Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas
Praktik Kebidanan Komunitas
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
EVA NOVIANI
NIM PO111117
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negara yang cukup luas dengan distribusi
penduduk yang tidak merata dan dalam waktu 57-60 tahun penduduk
Indonesia akan menjadi dua kali lipat, yaitu sekitar 425-450 juta orang.
Permasalahan yang muncul adalah tidak meratanya kepadatan penduduk
antar daerah di Indonesia. Secara ekonomis, permasalahan yang muncul dari
kondisi ini adalah rendahnya produktivitas daerah dengan kepadatan
penduduk yang rendah (Suryasaputra, 2011. h. 51-52).
Berbagai usaha yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi
masalah pertumbuhan penduduk yang terlalu pesat.Upaya yang dilakukan
adalah untuk membuat Undang-Undang No. 10 tahun 1992 tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Program
ini merupakan salah satu program pemerintah yang mempunyai tujuan dalam
meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan
usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
(Dyah dan Sujiatini, 2009. h. 28).
Alat-alat kontrasepsi merupakan alat untuk usaha pencegahan dari
bertemunya sel sperma dan sel telur agar tidak mengalami suatu
pembuahan.Untuk keperluan itu, biasanya kontrasepsi ini dilakukan dengan
beberapa alat dan juga cara. Misalnya IUD, implant, pil, suntik dan kondom
(http://alatkontrasepsi.org/).
Suntik KB merupakan metode KB yang menjadi bagian gerakan
keluarga berencana nasional serta peminatnya makin bertambah.Tingginya
minat pemakaian suntik KB karena aman, sederhana, efektif, tidak
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan anak pada masalah
spotting dan melakukan pemecahan masalah sesuai dengan kewenangan
dan kompetensi bidan di komunitas.
2.
Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah KIA khususnya pada akseptor KB suntik
di Kelurahan Sokorejo.
b. Menentukan
C. Manfaat
1.
b.
2.
Petugas Kesehatan
Sebagai bahan tambahan data dan informasi agar sejak dini masyarakat
diberikan penyuluhan tentang spotting.
3.
Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan masyarakat terutama di bidang kesehatan
Ibu dan Anak termasuk tentang spotting.
4.
Bagi Mahasiswa
Mahasiswi dapat belajar menerapkan teori yang telah diperoleh selama
perkuliahan dalam memberikan asuhan kebidanan yang nyata pada ibu
dan anak di komunitas khususnya pada kasus spotting.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pengertian Keluarga
Pengertian keluarga menurut Ali (2009. h. 2) :
a.
Friedman
Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan
lembaga
yang
memengaruhi
kehidupan
masyarat.
Dalam
Duval
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adaptasi, dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatakanperkembangan
fisik, mental, dan emosional serta sosial individu yang ada
didalamnya, dilihat dari interaksi yang regular dan ditandai dengan
adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum.
c.
d.
Abu Ahmadi
Keluarga adalah unit satuan terkecil yang sekaligus merupakan suatu
kelompok kecil dalam masyarakat (Ahmadi, 2003. h. 87).
e.
Soerjono
Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih
miliki hubungan darah dan bersatu. Keluarga didefinisikan sebagai
sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih
mempunyai
hubungan
kekerabatan/hubungan
darah
karena
2.
Tipe-tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Friedman dalam buku karya Zaidin Ali
(2009. h. 6) :
a.
b.
c.
d.
Nuclear Dyatd
Yaitu keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,
tinggal dalam satu rumah yang sama.
e.
f.
g.
h.
Yaitu keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya.
3.
Ciri-ciri Keluarga
Menurut Maclver dan Charles Morton Page dalam buku karya Zaidin Ali
(2009. h. 5) ciri-ciri keluarga yaitu :
a.
b.
c.
d.
Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggotaanggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai
keturunan dan membesarkan anak.
e.
4.
Tugas Keluarga
Menurut Karyawati (2011, h. 8) tugas keluarga ada 8 tugas pokok, yaitu
sebagai berikut :
a.
b.
c.
Pembagian
tugas
masing-masing
anggotanya
sesuai
dengan
kedudukannya masing-masing.
d.
e.
f.
g.
h.
Membangkitkan
dorongan
dan
semangat
para
anggotanya
5.
Peran keluarga
Peran adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan satu anter tentu.Setiap
anggota keluarga mempunyai peran masing-masing (Ali, 2009. h. 10).
