Anda di halaman 1dari 34

Masa Sebelum Tahun

1950 An
Pasien berat & kritis + pasien ringan
Rasio perawat dan pasien masih kurang Mortality
rate tinggi

Masa susudah Th. 1950 An

Pasien berat & kritis


Dalam suatu unit / ruang khusus ICU
Rasio perawat pasien
Peralatan khusus
Perawat terlatih
Protap berbagai disiplin ilmu
Kedokteran

Dalam suatu unit /


ruang khusus
ICU

DEFINISI :
Unit perawatan insentif / ICU adalah :
suatu unit perawatan yang terpisah di
dalam rumah sakit yang khusus di kelola
untuk merawat pasien sakit berat dan kritis
(critically ill) dengan melibatkan tenaga
yang terlatih khusus dan di dukung dengan
peralatan khusus.

Dlm RS besar Unit Perawatan Intensif ini


Dapat Di Bagi Lagi Menjadi :
Unit Perawatan Intensif Jantung
Unit Perawatan Intensif Anak
Unit Perawatan Pasca Bedah Jantung
Unit Dealisa Ginjal
Unit Perawatan Intensif Luka Bakar
Dan sebagainya .

TUJUAN :
Mengatasi keadaan gawat dan kritis atau
potensial terjadinya kegawatan.
Menurunkan mortality rate Rumah Sakit.

Keuntungan :
Tenaga terlatih & peralatan khusus yang
terbatas jumlahnya dapat di konsentrasikan
pada suatu unit.
Pasien pasien kritis dapat di pantau secara
intensif , sehingga kelainan kelainan yang
timbul dapat diketahui sedini mungkin dan dapat
segera di berikan terapi atau tindakan yang di
butuhkan secara efektif.

Pasien Sakit Kritis


Meliputi :

Pasien pasien yang secara fisiologis tidak stabil


dan memerlukan dokter , perawat, perawatan nafas
yang terkoordinasi dan berkelanjutan , sehingga
memerlukan perhatian yang teliti agar dapat di
lakukan pengawasan yang konstan dan titrasi
terapi.

Pasien pasien yang dalam bahaya mengalami


dekompensasi fisiologis dan karena itu memerlukan
pemantauan konstan dan kemampuan tim intensive
care untuk melakukan intervensi segera untuk
mencegah timbulnya penyakit yang merugikan.

Pasien sakit kritis membutuhkan pemantauan


dan tunjangan hidup khusus yang harus di
lakukian oleh suatu tim, termasuk diantaranya
dokter yang mempunyai dasar pengetahuan ,
keterampilan teknis komitmen waktu dan secara
fisik selalu berada di tempat untuk melakukan
perawatan titrasi dan berkelanjutan . Perawatan
ini harus berkelanjutan dan bersifat proaktif yang
menjamin pasien di kelola dengan cara yang
aman, manusiawi dan efektif . dengan
menggunakan sumber daya yang ada ,
sedemikian rupa sehingga memberikan kualitas
pelayanan yang tinggi dan hasil yang optimal.

II. Ruang Lingkup


Pelayanan Yang Di Berikan
Di ICU

1) Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit penyakit


akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan
kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari.
2) Memberikan bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh
sekaligus melakukan pelaksanaan spesifik problema dasar.
3) Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan
terhadap komplikasi yang di timbulkan oleh :
Penyakit Primer
Iatrogenik
4) Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang
nyawanya pada saat itu bergantung pada fungsi alat /
mesin dan orang lain.

III. PERANAN PERAWAT


a.

Bidang Kerja Pelayanan Intensive Care Meliputi :

1) Pengelolaan Pasien
Di lakukan secara primer oleh intensivist dengan melaksanakan
pendekatan pengelolaan total pada apsien sakit kritis, menjadi katua
tim dari berbagai pendapat konsultan atau dokter yang ikut merawat
pasien .

2) Administrasi Unit
Palayanan icu di maksud untuk memastikan suatu lingkungan yang
menjamin pelayanan yang aman , tepat waktu dan efektif untuk
tercapainya tugas ini di perlukan partisipasi dari intensivist pada
aktivitas manajemenit.

3) Pendidikan
4) Penelitian

Standar Minimum
Palayanan ICU
Tingkat pelayanan ICU harus di sesuaikan
dengan kelas Rumah Sakit. Tingkat
pelayanan itu di tentukan oleh jumlah staf,
fasilitas pelayanan penunjang , jumlah
dan macam pasien yang di rawat.

b. Yang perlu dilakukan perawat


ICU
Menjelaskan tentang ICU dan tujuan dirawat di
ICU
Menjelaskan alat alat yang digunakan tetapi
cegah peristilahan medik
Persiapkan jika mendengar bunyi alarm
tidak selalu kondisi yang membahayakan
Menjelaskan pembatasan di ICU seperti ; waktu
besuk, jumlah pengunjung, dsb
Menjelaskan peraturan peraturan rumah sakit
Buatlah daftar barang barang klien yang
boleh di bawa di ICU dan amankan.

Pelayanan ICU harus memiliki


kemampuan minimal sebagai berikut

Resusitasi jantung paru.


Pengelolaan jalan nafas , termasuk intubasi trakheal
dan penggunaan ventilator sederhana .
3) Terapi oksigen.
4) Pemantauan EKG, pulse oksimetri terus menerus .
5) Pemberian nutrisi enteral dan parenteral .
6) Pemeriksaan laboboratorium khusus dengan cepat dan
menyeluruh.
7) Pelaksanaan terapi secara titrasi .
8) Kemampuan melaksanakan teknis khusus sesuai
dengan kondisi pasien.
9) Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat alat
portabel selama transportasi pasien gawat.
10) Kemampuan melakukan fisioterapi dada
1)
2)

Indikasi Masuk Dan


Keluar ICU
Suatu ICU menggabungkan teknologi tinggi dan keahlian
khusus dalam bidang kedokteran dan keperawatan
gawat darurat yang di butuhkan untuk merawat pasien
sakit kritis . keadaan ini memaksa di perlukannya
mekanisme untuk membuat prioritas pada sarana yang
terbatas ini apabila kebutuhan ternyata melebihi jumlah
tempat tidur yang tersedia di ICU.
Kepala ICU bertanggung jawab atas kesesuaian indikasi
perawatan pasien di ICU,bila kebutuhan masuk ICU
melebihi temapttidur yang tersedia.Kepala ICU
menentukan berdasarkan prioritas kondisi medik ,
Pasien mana yang akan di rawat di ICU.
Prosedur untuk melaksanakan kebijakan ini harus di
jelaskan secara rinci untuk tiap ICU.

Kriteria Masuk ICU


1.
2.

Sakit berat / pasien gawat yang memerlukan


pengawasan perawatan dan pengobatan secara
intensif
Secara medis masih ada harapan dapat di sembuhkan :
Pasien Prioritas Pertama (I)
penyakit atau gangguan akut pada sistem organ
organ vital memerlukan tindakan terapi intensif dan
agresif untuk mengatasinya yaitu :
a. Gangguan atau gagal nafas akut
b. Gangguan atau gagal sirkulasi
c. Gangguan atau gagal susunan syaraf pusat
d. Gangguan atau gagal ginjal

Prioritas 2
Pemantauan intensif secara invasive atau
non invasive atau keadaan keadaan
yang dapat menimbulkan ancaman
gangguan pada system organ misalnya :

Pasca bedah intensif


- Pasca henti jantung dalam keadaan stabil

Prioritas 3
a.
b.

Pasien dalam keadaan kritis dengan harapan


kecil untuk penyembuhan
Pasien kelompok penyakit, tetapi tidak dilakukan
terapi invasive.

Prosedur Pasien Masuk


ICU
1) Ada indikas.
2) Konsul tertulis dari bagian ( dokter ) yang
mengirim pasien dengan menyebutkan
diagnosis dan alasan di kirim ke ICU.
3) Setelah di pertimbangkan keadaan pasien ,
tempat tidur yang tersedia , fasilitas alat ,
dokter ICU dapat menerima atau menolak
pasien tersebut masuk ICU dengan menjawab
nya secara tertulis .
4) Bila pasien di terima masuk ICU pasien harus
di antar oleh perawat ruangan yang mengirim
pasien tersebut ke ICU .

Kriteria Pasien Keluar Dari


ICU

Sesuai kriteria :

a. Kondisi fungsi vital tubuh telah membaik


dan stabil
b. Bila telah dilakukan terapi intensif tidak
bermanfaat atau tidak memberi hasil
yang diharapkan misal pasien mengalami
mati batang otak
c. Pasien kelompok prioritas 2 jika ada
pasien prioritas 1 yang memerlukan
perawatan

Kriteria Pasien Tidak


Perlu Masuk ICU

Pasien yang telah di pastikan mengalami brain death.


Pasien seperti ini dapat di masukan ke ICU, bila
mereka potensial donor organ, tetapi hanya untuk
menunjang fungsi fungsi organ sementara menungu
donasi organ.
Pasien yang kompeten tetapi menolak terapi
tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi
Perawatan yang nyaman saja .
Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
Pasien yang secara fisiologis stabil, secara statistik
resikonya rendah untuk memerlukan terapi ICU.

Contoh pasien kelompok ini antara lain :

Pasien pasca bedah vaskuler yang stabil


Pasien diabetic ketoacidosis tanpa komplikasi
Keracunan obat , tetapi sadar
Concussion
Payah jantung kongestif ringan
Pasien pasien ini lebih di sukai di masukan ke
suatu unit intermediate untuk terapi definitif dan
atau observasi

PRASARANA
A. Lokasi
Di anjurkan satu komplek dengan kamar bedah
dan kamar pulih berdekatan atau mempunyai
askes yang mudah ke UGD, laboratorium dan
radiologi .
B. Desain
Standar ICU yang memadai , di tentukan disain
yang baik dan pengaturan ruang yang ade kuat :

Bangunan ICU

Terisolasi
Mempunyai standar tertentu terhadap :
Bahaya api
Ventilasi
AC
Exhaust fan
Pipa air
Komunikasi
Bakteriologis
Kabel monitor

