer ICU Sekunder ICU Tersier
Alat hisap + + +
Suhu + + +
EEG - + +
Bronkoskopi - + +
Echokardiografi - + +
Hemodialisis - + +
CRRT - + +
Kemampuan Pelayanan (1)
No. Kemampuan Layanan
4. Pemasangan kateter vena sentral Pemasangan kateter vena sentral Pemasangan kateter vena
dan arteri sentral, arteri, Swan Gans, dan
ICP monitor
Kemampuan Pelayanan (2)
No. Kemampuan Layanan
6. Pelaksanaan terapi secara titrasi Pelaksanaan terapi secara titrasi Pelaksanaan terapi secara
titrasi
7. Pemberian nutrisi enteral dan Pemberian nutrisi enteral dan Pemberian nutrisi enteral dan
parenteral parenteral parenteral
8. Pemeriksaan lab khusus dengan Pemeriksaan lab khusus dengan Pemeriksaan lab khusus
cepat dan menyeluruh cepat dan menyeluruh dengan cepat dan menyeluruh
Kemampuan Pelayanan (3)
No. Kemampuan Layanan
● Pasien prioritas 1
Kelompok ini merupakan pasien kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan
tertitrasi seperti: dukungan ventilasi, alat penunjang fungsi organ, infus, obat
vasoaktif/inotropik, obat anti aritmia. Sebagai contoh pasien pasca bedah kardiotoraks,
sepsis berat, gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam
nyawa.
Indikasi Masuk ICU
● Pasien prioritas 2
Golongan pasien memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab sangat berisiko bila tidak
mendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan intensif menggunakan pulmonary arterial catheter.
Contoh pasien yang mengalami penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat atau pasien yang
telah mengalami pembedahan mayor. Terapi pada golongan pasien prioritas 2 tidak mempunyai batas karena
kondisi medisnya senantiasa berubah.
● Pasien prioritas 3
Pasien golongan ini adalah pasien kritis, yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya, yang disebabkan
penyakit yang mendasarinya atau penyakit akutnya, secara sendirian atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan
atau manfaat terapi di ICU pada golongan ini sangat kecil. Sebagai contoh antara lain pasien dengan keganasan
metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan jalan nafas, atau pasien penyakit jantung,
penyakit paru terminal disertai komplikasi penyakit akut berat.
Tidak Perlu Masuk ICU
● Pasien mati batang otak (dipastikan secara klinis dan lab) kecuali
keberadaannya diperlukan sebagai donor organ
● Pasien menolak terapi bantuan hidup
● Pasien secara medis tidak ada harapan dapat disembuhkan lagi
(Contoh : Karsinoma stadium akhir, kerusakan susunan saraf pusat
dengan keadaan vegetatif)
Indikasi Keluar ICU
1. Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil sehingga tidak
memerlukan terapi atau pemantauan yang intensif lebih lanjut.
2. Terapi atau pemantauan intensif tidak diharapkan bermanfaat atau tidak
memberikan hasil pada pasien sedangkan pasien pada waktu itu tidak
menggunakan bantuan mekanis khusus (seperti ventilasi mekanis) misalnya:
● Pasien mengalami Brainstem Death
● Pasien mencapai stadium akhir
3. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut ICU (Keluar Paksa).
4. Pasien hanya memerlukan observasi intensif saja, sedangkan ada pasien yang lebih
gawat lagi yang memerlukan terapi dan observasi yang lebih intensif. Pasien ini
hendaknya diusahakan pindah ke Intermediate Care
Thank
You!