Menurut Ali, peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut :
a.
b.
c.
Anak
berperan
sebagai
pelaku
psikososial
sesuai
dengan
6.
b.
c.
7.
Fungsi keluarga
a.
Fungsi biologis
1) Meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
Fungsi pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat
terlindung dari gangguan-gangguan sebagai berikut :
1) Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah.
2) Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan.
Fungsi ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang
pokok, yaitu :
1) Kebutuhan makan dan minum.
2) Kebutuhan pakaian untuk menutupi tubuhnya.
3) Kebutuhan tempat tinggal.
d.
Fungsi keagamaan
Memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain
dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini
dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
e.
Fungsi sosial
1) Membina sosialisasi pada anak
2) Membentuk normanorma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
3) Meneruskan nilainilai budaya keluarga (Abu,2003. h. 88-91).
10
11
pencegahan
penyakit,
peningkatan
kesehatan,
menjamin
2.
Bidan
Sekarang belum ada pendidikan khusus untuk menghasilkan tenaga
bidan yang bekerja di komunitas, yang ada hanya untuk
menghasilkan bidan yang mampu bekerja di desa.Kegiatan yang
dilakukan bidan di komunitas meliputi :
1) Bimbingan terhadap kelompok remaja, masa perkawinan.
2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, nifas, masa interval (antara
dua persalinan) dalam keluarga.
3) Pertolongan persalinan dirumah.
4) Tindakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan dengan
resiko tinggi di keluarga.
5) Pengobatan keluarga sesuai dengan kewenangan.
6) Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan
reproduksi.
7) Pemeliharaan kesehatan anak balita.
b.
Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi
tanggung jawab praktik praktik profesi bidan dalam sistem
pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu
13
Ambarwati
upaya
pelayanan
pencegahan
kebidanan
penyakit,
komunitas
pemeliharaan
dan
c.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
14
Dalam
komunitas
terdapat
kumpulan
individu
yang
Lingkungan
Lingkungan mencakup lingkungan fisik, sosial, flora dan
fauna.Lingkungan fisik yang kurang sehat menimbulkan penyakit
pada masyarakat.Lingkungan social berkaitan dengan adat atau
budaya dalam memberikan pelayanan diupayakan tidak bertentangan
dengan kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan dan agama di
masyarakat.Flora
fauna
berhubungan
dengan
penghijauan,
3.
b.
Penyuluhan kesehatan
15
Penemuan kasus
Deteksi dini yang berkaitan dengan masalah kesehatan ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi dan anak balita.
d.
Pelaksana rujukan
Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) yang tidak dapat diatasi oleh
bidan karena keterbatasan kewenangan, perlu dirujuk.Bidan di
masyarakat bertanggung jawab untuk mengetahui hasil dari setiap
kasus yang dirujuk dan melaksanakan tindak lanjut di rumah.
e.
Penghubung (Komunikator)
Bidan merupakan mata rantai antara sasaran keluarga, kelompok dan
masyarakat
dengan
pelayanan
kesehatan
yang
diperlukan,
Konselor
Konseling dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak (KIA). Kegiatan konseling
harus membawa kepada proses pemecahan masalah kesehatan klien
secara mandiri.
g.
Anggota tim
Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) di masyarakat memerlukan
pemecahan masalah baik secara lintas program maupun lintas sector.
Bidan sebagai anggota tim perlu mengkoordinasikan kegiatannya
kepada anggota tim yang lain sehingga dapat dicapai keterpaduan
program.
h.
Supervise (Pembimbing)
16
C. Teori Medis
1.
c.
19
kontrasepsi.
Pelaksanaan
pelayanan
KB
perlu
Akseptor KB
Akseptor KB adalah pasangan usia subur yang mana salah
seorang menggunakan salah satu alat kontrasepsi untuk pencegahan
kehamilan, baik melalui program maupun non program (Hartanto,
2004. h. 37).
f.
Kontrasepsi
20
2.
Pengertian KB Suntik
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah
kehamilan selama
bulan)
Noretisteron
Enantat
(Depo
Noristerat),
yang
21
e.
f.