Lantai mudah di bersihkan , keras dan rata (area pasien) :


Unit terbuka 12 16 m / tempat tidur
Unit tertutup 16 20 m / tempat tidur
Jarak antara tempat tidur : 2 mUnit terbuka mempunyai 1 tempat
cuci tangan setiap 2 tt
Unit tertutup 1 ruangan, 1 tempat cuci tangan

Harus ada sejumlah outlet yang cukup sesuai


dengan level ICU, ICU tersier paling sedikit 3
outlet udara tekan , dan 3 pompa hisap dan
minimal 16 stop kontak setiap tempat tidur .
pencahayaan cukup dan adekuat untuk
observasi klinis dengan lampu TL Day Light 10
watt/ m. Jendela dan akses tempat tidur
menjamin kenyamanan pasien dan personil .

Area Kerja Meliputi :


Ruang yang cukup untuk staf dan dapat menjaga
kontak visual perawat dengan pasien .
Ruang yang cukup untuk memonitor pasien ,
peralatan resusitasi dan penyimpanan obat dan
alat ( termasuk lemari pendingin )
Ruang yang cukup untuk mesin x ray mobile
dan mempunyai negatif skop .
Ruang untuk telpon dan sistem komunikasi lain ,
komputer dan koleksi data , juga tempat
penyimpanan alat tulis dan terdapat ruang yang
cukup untuk untuk resepsionis dan petugas
administrasi.

Area Lingkungan
Mempunyai pendingin ruangan / AC yang
dapat mengontrol suhu dan kelembaban
sesuai dengan luas ruangan
Suhu ruangan
: 50 70 %

: 22 - 25, kelembaban

Ruang Isolasi
Di lengkapi dengan tempat cuci tangan
dan tempat ganti pakaian sendiri

Ruang Penyimpanan Peralatan Dan Barang


Bersih
Untuk menyimpan monitor , ventilator, infus
pump,syringe pump, peralatan dialisis , alat
alat sekali pakai cairan, penggantung infus ,
troli, penghangat darah alat hisap , linen dan
tempat penyimpanan barang dan alat bersih.
Ruang Tempat Pebuangan Alat / Bahan
Kotor
Ruang untuk membersihkan alat alat ,
pemeriksaan urine , pengososngan dan
pembersihan pispot dan botol urine desaian unit
menjamin tidak ada kontaminasi .

Ruang Perawat
Terdapat ruang terpisah yang dapat di gunakan oleh
perawatan yang bertugas dan pimpinannya .
Ruang Staf Dokter
Tempat kegiatan organisasi dan administrasi termasuk
kantor kepala bagian dan staf dan kepustakaan .
Ruang Tunggu Keluarga Pasien
Laboratorium
Harus di pertimbangkan pada unit yang tidak
mengandalkan palayanan terpusat .

Peralatan

Jumlah dan macam peralatan beruarisasi, tergantung tipe ukuran,


dan fungsi ICU dan harus sesuai dengan beban kerja ICU . di
sesuikan dengan standar yang berlaku.
terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat .
Peralatan dasar meliputi :

Ventilator
Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas
Alat hisap
Peralatan akses vaskuler
Paralatan monitor invasif dan non invasif
Defibrilator dan alat pacu jantung
Alat pengatur suhu pasien
Peralatan drain thorax
Infusion pump dan syringe pump
Peralatan portable untuk transportasi
Tempat tidur khusus
Lampu untuk tindakan
Continous renal replacement terapi.

Peralatan lain untuk prosedur diagnostik dan


atau terapi khusus hendaknya tersedia , bila
secara klinis ada indikasi dan untuk mendukung
fungsi ICU
Protokol dan pelatihan kerja untuk staf medik .
dan para medik perlu tersedia untuk
penggunaan alat alat , termasuk langkah
angkah untuk mengatasi apabila terjadi
malfungsi.

Monitoring Peralatan

Tanda bahaya kegagalan pasokan gas


Tanda bahaya kegagalan pasokan oksigen
Alat secara otomatis teraktifikasi untuk memonitor penurunan
tekanan pasokan oksigen yang selalu terpasang di ventilator
Pemantauan kosentrasi oksigen
Di perlukan untuk mengukur kosentrasi oksigen yang oleh
ventilator atau sistem pernafasan.
Tanda bahaya kegagalan ventilator atau diskosentarasi sistem
pernafasan
Volume dan tekanan ventilator
Volume yang keluar dari ventilator harus terpantau , tekanan jalan
nafas dan tekanan sirkuit pernafasan harus terpantau terus
menerus dan dapat mendeteksi tekanan yang berlebihan

Suhu alat pelembab ( Humidifier )


Ada tanda bahaya bila terjadi peningkatan suhu
udara inspirasi
Elektrokardiograf
Terpasang pada setiap pasien dan dipantau
terus-menerus.
Pulse oximeter
Harus tersedia untuk setiap pasien di ICU.
Emboli udara
Bila pasien sedang menjalani hemodialisa ,
plasma pheresis , alat perfusi , harus ada
pemantaan untuk emboli udara .

Anda mungkin juga menyukai