MAKALAH
KEGAWATDARURATAN
Tentang
KONSEP DASAR ICU
(Untuk Memenuhi Tugas Kegawatdaruratan dr. Trianto Saudin)
OLEH :
Dani Wijayanto
2009 1440 1018
STIKES BAHRUL ULUM LAB II BATU
KOTA WISATA BATU
2011
KATA PENGANTAR
Atas rahmat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah-Nya kepada kita semua sahingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah Kegawatdaruratan tentang konsep dasar
ICU.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dr. Triyanto Saudin selaku koordinator Pendidikan dan
dosen mata kuliah kegawatdaruratan yang telah membimbing penyusun dalam penyelesaian
makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka saran dan kritik sangat kami
nantikan dari para mahasiswa dan pengajar sehingga akan semakin memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami selaku penulis mengucapkan mohon maaf apabila ada kesalahan dan kami
nerharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para mahasiswa Akademik
Perawat dan pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan msalah 1
1.3 Tujuan .2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi 3
2.2 Fungsi Ruangan ICU 3
2.3 Tingkatan Ruangan ICU 4
2.3 Syarat uangan ICU 5
24 Sarana dan Prasarana 6
2.5 Indikasi Masuk ICU 8
BAB III PNUTUP
3.1 Kesimpulan 14
yang terancam jiwa oleh karena kegagalan/ disfungsi suatu organ atau ganda akibat penyakit,
bencana atau komplikasi yang masih ada harapan hidup reversibel( RSS)
2.2 Fungsi ICU
Semua jenis ICU tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengelola pasien yang sakit
kritis sampai yang terancam jiwanya. ICU di Indonesia umumnya berbentuk ICU umum,
dengan pemisahan untuk CCU (Jantung), Unit dialisis dan neonatal ICU. Alasan utama untuk
hal ini adalah segi ekonomis dan operasional dengan menghindari duplikasi peralatan dan
pelayanan dibandingkan pemisahan antara ICU Medik dan Bedah.
Dari segi fungsinya, ICU dapat dibagi menjadi :
1. ICU Medik
2. ICU trauma/bedah
3. ICU umum
4. ICU pediatrik
5. ICU neonatus
6. ICU respiratorik
2.3 Macam Macam ICU
Mengingat bahwa kemampuan dan sarana ditiap rumah sakit sangat bervariatif maka ICU
dikategorikan berdasar kemampuannya, yaitu sebagai berikut :
1. ICU PRIMER.
a. Memiliki kriteria pasien masuk, keluar & rujukan.
b. Memiliki dokter spesialis anestesiologi sebagai kepala
c. Mempunyai dokter jaga 24 jam dengan kemampuan melakukan resusitasi
jantung paru (A-B-C-D-E-F).
d. Konsulen yang membantu harus bisa dihubungi dan dipanggil setiap saat.
e. Memiliki jumlah perawat yang cukup dan sebagian besar terlatih.
f. Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan laboratrium tertentu (Hb, Ht,
elektrolit, gula darah & trombosit), sinar-X, fisioterapi.
2. ICU SEKUNDER.
a. Seperti persyaratan ICU PRIMER
b. Ada konsultan intensiv care
c. Mampu merawat dengan alat bantu nafas (ABN).
d. Mampu menyediakan tenaga perawat dengan perbandingan 1:1 untuk pasien dg ABN,
CRRT (continuous renal replacement therapy) dan 2:1 untuk lainnya.
e. > 50% tenaga perawat bersertifikat perawat ICU (minimal pengalaman kerja di ICU > 3
th).
f. Memiliki ruang isolasi dan mampu melakukan prosedur isolasi.
g. Laboratorium dan penunjang bekerja 24 jam
3. ICU TERTIER.
a. Memiliki dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu, dapat dihubungi dan
segera datang bila diperlukan.
b. Dikelola oleh intensivist.
c. Kualitas tenaga perawat : > 75% bersertifikat perawat ICU.
d. Mampu melakukan pemantauan invasif.
e. Memiliki minimal satu tenaga pendidik untuk medis ataupun para medis.
f. Memiliki prosedur pelaporan dan pengkajian.
g. Memiliki staf tambahan lain (tenaga administratif untuk kepentingan ilmiah / penelitian.