Cara pemberian
Disuntikkan secara IM pada otot bokong (musculus gluteus)
agak dalam sebelum diberikan botol obat harus dikocok agak lama
sampai seluruh obat terlihat benar-benar larut dan tercampur baik
(Mochtar, 2007. h. 483).
g.
waktu untuk
mulai
menggunakan
kontraspsi suntikan selama 5-7 hari pertama dari siklus haid. Apabila
DMPA disuntikkan setelah 7 hari pertama dan siklus haid tidak
selalu mencegah ovulasi dalam siklus tersebut (Hartanto, 2003. h.
168).
h.
Efektivitas
Menurut Sujiyatini (2009. h. 124) kontrasepsi ini memiliki
efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 per tahun, asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
23
i.
j.
Kerugian
Menurut Saifuddin kerugian suntik progestin diantaranya :
1) Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
a)
24
kembali
kesuburan
setelah
penghentian
pemakaian.
7) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya
kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan karena
belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat
suntikan).
8) Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
panjang
9) Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan
kepadatan tulang (densitas).
10) Pada
penggunaan
jangka
panjang
dapat
menimbulkan
Efek samping
1) Gangguan haid seperti amenorrhea, menoragia, dan spotting
(Wiknojosastro, 2007. h. 923).
2) Nyeri tekan pada payudara, rasa penuh pada abdomen,
perubahan mood, dan depresi (Varney, 2006. h. 483).
3) Berat badan yang bertambah, sakit kepala, pasa system
kardiovaskuler efeknya sangat sedikit, mungkin ada sedikit
peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL-Kolesterol
(Hartanto, 2004. h. 169).
25
l.
2) Perdarahan
Menurut Saifuddin yaitu :
a)
26
Perdarahan yang dua kali sebanyak atau dua kali lama pendarahan
normal :
1) Tinjau
riwayat
perdarahan
secara
cermat
dan
periksa
27
BAB III
TINJAUAN KASUS
Struktur Keluarga
a. Nama Kepala keluarga
: Tn. A
b. Umur
: 36 tahun
c. Jenis Kelamin
: Laki-laki
d. Agama
: Islam
e. Pendidikan
: Tamat SD
f. Pekerjaan
: Buruh
g. Pendapatan
h. Alamat
i. Suku/bangsa
: Jawa / Indonesia
No
Nama
Hub
Klg
Imunisasi
L/P
Umur
Pend
Agm
Pkrj
Polio
Hep/
DPT
Campak
HiB
1.
Ny. Y
Istri
31 Th
SMP
Islam
2.
An. A
Anak
3 Th
Paud
Islam
Ny. N
Mertua
70 Th
Tidak
Islam
IRT
3.
IRT
BCG
sekolah
4.
Ny. N
Bibi
33 Th
SMP
Islam
Buruh
5.
Tn. A
Paman
23 Th
SMP
Islam
Buruh
28
k. Tipe keluarga
:
Ny.
N
Ny.
Y
Ny.
N
Tn. A
Tn. A
An. A
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
2.
Sifat Keluarga
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Eliminasi
Keluarga Tn. A BAB 1x / hari di WC rumahnya, BAK 4x / hari dan
dan keluarga mengatakan tidak ada gangguan mengenai kebutuhan
eliminasi, baik buang air kecil maupun buang air besar.
g.
tidak
mengkonsumsi
minum-minuman
30
keras
atau
Penghasilan keluarga :
Penghasilan keluarga yang utama yaitu dari penghasilan Tn.A sebesar
Rp. 600.000 / bulan.Penghasilan tambahan dari Tn. A dan Ny. N yaitu
sebagai buruh. Penggunaan dana keluarga digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari, membayar biaya sekolah dan pengelolaan keuangan oleh Ny.
Y.
2.
Bentuk Rumah
Status Rumah
: Numpang
Jenis Bangunan
: Permanen
Jendela
Cahaya
Kebersihan Rumah
2. Perabotan Rumah
Perabotan
rumah
terlihat
berantakan
dan
berdebu.Alat
masak
3. Sampah
Pembuangan sampah dengan memanfaatkan jasa petugas kebersihan yang
memungut sampah.
31
4. Sumber Air
Keluarga Tn.A menggunakan sumber air dari sumur gali untuk memasak,
air minum dan mandi. Kualitas air keruh dan tidak berbau.
6. Jamban Rumah
Keluarga membuang tinja di WC yang selalu terpelihara dan dibersihkan
setiap hari.Jarak tempat pembuangan tinja dengan sumber air adalah lebih
dari 10 meter.
