Anda di halaman 1dari 4

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS

A.PENGERTIAN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS


(SP2TP)
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan
data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang ditetapkan melalui
SK MENKES/SK/II/1981. Data SP2PT berupa Umum dan demografi, Ketenagaan, Sarana,
Kegiatan pokok Puskesmas.
Menurut Yusran (2oo8) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)
merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu)dengan
konsep wilayah kerja puskesmas. Sistem pelaporan ini ini diharapkan mampu memberikan
informasi baik bagi puskesmas maupun untuk jenjang administrasi yang lebih tinggi, guna
mendukung manajemen kesehatan.
B.TUJUAN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS
(SP2TP)
Tujuan SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) adalah agar semua
data hasil kegiatan Puskesmas dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang diatasnya sesuai
kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat.
Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna
melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain yg menunjang.
Tujan Khusus
1. Sebagai dasar penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas.
2. Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas (Lokakarya
mini)
3. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas
4. Untuk mengatasi berbagai kegiatan hambatan pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas
C. JENIS PENCATATAN TERPADU PUSKESMAS
Pencatatan kegiatan harian progam puskesmas dapat dilakukan di dalam dan di luar gedung.
1. Pencatatan yang dibuat di dalam gedung Puskesmas
Pencatatan yang dibuat di dalam gedung Puskesmas adalah semua data yang diperoleh dari
pencatatan kegiatan harian progam yang dilakukan dalam gedung puskesmas seperti tekanan
darah, laboratorium, KB dan lain-lain. Pencatatan dan pelaporan ini menggunakan: family folder,
kartu indek penyakit, buku register dan sensus harian.
2. Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas

Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas adalah data yang dibuat berdasarkan catatan
harian yang dilaksanakan diluar gedung Puskesmas seperti Kegiatan progam yandu, kesehatan
lingkungan, UKS, dan lain-lain. Pencatatan dan Pelaporan ini menggunakan kartu register dan
kartu murid.
Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan terpadu
puskesmas atau yang disebut dengan system pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas
(SP2TP). SP2TP ini dikirim ke dinas kesehatan Kabupaten atau kota setiap awal bulan,
kemudian ke Dinas Kesehatan kabupaten atau kota mengolahnya dan mengirimkan umpan
baliknya ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Departemen Kesehatan Pusat. Umpan balik tersebut
harus dikirimkankembali secara rutin ke Puskesmas untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan
progam. Namun sejak otonomi daerah dilaksanakan puskesmas tidak punya kewajiban lagi
mengirimkan laporan ke Departemen Kesehatan Pusat tetapi dinkes kabupaten/kota lah yang
berkewajiban menyampaikan laporan rutinnya ke Departemen Kesehatan Pusat.

D. JENIS PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS


Ada beberapa jenis laporan yang dibuat oleh Puskesmas antara lain:
1. Laporan harian untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit tertentu.
2. Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan penyakit yang sedang ditanggulangi
3. Laporan bulanan untuk melaporkan kegiatan rutin progam. Laporan jenis ini ada 4 jenis yaitu:
LB1, berisi data kesakitan
LB2, berisi data kematian
LB3, berisi data progam gizi, KIA, KB, dll
LB4, berisi data obat-obatan
Bentuk Formulir Pelaporan :
1. Formulir LB: untuk data kesakitan dan obat dengan LPLPO
2. Formulir LT: untuk data kegiatan
3. Formulir LS: untuk data sarana, kegiatan dan kematian
4. LB1: laporan data kesakitan
a. Kasus lama
b. Kasus baru
5. LB2: laporan data kematian (tidak dipakai)
a. laporan obat-obatan (LPLPO)
6. LB3
a. Gizi
b. KB
c. Imunisasi
d. KIA
e. Pengamatan Penyakit Menular, seperti: diare, malaria, DBD, TB Paru, Kusta, Filaria, ISPA,
Rabies dan lain-lain.

7. LB4
a. Kunjungan Puskesmas
b. Kehatan Olahraga
c. Kesehatan Sekolah
d. Rawat Tinggal
e. dll
8. LT: laporan kegiatan Puskesmas (tribulan)
a. LT 1
Keadaan sarana Puskesmas
Dasar UKS
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Jiwa
Program Pendidikan dan Pelatihan
Program Pemberantasan Penyakit dan Gizi
b. LT 2 (kepegawaian)
Tenaga PNS di Puskesmas
Tenaga PTT di Puskesmas
Tenaga PNS di Puskesmas Pembantu
c. LT 3 (peralatan)
Linen
Peralatan Laboratorium
Peralatan untuk Kesehatan Gigi
Peralatan untuk Penyuluhan
Peralatan untuk Tindakan Medis dan Non Medis
9. Laporan data dasar Puskesmas
a. LSD1: data kependudukan, fasilitas pendidikan, kesehatan, lingkungan dan peran serta)
b. LSD2: ketenagaan Puskesmas dan Puskesma Pembantu
c. LSD3: peralatan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Ada juga jenis laporan lain seperti laporan triwulan,laporan semester dan laporan tahunan yang
mencakup data kegiatan progam yang sifatnya lebih komprehensif disertai penjelasan secara
naratif. Yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan semua jenis data yang telah dibuat
dalam laporan sebagai masukan atau input untuk menyusun perencanaan puskesmas ( micro
planning) dan lokakarya mini puskesmas (LKMP).
Analisis data hasil kegiatan progam puskesmas akan diolah dengan menggunakan statistic
sederhana dan distribusi masalah dianalisis menggunakan pendekatan epidemiologis deskriptif.
Data tersebut akan disusun dalam bentuk table dan grafik informasi kesehatan dan digunakan
sebagai masukkan untuk perencanaan pengembangan progam puskesmas. Data yang digunakan
dapat bersumber dari pencatatan masing-masing kegiatan progam kemudian data dari pimpinan
puskesmas yang merupakan hasil supervisi lapangan.

E. PROSEDUR PENGISIAN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU


PUSKESMAS (SP2TP)
Prosedur pengisian SP2TP, yaitu:
1. formulir SP2TP mengacu pada formulir cetakan 2006 baik bulanan maupun tahunan.
2. pada formulir SP2TP diisi oleh masing-masing penanggung jawab program.
3. penanggung jawab program bertangung jawab penuh terhadap kebenaran data yang ada.
4. hasil akhir pengisian data di ketahui oleh kepala puskesmas.
5. didalam pengentrian ke komputer dapat dilakukan oleh petugas yang ditunjuk atau staf
pengelola program bersangkutan.
6. data pada formulir SP2TP agar diarsipkan sebagai bukti didalam pertangungjawaban akhir
minimal 2 tahun.
7. semua data diisi berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai