1. Zakat
2. Wakaf
a. Pajak
1) Klasifikasi Pajak
a) Pajak Objektif
Adalah pajak yang dikenakan berdasarkan aktivitas
ekonomi para wajib pajak. Misalnya pajak pertambahan
nilai (PPN) dikenakan kepada mereka yang membeli barang
dan jasa kena pajak.
b) Pajak Subjektif
Adalah pjak yang dipungut dengan melihat kemampuan
wajib pajak. Biasanya bila kemampuan wajib pajak makin
besar, beban pajak nya makin besar. Salah satu indikator
yang digunakan adalah pendapatan. Bila pendapatan (lebih
tepatnya pendapatan kena pajak) makin besar, beban
pajaknya makin besar. Tetapi bila pendapatan seseorang
masih dibawah pendapatan tidak kena pajak (PTKP), orang
tersebut tidak perlu membayar pajak pendapatan atau
pajak penghasilan (PPh).
c) Pajak Langsung
Adalah pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser
kepada wajib pajak yang lain (no tax incidence). Jadi
pembayaran pajak langsung diindonesia adalah pajak
penghasilan (PPh) serta pajak bumi dan bangunan (PBB).
d) Pajak Tidak Langsung
Adalah pajak yang beban pajaknya dapat digeser kepada
wajib pajak yang lain (tax incidence). Contoh yang paling
terkenal dari pajak tidak langsung adalah pajak penjualan,
yang dalam konteks indonesia dikenal sebagai PPn dan
PPnBM. Pajak ini disebut sebagai pajak tidak langsung,
sebab jika yang dikenakan pajak adalah produsen, maka
produsen dapat menggeser sebagian atau seluruh beban
pajaknya kepada konsumen.
2) Tarif Pajak
Dua jenis tarif pajak yang paling dikenal adalah pajak nominal
dan pajak persentase.
a) Pajak No2minal
Adalah pajak yang pengenaannya berdasarkan jumlah nilai
nominal tertentu.
b) Pajak Persentase
Pada Pajak persentase, beban pajaknya ditetapkan
berdasarkan persentase tertentu dari dasar pengenaan
pajak. Pajak persentase dibedakan atas:
Pajak proporsial , tarif persentasenya tetap.