8. Kandang Ternak
Keluarga tidak memiliki kandang ternak dirumahnya.
9. Halaman
Keluarga memiliki halaman rumah yang terletak di depan rumah dan
terlihat kotor karena sampah.
32
Keterangan
1
2
1.
Halaman Rumah
2.
Ruang Tamu
3.
Ruang TV
4.
Kamar Tidur
5.
Kamar Tidur
6.
Kamar Tidur
7.
Dapur
8.
Kamar Mandi
9.
WC
8
7
9
2.
33
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
34
2.
3.
No. Kehamilan
1.
Pertama
Umur
Jumlah
Kehamilan
Pemeriksaan
39
Keluhan
Mengatasi
Mual-muntah
Minggu
Cara
pada
kehamilan
awal sering,
tidak
makan-makanan
yang berlemak dan
berbumbu
menyengat.
b.
No Persalinan
Tempat
Keluhan
Persalinan
1.
Spontan
BPS
Proses
Keterangan
Persalinan
Tidak ada
Normal
BB 3200 gram
PB 49 cm
35
c.
Ibu hamil
Tidak ada ibu hamil dalam keluarga
d.
Ibu nifas
Tidak ada ibu nifas dalam keluarga.
e.
Ibu menyusui
Tidak ada ibu nifas dalam keluarga.
f.
Keluarga Berencana
Ny. Y menggunakan KB suntik 3 bulan sudah 2,5 tahun, dan sudah 5
bulan ini menggalami spotting.
g.
Pemeriksaan Neonatus/Bayi
Tidak ada neonates / bayi dalam keluarga.
h.
F. Perumusan Masalah
Dari data yang telah diuraikan, muncul masalah berupa :
1. Ibu akseptor KB suntik 3 bulan, dengan keluhan spotting.
2. Kurangnya pencahayaan dan udara yang masuk kedalam rumah.
3. Perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang.
G. Prioritas Masalah
Prioritas masalah adalah masalah yang ditemukan diberikan
penilaian sesuai metode yang digunakan untuk dipilih masalah utama yang
harus segera diselesaikan.Untuk menentukan prioritas masalah dari masalah
yang telah ditemukan, maka digunakan tekknik schoring yaitu PAHO
meliputi :
36
KETERANGAN
MAGNITUDE
Besarnya masalah
SEVERITY
VULNERABILITY
Masalah
AFFORDABILITY
Masalah
CC
V x CC
Rangking
192
72
96
keluhan spotting
Kurangnya pencahayaan dan udara yang
2.
3.
kurang
37
2.
3.
38
Tanggal
: 9 Januari 2014
Waktu
: 16.00 WIB
Tempat
: Rumah Ny. Y
IDENTITAS
Nama Ibu
: Ny. Y
Nama Suami
: Tn. A
Umur
: 31 tahun
Umur
: 36 tahun
Alamat
SUBJEKTIF
1.
Ibu mengatakan bernama Ny. Y, umur 31 tahun, pernah melahirkan 1 kali dan
tidak pernah mengalami keguguran.
2.
Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan, lamanya 2,5 tahun. Saat ini
ibu mengeluarkan bercak-bercak darah diluar siklus haid. Keluhannya
tersebut terjadi sejak 5 bulan yang lalu dan terkadang tidak m
OBJEKTIF
1.
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Tanda Vital
Suhu : 36,8 C
c. Statust present
Muka
: Agak pucat.
Mata
Ekstermitas
Nadi
: 80 x /menit
RR
: 26 x /menit
ASSESMENT
Ny. Y umur 31 tahun P1A0 akseptor KB suntik 3 bulan dengan spotting.
PLANNING
Tanggal : 26 januari 2014
Jam
: 17.15 WIB
1. Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan
sehat dan normal
Ku
: baik
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8 0C
RR : 26x/menit
40
41
BAB IV
PEMBAHASAN
kepada Ny. Y, dan kemudian bisa juga dengan memeriksakan ketenaga kesehatan
mengenai keluhan yang dialaminya supaya keluhan yang dialami oleh Ny. Y
dapat segera diatasi.
Setelah dilakukan penanganan keluhan efek samping KB suntik 3 bulan, Ny.
Y mengerti dan memahami bahwa keluhan tersebut merupakan hal yang normal.
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Merumuskan Masalah
Berdasarkan analisa data, maka di dapatkan masalah yang dialami oleh
Ny. Y yaitu :
Kb suntik 3 bulan dengan spotting.
3.
Memprioritaskan Masalah
Setelah dilakukan penilaian berdasarkan teknik PAHO, di dapatkan
prioritas masalah yaitu :
MxSx
No
Masalah
CC
V x CC
Rangking
192
72
96
2.
udara
yang
pencahayaan
masuk
dan
kedalam
rumah
Perilaku hidup bersih dan sehat
3.
yang kurang
4. Memecahkan Masalah
Masalah yang dialami oleh Ny.Y dapat di pecahkan dengan cara
memberikan penyuluhan kepada Ny.Y tentang pengertian KB, manfaat
44
45
B. Saran
1. Bagi Tenaga kesehatan
Adanya partisipasi aktif dari tenaga kesehatan dalam melakukan kegiatan
konseling dan penyuluhan tentang kesehatan ibu, dan
anak. Khusnya
46
karena sebelumnya
47
pisang.
Dalam kasus pada keluarga Tn.A dengan salah satu anggota keluarga
mengalami pemberian MP-ASI dini, dikarenakan keluarga ini memiliki tingkat
pengetahuan yang rendahkhususnya tentangpemberian Asi Eksklusif
Telah dilakukan beberapa kunjungan kepada keluarga Tn.A yang
dilakukan oleh mahasiswa, kunjungan I dilakukan mahasiswa yaitu untuk
melakukan pendataan dan menemukan masalah kesehatan Ibu dan Anak pada
keluarga Tn.A, setelah dilakukan pendataan telah ditemukan masalah pada
keluaraga Tn.A adalah masalah pemberian MP-ASI, kunjungan yang II yaitu
mahasiswa melakukan pemeriksaan pada bayi Ny.K didapatkan keadaan dimana
bayi mengalami susah BAB dan perut bayi kelihatan buncit hal tersebut
diakibatkan karena bayi sudah diberikan makanan tambahan yaitu nasi pisang,
mahasiswa juga memberikan asuhan kebidanan diantaranya memberikan
penyuluhan pada ibu adalah :
1. Memberikan Pengertian tentang ASI
2. Menganjurkan Ibu untuk memberikan Asi Eksklusif saja.
3. Memberitahu manfaat pemberian ASI Eksklusif bagi Ibu maupun Bayi
4. Menjelaskan pada keluarga mengapa tidak boleh diberikanya makanan
tambahan sebelum 6 bulan dan akibat pemberian
BAB V
49
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Praktek Belajar Lapangan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa atau PBL PKMD yang dilakukan di kelurahan bandengan
dan dilaksanakannya Musyawarah Mufakat Desa (MMD) dapat disimpulkan
bahwa
mungkin dikarenakan sering terjadi banjir atau rob sehingga banyak genangan
air disekitar rumah masyarakat.
Secara umum masyarakat dikelurahan bandengan masih kurang sadar
akan pentingnya kesehatan keluarga dan kurangnya fasilitas kesehatan atau
tenaga kesehatan yang ada dikelurahan tersebut, dibuktikan dengan masih
banyak Ibu hamil yang mempunyai resiko tinggi, PUS yang tidak be KB,
Balita yang menderita sakit dan salah satunya adalah masalah kesehatan pada
keluarga Tn.A yaitu dengan masalah MP-ASI.
Praktek PBL PKMD adalah salah satu bentuk pengapdian langsung
kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa untuk mengimplementasikan
noulet yang telah di dapatkan selama perkuliyahan sehingga mahasiswa
mampu memberikan asuhan kebidanan langsung kepada masyarakat.
Setelah dilaksanakan pendataan dan pemeriksaan serta intervensi
maka pada kasus yang dialami pada keluarga Tn.A dapat disimpulkan bahwa:
1.
2.
B. SARAN
Setelah dilakukan pendataan dan telah ditemukanya masalah
kesehatan di kelurahan bandengan di antaranya adalah masalah kesehatan
pada keluarga Tn.A tentang MP-ASI, maka mahasiswa menyarankan salah
satunya bagi :
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan bagi tenaga kesehatan setempat dapat meningkatkan mutu
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dan menambah sarana dan
prasarana kesehatan sehingga bisa mengurangi masalah atau angka
kesakitan pada masyarakat setempat.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa
dapat
menerapkan
teori
yang
telah
didapat
selama
51
Lampiran I
: ASI Eksklusif
Sasaran
Waktu
: 30 menit
Penyuluh
Hari /Tanggal
Tempat
I.
: Rumah Ny.K
II.
III. Materi
a.
b.
c.
Kandungan ASI
d.
e.
f.
IV.
Pedoman menyusui
Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
V.
Media
a. Liflet
VI.
No
Kegiatan Penyuluhan
Tahap/Waktu
Pembukaan(
Kegiatan Penyuluhan
10 a. Salam
menit)
b. Perkenalan
11.00-11.15 WIB
c. Appersepsi
Respon Audience
Mendengar
Metode
Media
dan Ceramah
menjawab
d. Menyampaikan tujuan
penyuluhan
2
ASI Eksklusif
o Ibu
mendengarkan
b. Menjelaskan manfaat
ASI Eksklusif
materi
penyuluhan
c. Menjelaskan kandungan
ASI
yang
disampaikan
d. Menjelaskan faktor-
o Ibu
memperhatikan
produksi ASI
jalannya
penyuluhan
o Ibu bertanya
Ceramah
Riflet
h. Tanya Jawab
3
Penutup (5 menit)
11.35-11.40 WIB
a. Menyimpulkan, dan
o Ibu
mampu Ceramah
Mengevaluasi dengan
menjawab
memberikan pertanyaan
pertanyaan
yang diajukan
o Menjawab
salam
VII. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, dikatakn berhasil
yaitu dengan adanya respons dari Ibu yang antusias sehingga dapat
menjawab pertanyaan yang diajukan secara lisan, yaitu:
1. Apa yang dimaksud ASI Eksklusif
2. Apa manfaat ASI Eksklusif
3. Sebutkan kandungan ASI
4. Faktor yang bisa meningkatkan produksi ASI
54
Riflet
Bagi Bayi
a.
b.
Bagi Ibu
a. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
b. Mengurangi terjadinya kurang darah
c. Sebagai KB alami
d. Mengecilkan rahim
e. Lebih cepat langsing kembali
f. Mengurangi kemungkinan menderita kanker
3.
Bagi keluarga
Ekonomis dan praktis
C. Kandungan ASI
ASI mempunyai kandungan yang sesuai untuk bayi yaitu : protein,
lemak, karbohidrat, garam, mineral, vitamin, dan zat kekebalan tubuh
sehingga bayi jarang sakit.
b.
c.
d.
e.
f.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
F. Pedoman menyusui
WHO
ibu, bila
57
Pokok Bahasan
: Gizi
Tempat
: Rumah Ny.K
Tanggal
: 5 Febuari 2012
Waktu
Sasaran
: Ny.K
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. Riflet
Tahap/Waktu
Kegiatan Penyuluhan
59
Respon Audience
Metode
Media
Pembukaan(
10 a. Salam
menit)
b. Perkenalan
10.30-10.40 WIB
c. Appersepsi
Mendengar
dan Ceramah
menjawab
d. Menyampaikan tujuan
penyuluhan
2
ibu menyusui
10.40-11.05WIB
Ceramah
Riflet
mampu Ceramah
Riflet
mendengarkan
c.
o Ibu
materi
penyuluhan
yang
disampaikan
memperhatikan
e. MenjalaskanPengaruh status
gizi bagi ibu menyusui
jalannya
penyuluhan
f. Menjelaskan
Menyusun
Penutup (5 menit)
11.05-11.10WIB
b. Menyimpulkan, dan
o Ibu
Mengevaluasi dengan
menjawab
memberikan pertanyaan
pertanyaan
yang diajukan
o Menjawab
salam
60
Wiknojosastro,
Hanafi.
Ilmu
Kebidanan.
Yayasan
Bina
Pustaka.
Jakarta;2007.h.905.
Prawirohardjo, Sarwono. Buku Acuan Nasional Pelayanan KesehatanMaternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka .Jakarta;2002.h.532
Hartanto, Hanafi. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan:
Jakarta;2004.h.42-43
61
Saifuddin AB, dkk. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal Edisi 1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;
2000.
Handayani, Sri. Biku Ajar Pelayanan KB. Pustaka Rihama: Yogyakarta;
2010.h.113.
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri Jilid 2. EGC: Jakarta;2007.h.277
Varney, Helen et.all.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi.4 vol.1. EGC:
Jakarta;2006.h.424.83
62